assalamaualaikum wr wb Sholat Jumat tadi sempat mendengarkan khotbah yang cukup menyejukkan, di gedung WAM, gedung pusat Da'wah miliknya SA. Disampaikan seperti apa yang pernah dilakukan Rasulullah. Jamaahnya tentu multi warna dan bangsa, begitu sholat usai, IslamChannel tv menjegatnya dipintu...kami rata rata menghindari memang. Sabtu esok, protes yang terbesar..konon akan dilakukan, gabungan organisasi besar di UK, tentu akan ada lomba orasi di Trafalgar Square, bundaran kebanggaan orang London. Biasanya kami pawai dari Hyde Park ke tempat tujuan.. mungkin untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan kami diijinkan langsung berkumpul disana. Dibawah ini ada tulisan cukup menggelitik ..entah tulisan siapa yang pasti saya iseng browsing ke Kompas, ingin tahu bagaimana mereke bersikap dengan hal yang tengah berlangsung. Kita dengar media tabloid 'Peta' di Jakarta sudah sempat mencetak dan beredar. Apa benar? Bagaimana bisa? Para sahabat di tanah air koq sunyi? .wassalam, teteh -------------- Politika Antara barat dan Asia Setiap Muslim pasti merasa tersinggung, kok harian Jyllands-Posten memuat kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW? Koran itu mengemukakan alasan yang bodoh, yakni pemuatan itu sah-sah saja dilakukan di negara yang menjunjung tinggi kebebasan pers dan hak menyatakan pendapat. Mereka jelas tidak sensitif. Apa pun alasannya, pemuatan kartun-kartun tersebut merupakan penghinaan, titik. Harian Guardian di Inggris memberitakan, tiga tahun lalu Jyllands-Posten menolak pemuatan kartun-kartun serupa yang juga menghina suatu agama. Alasannya, mereka khawatir para pembaca bisa merasa tersinggung karena agamanya dihina. Wartawan asal Denmark, Jytte Klausen, menulis, tidak tertutup kemungkinan bahwa koran itu memang ingin menciptakan sensasi. Dan, selama dua tahun terakhir memang ada gerakan untuk menghapuskan paragraf mengenai blasphemy (penghinaan agama) atas nama kebebasan pers. Namun, sebebas-bebasnya pers di sana, tetap ada pasal 140 pada undang-undang kriminal nasional. Di situ disebutkan tentang hukuman denda uang serta penjara sampai empat bulan bagi orang yang terbukti menghina komunitas agama yang diakui. Berdasarkan pasal itu, tahun lalu seorang terdakwa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena mengucapkan pidato yang menyamakan orang-orang Turki dengan kelinci. Tahun 1975 juga terjadi demonstrasi besar terhadap Jens Jorgen Thorsen, pembuat film yang menghina satu agama tertentu. Kebebasan pers dan hak menyatakan pendapat di sana dipelintir untuk menghina agama atau ras lain. Mereka menginjak-injak sendiri hak dan kebebasan yang mereka agung- agungkan, yang tak menghargai orang lain dan tak memakai akal sehat. Harian Jyllands-Posten tidak sensitif dalam memandang perkembangan politik internasional mutakhir. Kesenjangan antara Barat dan Islam terancam untuk kembali melebar. Setiap bangsa dan warga negara dunia mengutuk aksi teroris yang mengatasnamakan Islam saat terjadi Tragedi 11 September. Kerja sama internasional untuk memerangi terorisme telah melangkah lebih cepat daripada yang diperkirakan. Semua tahu serbuan ke Irak tak lebih dari sekadar pelampiasan nafsu perang kelompok neokonservatif. Semua juga tahu senjata nuklir Irak memang tak pernah ada dan peliputan proses pengadilan Saddam Hussein pun dijadikan sandiwara yang sungguh tidak lucu. Sampai kemarin seorang polisi Irak dan dua prajurit marinir Amerika Serikat (AS) tewas di Irak. Sampai saat ini diperkirakan lebih dari 30.000 jiwa tewas sejak invasi pasukan AS. Inilah debacle yang dilakukan AS di Irak dan, sebelumnya, di Afganistan. Belum lagi kontroversi kebijakan AS dalam soal penyiksaan tahanan di Irak, penjara rahasia di mana-mana, atau juga penyadapan terhadap pembicaraan rakyat AS oleh pemerintahnya. Lalu, orang berbicara tentang benturan peradaban Barat dan Islam. Bukan itu. Ini mungkin lebih tepat disebut sebagai gejala munculnya perubahan (lawannya kesinambungan) politik internasional. Dalam beberapa dekade muncul kekuatan lain yang coba menentang status quo untuk merebut dominasi kekuatan lama. Kekuatan dominan itu adalah negara-negara Barat. Sastrawan Inggris, Rudyard Kipling, menulis puisi tentang beban orang kulit putih (1899) yang menganjurkan pemaksaan imperialisme dan kolonialisme Barat terhadap bangsa-bangsa terjajah. Beban kelangitan itu sempat dikerahkan untuk memerangi komunisme. Setelah Uni Soviet bubar, musuh selanjutnya yang dihadapi Barat mungkin sudah berderet-deret. Namun, mereka masih belum berhenti mencak-mencak. Kini giliran agama yang diserang. Untung ada Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dalam upaya preventif mencegah terjadinya penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di masa mendatang, 57 negara OKI mengajukan penambahan teks di dalam dokumen pendirian semacam Dewan HAM PBB yang akan menggantikan lembaga HAM PBB, yakni UNHCR. Pada intinya, dalam teks tersebut diusulkan tentang penghargaan universal terhadap setiap nilai agama dan budaya. Tujuannya, untuk mencegah sikap tak toleran, diskriminatif, dan menimbulkan kebencian serta kekerasan yang timbul karena penghinaan kepada setiap agama, yang jelas bertentangan dengan HAM dan kebebasan. Di dalam teks usulan OKI itu ditegaskan bahwa pencemaran terhadap nama baik agama-agama dan nabi-nabi tidak sejalan dengan hak atas kebebasan berpendapat. Selain itu, juga diusulkan narasi yang berbunyi bahwa setiap negara, organisasi, dan media memiliki tanggung jawab dalam mengampanyekan toleransi dan menghargai nilai-nilai religius dan kultural. Harapannya, usulan ini segera diterima sehingga lembaga HAM PBB itu bisa segera berfungsi tahun ini. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Kofi Annan menyambut positif usulan dari OKI tersebut. Sekjen PBB, Kamis (9/2) lalu, menyatakan kekesalannya terhadap media massa yang terus memuat kartun-kartun itu. Jujur saja, saya tidak mengerti ada koran yang menerbitkannya hari ini. Itu tidak sensitif. Itu provokatif dan Anda melihat sendiri akibatnya di seluruh dunia, kata Annan. Dan, berbicara tentang penghinaan, ada kisah menarik yang dialami seorang profesor Kanada bernama Philippe Rushton. Tahun 1995 ia menerbitkan buku Race, Evolution and Behaviour (A Life History Perspective). Ia berteori bahwa ras Kaukasus di Barat sebenarnya berkualitas tengahan. Intinya, otak dan sifat mereka berada satu kelas lebih rendah dibandingkan dengan ras Mongoloid di Asia. Ia secara ilmiah berhasil membuktikan bahwa IQ rata-rata etnis Kaukasus tidak melebihi angka 100 alias di bawah rata-rata. Sebaliknya, IQ rata-rata ras Asia justru di atas 100. Wah, Rushton langsung dihujat dari kanan-kiri, dituduh bersikap rasis, dan menjelek-jelekkan ras Barat. Penerbit bukunya diancam sampai akhirnya terpaksa meminta maaf. Lho, kok marah? ------- didapat dari Kompas
==================================================================== " Kasihanilah anak yatim, buatlah ia dekat denganmu dan berilah ia makan dari makanmu ". ============================================================================== --------------------------------- Yahoo! Autos. Looking for a sweet ride? Get pricing, reviews, & more on new and used cars. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/