salam...
hanya tambahan saja, dan jika tidak di rilis di milis juga engga apa-apa... :-)

saya kalau mau menangis, tidak perlu berfikir dulu...
saya kalau mau menjerit, tidak usah berfikir dulu...
saya kalau mau mengeluh, mungkin dari hasil berfikir...
saya kalau mau berdusta, baru dipikir-pikir...

dari kaca mata awam seperti saya, justru ada suatu kontradiksi yang
salah dalam menerapkan ironi...
dan juga masih tidak mengerti akan hubungan dengan ayat yang dikutip.

wassalammu'alaikum...
si awam.

On 1/4/06, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr wb,
>
> Sehubungan banyaknya polemik tentang puisi
> "Berfikirlah", saya rasa cukup sudah diskusi ini
> sampai di sini. Toh kita semua di sini ingin belajar
> agama Islam bukan? Bukan membahas satu puisi secara
> berkepanjangan.
>
> Tulisan di bawah saya harap bisa jadi satu penutup.
>
> Jika kita lihat banyak tulisan yang mbak Hana kirim
> tentu kita tahu bahwa insya Allah dia orang yang
> lurus. Namun sebagai manusia bisa saja salah dan lupa.
> Dan ini kita melakukan taushiyah dengan kebenaran dan
> kesabaran. Bukan menjatuhkan.
>
> Saya lihat sebetulnya tulisan mbak Hana bukan
> menganjurkan untuk berbuat buruk. Tapi merupakan gaya
> bahasa ironi/sarkasme yang merupakan sindiran kepada
> orang yang berbuat buruk.
>
> Sebagai pengingat kita pada gaya bahasa ironi:
> ==
> (9)   Ironi
>
> Ironi ialah kiasan yang mengkonotasikan makna
> sebaliknya, dan dipergunakan untuk memberi sindiran.
> Majas ironi pada tahap tertentu berubah menjadi
> sinisme dan sarkasme: sindiran yang disajikan secara
> keras dan kasar tanpa menggunakan upaya penyiratan
> melalui pembalikkan makna.
>
>            Subagio Sastrowardoyo, misalnya, menulis
> ironinya nasib bangsa Afrika di negerinya sendiri
> ketika apartheid masih berlangsung – dan jejaknya
> sampai kini masih terasa – dalam sajak Afrika Selatan.
>  Dalam kumpulan sajaknya yang terakhir, beberapa sajak
> Subagio menampakkan banyak persoalan sosial.  Kekuatan
> gaya "bacaan akademis"-nya melahirkan banyak ketajaman
> ironi permasalahan sosial tanpa terjatuh menjadi
> amarah dan seruan caci-maki.  Afrika Selatan adalah
> sajak lamanya namun tampaknya, menunjukkan gaya
> Subagio sebenarnya yang tidak hanya berkutat di
> persoalan individualitas: .. . . . / Mereka boleh
> memburu / … membakar / … menembak // Tapi istriku
> terus berbiak / seperti rumput di pekarangan mereka /
> seperti lumut di tembok mereka / seperti cendawan di
> roti mereka . . . . / Mereka boleh membunuh / …  //
> Sebab / mereka kulit putih / dan Kristos /  pengasih
> putih wajah //
> http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/39/Meneliti%20Nilai%20Puitika.htm
>
> Ayat Al Qur'an yang dikutip:
> "mereka tidak menjadi lemah karena bencana yg menimpa
> mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula
> menyerah (kepada musuh)" (Ali Imran [3] : 146)
>
> Sesungguhnya merupakan anjuran untuk tidak lesu dan
> tidak menyerah.
>
> Namun karena mungkin ayat tsb terlalu jauh di bawah,
> ketika orang membaca 2-3 bait, terkesan jadi menyuruh
> berbuat buruk.
>
> ==
> Menangislah bila dengan tangismu..engkau berfikir
> Akan mengembalikan semua yg kau cintai…
> ==
>
> Bait di atas yang merupakan ironi sebetulnya bisa
> dirubah jadi:
> ==
> Janganlah menangis karena itu tidak akan mengembalikan
> semua yang kau cintai.
> ==
>
> Atau
> ==
> Menangislah bila dengan tangismu..engkau berfikir
> Akan mengembalikan semua yg kau cintai… Tapi
> sesungguhnya itu sia-sia
> Hanya kepada Allahlah sebaiknya kita bertawakal.
> ==
>
> Memang satu puisi jika dibawa di pentas puisi tidak
> masalah. Sebab semua orang yang hadir adalah pencinta
> puisi dan sudah terkondisikan untuk mendengar puisi.
> Jadi begitu mendengar kata-kata yang aneh mereka
> mengerti itu cuma gaya bahasa.
>
> Tapi kalau satu puisi yang agak aneh dilempar ke
> tempat umum, nah reaksi bisa bermacam-macam.
>
> Oleh karena itu sebaiknya di tempat umum kita
> berkomunikasi dgn bahasa umum yang mudah dimengerti.
>
> Wassalam
> --- suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > untuk menghindari persepi yg salah atas puisiku yg
> > merupakan hasil
> > renunganku ini, baiklah aku mencoba menuangkan
> > hikmah yg aku dapat
> > dan akhirnya aku menulis ini semua.
> >
> >
> > BERFIKIRLAH..(berfikirlah bahwa hanya Allah lah
> > tempatmu kembalikan
> > semua yg menimpa dirimu)
> > >
> > > Menangislah bila dengan tangismu..engkau berfikir
> > > Akan mengembalikan semua yg kau cintai...
> >
> > apakah dengan tangismu, akan mengembalikan semua yg
> > kau cinta dan kau
> > sayang? apakah dengan tangismu akan menghapus semua
> > beban? apakah
> > dengan tangismu, kamu mampu mendapatkan kembali apa2
> > yg telah hilang
> > dari sisimu? hanya Allahlah yg mampu dan berhak
> > untuk memutuskan.
> > manusia hanya berharap dan bekeinginan, tapi
> > sadarlah tidak ada
> > satupun yg akan mengembalikan ke sisi bila Allah
> > tidak menghendaki.
> > walaupun tangismu menghabiskan seluruh airmatamu
> >
> >
> > >
> > > Menjeritlah bila dengan jeritanmu.. engkau
> > berfikir
> > > Akan mendatangkan semua yg telah pergi dari
> > sisimu..
> >
> > apakah dengan jeritanmu engkau mampu mendatangkan
> > semua yg kau cintai
> > untuk kembali ke sisimu? jika dengan menjerit engkau
> > mampu
> > mengembalikan semua yg hilang, silahkan engkau
> > menjerit hingga hilang
> > suaramu. manusia hanya mengharap tapi ingat..hanya
> > Allah lah yg
> > berhak memutuskan.
> >
> >
> > > Mengeluhlan bila dengan keluhanmu engkau
> > berfikir..
> > > Akan menghilangkan semua beban deritamu..
> >
> > andai keluhanmu akan menghilangkan beban deritamu,
> > silahkan engkau
> > mengeluh. sesungguhnya keluhanmu hanya mendatangkan
> > iba dan cibiran
> > dari orang2 yg tidak mengetahui siapa dirimu
> > sebenarnya. keluhanmu
> > hanya membuat musuhmu mentertawai dirimu, lalu apa
> > gunanya engkau
> > mengeluh bila hanya mendatangkan umpatan dan tertawa
> > musuhmu. manusia
> > hanya berharap, tapi ingat..hanya Allah lah yg
> > berhak memutuskan.
> >
> >
> > > Berdustalah bila dengan dustamu engkau berfikir..
> > > Akan mendatangkan kemuliaan diri..
> >
> > andai dengan berdusta engkau mampu mendatangkan
> > kemulian diri,
> > silahkan engkau dustai semua orang. bila dengan
> > berdusta kamu mampu
> > mengumpulkan kekayaan, silahkan engkau dustai semua
> > orang, bila
> > dengan berdusta, engkau mampu membahagiakan dirimu,
> > silahkan engkau
> > berdusta. tapi ingatlah..Allah selalu melihat gerak
> > gerikmu. dan
> > tidak ada satupun yg lolos dari penglihatanNya.
> > hingga suatu saat
> > nanti pengadilan Allah lah tempat yg adil untuk
> > membalasnya.
> >
> >
> > > Sesungguhnya..hanya orang-orang bodoh..
> > > Yang selalu melakukan kebodohan-kebodohan..
> > > Karena kehidupan tidak akan berhenti dengan
> > perbuatan bodohmu..
> > > Atau kau akan tergilas oleh kebodohanmu sendiri..
> >
> > hanya orang2 bodoh selalu menangis dan berfikir akan
> > mengembalikan
> > semua orang yg dicintainya.
> >
> > hanya orang2 bodoh yg selalu menjerit dan berfikir,
> > bahwa jeritannya
> > mampu mengembalikan semua yg telah pergi dari
> > sisinya
> >
> > hanya orang2 bodoh yg selalu mengeluh dan berfikir,
> > bahwa bebannya
> > akan hilang dengan keluhanya.
> >
> > hanya orang2 bodoh yg selalu berdusta dan befikir
> > dengan dustanya dia
> > mampu mendatangkan kemuliaan. dan tanpa menyadari
> > bahwa Allah selalu
> > memperhatikannya.
> > >
> > > "mereka tidak menjadi lemah karena bencana yg
> > menimpa mereka di
> > jalan
> > > Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah
> > (kepada musuh)" (Ali
> > > Imran [3] : 146)
> > >
> > > "Adakah orang yg mengetahui bahwasanya apa yg
> > diturunkan kepadamu
> > > dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yg buta?"
> > (Ar-Rad [13] :
> > 19)
> > >
> > >
> > > by
> > >
> > > Hana
>
>
> From: "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Mon Jan 2, 2006  6:51 pm
> Subject: BERFIKIRLAH..  suhana032003
>  Offline
>  Send Email
> Remove Author | Ban Author
>
> BERFIKIRLAH..
>
> Menangislah bila dengan tangismu..engkau berfikir
> Akan mengembalikan semua yg kau cintai…
>
> Menjeritlah bila dengan jeritanmu.. engkau berfikir
> Akan mendatangkan semua yg telah pergi dari sisimu..
>
> Mengeluhlan bila dengan keluhanmu engkau berfikir..
> Akan menghilangkan semua beban deritamu..
>
> Berdustalah bila dengan dustamu engkau berfikir..
> Akan mendatangkan kemuliaan diri..
>
> Sesungguhnya..hanya orang-orang bodoh..
> Yang selalu melakukan kebodohan-kebodohan..
> Karena kehidupan tidak akan berhenti dengan perbuatan
> bodohmu..
> Atau kau akan tergilas oleh kebodohanmu sendiri..
>
> "mereka tidak menjadi lemah karena bencana yg menimpa
> mereka di jalan
> Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada
> musuh)" (Ali
> Imran [3] : 146)
>
> "Adakah orang yg mengetahui bahwasanya apa yg
> diturunkan kepadamu
> dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yg buta?"
> (Ar-Rad [13] : 19)
>
>
> by
>
> Hana
>
>
>
> Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
> __________________________________________
> Yahoo! DSL – Something to write home about.
> Just $16.99/mo. or less.
> dsl.yahoo.com
>
>
>
>
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke