Musik Klasik, Alquran, dan Ketenangan Jiwa
Oleh ADE SUDARYAT 
Dari Pikiran Rakyat dalam Renungan Jum'at
SUDAH lama, para pakar ilmu psikologi perkembangan meneliti dan berkeyakinan, 
mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi perkembangan otak dan kesehatan 
mental.

Stephanie Merrit, Direktur Pusat Musik dan Pencitraan California yang 
sebelumnya menjadi guru pernah mengalami hal unik berkenaan dengan perilaku 
anak didiknya. Pada suatu pagi, ketika pelajaran akan dimulai, ia melihat 
murid-muridnya loyo dan tak bersemangat serta daya tangkapnya rendah. Kemudian 
ia bertanya kepada mereka tentang makanan yang disantap sebelum berangkat ke 
sekolah. Jawabannya, semua makanannya bergizi tinggi. Namun ketika mereka 
ditanya tentang musik yang didengarkan sebelum berangkat, sebagian besar 
menjawabnya musik keras seperti heavy metal. Sejak itu, ia menganjurkan 
murid-muridnya untuk mendengarkan musik klasik. Hasilnya mengejutkan, semangat 
dan hasil belajar mereka meningkat. 

Penelitian Dr. Alfred Tomatis, dokter dari Prancis, menyebutkan, musik klasik 
memberikan energi kepada otak dan membuatnya menjadi lebih santai. Eksperimen 
dan penelitian lainnya dilakukan Dorothy Retallack, seorang musisi profesional, 
tahun 1970 di Temple Buell College, Colorado terhadap tanaman. Hasilnya, 
tanaman labu yang distelkan musik klasik, tumbuh dengan baik ke arah radio dan 
batang-batangnya mulai melingkari radio. Sedangkan pohon labu yang diletakkan 
di ruangan musik rock tumbuh menjauhi radio, seolah-olah dia berusaha menjauhi 
tembok.

Kalaulah musik klasik yang notabene, hasil karya manusia banyak pengaruhnya 
terhadap perkembangan jiwa dan otak kita, lalu bagaimana dengan mendengarkan 
bacaan Alquran, adakah pengaruhnya seperti halnya kita mendengarkan musik 
klasik? Jika tilawah Alquran diperdengarkan kepada janin dalam kandungan, 
adakah pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan otaknya, seperti pengaruh 
yang ditimbulkan musik klasik?

Walaupun tidak dibarengi dengan data ilmiah, Syaikh Ibrahim bin Ismail dalam 
karyanya Ta'lim al Muta'alim halaman 41, sebuah kitab yang mengupas tata krama 
mencari ilmu berkata, "Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang 
kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan 
melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada 
mushaf". Selanjutnya ia berkata, "Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan 
terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca 
Alquran".

Dengan pernyataan tersebut setidaknya kita dapat mengungkap, Alquran memiliki 
pengaruh yang kuat terhadap daya ingat seseorang atau terhadap tingkat 
kecerdasan seseorang. Juga menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan jiwa 
seseorang.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar 
Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan 
ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun 
bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai 
macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi 
objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. 
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk 
mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit 
terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan 
Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan 
penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang 
dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang 
disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, 
disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi 
mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad 
Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 
orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut 
sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa 
yang akan diperdengarkannya adalah Alquran.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni 
membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari 
Alquran. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika 
mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika 
mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alquran.

Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut 
diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi 
Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 
jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder 
menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki 
Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh 
besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik 
dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) 
seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan 
Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Diakui oleh para pakar saat ini, kesuksesan seseorang pada saat ini tidak cukup 
hanya diukur oleh kemampuan IQ dan EQ-nya. Tapi yang terpenting adalah tingkat 
kecerdasan spiritualnya (SQ). Semakin tinggi SQ-nya, semakin sukseslah ia.

Mahabenar Allah yang telah berfirman, "Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah 
dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (Q.S. 7: 
204).

Atau juga, "Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar 
(obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah 
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian" (Q.S. 17: 82).

Atau, "Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram" 
(Q.S. 13: 28).***

Penulis, tinggal di Kampung Pasar Tengah Cisurupan Garut.


[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke