Sumur itu berbeda  dengan air hujan yang ditampung, walaupun sama-sama dari 
Allah
Air sumur tidak pernah mencelakai orang, tapi air hujan bisa menghanyutkan 
orang banyak
Air sumur bisa diminum, air hujan saya tak tahu.

Untuk menghitung luasnya kubus cukup sampai SD saja, tapi untuk mengukur benda 
yang tak beraturan kau harus belajar Kalkulus, atau istilah kerennya jadi 
sarjanalah, 


Nasehat sanguru kepada piatu delima.

Siapa yang melihat darahmu, akan mencium harumnya mawar berduri
Siapa yang terlena dengan harumu akan tertusuk duri.
Siapa yang sembuh dari luka akan mencarimu,

Wahai piatu delima, pedangku yang mengkilau, JAngan pernah membenci sesuatu, 
kalau kau sangup perbaikilah, kalau kau tak sngup teruslah belajar.


Jangankau pernah membenci suatu kaum, jangan2 dia lebih baik dari mu


Pak Buk moderator yang terhormat saya iklas untuk dikeluarkan dari milis ini, 
pancunglah saya bu suhana karena saya telah memncungmu dengan kasih sayang



wassalamu'alaikum
















-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of talim farido
Sent: Monday, January 09, 2006 1:55 PM
To: Dwi Cahyono; media-dakwah@yahoogroups.com; Yusa
Subject: Balasan: Re: [media-dakwah] Bahasa orang sufi


Maaf juga, sepertinya milis ini tertutup untuk orang sufi, milis ini hanya 
untuk orang Islam. Bagi milis ini sufi adalah bid'ah yang tidak ada contoh dari 
Rosulullah saw, bidah adalah sesat, sesat adanya di neraka.
   
  Orang yang anti sufi adalah orang yang ahlussunnah, meskipun tahu sunnah 
hanya sekedar baca terjemahan karena tidak bisa bahasa arab.
   
  Memang lebih baik copy paste, daripada pakai pendapat sendiri. Karena kalau 
copy paste lebih aman, bila ditanya tidak bisa jawab maka tinggal keluarkan 
saja jawaban pamungkasnya yaitu "saya hanya copy paste saja, untuk jelasnya 
lebih baik tanya sama penulisnya"
   
  

Dwi Cahyono <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
  Maaf daripada salah, lebih baik saya kutipkan tulisan seorang Ulama:


ISLAM TIDAK MEMERLUKAN "SIKAP ANEH" SUFI



Asy Syaikh Sa'ad Al Husain



Allah berfirman : "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (Al Ahzab : 21)



Dan tiada jalan bagi seorang muslim untuk mewujudkan kecintaannya kepada
Allah dan mendapatkan kecintaan Allah dan ampunan-Nya kecuali dengan (sikap)
ittiba' (mengikuti) Rasulullah .



Allah berfirman : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." (Ali
'Imran : 31)



Barang siapa yang menyelisihi manhaj Rasulullah yang mana Allah telah
memilih dan meridhai manhaj itu bagi Rasul-Nya dan umatnya hingga hari
kiamat - sebagaimana kaum mukminin pada kurun yang utama memahami dan telah
mengamalkannya - maka Allah tidak akan menerima darinya, sekalipun ia telah
mengerahkan kesungguhan, dan mengaku cinta pada Allah dan Rasul-Nya dan
agama-Nya, bahkan sekalipun keinginannya dalam kebaikan dan petunjuk
mencapai puncak, Allah berfirman : "Dan barangsiapa yang menentang Rasul
sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan
orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah
dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali ". (An Nisa' : 115)



"Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan
bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung
(mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk".
( Al A'raf : 30)



Sungguh umat terdahulu dan sekarang telah melampaui batas dalam menampakkan
kecintaan pada agama dan Rasul atau kepada orang yang diyakini mempunyai
kebaikan, dan mereka melampaui batas-batas syari'at Allah (yang ditetapkan)
untuk hamba-hamba-Nya, maka pantaslah mereka mendapatkan kemurkaan Allah,
laknat dan siksa-Nya firman Allah :



"Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang Nasrani
berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan
mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka
menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain
Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan". (At Taubah : 30 - 31)



Dan sebelum Yahudi dan Nasrani, orang-orang Budha telah "Ghuluw" (bersikap
melampaui batas) pada "Budha", dan demikian juga orang-orang Hindu sebelum
mereka telah "Ghuluw" pula pada "Brahma", maka mereka menyembah dua orang
tersebut. Bahkan orang-orang Nashara menambah sikap "ghuluw" pada Isa,
mereka jadikan Isa sebagai bentuk dari dzat yang disembah, dan salah satu
tuhan dari dari tiga tuhan (trinitas). Dan mereka juga berkata bahwasanya
Maryam adalah "ibunya Tuhan" dan bahwasanya Allah ( Maha Tinggi Allah dari
apa-apa yang mereka katakan) mereka katakan : "Tuhan Bapak".



Dan sungguh Allah telah memperingatkan umat Islam (melalui Kitab dan sunnah
Rasul-Nya), dari mengikuti jalannya orang-orang kafir dan "Ghuluw" dalam
agama, Allah berfirman : Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu
berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu.
Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat
dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan
kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (Al Maidah
: 77)



Dan Nabi bersabda : "Janganlah kalian memujiku sebagaimana Nashara memuji
Isa bin Maryam , sesungguhnya aku adalah hamba-Nya , maka katakanlah :
"Hamba Allah dan Rasul-Nya". ( Hadits riwayat Bukhari)



Maha benar Allah, dan telah benar sabda Rasul. Sungguh sebagian besar dari
kaum muslimin (setelah kurun yang utama) telah mengikuti tatacara-tatacara
orang sebelum mereka, yaitu Yahudi dan Nashara serta orang-orang musyrik
pada perkataan dan perbuatan mereka yang paling buruk dengan dipimpin oleh
orang-orang dinasti Fatimiyyah pada awalnya dan dinasti 'Utsmaniyyah pada
akhirnya, dan dengan "bujukan dan was-was" tashawuf pertama dan terakhir.



Dan didapati pada sebagian besar kaum muslimin yang tidak berjalan
"menunggangi" kesesatan tidak mempunyai sikap menentang mereka, berkatalah
mereka pada keadaan mereka : "Bagi kalian agama kalian, dan bagiku agamaku".



Dan dengan itu, bahwasanya tidak ada sikap berlebih-lebihan kecuali terdapat
kebenaran yang dihilangkan. Maka sungguh sikap "ghuluw" dalam pengakuan
kecintaan telah menyertai penghilangan sikap mengharap dan takut pada Allah.



Dan senantiasa para du'at dan khatib - terlebih orang awam - setelah dua
belas setengah abad dari wafatnya "Rabi'ah Al Adawiyyah" tetap masih
mengikuti kurafat yang dinisbatkan kepadanya :



"Ya Allah jika aku menyembah-Mu lantaran sangat menginginkan surga-Mu, maka
haramkanlah aku memasukinya, dan jika aku menyembah-Mu lantaran sangat takut
dari neraka-Mu, maka masukkanlah aku ke dalamnya".



Dan setiap orang mengistimewakan Rabi'ah dalam paparan-paparan
sejarah -seandainya boleh berpegang teguh dengan sejarah dalam hukum-hukum
agama- bahwasanya dia adalah seorang perempuan yang banyak bertaubat serta
beribadah, dan tiada seorangpun yang mengatakan bahwasanya dia termasuk dari
Ulil Amri (Umara dan Ulama) yang diambil dari mereka fatwa yang berkenaan
dengan syari'at agama yang memuat nash-nash wahyu (Al Qur'an) dan fiqh dalam
masalah agama. Dan tidaklah benar pengakuan kecintaan yang sesuai dengan
syar'iat (agama) tanpa ada keseimbangan antara Ar Raja' (mengharap) dan Al
Khauf (rasa takut).



Allah berfirman : "Dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan)". ( Al A'raf : 56)



Dan do'a adalah ibadah. Allah ' berfirman tentang para Nabi-Nya,
malaikat-malaikat-Nya dan para hamba-hamba-Nya yang shalih, yang mana
manusia "bertaqarrub" mendekatkan diri dengan do'a-do'a mereka sejak
menyimpangnya kaum Nuh u dari jalan Allah yang lurus hingga datangnya hari
kiamat.



"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan
mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan
mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu
adalah suatu yang (harus) ditakuti". ( Al Isra' : 57)



Dan iman tidaklah sempurna tanpa mengumpulkan antara mahabbah (cinta), raja'
(berharap) dan khauf (rasa takut).



Dan berkata orang-orang yang menisbatkan kepada Islam dan sunnah dalam do'a
mereka pada Nabi dengan sikap "ghuluw" dalam kecintan pada Nabi dan
menyelisihi petunjuknya



Wahai Mahluk Allah yang pertama, wahai yang awal dari yang awal dan akhir
dari yang akhir



Adapun tentang Nabi Muhammad, Allah telah berfirman dalam hadits qudsi :



"Awal sesuatu yang Allah ciptakan adalah pena" (Hadits riwayat Abu Daud,
Tirmidzi, dan Baihaqi)



Dan mereka memilih untuk bershalawat kepada Nabi dengan shalawat nariyyah,
dan didalam shalawat Nariyah Rasulullah disifati dengan sifat yang tidak
boleh disifati semacam itu kecuali Allah , dimana dengan "shalawat Nariyah"
ini terlepaslah ikatan dan terbebas bencana dengannya, tercapai dengannya
keinginan-keinginan dan terpenuhi dengannya hajat-hajat.



Padahal Rasulullah telah memilihkan untuk umatnya yang terbaik (yaitu para
sahabat beliau) dan orang-orang setelah mereka suatu shalawat (dimana
shalawat ini termasuk wahyu Allah kepada beliau) :



"Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha
terpuji dan Maha Mulia"



Dan seorang penyair bersyair dengan pujian-pujian "bid'ah" yang menyelisihi
perintah Allah dan Rasul-Nya.



Dan mereka mendustakan firman Allah dan sabda Rasul-Nya bahwasanya beliau
adalah seorang manusia dan bahwasanya beliau terciptakan dari tanah dan dari
tulang sulbi Adam. Berkata Abul Huda Ash Shiyadi (dimana ia adalah seorang
yang dijadikan khilafah 'Utsmaniyyah sebagai tempat kembalinya
permasalahan-permasalah agama dari mulai awal hingga terakhir pada masa
sulthan Abdul Hamid) :



"Allah yang Maha Agung memegang cahaya wajahnya dengan sebuah genggaman,
maka Dia menciptakan darinya penghulu manusia Muhammad)



Dan orang-orang awam mereka berkata dalam pujian-pujian yang menyerupai
celaan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan kedudukan kenabian.



"Pipinya sangat merah dan air liurnya bersih sangat manis, perutnya seperti
lipatan sutra ketika berhembus nafas.".



Dan datanglah para pemikir dan penulis yang mereka dilebeli sebagai pemikir
dan penulis Islami mereka mengaku membela ilmu syar'i (khususnya tafsir dan
sejarah) padahal mereka bukan ahlinya, mereka berkata : "Sesungguhnya Allah
memberi Muhammad dua sifat dari sifat-sifat-Nya :



"Pemurah dan Penyayang" (at-Taubah : 128)



Tidakkah mereka memperhatikan bahwa mereka salah jika mereka bermaksud
menyekutukan-Nya dalam satu lafadz ; dan Allah telah mengatakan tentang
manusia ada yang bersyukur dan ada yang kafir :



"Mendengar dan Melihat" (al-Insan : 2)



Dan mereka kesalahan berupa penyekutuan dalam lafadh jika mereka maksudkan
penyekutuan makna secara mutlak, maka tiada sekutu bagi Allah dalam
sifat-Nya.



Dan berkata sebagian dari mereka : "Sesungguhnya Muhammad lebih baik dari
Musa" . Allah berfriman kepada Musa :



Berkata Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera
kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".(Thaha : 84)



Allah berfirman kepada Muhammad :



"Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu
menjadi ridha ".(ad-Dhuhaa : 5)



Mereka telah keliru dari segi bahasa dan syariat, Allah berfirman tentang
para sahabat Nabi :



"Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah". (at-taubah :
100)



dan Allah berfirman :



"Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan". (al-Lail : 21)



Mereka telah melanggar larangan Rasulullah kepada umatnya yaitu larangan
melebihkan antara beliau dan antara nabi tertentu:



"Janganlah mengutamakan antara para Nabi".



Dalam riwayat lain :



"Janganlah mengutamakanku atas Musa"



Karena sesungguhnya manusia akan mati pada hari kiamat , dan aku adalah
orang pertama yang dbangkitkan dari bumi. Maka tiba-tiba Musa memegang salah
satu tiang dari tiang-tiang Arsy ; aku tidak mengetahui apaka ia termasuk
orang yang dimatikan atau dihisab dengan teriakan kejadian kiamat yang
pertama, (dalam riwayat lain) ataukah ia termasuk manusia yang dikecualikan
Allah. (Muttafakun alaihi)



Rasulullah bersabda ketika memperingatkan permisalan yang dilakukan
orang-orang yang berbuat dosa :



"Celakalah mereka yang melampaui batas, Celakalah mereka yang melampaui
batas, Celakalah mereka yang melampaui batas" (Hadits riwayat Muslim)



Dan Rasulullah bersabda :



Sesungguhnya orang yang paling aku murkai dan paling jauh dariku pada hari
kiamat adalah : orang banyak berceloteh,



Islam dan muslimin tidak membutuhkan "sikap aneh" sufi yang sesat dan
senantiasa memperbandingkan bahasa-bahasa dan pemikiran-pemikiran dengan
melampaui batas pada Al Qur'an dan sunnah Nabi-Nya yang terjaga, Allah
berfirman tentang Nabi-Nya :



"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min".
(at-Taubah : 128)



Dan Allah berfirman :



"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya".(ali Imran : 159)



Dan Allah berfirman :



Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.(al Anbiya : 107)



Dan Allah berfirman :



Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(al Qalam : 4)



Dan Rasulullah bersabda tentang dirinya :



"Aku adalah penghulu anak Adam pada hari kiamat"



Dan pada riwayat Ibnu Hibba :



"Aku adalah penghulu anak Adam pada hari kiamat tanpa ada rasa bangga, dan
(aku) manusia pertama yang dibangkitkan dari bumi, dan (aku) manusia pertama
yang memberi syafaat, ditanganku bendera pujian, dibawahnya terdapat Adam
dan manusia sesudahnya"



Dan Rasulullah bersabda :



"Aku diberi lima hal, yang tidak diberikan kepada seorangpun dari para nabi
sebelumku :



aku diberi pertolongan dengan diberikannya rasa takut kepada musuh sejauh
perjalanan sebulan,



dan dijadikan bumi bagiku sebagai masjid dan suci, dimanapun salah seorng
dari umatku menjumpai shalat maka hendaklah ia shalat,



dan dihalalkan bagiku rampasan perang,



dan dahulu seorang nabi diutus khusus kepada umatnya, sedangkan aku
diutus untuk manusia seluruhnya,



dan aku diberi syafaat". (Muttafakun alaihi)





Barangsiapa tidak (merasa) cukup dengan tuntunan yang datangnya dari Allah
dan Rasul-Nya maka berarti ia tidak menyerah kepada Allah dan syariat
agama-Nya, dan tidak ada kebenaran dalam pengakuannya (bahwa ia) mencintai
Rasulullah, dan ia tidak akan mendapati manisnya iman, dan sekali-kali kamu
tidak akan dapat mendapati seorangpun memberi petunjuk baginya,



Barangsiapa membenci sunnahku maka ia bukan termasuk dari golonganku"



Maraji':

majalah ad-Dakwah 1734



----- Original Message -----
From: "Yusa" 
To: 
Cc: 
Sent: Monday, January 09, 2006 11:03 AM
Subject: [media-dakwah] Bahasa orang sufi


> Aslkm wr wb
>
> Pak Dwi,
> Nah ini menarik, pak...bahasa2nya orang sufi...dari kata2 di bwh dikatakan
> bahwa bahasa2 orang sufi njilmet, tdk didasari oleh nash dari al-Qur'an
atau
> pun hadits, nah ini menarik!
>
> Mhn dicontohkan spt apa bahasa2 orang sufi yg spt itu, pak...trm ksh
banyak.
> Mhn dima'afkan kalo kurang berkenan, trm ksh.
>
> Wslkm wr wb
> Yusa
>
> __________________________________________________________
> Message: 10
> Date: Fri, 6 Jan 2006 14:40:30 +0700
> From: "Dwi Cahyono" 
> Subject: Re: Balasan: Re: Tanya : Uzlah ( Uzlah adalah pintu tafakur "
> alhikam "syeh Ibnu Athoilah ) semoga bermanfaat
>
> Saya juga sangat bingung dengan bahasa-bahasanya orang sufi
> padahal agama itu kan mudah , tidak njlimet seperti itu
> Apalagi dari keterangannya tidak didasari oleh nash dari Qur'an maupun
> Hadits
>
> Dwi C.
>
>
>
>
>
>
>
>
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>







Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links







  

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke