*Benarkah mereka itu berjihad ?*

Ditulis Oleh: Abu Abdirrahman bin Thayyib, Lc





Benarkah mereka itu berjihad ?

Segala puji bagi Allah, kami menyanjung-Nya, meminta pertolongan, mengharap
ampunan dan petunjuk kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada Allah dari
kejelekan diri dan perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa
yang disesatkan-Nya, maka tidak ada seorangpun yang bisa memberinya
petunjuk. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan benar
kecuali Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad `
adalah hamba dan utusan-Nya.

"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa dan janganlah kalian meninggal kecuali dalam keadaan
muslim" [QS Ali Imron 102].

"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan mu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu dan daripadanya Allah menciptakan istrinya dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama - Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu" [QS An Nisa 1]

"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" [QS Al
Ahzab 70-71]

Amma ba du : Sesungguhnya sebenar-benarnya ucapan adalah kitabullah dan
sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuknya Nabi. Dan sejelek-jeleknya
perkara adalah hal-hal baru (dalam agama), dan setiap hal yang baru (dalam
agama) adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan
tempatnya di neraka.


Ma'asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, disebutkan dalam shohih
Bukhori, Muslim dan selainnya :

"Bahwasanya Nabi pernah suatu ketika membagikan harta rampasan kepada para
sahabatnya, lalu tiba-tiba datang seseorang yang bernama Dzul khuwaisiroh
At-Tamimi seraya mengatakan kepada Nabi : "Berlaku adillah wahai Muhammad!".
Mendengar ucapan itu, Rasulullah marah sambil berkata: "Celakalah engkau,
jika aku tidak bisa berbuat adil maka siapa yang bisa berbuat adil ?".
Sahabat Umar yang hadir pada saat itu berkata : "Wahai Rasulullah,
izinkanlah aku untuk memenggal leher orang ini". Rasul pun menjawab :
"Biarkanlah dia (Wahai Umar), karena dia memiliki teman-teman yang salah
seorang dari kalian merasa sedikit sholat maupun puasanya dibanding dengan
sholat dan puasa mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana keluarnya anak
panah dari sasarannya".


Ma'asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, inilah benih, inilah cikal
bakal, inilah nenek moyang sebuah aliran sesat, sebuah kelompok sempalan
yang menisbatkan diri mereka kepada Islam, yang bernama Al-Khowarij. Mereka
tidak pernah puas dengan pemimpin kaum muslimin, mereka selalu ingin
memberontak kepada penguasa kaum muslimin, dan selalu menyebarkan aib-aib
penguasa. Mereka menyeru rakyat untuk memberontak kepada penguasa dan mereka
ini akan selalu muncul di setiap saat sampai akhir zaman nanti, sebagaimana
yang pernah disabdakan Nabi :


"Akan keluar sekelompok orang diakhir zaman nanti, mereka masih ingusan dan
bodoh. Mereka membaca al-qur'an tapi keimanan mereka tidak sampai kepada
kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana keluarnya anak
panah dari sasarannya. Dimana saja kalian bertemu mereka maka perangilah
mereka, karena didalam memerangi mereka terdapat pahala bagi orang yang
memerangi mereka di hari kiamat nanti". (HR.Bukhori)


Ma'asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, kelompok ini selalu
mengobarkan bendera jihad untuk memerangi kaum muslimin, kelompok yang
menghalalkan darah kaum muslimin. Tidak ada bukti yang lebih nyata akan hal
diatas ini melainkan kisah mereka ketika mereka ikut andil dalam pembunuhan
seorang kholifah ar-rasyid Ustman bin Affan. Merekalah yang ikut andil dalam
pengepungan terhadap rumah Utsman bin Affan. Setelah itu, mereka semakin
merajalela dikala kekholifahan Ali bin Abi Tholib. Mereka mengkafirkan Ali
bin Abi Tholib dan para sahabatnya. Merekalah yang paling bertanggung jawab
dalam pembunuhan terhadap Ali bin Abi Tholib . Seseorang yang bernama
Abdurrahman bin Muljam Al-Himyari, dialah pelaku pembunuhan terhadap
kholifah ar-rasyid Ali bin Abi Tholib . Pada waktu dia ingin membunuh Ali
bin Abi Tholib yaitu ketika pedangnya disabetkan kepada Ali bin Abi Tholib
dia sempat membaca ayat al-Qur'an.

"Tidak ada hukum kecuali hukum Allah" dan


"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."


Membunuh Ali bin Abi Tholib dianggap oleh Abdurrahman bin Muljam sebagai
bentuk jihad, sebagai bentuk perjuangan di jalan Allah. Subhanallah,
demikianlah kesesatan kalau sudah masuk kedalam hati dan otak manusia, tidak
tahu mana malam mana siang, mana kegelapan mana cahaya. Membunuh seorang
kholifah ar-rosyid, membunuh seorang sahabat yang dijamin masuk surga
dianggap sebagai bentuk jihad, sebagai bentuk perjuangan dalam Islam.


Oleh karena itu, kaum muslimin -rahimani wa rahimakumullah- marilah kita
selalu bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala, selalu menuntut ilmu agama
ini dari sumbernya (al-Qur an dan Sunnah sesuai pemahaman sahabat Nabi ).
Adapun slogan-slogan, semboyan-semboyan, dan seruan-seruan yang terkadang
berlebelkan Islam jangan kita mudah terpengaruh. Janganlah kita tertipu,
sampai kita menimbangnya diatas al-Qur'an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman
salaful ummah, para sahabat, para tabi in dan tabiut tabi in.


Ma asyiral muslimin -rahimani wa rahinakumullah-, "Maa asbaha allaila bil
baariha" alangkah miripnya kelompok-kelompok sekarang yang menghalalkan
darah kaum muslimin, yang mereka melakukan teror dimana-mana, entah di
Indonesia, di Saudi Arabia, di Yordania dan lain-lain dengan melakukan
peledakan-peledakan, pengeboman-pengeboman dengan mengatas namakan Islam dan
mereka anggap sebagai jihad. Apakah hal ini bisa dibenarkan?

Bagaimana bisa dikatakan jihad orang-orang yang membunuh kaum muslimin, yang
membunuh orang-orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari pemerintah
kaum muslimin?

Bagaimana bisa dikatakan jihad orang-orang yang membunuh wanita-wanita dan
anak-anak kecil yang tidak berdosa?

Bagaimana membunuh orang mukmin bisa dikatakan jihad, sedangkan Allah
berfirman :


"Barangsiapa yang membunuh orang mukmin dengan sengaja maka balasannya
adalah neraka jahannam dia kekal didalamnya sealama-lamanya dan Allah murka
kepadanya, dan Allah melaknatnya dan Allah juga menyediakan baginya adzab
yang pedih". (QS.An-Nisa : 93)


Bagaimana mungkin membunuh orang mukmin atau muslim dianggap sebagai jihad,
sedangkan Nabi bersabda :


"Sungguh musnahnya dunia itu tidak seberapa dibandingkan dengan pembunuhan
seorang muslim tanpa hak dan seandainya semua penduduk langit dan bumi
bersatu dalam pembunuhan seorang mukmin saja, maka Allah akan memasukkan
mereka semua kedalam neraka".


Bagaimana mungkin membunuh orang-orang kafir yang masuk kedalam negeri kaum
muslimin dan mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah kaum muslimin
dikatakan jihad, sedangkan Nabi bersabda :


"Barangsiapa yang membunuh seorang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari
pemerintah kaum muslimin maka dia tidak akan mencium bau surga" (HR.Bukhori)



Bagaimana mungkin bisa dikatakan jihad orang-orang yang membunuh
perempuan-perempuan dan anak-anak kecil yang tidak berdosa, sedangkan Nabi
selalu mewasiatkan kepada pasukannya pada waktu mereka berjihad dengan
ucapan beliau:


"Berperanglah kalian di jalan Allah dengan menyebut nama Allah dan
perangilah orang-orang yang mengkufuri Allah. Jangan kalian curang dan
jangan menyincang serta jangan membunuh anak-anak kecil".


Bagaimana bisa dikatakan jihad orang-orang yang memberontak kepada penguasa
kaum muslimin, sedangkan Allah berfirman :


"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya dan para
pemimpin kalian" (QS.An-Nisa : 59)


Ma asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, ittaqullah, bertakwalah
kepada Allah, dan bertakwalah mereka yang telah terjerumus kedalam pemikiran
khowarij yang menghalalkan darah kaum muslimin atau membunuh orang-orang
yang tidak bersalah, yang selalu memberontak kepada penguasa kaum muslimin
serta bertakwalah mereka yang mendukung, yang menyetujui orang-orang yang
membuat teror terhadap kaum muslimin.

Ma asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, jihad adalah ibadah
sebagaimana sholat, haji, zakat harus mengikuti dan mencontoh Sunnah Rasul .
Oleh karena itulah Ali bin Abi Tholib mentafsirkan ayat dalam surat Al-Kahfi
ayat 103-104 :


"Katakanlah wahai Muhammad apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang
orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah
sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka
bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya"


Ali bin Abi Tholib mengatakan itulah khowarij. Karena apa ? karena mereka
melaksanakan suatu ibadah, mereka mengobarkan jihad tanpa ilmu, tanpa
mengikuti sunnah Rasulullah , sehingga mereka berani mengkafirkan, mereka
berani menghalalkan darah sahabat Nabi .

Ma'asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, Islam tidak akan jaya
selama kaum muslimin menyimpang dari ajaran agamanya. Umat Islam tidak akan
pernah menjadi jaya selama mereka tidak mau kembali kepada ajaran Islam yang
murni yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, yang diajarkan Nabi kepada para
sahabatnya. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud bahwasanya
Nabi bersabda :


"Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian yang tidak akan dicabut sampai
kalian kembali kepada agama kalian", yaitu kembali kepada aqidah yang murni,
kembali kepada tauhid, kepada Sunnah Nabi, kepada metode sahabat Nabi dalam
segala hal, dalam aqidah, ibadah, jihad, dalam berdakwah, dan dalam mendidik
kaum muslimin.

Tapi jika kaum muslimin tidak mau kembali kepada hal tersebut, maka sekarang
inilah kaum muslimin meresakan bagaimana kehinaan itu, bagaimana mereka
diporak porandakan oleh orang-orang kuffar, bukan karena kekuatan mereka
tapi karena kelemahan kita. Dan Allah tidak akan merubah keadaan kaum
muslimin yang terhina ini sampai mereka mau merubah keadaan mereka sendiri.
Allah berfirman :


"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu
merubah diri mereka sendiri".


Kaum muslilmin tidak akan terubah keadaannya sampai mereka mengubah aqidah
mereka yang rusak, merubah aqidah mereka yang tercampur dengan kesyirikan,
yang merupakan bentuk penyekutuan kepada Allah. Dan merubah diri dari berdoa
kepada wali-wali yang telah mati kepada berdoa hanya kepada Allah saja.
Merubah ibadah-ibadah mereka yang penuh dengan bid’ah kepada Sunnah Nabi.
Dengan itulah, mereka akan menjadi mulia, mereka akan menjadi jaya,
sebagaimana kejayaan yang telah diperoleh oleh para sahabat Nabi. Imam Malik
pernah mengatakan :


"Tidak akan membaikkan umat ini kecuali dengan apa yang membaikkan umat
terdahulu" yaitu para sahabat Nabi, yang selalu mengikuti Sunnah beliau
dalam setiap hal.


Khutbah kedua


Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad, keluarga, serta seluruh sahabat dan para pengikut beliau yang
setia. Amma ba'du :

Saya wasiatkan kepada diri saya dan kaum muslimin semuanya untuk selalu
bertakwa kepada Allah dengan mengikuti Sunnah Rasul, dengan selalu menuntut
ilmu agama baik aqidah, ibadah, muamalah, maupun akhlak. Karena memang tidak
ada kebaikan bagi seorang muslim kecuali dengan dia tahu agamanya, dengan
dia menuntut ilmu agamanya. Nabi pernah bersabda:

"Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya maka Allah akan
pahamkan kepadanya agama" (Muttafaqun alaihi).

Tidak ada kebaikan kecuali bagi yang memahami agama ini dengan
sebenar-benarnya, memahami agama ini sesuai dengan pemahaman yang benar,
pemahaman salafus sholih, pemahaman sahabat, tabiin dan tabiut tabiin.

Ma asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-, pada khutbah kedua kali
ini saya ingin mengingatkan kaum muslimin akan suatu hal yang sekarang
sering diucapkan oleh sebagian kaum muslimin yaitu kata-kata atau istilah
Asy-Syahid. Banyak di koran-koran atau di media masa dan yang lainnya kita
jumpai seseorang menyatakan fulan (si B) itu syahid, (si C) itu syahid.
Padahal kita tidak tahu apakah dia betul-betul berjuang di jalan Allah ?
Apakah betul-betul dia telah menelusuri jejak Rasul ? Oleh karenanya, Imam
Bukhari dalam shohihnya membuat suatu bab atau judul yaitu Laa yuqoolu
fulanun Syahid "Tidak (boleh) dikatakan seseorang itu syahid" dan beliau
berdalil dengan dua hadits, yang pertama yang artinya:

"Allahlah yang paling tahu siapa yang berjihad di jalan-Nya"

kemudian hadits yang kedua kisah peperangan yang terjadi pada zaman Nabi.
Nabi pada waktu itu berperang dengan orang-orang musyrikin, sebagian para
sahabat mengatakan sungguh tidak ada yang lebih banyak jasanya dari pada si
fulan. Kemudian Nabi mengatakan :

Dia dineraka

Para sahabat pun terheran-heran, kenapa Nabi mengatakan hal seperti itu
padahal kita melihat sendiri si fulan itu sangat berjasa, sangat berjuang di
jalan Allah memerangi orang-orang musyrikin. Tidak tahunya orang tersebut
ketika mau meninggal dunia membunuh dirinya sendiri.

Dari sinilah Imam Bukhari menyatakan tidak bolehnya mengatakan fulan syahid,
si A atau si B itu mati syahid, karena permasalahannya ada ditangan Allah.
Tidak ada yang mengetahui syahid atau tidak kecuali Allah. Kemudian hal ini
dikomentari oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam Fathul bari, beliau
mengatakan ketika mengomentari judul bab "laa yuqolu fulanun syahid" "Tidak
boleh dikatakan fulan itu syahid" : "Alal qot i fi dzalik" yaitu memastikan
orang itu syahid "Illa inkana bil wahyi" kecuali kalau ada wahyu (bahwa si B
atau si C syahid). Kemudian Ibnu Hajar Al-Asqolani membawakan ucapan Umar
bin Khottob. Umar dalam khutbahnya pernah mengatakan : "Kalian mengatakan
dalam peperangan kalian, fulan (si B) itu syahid dan fulan (si C) itu
meninggal dalam keadaan syahid, Janganlah kalian mengatakan seperti itu,
akan tetapi ucapkanlah (secara global) seperti yang dikatakan oleh
Rasulullah :


"Barangsiapa yang mati di jalan Allah atau terbunuh di jalan Allah maka dia
syahid"

Oleh karena itu ikhwani fillah, maasyiral muslimin -rahimani wa
rahimakumullah-, jangan kita mudah mengatakan fulan syahid, orang itu
syahid, orang itu termasuk syuhada atau orang itu telah bertemu dengan Allah
disyurga-Nya, dan telah bertemu dengan bidadari.

Oleh karena itulah, aqidah Ahlus sunnah wal jamaah sebagaimana yang
dinukilkan oleh Imam Ath-Thohawiyah dalam aqidah thohawiyyah beliau
mengatakan :

"Kita hanya bisa berharap bagi orang-orang yang berbuat baik dari kalangan
orang-orang yang beriman agar Allah mengampuni dosa-dosanya dan agar Allah
memasukkannya kedalam surga dengan rahmat-Nya. Tapi kita tidak bisa menjamin
dan kita tidak bisa mengatakan dia itu di surga".

Inilah aqidah Ahlus sunnah wal jamaah, tidak boleh memastikan dia mati
syahid, dia masuk surga atau masuk neraka. Kita hanya bisa berharap semoga
yang berjuang di jalan Allah dia bisa masuk surga dan kita mengharap semoga
Allah mengampuni dosa-dosanya.

Sekali lagi, kembalilah kepada Ahlu sunnah wal jamaah, kepada pemahaman
salafus sholih agar kita tidak tersesat dan tidak tergelincir dimana-mana.
Dan janganlah kita tertipu dengan slogan-slogan yang ada, jihad fisabilillah
atau sekarang banyak istilah film-film Islami, musik Islami, semua
ditempelkan kepada Islam. Dan juga sekolah Islami yang terkadang banyak
menghancurkan Islam dari dalam tanpa mereka sadari. Lihat hakekatnya, lihat
apakah sesuai dengan Sunnah, sesuai dengan metode para salafus sholeh atau
tidak!

Ma asyiral muslimin -rahimani wa rahimakumullah-"Assunnah safinatun najah"
Sunnah Nabi (dan metode para sahabat) adalah jalan keselamatan, barangsiapa
yang menyimpang darinya maka dia akan binasa.

 *Maraji':*
Kutbah jumat di masjid al-Irsyad Surabaya 25-Nov-2005

dikutip dari: www.salafindo.com


[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke