Assalamu'alaikum wr wb

Ikhwah wa akhwati fillah!
Silahkan baca saya copykan dari situs Salafy tentang Hukum Melaknat:
Kadang kita suka emosi dan membenci secara berlebihan pada sesama Muslim
lainnya. Sehingga memberikan Peluang Syetan untuk kita berbuat dosa.
Misalnya terkait melaknat seorang Muslim terdakwa, terlepas dia berbuat
dosa sengaja/tidak.

Wassalam
=========
Melaknat
Oleh Cyber Muslim Salafy
Sabtu, 20 Desember 2003, 05:35:46 WIB 710 klik

Tanya

Akhir-akhir ini kebiasaan melaknat (mengutuk) banyak merebak di
tengah-tengah masyarakat, baik yang tua maupun yang muda, laki-laki maupun
wanita, dewasa maupun anak-anak, sehingga didapati seseorang melaknat
anaknya, saudaranya, tetangganya, bahkan melaknat kedua orang tuanya dengan
mengatakan, Terlaknatlah kedua orang tuaku atau terlaknatlah ibuku, aku
akan melakukan ini dan ini (seperti terkutuk bapakku jika aku tidak
melakukan ini dan ini. Pent). Biasanya dipakai untuk mengancam atau
menantang. Apa nasehat Anda untuk mereka?

Jawab:

Tidak diragukan lagi ucapan seperti itu adalah ucapan keji dan mungkar yang
tidak mendatangkan ridha Allah , seperti dalam firman-Nya:

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir. (Qaaf: 8)

Dalam ayat lain Allah berfirman,

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. (al-Fajr : 14)

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik, sesungguhnya syaithan itu menimbulkan
perselisihan di antara mereka.

Dan beberapa hadits Nabi yang melarang hal tersebut di antaranya:

1. Hadits Abu Dawud Tsabit bin ad-Dhahak berbunyi:

Melaknat seorang mukmin adalah seperti membunuhnya. (Mutafaqun 'alaihi)

2. Hadits Abu Hurairah berbunyi:

Tidak pantas bagi seorang shiddiq (orang yang mengikuti kebenaran) menjadi
tukang laknat. (HR Muslim)

3. Hadits Abu Darda' berbunyi:

Tukang-tukang laknat tidak akan menjadi pemberi syafaat dan pemberi
kesaksian pada hari kiamat. (HR Muslim)

4. Hadits Abdullah bin Mas'ud berbunyi :

Seorang mukmin bukanlah tukang cela dan tukang laknat dan bukanlah orang
yang suka berkata keji lagi kotor. (HR Tirmidzi)

Hadits ini dicantumkan oleh Syaikh al-Albani di dalam kitab beliau Shahih
Jami' Tirmidzi no 610 dan Silsilah Hadits Shahih no 320

5. Di dalam Silsilah Hadits Shahih no. 1269 tercantum sebuah hadits yang
berbunyi:

Apabila sebuah laknat terucap dari mulut seseorang, maka ia (laknat itu)
akan mencari sasarannya. Jika ia tidak menemukan jalan menuju sasarannya,
maka ia akan kembali kepada orang yang mengucapkannya.

Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani di dalam Silsilah Hadits
Shahih no 1269

6. Dari Imran bin Hushain ia berkata, Ketika Rasulullah berada dalam sebuah
lawatan, tiba-tiba seorang wanita dari kalangan Anshar mengutuk onta yang
ditungganginya karena jengkel. Rasulullah yang mendengar ucapannya itu
lantas bersabda:

Ambilah barang-barang yang ada di atas punggung onta itu dan lepaskanlah
onta itu sebab onta itu dilaknat.

Imran berkata, Sekarang aku melihat wanita itu berjalan di tengah
keramaian, namun tidak ada satu orang pun yang menegurnya. (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dari Abu Barzah berbunyi: Janganlah menyertai kami onta
yang telah dilaknat. (HR Muslim)

Maksudnya adalah teguran keras kepada wanita yang melaknat ontanya tadi
karena onta tersebut bertasbih kepada Allah dan tidak berhak dilaknat.
Maka, sebagai teguran keras kepadanya, Rasulullah melarangnya menyertai
rombongan dengan menunggang onta tersebut. Bukan berarti Rasulullah
membenarkan perbuatan wanita itu yang mengatakan bahwa onta itu terkutuk
sebab beliau tidak melarang menyembelih atau menjual onta tersebut.
Demikian penjelasan Imam Nawawi.

Hakekat laknat adalah menjauhkan sesuatu dari rahmat Allah. Seseorang yang
melaknat berarti telah menyatakan bahwa sesuatu telah dijauhkan dari rahmat
Allah, padahal itu termasuk perkara gaib, tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Allah Maka perbuatan seperti ini termasuk berdusta dan mengada-ada
atas nama Allah Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ia berkata, Aku
mendengar Rasulullah bersabda,

Dahulu kala ada dua orang Bani Israil yang bersaudara. Salah seorang di
antara keduanya sering berbuat dosa, sedangkan yang lain tekun beribadah.
Yang tekun beribadah selalu mendapati saudaranya berbuat dosa, ia berkata,
'Tahanlah dirimu dari perbuatan dosa!' Pada suatu hari, ia melihat hal
serupa, ia berkata, 'Tahanlah dirimu.' Saudaranya berkata, 'Biarkan aku
bersama Rabbku! Apakah engkau diutus sebagai pengawasku?' Maka ia pun
berkata kepada saudaranya tersebut, 'Demi Allah, Allah tidak akan
mengampunimu atau demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam
surga.' Kemudian ruh keduanya dicabut, lalu bertemu kembali di hadapan
Allah Rabbul 'Alamin. Allah berkata kepada yang tekun beribadah, 'Apakah
engkau mengetahui tentang Aku? Atau apakah engkau berkuasa atas apa yang
ada ditangan-Ku?' Kemudian Allah berkata kepada saudaranya, 'Masuklah ke
dalam surga dengan rahmat-Ku.' Dan Allah berkata kepadanya, 'Seret ia ke
neraka!'

Abu Hurairah berkata, Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, orang
tersebut telah mengatakan sebuah kalimat yang menghancurkan dunia dan
akhiratnya. (HR Abu Dawud dengan sanad hasan)

Cobalah perhatikan kalimat yang diucapkan oleh seorang ahli ibadah tadi
ternyata lebih besar daripada dosa yang dilakukan saudaranya, karena ia
berani bersumpah atas nama Allah Hanya Allah sajalah yang dimintai
pertolongan-Nya.1)

Merupakan musibah besar jika seseorang berani melaknat ibunya. Para sahabat
sempat menganggap mustahil perbuatan seperti itu, lalu Rasulullah
menjelaskan maksudnya kepada mereka, yaitu dengan mencela ayah ibu orang
lain hingga orang tersebut mencaci ayah ibunya.(Muttafaqun 'alaihi)2)

Bagaimana menurut Anda tentang seseorang yang melaknat langsung kedua orang
tuanya seperti realita yang ada, padahal menjadi penyebab kedua orang
tuanya dilaknat saja ia berdosa. ! innalillahi wa inna ilaihi raaji'un

Nasehat kami kepada segenap kaum muslimin adalah agar mereka bertaqwa
kepada Allah serta memelihara lisan mereka dari melaknat, dan hendaklah
mereka menggantinya dengan doa keberkahan dan kebaikan bagi seluruh kaum
muslimin.

Hanya Allah sajalah yang diminta agar memberi taufiq bagi kaum muslimin,
untuk menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

1 [Foot Note :Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Jundub berbunyi: Jika
seseorang berkata, 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si Fulan,' maka
Allah berkata, 'Siapakah yang berani bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak
mengampuni si Fulan, sungguh Aku telah mengampuni si Fulan dan menghapus
amalmu (orang yang bersumpah tadi ).' (HR Muslim)- Pent.]

2. [foot note: Dalam sebuah hadits disebutkan: Di antara perbuatan dosa
besar adalah seseorang yang melaknat kedua orang tuanya! Beliau ditanya,
Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang melaknat kedua orang tuanya?
Nabi bersabda, Bisa saja, yaitu dengan mencaci ayah ibu seseorang hingga
orang tersebut balas mencaci ayah ibunya. Pent]








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke