Menurut saya, ada benarnya tapi gak selalu benar lho?
Banyak juga yg ikhwannya aktif :). itulah dinamika ya? dan itu jugalah 
iman, bisa naik bisa turun. Tapi waspada kalau imannya keluar masuk.

Saya tertarik dengan pengarang yg bernama Ayat Al Akras, kok seperti Bom 
Syahid wanita  Palestine





aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com
12/16/2005 09:19 AM

 
        To:     media-dakwah@yahoogroups.com
        cc:     [EMAIL PROTECTED]
        Subject:        [media-dakwah] Ikhwan GANTENG, Parter Sejati Akhwat?


                                                          --> Buat aktivis 
kampus keren juga nih tulisan.....
  -----------------------------------------
  Artikel Islami (ari dudung.net)
 
    09 Desember 2005 - 17:09     Ikhwan GANTENG, Partner Sejati Akhwat?  
Oleh : Ayat Al Akrash           Alangkah indahnya Islam. Kedudukan manusia 
dinilai dari ketaqwaannya, bukan dari gendernya. Ini adalah strata terbuka 
sehingga siapa saja berpeluang untuk memasuki strata taqwa.
  Ikhwan dan akhwat adalah dua makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala yang 
berbeda. Ikhwan, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan 
rasionalitasnya karena ia adalah pemimpin bagi kaum hawa. Akhwat, 
sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan sensitivitas perasaannya 
karena ia akan menjadi ibu dari anak-anaknya.
  "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka 
(adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada 
yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan 
zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi 
rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." 
(QS. 9: 71)
  Di lapangan, ikhwan dan akhwat harus menjaga hijab satu sama lain, namun 
tentu bukan berarti harus memutuskan hubungan, karena dalam da'wah, ikhwan 
dan akhwat adalah seperti satu bangunan yang kokoh, yang sebagian mereka 
menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
  Belakangan ini menjadi sebuah fenomena baru di berbagai LDK kampus 
tentang sedikit 'konfrontasi' ikhwan dengan akhwat. Tepatnya, tentang 
kurang cepat tanggapnya da'wah para ikhwan yang notabene adalah partner 
da'wah dari akhwat.
  Patut menjadi catatan, mengapa ADK akhwat selalu lebih banyak dari ADK 
ikhwan. Walau belum ada penelitian, tetapi bila melihat data kader, pun 
data massa dimana jumlah akhwat selalu dua sampai tiga kali lipat lebih 
banyak dibandingkan ikhwan, maka dapat diindikasikan bahwa ghirah, 
militansi dan keagresifan berda'wah akhwat, lebih unggul. Meski memang 
hidayah itu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, namun tentu kita tak dapat 
mengabaikan proses ikhtiar.
  Akhwat Militan, Perkasa dan Mandiri? Sejak kapankah adanya istilah 
Akhwat militan, perkasa dan mandiri ini? Berdasarkan dialog-dialog yang 
penulis telaah di lapangan, dan di beberapa LDK, ternyata hampir semua 
akhwat memiliki permasalahan yang sama, yaitu tentang kurang cepat 
tanggapnya ikhwan dalam menghadapi tribulasi da'wah. Bahkan ada sebuah 
rohis yang memang secara turun temurun, kader-kader akhwatnya terbiasa 
mandiri dan militan. Mengapa? Karena sebagian besar ikhwan dianggap kurang 
bisa diandalkan. Dan ada pula sebuah masjid kampus di Indonesia yang 
hampir semua agenda da'wahnya digerakkan oleh para akhwat. Entah hilang 
kemanakah para ikhwan.
  Akibat seringnya menghadapi ikhwan semacam ini, yang mungkin karena 
sangat gemasnya, penulis pernah mendengar doa seorang akhwat, "Ya Allah?, 
semoga nanti kalau punya suami, jangan yang seperti itu? (tidak cepat 
tanggap?red)," ujarnya sedih. Nah!
  Ikhwan GANTENG 
Lantas bagaimanakah seharusnya ikhwan selaku partner da'wah akhwat? 
Setidaknya ada tujuh point yang patut kita jadikan catatan dan tanamkan 
dalam kaderisasi pembinaan ADK, yaitu GANTENG (Gesit, Atensi, No reason, 
Tanggap, Empati, Nahkoda, Gentle). Beberapa kisah tentang ikhwan yang 
tidak GANTENG, akan dipaparkan pula di bawah ini.
  (G) Gesit dalam da'wah 
Da'wah selalu berubah dan membutuhkan kegesitan atau gerak cepat dari para 
aktivisnya. Ada sebuah kisah tentang poin ini. Dua orang akhwat 
menyampaikan pesan kepada si fulan agar memanggil ikhwan B dari masjid 
untuk rapat mendesak. Sudah bisa ditebak?, tunggu punya tunggu?, ikhwan B 
tak kunjung keluar dari masjid. Para akhwat menjadi gemas dan menyampaikan 
pesan lagi agar si fulan memanggil ikhwan C saja. Mengapa? Karena ikhwan C 
ini memang dikenal gesit dalam berda'wah. Benar saja, tak sampai 30 detik, 
ikhwan C segera keluar dari masjid dan menemui para akhwat. Mobilitas yang 
tinggi.
  (A) Atensi pada jundi 
Perhatian di sini adalah perhatian ukhuwah secara umum. Contoh kisah bahwa 
ikhwan kurang dalam atensi adalah ketika ada rombongan ikhwan dan akhwat 
sedang melakukan perjalanan bersama dengan berjalan kaki. Para ikhwan 
berjalan di depan dengan tanpa melihat keadaan akhwat sedikitpun, hingga 
mereka menghilang di tikungan jalan. Para akhwat kelimpungan.., nih ikhwan 
pada kemana? "Duh.., ikhwan ngga' liat-liat ke belakang apa ya?" Ternyata 
para ikhwan berjalan jauh di depan, meninggalkan para akhwat yang sudah 
kelelahan.
  (N) No reason, demi menolong 
Kerap kali, para akhwat meminta bantuan ikhwan karena ada hal-hal yang 
tidak bisa dilakukan oleh akhwat. Tidak banyak beralasan dalam menolong 
adalah poin ketiga yang harus dimiliki oleh aktivis. Contoh kisah 
kurangnya sifat menolong adalah saat ada acara buka puasa bersama anak 
yatim. Panitia sibuk mempersiapkannya. Untuk divisi akhwat, membantu antar 
departemen dan antar sie adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan. Para 
akhwat ini kemudian meminta tolong seorang ikhwan untuk memasang spanduk. 
"Afwan ya?, amanah ane di panitia kan cuma mindahin karpet ini?," jawab 
sang ikhwan sambil berlalu begitu saja karena menganggap tugas itu 
bukanlah amanahnya.
  (T) Tanggap dengan masalah 
Permasalahan da'wah di lapangan semakin kompleks, sehingga membutuhkan 
aktivis yang tanggap dan bisa membaca situasi. Sebuah kisah, adanya 
muslimah yang akan murtad akibat kristenisasi di sebuah kampus. Aktivis 
akhwat yang mengetahui hal ini, menceritakannya pada seorang ikhwan yang 
ternyata adalah qiyadahnya. Sang ikhwan ini dengan tanggap segera merespon 
dan menghubungi ikhwan yang lainnya untuk melakukan tindakan pencegahan 
pemurtadan.
  Kisah di atas, tentu contoh ikhwan yang tanggap. Lain halnya dengan 
kisah ini. Di sebuah perjalanan, para akhwat memiliki hajat untuk 
mengunjungi sebuah lokasi. Mereka kemudian menyampaikannya kepada ikhwan 
yang notabene adalah sang qiyadah. Sambil mengangguk-angguk, sang ikhwan 
menjawab, "Mmmm?." "Lho? terus gimana? Kok cuma "mmmmm"?" tanya para 
akhwat bingung. Sama sekali tidak ada reaksi dari sang ikhwan. "Aduh? 
gimana sih?." Para akhwat menjadi senewen.
  (E) Empati 
Merasakan apa yang dirasakan oleh jundi. Kegelisahan para akhwat ini 
seringkali tercermin dari wajah, dan lebih jelas lagi adalah dari 
kata-kata. Maka sebaiknya para ikhwan ini mampu menangkap kegelisahan 
jundi-jundinya dan segera memberikan solusi.
  Contoh kisah tentang kurang empatinya ikhwan adalah dalam sebuah 
perjalanan luar kota dengan menaiki bis. Saat telah tiba di tempat, 
ikhwan-akhwat yang berjumlah lima belas orang ini segera turun dari bis. 
Dan bis itu melaju kembali. Para akhwat sesaat saling berpandangan karena 
baru menyadari bahwa mereka kekurangan satu personel akhwat, alias, 
tertinggal di bis! Sontak saja para akhwat ini dengan panik, berlari dan 
mengejar bis. Tetapi tidak demikian halnya dengan ikhwan, mereka hanya 
berdiri di tempat dan dengan tenang berkata, "Nanti juga balik lagi 
akhwatnya."
  (N) Nahkoda yang handal 
Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Ia adalah nahkoda kapal. 
Lantas bagaimanakah bila sang nahkoda tak bergerak? Alkisah, tentang baru 
terbentuknya kepengurusan rohis. Tunggu punya tunggu?, hari berganti hari, 
minggu berganti minggu, ternyata para ikhwan yang notanebe adalah para 
ketua departemen, tak kunjung menghubungi akhwat. Akhirnya, karena sudah 
"gatal" ingin segera gerak cepat beraksi dalam da'wah, para akhwat 
berinisiatif untuk "menggedor" ikhwan, menghubungi dan menanyakan kapan 
akan diadakan rapat rutin koordinasi.
  (G) Gentle 
Bersikap jantan atau gentle, sudah seharusnya dimiliki oleh kaum Adam, 
apatah lagi aktivis. Tentu sebagai Jundullah (Tentara Allah) keberaniannya 
adalah di atas rata-rata manusia pada umumnya. Namun tidak tercermin 
demikian pada kisah ini. Sebuah kisah perjalanan rihlah. Rombongan ikhwan 
dan akhwat ada dalam satu bis. Ikhwan di depan dan akhwat di belakang. 
Beberapa akhwat sudah setengah mengantuk dalam perjalanan. Tiba-tiba bis 
berhenti dan mengeluarkan asap. Para ikhwan segera berhamburan keluar dari 
bis. Tinggallah para akhwat di dalam bis yang kelimpungan. "Ada apa nih?" 
tanya para akhwat. Saat para akhwat menyadari adanya asap, barulah mereka 
ikut berhamburan keluar. "Kok ikhwan ninggalin gitu aja?" ujar seorang 
akhwat dengan kecewa.
  Penutup 
Fenomena ketidak-GANTENG-an ikhwan ini, akan dapat berpengaruh pada 
kinerja da'wah. Ikhwan dan akhwat adalah partner da'wah yang senantiasa 
harus saling berkoordinasi. Masing-masing ikhwan dan akhwat memang 
mempunyai kesibukannya sendiri, namun ikhwan dilebihkan oleh Allah 
Subhanahu wa Ta'ala, yaitu sebagai pemimpin. Sehingga wajar saja bila yang 
dipimpin terkadang mengandalkan dan mengharapkan sang qawwam ini bisa jauh 
lebih gesit dalam berda'wah (G), perhatian kepada jundinya (A), tidak 
banyak alasan dalam menolong (N), tanggap dalam masalah (T), empati pada 
jundi (E), menjadi nahkoda yang handal (N) dan mampu memberikan 
perlindungan (G). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Kaum laki-laki 
adalah pemimpin (qawwam) bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah 
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain 
(wanita)..." (QS. An-Nisa':34).
  Kita harapkan, semoga semakin banyak lagi ikhwan-ikhwan GANTENG yang 
menjadi qiyadah sekaligus partner akhwat. Senantiasa berkoordinasi. 
Ukhuwah di dunia, dan di akhirat. Amiin. []
  PS : Ayo kita budidayakan (memangnya ternak???) ikhwan GANTENG ini. Dan 
pada pembahasan selanjutnya, dapat dikupas tentang akhwat CANTIK. Nah, 
untuk ini, biarkan ikhwan yang menulis ^ _ ^
  ------ 
hudzaifah.org 



http://nuraulia.multiply.com/

 
---------------------------------
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke