-----Original Message-----
From: radhix [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, March 01, 2006 9:12 AM
To: 'A Nizami'
Cc: 'media-dakwah@yahoogroups.com'
Subject: RE: [media-dakwah] perbedaan itu rahmat??????


Asww. Mohon penjelasan, ada yang punya sejarah/ biografi : Syaikh
Al-Albani? JazKK Wasww

Radhix 

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of A Nizami
Sent: Tuesday, February 28, 2006 6:16 PM
To: media dakwah
Subject: Re: [media-dakwah] perbedaan itu rahmat??????


Wa'alaikum salam wr wb,
Mudah2an artikel di bawah bermanfaat
Wassalam

Jama'atul Muslim : Hadits Tentang 73 golongan 
Assalamualaikum ustad

Pertanyaaan saya apakah dalil yang berbunyi : Wainna
hadihil millah sataftariku ala tsalasin wasab'in,
tsintani wasab'in finnar wawahidatun fil jannah
wahiyal jamaah ".

apakah hadist ini palsu ? dan arti sebenarnya
bagaimana ? 

wassalamu'alaikum

Nano


Jawaban:


Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah,
wa ba’d.
Ungkapan bahwa umat Rasulullah SAW akan terbagi
menjadi 73 kelompok memang berasal dari sebuah hadits.
Hadits itu memang benar adanya dan shahih. 

Diantaranya adalah hadits berikut ini : 


Dari Muawiyah bin Abi Sufyan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Umat
sebelummu dari ahli kitab terpecah menjadi 72 millah (aliran). Dan agama
ini (Islam) terpecah menjadi 73. 72 diantaranya di neraka dan satu di
surga. Yaitu Al-Jamaah. (HR. Abu Daud) 

Dalam kitab syarah (penjelasan) Sunan Abi Daud yaitu
kitab Aunul Ma`bud disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan al-jamaah adalah ahli Al-Quran Al-Kariem, ahli
hadits, ahli fiqih dan ahli ilmu yang bergabung untuk
mengikuti Rasulullah SAW dalam segala halnya. Mereka
tidak membuat-buat bid’ah yang merusak, merubah atau
membawa pendapat yang rusak. 

Juga ada banyak lagi hadits lainnya yang senada, salah
satunya adalah hadits berikut ini : 


Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda,”Yahudi terpecah menjadi 71 firqah, nasrani
terpecah seperti itu juga. Sedankgan umatku terpecah
menjadi 73 firqah. (HR. At-Tirmizy, nomor 2564 -
Kitabul iman bab Ma Ja`a fi iftiraqi hazdhihil ummat.
Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih). 

Namun Rasulullah SAW tidak pernah menyebutkan
identitas dan nama-nama ke-72 golongan yang beliau
sebutkan itu. Beliau hanya menyebutkan kriteria atau sifat-sifat satu
golongan yang selamat yaitu mereka yang berpegang teguh pada sunnahnya
(manhajnya) dan sunnah (manhaj) para pengikutnya. Sehingga memang masih
tersisa pertanyaan buat kita, siapakah atau kelompok manakah yang
dimaksud oleh Rasulullah SAW itu ? 

Namun sebagai pengantar latar belakang sejarah, usia
umat Islam ini sudah mencapai 1400-an tahun dan hingga
hari ini Islam dipeluk oleh tidak kurang 1,5 Milyar
manusia. Bila kita telusuri sejarah, maka jumlah
kelompok, organisasi, jamaah, paham, mazhab, aliran
dan apapun jenisnya sungguh sangat banyak, tidak
terbatas pada angka 73 saja. Lagi pula tidak ada
penjelasan lebih lanjut apakah yang dimaksud oleh
beliau sebagai ‘firqah’ yang jumlahnya 73 itu
bentuknya jamaah, organisasi, paham, aliran, kelompok,
tanzim, atau mazhab ? 

Sedangkan satu firqah yang oleh beliau dikatakan
satu-satunya yang selamat yaitu ahlus-sunnah wal
jamaah’, dalam konteks pemahaman yang disepakati
adalah sebuah pemahaman aqidah/tauhid. Bukan mazhab
fiqih, nama organisasi, kelompok, jamaah atau lainnya.
Namun bila kita telusuri paham aqidah di luar
ahlus-sunnah wal jamaah, kita mendapati bahwa
paham-paham itu jumlahnya jauh memebihi angka 72 buah,
apalagi bila dihitung sejak zaman nabi hingga hari ini
dimana umat Islam telah tersebar luas dari Maroko
sampai Maroke. Maka jumlahnya mencapai jutaan bahkan
puluhan juta paham/aliran. 

Karena itu dari pada mengurusi atau mencari-cari
siapakah yang dimaksud 72 firqah yang sesat itu, lebih
baik kita berkonsentrasi agar kita bisa dimasukkan
dalam kriteria satu firqah yang selamat yaitu Ahlus
Sunnah Wal Jamaah. 

Caranya dengan mempelajari sunnah beliau SAW dari
segala sisi dan aspek kehidupan seperti aqidah,
syariah, akhlaq, sosial, politik, hukum, ekonomi dan lain-lainnya. Juga
tidak lupa kita mengikuti pula apa yang telah disunnahkan oleh para
khalifah beliau dan para ulama yang mewarisi kenabian. Dan selama
Rasulullah SAw tidak memerintahkan kita untuk menelusuri ke-72 firqah
itu, buat apa capek-capek dan bersibuk-sibuk mencari ‘kambing hitam’.
Toh bila kita ‘menunjuk hidung’ kelompok tertentu, belum tentu mereka
mau menerimannya. 

Kalaupun ketika kita mempelajari suatu aliran atau
jamaah lalu kita mendapati ada hal-hal yang tidak
sesuai dengan sunnah Nabi, bukan berarti kita boleh terburu-buru
memasukkannya ke dalam kelompok 72 firqah yang sesat. Yang lebih baik
justru kita melakukan pendalaman ilmu agama, ta`lim, pelurusan,
penyesuaian dengan cara yang terbaik, terbuka, rendah hati dan dengan
niat yang bersih hanya mencari ridha Allah. 

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam
Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 
http://syariahonline.com/konsultasi/?act=view&id=10136

Perbedaan Pendapat Pada Umatku Adalah Rahmat? 
Berkata sebagian kaum Muslimin : 

"Biarkanlah keragaman pendapat yang ada di tubuh kaum
Muslimin tentang agama mereka tumbuh subur dan
berkembang, asalkan setiap perselisihan dibawa
ketempat yang sejuk." 
Alasan mereka didasarkan pada sebuah hadits yang
selalu mereka ulang-ulang dalam setiap kesempatan,
yaitu hadits: 


"Perbedaan pendapat pada umatku adalah rahmat" 

Benarkah ungkapan ini? benarkah Rasulullah 
mengucapkan hadits tersebut? 
Apa kata Muhadditsin (Ahli Hadits) tentang hadits
tersebut??
Syaikh Al-Albani rahimahulah berkata: "Hadits tersebut
tidak ada asalnya". [Adh-Dha?ifah :II / 76-85] 
Imam As-Subki berkata: "Hadits ini tidak dikenal oleh
ahli hadits dan saya belum mendapatkannya baik dengan
sanad shahih, dha?if (lemah), maupun maudhu (palsu)." 

Syaikh Ali-hasan Al-Halaby Al-Atsari berkata: "ini
adalah hadits bathil dan kebohongan." [Ushul Al-Bida?]


Dan dari sisi makna hadits ini disalahkan oleh para
ulama. 

Al-?Alamah Ibnu Hazm berkata dalam Al-Ahkam Fii Ushuli
Ahkam (5/64) setelah menjelaskan bahwa ini bukan
hadits: "Dan ini adalah perkataan yang paling rusak,
sebab jika perselisihan itu adalah rahmat, maka
berarti persatuan adalah adzhab. Ini tidak mungkin
dikatakan oleh seorang muslim, karena tidak akan
berkumpul antara persatuan dan perselisihan, rahmat
dan adzhab." 

Bagaimanakah Daya Rusak Hadits Palsu Tersebut Terhadap
Islam ?

Mengekalkan perpecahan dalam Islam 
Tidak ragu lagi bahwa hadits tersebut adalah tikaman
para pembawanya bagi persatuan Islam yang haqiqi.
Ketika para pembawa panji-panji sunnah menyeru umat
kepada persatuan Aqidah dan Manhaj (jalan/metode) yang
shahih. Tiba-tiba muncul orang-orang yang mengaku
mengajak kepada persatuan Islam dengan berkata:
"Biarkanlah kaum muslimin dengan keyakinannya
masing-masing, biarkanlah kaum muslimin dengan
metodenya masing-masing dalam berjalan menuju Allah ,
janganlah memaksakan perselisihan yang ada harus
seragam dengan keyakinan dan pola pikir orang-orang
arab padang pasir 15 abad yang lalu. Karena Rasulullah
 bersabda: "perselisihan pendapat pada umatku adalah
rahmat." 
Allahu Akbar?!! Alangkah kejinya ungkapan tersebut dan
banyak lagi perkataan yang semisalnya yang
mengakibatkan kaum muslimin abadi di dalam aqidah dan
manhaj yang berbeda. Padahal ayat-ayat dalam Al-Qur?an
melarang berselisih pendapat dalam urusan agama dan
menyuruh bersatu. Seperti Firman Allah  dalam: 

Surat Al-Anfal ayat 46 yang artinya; 

"Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi
lemah dan hilang kewibawaan kamu."
Surat Ar-Rum ayat 31-32: 

"Jangan kamu seperti orang-orang yang musyrik, yaitu
mereka mencerai-beraikan agamanya dan
bergolong-golongan. Dan setiap golongan berbangga
dengan apa yang ada pada golongan mereka."
Surat Hud ayat: 118-119: 

"Mereka terus-menerus berselisih kecuali orang yang
mendapatkan rahmat dari Tuhanmu."
Dan kita diperintah Allah  untuk bersatu dalam Aqidah
dan manhaj diatas Aqidah dan Manhajnya Rasulullah  dan
para sahabatnya. Sebagaimana Firman Allah  dalam surat
Al-An?am ayat: 153 yang artinya: 
"Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku
yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
bertaqwa."
Dan kita diperintahkan Allah  untuk merujuk bersama
kepada Al-Qur?an dan As-Sunnah ketika terjadi
perselisihan, bukannya membiarkan perselisihan aqidah
dan hal-hal yang pokok dalam agama meradang di tengah
ummat dengan dalih sepotong hadist palsu. Firman-Nya
dalan surat An-Nisa? ayat 59 yang artinya: 
"Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah
kepada Allah  (Al-Qur?an) dan Rasul-Nya (Sunnah-nya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya."

Kaum muslimin tidak lagi menjadikan Al-Qur?an dan
As-Sunnah sebagi sandaran kebenaran dan hakim 
Syaikh Al-Albani berkata: "Diantara dampak buruk
hadits ini adalah banyak kaum muslimin yang mengakui
terjadinya perselisihan sengit yang terjadi diantara 4
madzab dan tidak pernah sama sekali berupaya untuk mengembalikannya
kepada Al-Qu?an dan Al-Hadits."
[Adh-Dha?ifah: I/76] 
Allah  berfirman menceritakan Nabi-Nya Muhammad ketika
mengadu kepada-Nya: 
"Berkatalah rasul: ?Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al-Qur?an ini suatu yang tidak diacuhkan."
[QS. Al-Furqan:30]. 
Sungguh hal itu terulang kembali di zaman ini
dikarenakan hadist palsu yang menggerogoti ummat. 


Umat islam tidak lagi menjadi umat terbaik yang jaya
di atas umat yang lainnya. 
ini dikarenakan hadits palsu tersebut menjadi dinding
bagi seorang muslim untuk beramar ma?ruf nahi mungkar,
seorang muslim tidak lagi menegur saudaranya yang
berbuat salah dalam syirik, kekufuran, dan bid?ah
serta maksiat disebabkan meyakini hadits palsu
tersebut. Karena mereka menganggap semua itu sebagai
suatu perbedaan yang hakikatnya adalah rahmat,
sehingga tidak perlu untuk ber-nahi mungkar.
Akibatnya, predikat ummat terbaik tidak lagi disandang
oleh umat islam, karena telah meninggalkan syaratnya
yakni Amar Ma?ruf dan Nahi Mungkar. Sebagaimana firman
Allah  dalam surat Ali-?Imran ayat: 110 yang artinya: 
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma?ruf, dan mencegah
dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ."

Ancaman dan kecaman yang keras dari Nabi, karena
berkata dengan mengatasnamakan Rasulullah  secara
dusta. 
Rasulullah  bersabda : 
"Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja,
maka hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api
neraka" [Riwayat Bukhari-Muslim].
Hendaklah takut orang-orang yang mengada-adakan
perkataan dusta atas nama Rasulullah , demikian pula orang-orang yang
menyebarkan dan mendongengkan kisah-kisah palsu dan lemah yang hanya
muncul dari prasangka belaka yang padahal prasangka itu adalah
seburuk-buruk perkataan. 


Meninggalkan perintah Allah  
Ini adalah efek lanjutan dari hadist palsu tesebut,
karena ketika seseorang mentolelir perselisihan
aqidah, halal dan haram, serta segala sesuatu yang
telah tegas digariskan oleh dua wahyu, maka di saat
yang sama ia telah meninggalkan perintah Allah  untuk menuntaskan setiap
perselisihan kepada Al-Qur?an, dan As-Sunnah. Sebagaimana Allah
berfiman : 
"Jika kamu berselisih pendapat maka kembali-kanlah
kepada Allah (Al-Qur?an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah)
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
akhir, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik
akibatnya" [An-Nisa:59]

Melemahkan kekuatan kaum Muslimin serta membuka jalan
bagi orang-orang kafir untuk menghancurkan Islam dari
dalam 
Syaikh Ali Hasan dalam kitabnya "ushul bida"
mengisyaratkan dampak buruk hadist tersebut yang dapat melemahkan kaum
muslimin dan menjatuhkan kewibawaannya, karena jelas-jelas hadist palsu
tersebut menebarkan benih-benih perpecahan di tubuh kaum Muslimin,
sedangkan Allah  berfirman : 

"Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi
lemah dan hilang kewibawaan kamu." [Al-Anfal: 46]
Ibnu mas?ud meriwayatkan : 
?Rasulullah  membuat satu garis dengan tangannya lalu
bersabda ?ini jalan Allah  yang lurus?, lalu beliau
membuat garis-garis dikanan kirinya, kemudian
bersabda, ?ini adalah jalan-jalan yang sesat tak
satupun dari jalan-jalan ini kecuali didalamnya
terdapat setan yang menyeru kepadanya.? Selanjutnya
beliau membaca firman Allah  , ?dan bahwa (yang Kami perintahkan ini)
adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia janganah mengikuti
jalan-jalan (yang
lain) karena jalan itu mencerai-beraikan kamu dari
jalan-Nya yang demikian itu diperintahkan oleh Allah 
kepadamu agar kamu bertaqwa (Qs. Al-an?am153)?.
(Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa?i). 
Maraji?: 
Ushul bida? [Syaikh Ali Hasan Ali Abdul hamid] 
Sifatush shalaty An-Naby  [Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani] dan
sumber-sumber lainnya 
Dicopy dari: anshorussunnah.cjb.net 
http://forsitek.brawijaya.ac.id/index.php?do=detail&cat=artikel&id=art-p
erbedaan

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Assalamu'alaikum wr wb
> 
> 
> Saya mau kejelasan sanad ttg Hadits perbedaan itu
> rahmat (hadits umat islam
> terbagi 43 golongan) dan ada dikitab apa saja??
> 
> 
> wassalam
> 
> 
> 


Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke