----- Forwarded by Christin/Marketing/Corp/Garudafood on 21/10/05 15:27 ----- Fahruroji To: Desti Martini/Controller/Finance/Corp/[EMAIL PROTECTED], Jumpa 20/10/05 17:06 Wulandari/CHSD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Indriani Susilaningdyah/Export/Operation/[EMAIL PROTECTED], Febriana Pujiastuti/CHSD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Meryem Noventina/Export/Operation/[EMAIL PROTECTED], Fija Lubis/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Christin/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Mardwiyanti B. Lestari/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Muhammad Surya Anindita/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Ari Windrayanto/Brand/Marketing/HO/[EMAIL PROTECTED], Ivan/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Arini Partiningrum/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Titi Pranindyowati/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Rifka Priazdi Rachman/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Emma Sulistya Wulandari/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Novita Lintang/Marketing/Corp/[EMAIL PROTECTED], Budiono Sukadri/Procurement/Operation/[EMAIL PROTECTED], Totok Srihardantoro/Procurement/Operation/[EMAIL PROTECTED], Dyah Arum/Logistic/Operation/[EMAIL PROTECTED], Lusi Kristianti/IT/Corp/[EMAIL PROTECTED], Fahruroji/IT/Corp/[EMAIL PROTECTED], Budi Wibyosatoto/IT/Corp/[EMAIL PROTECTED], Effi Harfiana/Comunication/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Otty Wahyuningrum/Comunication/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Dian Astriana/Comunication/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Kurniati Ningrum/QA&QC/TMS-Keroncong/[EMAIL PROTECTED], Ratih Puspitasari/Comunication/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Hani Wijaya/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Hafidh Fatoni/Legal/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Ahmad Rifqi Mubarok/Legal/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Asraf Razak/Legal/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Agus Rahmatillah/Legal/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Silviyana Tri Arsanti/Legal/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Tri Sisca Febriyanti/Controller/Finance/Corp/[EMAIL PROTECTED], Dian Krisdiati/Controller/Finance/Corp/[EMAIL PROTECTED], Chairul Mustafa/Treasury/Finance/Corp/[EMAIL PROTECTED], Edi Kurnia/Controller/Finance/Corp/[EMAIL PROTECTED], Rubiati/Accounting/Finance/Corp/[EMAIL PROTECTED], Muhammad Mura Hasibuan/Audit/Corp/[EMAIL PROTECTED], Damarwanto/Audit/Corp/[EMAIL PROTECTED], Aditya Alfa Kusuma/Audit/Corp/[EMAIL PROTECTED], Ruchma Yeni/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Mike Widiasmara/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Nur Khomisah/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Purdia Krisnayunita/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Martono Wiyono/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Kurniawan K/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Ratih Kusumawati/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Teti Herawati/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Kun Sriwiyati/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Wahyu Tri Wicaksono/Engineering/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Kunhendarso/Engineering/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Rini Wiasih/BMT/[EMAIL PROTECTED], Thamrin Rajab/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Andi Asrul/R&D/CRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Inatyaningrum/CHSD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Nurazizah/CHSD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Muhammad Iqbal/CHSD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Dian Kartika Sari/OD/HRP/HO/[EMAIL PROTECTED], Ikhsan Rhoem Suhaimi/CHSD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Andi Setianugraha/OMG/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Suwarni/OMG/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Muhammad Afandi/OMG/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Sunardi/OMG/Secretary/Corp/[EMAIL PROTECTED], Yuri Andiko Tamin/BD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Yanti Rachmawati/BD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Yulia Suryadi/BD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Lydia Evani/DIB/[EMAIL PROTECTED], Rya Dewi Yunanti/DIB/[EMAIL PROTECTED], Abi Hadhiru/CCD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Maman Tadarusman/CCD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED], Syukran Wahyudi Makmun/CCD/HRD/Corp/[EMAIL PROTECTED] cc: Subject: Pengantin Bidadari
Raudhah Al Muhibbin wa Al Musytaqin (Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu) Pengantin Bidadari ------------------------- Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin Sebagai istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian... *** Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan. Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah. "Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu", nasihat mereka. Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata: "Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?" "Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun. "Katakanlah aku yang mengutusmu", sahut Baginda Nabi. "Baiklah ya Rasul", dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan. Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan "Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?" Tanya Fulan. "Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A." Jawab Zulebid sedikit gugup. "Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku." Fulan menemui putrinya dan bertanya, "bagaimana pendapatmu wahai putriku?" Jawab putrinya, "Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya." Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya. Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata," duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?" Jawab istrinya, " Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin." Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang. Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya. "Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini." Istrinya menyahut, "Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu" *** Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid...ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama t! eman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya....Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada. *** Senja datang Angin mendesau, sepi... Pasir-pasir beterbangan... Berputar-putar... Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain. Tanpa dimandikan... Tanpa dikafankan... Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau. Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah. "Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?" Jawab Rasul, "Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin." "Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?" Tanya sahabat lagi. " Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid," Jawab Rasulullah. "Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?" Tanya mereka lagi. "Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya...." *** Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya. Malam menjelang... Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata. Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula. Terdengar Zulebid berkata, "Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.... " Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku. Istri Zulebid, terdiam. Matanya basah... Ada sesuatu yang menggenang disana.. Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi.. Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir.. Ia menggerakkan bibirnya.. "Suamiku, aku mencintaimu... Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita.. Aku ikhlas.... *** Somewhere over the rainbow, way up high There's a land that I heard of once on a lullaby Somewhere over the rainbow, skied are blue And the dreams that you dare to dream really do come true.. Dan, Akan kemanakah kumbang terbang Pada siapa rindu mendendam Kekasih yang terkasih Pencinta dan yang dicinta Semua berurai air mata Sedih, ataukah bahagia.....? *** Untuk para pengantin bidadari ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/