FPI akan "Sikat" Playboy Jika Tetap Terbit

Gatra.com : Jakarta, 17 Januari 2006 09:48
Ketua Umum FPI Habib Rizieq mengatakan, meski penggagas penerbitan majalah 
Playboy Indonesia pernah melakukan konsultasi dengannya, jika tetap terbit, FPI 
akan "menyikatnya".

"Tiga bulan yang lalu ada sekelompok anak muda energik telah menemui saya untuk 
berkonsultasi mengenai penerbitan majalah Playboy," kata Muhammad Rizieq, saat 
dihubungi Antara dari Jakarta, Selasa.

Namun Rizieq menegaskan, "Kalau mereka tetap terbit pada bulan Maret, akan kami 
sikat".

Menurutnya, karena mereka datang berkonsultasi secara baik-baik di suatu tempat 
di sekitar sekretariat FPI Jakarta, Rizieq pun akhirnya memberikan dua saran 
menyangkut nama dan isi majalah tersebut.

Menyangkut nama, Rizieq menganjurkan mereka agar tidak menggunakan nama 
"Playboy" karena konotasinya tidak bisa dipisahkan dari unsur pornografi.

"Apalagi mereka membeli franchise dari Amerika senilai Rp 1 miliar. Sayang kan 
kalau ternyata digunakan untuk investasi yang dapat menyulut penolakan dari 
gerakan Islam. Mengapa tidak menggunakan nama lain saja. Saya mengusulkan nama 
Pria, Gentlement atau Jantan," tuturnya, saat dihubungi sedang menjalankan 
Safari Dakwah di Medan, Sumatera Utara.

Sedang menyangkut isi, Rizieq menganjurkan, penggagas Playboy yang terdiri atas 
para anak muda berusia antara 20 hingga 30 tahun itu untuk tetap menjunjung 
tinggi norma-norma agama.

"Karena kalau namanya bersifat religi, tetapi di dalamnya tetap melanggar 
ajaran-ajaran agama tetap saja tidak boleh," jelasnya.

Ia memberikan saran kepada sekelompok anak muda energik itu untuk membuat 
majalah dengan visi jurnalisme yang berbobot ketimbang yang mengundang mudlarat 
atau kurang baik .

Tampaknya saran dari FPI tersebut tidak mudah diterima oleh penggagas 
penerbitan majalah Playboy Indonesia.

Mereka pun kemudian mengajukan komitmen bersama. Namun Habib Rizieq tidak 
percaya karena jaminannya tidak jelas.

"Bisa jadi kalau ternyata saran kami digunakan, malah majalah Playboy Indonesia 
edisi perdana itu tidak ada yang beli, karena takut bangkrut. Maka pada edisi 
berikutnya meraka sudah mulai berani memasukkan unsur pornografi. Makanya kami 
tidak percaya dengan komitmen mereka," ujarnya.

Rizieq pun kemudian menyarankan mereka untuk berkonsultasi dengan ormas-ormas 
lain, termasuk MUI pasti akan mempunyai sikap yang sama dengan FPI.

"Makanya mereka pun akhirnya melemparkan rencana tersebut ke publik dan justru 
yang terjadi adalah maraknya pernyataan penolakan. Oleh sebab itu kalau mereka 
pada bulan Maret nanti tetap menerbitkan majalah itu maka akan kami sikat," 
ancamnya.

Rizieq berpendapat, gagasan menerbitkan majalah Playboy versi Indonesia itu 
untuk memanfaatkan keadaan sekarang sebelum keluarnya Undang-undang 
Anti-Pornografi.

"Makanya kami minta kepada DPR untuk segera mengesahkan RUU Anti-Pornografi 
yang diajukan oleh pemerintah, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain," 
tukasnya. [TMA, Ant] 



Yathie 
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada 
niat yang baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

                        
---------------------------------
Yahoo! Photos
 Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke