Ribuan Mualaf di Perancis Terpaksa Sembunyikan Ke-Islamannya

07/12/2005 09:57 WIB
eramuslim - Ketakutan akan perlakukan diskriminatif baik di rumah maupun di
tempat kerja serta pandangan sebagian besar orang yang masih mengindentikan
Islam dengan terorisme, menjadi alasan yang umum dikemukakan para mualaf di
Perancis. Padahal, setiap tahunnya jumlah warga Perancis yang beralih ke
agama Islam mencapai ribuan orang.

"Sebagian besar mualaf di Perancis berfikir dua kali sebelum mengungkapkan
keyakinan barunya itu ke publik, mereka bisa diperlakukan diskriminatif
oleh keluarga dan koleganya," kata Maqali Snebat, humas League of French
Muslim Women.

Snebat mencontohkan kasus pemain sepakbola terkenal Nicolas Anelka yang
harus menyembunyikan ke-Islamannya selama empat tahun. Anelka yang pernah
bermain untuk klub-klub sepakbola bergengsi seperti Paris Saint-Germain,
Arsenal, Real Madrid, Liverpool dan Manchester City, akhirnya harus puas
bergabung dengan Liga Turki karena makin meningkatnya tindak pelecehan yang
dialaminya.

Para imam ummat Islam di Perancis sangat memahami kondisi itu sehingga
mereka mengizinkan para mualaf yang masih baru menyembunyikan ke-Islamannya
jika mereka khawatir mendapat penolakan dari keluarga, kolega atau khawatir
akan mengalami tindakan sewenang-wenang.

Perlakuan diskriminatif dan pelecehan sebenarnya juga dialami oleh mereka
yang bukan mualaf. Banyak warga Muslim dan keturunan Arab yang terpaksa
mengganti namanya dengan nama-nama yang bernuansa Barat untuk menghindari
perlakuan buruk dan agar mudah mendapatkan pekerjaan.

Meski demikian, Snebat yang masuk Islam 9 tahun lalu menyarankan agar para
mualaf memiliki rasa bangga akan ke-Islaman mereka serta memperlihatkannya
dalam menjalankan ritual dan peribadahannya. Ia mengatakan, banyak contoh
mualaf di Perancis yang berhasil melampaui benteng sekularisme negeri itu
dan menjadi tokoh yang dihormati. Snebat menunjuk tokoh Eric Geofroy,
seorang profesor terkemuka di Strasbourg University dan sangat dihormati
oleh para koleganya.

"Ia dihormati oleh Menteri DalamNegeri Nicolas Sarkozy dan menawarkannya
menjadi anggota kehormatan dalam French Council of the Muslim Faith
(CFCM)," ujar Snebat.

Selain Profesor Eric Goefroy, masih ada tokoh bintang komedi terkenal di
Perancis, Jamal Debbouze. "Saya bangga menjadi seorang Muslim. Saya
berpuasa di bulan Ramadhan, tidak minum alkohol dan tidak merokok. Saya
tidak pernah berfikir untuk terlibat dengan narkoba," kata Debbouze dalam
setiap wawancara di televisi.

Di sisi lain Snebat mengungkapkan penyesalannya atas sikap sebagian besar
warga Perancis yang menyamaratakan semua mualaf terkait dengan kasus bom
syahid yang dilakukan oleh muslimah asal Belgia, Muriel Degauque di Irak.

"Kita tidak bisa memukul rata semua mualaf baru. Persoalan itu terkait
dengan pilihan individu apakah akan berlaku ekstrim atau memilih lebih
moderat," tegas Snebat.

Menurut Kepala French Information Service Pascal Maylos dalam wawancarany
dengan Le Monde baru-baru ini, ada ribuan warga Perancis yang masuk Islam
pada tahun ini dan sekitar 1.600 orang diantaranya bergabung dengan
kelompok-kelompok ekstrim.

Sebuah studi terbaru yang cukup mengkhawatirkan pemerintah Perancis
mengungkap fakta bahwa ada sekitar 22 orang warga Perancis yang ikut
berjuang dengan kelompok pejuang di Irak. Dari 22 orang itu, 7 orang
diantaranya dipastikan tewas dalam berbagai pertempuran dan 3 lainnya
berada dalam tahanan AS. (ln/iol)





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke