abu jahal paham makna dan artinya, tapi dia tidak paham 
konsekuensinya. dia mengakui bahwa keberadaaan tuhan-tuhan 
lata, manna dan uzza hanyalah sebagai wasilah untuk 
mendekatkan diri kepada Tuhan yang sebenarnya Allah (ma 
na'buduhum illa liyuqorribuna illa Allah -Qs Az- Zumar)

setiap manusia pada naluri fitrahnya cenderung kepada ke 
islaman, akan tetapi dalam proses kehidupan selanjutnya, 
banyak faktor yang mempengaruhinya entah keluarga, 
lingkungan pergaulan dan lainnya. manusia telah diikat 
dengan suatu perjanjian yang kuat (miitsaqa ghalidhan). 
ketika masih dalam kandungan, manusia sudah mengadakan 
kontrak perjanjian untuk mengakui bahwa Allah adalah rabb 
bagi dirinya (alasstu birobbikum, qooluu bala syahidna)

konsekuensi syahadah, adalah pembebasan dari semua 
ketertindasan entah itu tradisi, aturan manusia, rezim. 
bukankah kalimah syahadah selalui didahului dengan 
ungkapan penegasian / menafikan (la ilaha) dan lansung 
diikuti dengan kalimat peneguhan / itsbat (illa Allah). 
jadi kalimah syahadah berarti pembrontakan atas 
tuhan-tuhan palsu dan menggantikan Tuhan sejati.

muslim yang sekarang mengucapkan syahadah demi sebuah 
formalitas seremonial yang tidak memiliki makna apapun. 
syahadah hanya dilakukan ketika akad nikah, sumpah jabatan 
dan ketika masuk Islam. syahadah yang sebenarnya adalah 
bagaimana mentransformasikan makna syahadah menjadi etos 
sosial.

On Thu, 20 Oct 2005 01:08:36 -0000
  "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr.wb.
> 
> hmm..andai semua muslim saat ini memahami kalimah 
>syahadat yg 
> diucapkan, rasanya tidak akan ada kerusakan or kebejadan 
>moral yg 
> melanda bangsa saat ini. karena kalimah syahadat begitu 
>dalam dan 
> mengikat kita untuk konsekuen atas yg kita ucapkan.
> 
> mengapa saat ini muslim begitu entengnya mengucapkan 
>kalimah syahadat 
> tsb, yg merupakan kalimat tauhid dalam islam, diulang2 
>setiap kali 
> sholat, tapi tidak konsekuen dengan yg selama ini 
>diucapkannya 
> (astagfirullah al'adziem ampunkan diri ini ya Rabb.)
> 
> kadang aku berfikir, apa bedanya umat muslim saat ini 
>dengan Abu 
> jahal yg mengakui kalau Allah itu adalah Tuhan yg 
>menciptakan alam 
> semesta dan isinya, tapi mengapa ABu Jahal tidak mau 
>mengucapkan 
> kalimah syahadat, sedangkan muslim saat ini mengucapkan 
>kalimah 
> syahadat tapi tidak konsekuen dgn yg diucapkannya.
> 
> bedanya adalah Abu Jahal mengerti dan paham sekali makna 
>dari kalimat 
> syahadat tsb, sedangkan muslim kebanyakan saat ini hanya 
>mengerti 
> arti teksnya tanpa memahami maknanya.
> 
> Abu Jahal mengakui kalau Allah adalah pencipta alam 
>semesta, tapi dia 
> tidak mau mengucapkannya karena Abu Jahal tdk 
>menginginkan kalau 
> Allah hanya sebagai satu2nya Tuhan yg disembah, karena 
>dia masih 
> ingin mempunyai Tuhan2 yg lain spt latta, uzza, harta, 
>wanita, 
> minuman keras, tahta, pangkat, jabatan dsbnya.
> 
> tapi umat muslim saat ini mau mengucapkan kalimah 
>syahadat tapi tidak 
> konsekuen dgn yg diucapkannya hingga masih menjadikan 
>harta, tahta, 
> pangkat, jabatan, wanita, dsbnya sebagi Tuhan2 yg lain 
>yg 
> disejajarkan dengan Allah, bahkan melebihi Allah.
> 
> hmm..apalah susahnya mengucapkan kalimah syahadat? yg 
>susah adalah 
> istiqomah atas yg diucapkan. jadi menurutku..itulah 
>munafiknya umat 
> muslim kebanyakan saat ini (astagfirullah al'adziem, 
>ampuni diri ini 
> ya Allah..)ternyata Abu Jahal lebih konsekuen, 
>dibandingkan umat 
> muslim kebanyakan saat ini.
> 
> mohon maaf bila tidak berkenan, ini hanya komentar dari 
>yg awam
> 
> salam
> hana
> 
> 
> 
> --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "abdul aziz muslim" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> emang yang paham kalimah syahadat cuma Nashiruddin 
>> al-Albani? pemaknaan kalimat syahadat harus terus 
>>menerus 
>> di kontekstualisasi sehingga kalimah syahadat bisa 
>> menjawab setiap problematika keummatan yang muncul. ada 
>> tauhid sosialnya Amien Rais sebagai jawaban bagaimana 
>> makna kalimah syahadat bisa menjadi kekuatan dahsyat 
>>untuk 
>> menggempur ketidakadilan sosial. mungkin sekarang ini 
>>kita 
>> merumuskan kalimah syahadah tauhid baru di entah itu 
>> tauhid anti korupsi, tauhid anti terorisme, tauhid good 
>> governance.
>> 
>> umat islam sudah bertauhid secara tekstual, tapi belum 
>> bertauhid secara fungsional. fungsionalisasi tauhid ini 
>> lebih penting dan bermakna sehingga elan vital ajaran 
>> islam sebagai kekuatan pendobrak terhadap ketidakadilan 
>> dan perilaku yang korup bisa diwujudkan.
>> 
>> On Wed, 19 Oct 2005 07:38:10 -0000
>>   "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > MAYORITAS KAUM MUSLIMIN SEKARANG INI TIDAK MEMAHAMI 
>> >MAKNA LAA ILAAHA 
>> > ILLALLAH DENGAN PEMAHAMAN YANG BAIK
>> > 
>> > 
>> > Oleh
>> > Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
>> > Bagian Terakhir dari Dua Tulisan [2/2]
>> > 
>> > 
>> > Dan sebaliknya barangsiapa mengucapkan kalimat tauhid 
>> >ini dengan 
>> > lisannya, sehingga iman belum masuk kedalam hatinya, 
>> >maka hal itu 
>> > tidak memberinya manfaat apapun di akhirat, meskipun 
>> >kadang-kadang 
>> > memberinya manfaat di dunia berupa kesalamatan dari 
>> >diperangi dan 
>> > dibunuh, apabila dia hidup di bawah naungan 
>>orang-orang 
>> >muslim yang 
>> > memiliki kekuatan dan kekuasaan. Adapun di akhirat, 
>>maka 
>> >tidaklah 
>> > memberinya manfaat sedikitpun kecuali apabila :
>> > 
>> > [1] Dia mengucapkan dan memahami maknanya.
>> > [2] Dia meyakini makna tersebut, karena pemahaman 
>>semata 
>> >tidaklah 
>> > cukup kecuali harus dibarengi keimanan terhadap apa 
>>yang 
>> >dipahaminya.
>> > 
>> > Saya menduga bahwa kebanyakan manusia lalai dari 
>>masalah 
>> >ini ! Yaitu 
>> > mereka menduga bahwa pemahaman tidak harus diiringi 
>> >dengan keimanan. 
>> > Padahal sebenarnya masing-masing dari dua hal tersebut 
>> >(yaitu 
>> > pemahaman dan keimanan) harus beriringan satu sama 
>> >lainnya sehingga 
>> > dia menjadi seorang mukmin. Hal itu karena kebanyakan 
>> >ahli kitab dari 
>> > kalangan Yahudi dan Nashrani mengetahui bahwa Muhammad 
>> > Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang rasul 
>>yang 
>> >benar dalam 
>> > pengakuannya sebagai seorang rasul dan nabi, tetapi 
>> >pengetahuan 
>> > mereka tersebut yang Allah Azza wa Jalla telah 
>> >mepersaksikannya dalam 
>> > firman-Nya.
>> > 
>> > "Artinya : Mereka (ahlul kitab dari kalangan Yahudi 
>>dan 
>> >Nashara) 
>> > mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal 
>> >anak-anaknya 
>> > sendiri ...." [Al-Baqarah : 146 & Al-An'am : 20]
>> > 
>> > Walaupun begitu, pengetahuan itu tidak bermanfaat bagi 
>> >mereka 
>> > sedikitpun ! Mengapa ? Karena mereka tidak membenarkan 
>> >apa-apa yang 
>> > diakui oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam 
>>berupa 
>> >nubuwah 
>> > (kenabian) dan risalah (kerasulan). Oleh karena itu 
>> >keimanan harus 
>> > didahului dengan ma'rifah (pengetahuan). Dan tidaklah 
>> >cukup 
>> > pengetahuan semata-mata, tanpa diiringi dengan 
>>keimanan 
>> >dan 
>> > ketundukan, karena Al-Maula Jalla Wa' ala berfirman 
>> >dalam Al-Qur'an :
>> > 
>> > "Artinya : Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan 
>> >yang berhak 
>> > diibadahi kecuali Allah dan mohon ampunlah atas dosa 
>>mu 
>> >......." 
>> > [Muhammad : 19].
>> > 
>> > Berdasarkan hal itu, apabila seorang muslim 
>>mengucapkan 
>> >Laa Ilaaha 
>> > Illallah dengan lisannya, maka dia harus 
>>menyertakannya 
>> >dengan 
>> > pengetahuan terhadap kalimat thayyibah tersebut secara 
>> >ringkas 
>> > kemudian secara rinci. Sehingga apabila dia 
>>mengetahui, 
>> >membenarkan 
>> > dan beriman, maka dia layak untuk mendapatkan 
>> >keutamaan-keutamaan 
>> > sebagaimana yang dimaksud dalam hadits-hadits yang 
>>telah 
>> >saya 
>> > sebutkan tadi, diantaranya adalah sabda Rasulullah 
>> > Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai isyarat secara 
>> >rinci :
>> > 
>> > "Artinya : Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha 
>>Illallah, 
>> >maka 
>> > bermanfaat baginya meskipun satu hari dari masanya". 
>> >[Hadits Shahih. 
>> > Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah 
>> >Ash-Shahihah (1932) dan 
>> > beliau menyandarkan kepada Sa'id Al-A'rabi dalam 
>> >Mu'jamnya, dan Abu 
>> > Nu'aim dalam Al-Hidayah (5/46) dan Thabrani dalam 
>>Mu'jam 
>> >Al-Ausath 
>> > (6533), dan daia dari Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 
>> >'Anhu]
>> > 
>> > Yaitu : Kalimat thayyibah ini -setelah mengetahui 
>> >maknanya- akan 
>> > menjadi penyelamat baginya dari kekekalan di Neraka. 
>>Hal 
>> >ini saya 
>> > ulang-ulang agar tertancap kokoh di benak kita.
>> > 
>> > Bisa jadi, dari tidak melakukan 
>>konsekuensi-konsekuensi 
>> >kalimat 
>> > thayyibah ini berupa penyempurnaan dangan amal shalih 
>> >dan 
>> > meninggalkan segala maksiat, akan tetapi dia selamat 
>> >dari syirik 
>> > besar dan dia telah menunaikan apa-apa yang dituntut 
>>dan 
>> >diharuskan 
>> > oleh syarat-syarat iman berupa amal-amal hati -dan 
>> >amal-amal 
>> > zhahir/lahir, menurut ijtihad sebagian ahli ilmu, 
>>dalam 
>> >hal ini 
>> > terdapat perincian yang bukan disini tempat untuk 
>> >membahasnya- (Ini 
>> > adalah aqidah Salafus Shalih, dan ini merupakan batas 
>> >pemisah kita 
>> > dengan khawarij dan murji'ah). Da dia berada dibawah 
>> >kehendak Allah, 
>> > bisa jadi dia masuk ke Neraka terlebih dahulu sebagai 
>> >balasan dari 
>> > kemaksiatan-kemaksiatan yang dia lakukan atau 
>> >kewajiban-kewajiban 
>> > yang ia lalaikan, kemudian kalimat thayyibah ini 
>> >menyelamtkan dia 
>> > atau Allah memaafkannya dengan karunia dan 
>> >kemuliaan-Nya. Inilah 
>> > makna sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
>> >yaitu :
>> > 
>> > Artinya : Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, 
>> >maka ucapannya 
>> > ini akan memberi manfaat baginya meskipun satu hari 
>>dari 
>> >masanya". 
>> > [Hadits Shahih. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam 
>> >As-Silsilah Ash-
>> > Shahihah (1932) dan beliau menyandarkan kepada Sa'id 
>> >Al-A'rabi dalam 
>> > Mu'jamnya, dan Abu Nu'aim dalam Al-Hidayah (5/46) dan 
>> >Thabrani dalam 
>> > Mu'jam Al-Ausath (6533), dan daia dari Hadits Abu 
>> >Hurairah 
>> > Radhiyallahu 'Anhu]
>> > 
>> > Adapun orang yang mengucapkan dengan lisannya tetapi 
>> >tidak memahami 
>> > maknanya, atau memahami maknanya tetapi tidak 
>>mengimani 
>> >makna 
>> > tersebut, maka ucapan Laa Ilaaha Illaallah-nya tidak 
>> >memberinya 
>> > manfaat di akhirat, meskipun di dunia ucapan tersebut 
>> >masih 
>> > bermanfaat apabila ia hidup di bawah naungan hukum 
>> >Islam.
>> > 
>> > Oleh karena itu, harus ada upaya untuk memfokuskan 
>> >da'wah tauhid 
>> > kepada semua lapisan masyarakat atau kelompok Islam 
>>yang 
>> >sedang 
>> > berusaha secara hakiki dan bersungguh-sungguh untuk 
>> >mencapai apa yang 
>> > diserukan oleh seluruh atau kebanyakan 
>>kelompok-kelompok 
>> >Islam, yaitu 
>> > merealisasikan masyarakat yang Islami dan mendirikan 
>> >negara Islam 
>> > yang menegakkan hukum Islam di seluruh pelosok bumi 
>> >manapun yang 
>> > tidak berhukum dengan hukum yang Allah turunkan.
>> > 
>> > Kelompok-kelompok tersebut tidak mungkin 
>>merealisasikan 
>> >tujuan yang 
>> > telah mereka sepakati dan mereka usahakan dengan 
>> >sungguh-sungguh, 
>> > kecuali memulainya dengan apa-apa yang telah dimulai 
>> >oleh Rasulullah 
>> > Shallallahu 'alaihi wa sallam, agar tujuan tersebut 
>>bisa 
>> >menjadi 
>> > kenyataan.
>> > 
>> > 
>> > [Disalin dari buku At-Tauhid Awwalan Ya Du'atal Islam, 
>> >edisi 
>> > Indonesia TAUHID, Prioritas Pertama dan Utama, oleh 
>> >Syaikh Muhammad 
>> > Nashiruddin Al-Albani, hal 16-26, terbitan Darul Haq, 
>> >penerjemah 
>> >Fariq Gasim Anuz]
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor 
>> > 
>> > Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis 
>>Media 
>> >Dakwah.
>> > Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
>> > Yahoo! Groups Links
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> > 
>> 
>> 
> ======================================================================
> ==================
>> Ikuti Kuis Ramadhan bersama TelkomNet Instan dari 12 
>>Oktober s.d 2 
> Nopember 2005 di 
>> http://www.plasa.com/jatim 
>> dan dapatkan hadiah setiap minggunya ! (khusus Jawa 
>>Timur)
>> 
> ======================================================================
> ==================
>>
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor 
> 
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media 
>Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

========================================================================================
Ikuti Kuis Ramadhan bersama TelkomNet Instan dari 12 Oktober s.d 2 Nopember 
2005 di 
http://www.plasa.com/jatim 
dan dapatkan hadiah setiap minggunya ! (khusus Jawa Timur)
========================================================================================
 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke