AISYAH KEKASIH YG TERCINTA Aisyah hidup sebagai kekasih Rasul, paling dekat dengan jiwa beliau, merupakan kerinduan Nabi. Terasa takkan bisa pisah antara hati Nabi dengan hati Aisyah. Kecintaan dan kerinduan memenuhi rongga kalbu keduanya. Aisyah yg dicintai Nabi, yg paling dicintai di antara istri2nya yg lain, Aisyah yg menyenangkan hati Nabi, lincah dan cerdas. Kelebihan Aisya ini benar2 telah menguasai kalbu suaminya, dan tidak bisa digantikanoleh istri beliau yg lain. Tentu saja hal ini menimbulkan kecemburuan besar di kalbu istri2 Nabi yg lain, satu sama lain saling berlomba ingin menandingi Aisyah dalam memperebutkan kasih sayang Rasulullah, walau mereka menyadari tidak mungkin berhasil, namun bagaimanapun mereka merasa perlu mengadakan siasat2 tertentu agar sedikit keinginannya bisa tercapai. Salah seorang diantara mereka mengutarakan perasaannya kepada Rasulullah, mereka minta disamakan dengan Aisyah. Mereka berpesan kepada utusan kiranya Rasulullah berkenan menyuruh orang2 untuk memberikan hadiah dikala sedang berada dirumahnya, bukan di tempat Aisyah saja. Ummu Salamah menyampaikan hal tersebut tetapi ditolak oleh suaminya, Rasulullah. dan Beliau tidak berkata sesuatu pun. Kemudian istri2 yg lain segera menanyakan hasil kunjungan Salamah ke hadapan Nabi SAW. Ummu Salamah berkata : "Beliau tidak mengatakan sesuatu pun..." "Ya Ummu Salamah, berkatalah sekali lagi kepada Nabi, hingga keluar suatu perkataan untuk kita.." bujuk mereka lagi sekali lagi utusan ini datang dan Nabi akhirnya berkata : "Ya Ummu Salamah, jangan ganggu kedatanganku kepada Aisyah. Sesungguhnya Demi Allah tidak turun kepadaku wahyu untuk seorang wanitapun kecuali Aisyah" "Ya Rasul, saya bertaubat kepada Allah atas perbuatan saya ini.." Ummu Salamah kemudian menyesali dirinya sendiri. kegagalan Ummu Salamah sebagai delegasi Ummahatul Mukminin yg lain membuat kecewa. Sebagian mereka masih belum menerima dengan ikhlas atas kasih sayang Rasulullah. dan tiada putus asa untuk mengejar sebuah harapan, lalu mereka mengutus puteri Rasulullah yang amat dicintai, Fatimah, agar menghadap Ayahandanya menyampaikan keluh kesah mereka. Berkatalah Fatimah : "Ya Rasulullah, sesungguhnya istri2 Ayah mengirim saya kemari dan memohon keadilan atas kedatangan ayah kepada cucu Abi Quhafah (Aisyah)" Aisyah kala itu mendengar pula, tetapi diam saja. Lalu berkatalah Nabi : "Wahai anakku, bukankah engkau mencintai siapa yg saya cintai..?" "Pasti..tentu Ayah." jawab Fatimah putri Rasulullah. lalu Ayahandanya berkata : "Karena itu, cintailah dia..(Aisyah)" mendengar sabda yg keluar dari ayahandanya, Fatimah segera bangkit hendak menemui istri2 ayahnya, menyampaikan apa yg telah dikatakan beliau. Tetapi ternyata istri2 ayahnya itu tetap bersikeras menuntut kepada Rasulullah. Mereka tidak menerima apa ygtelah dilakukan oleh Fatimah. katanya "Kau gagal Fatimah. Tetapi cobalah bilang untuk kedua kalinya kepada ayahandamu, bahwa istri2nya yg lain menghendaki keadilan, disamakan haknya dengan Aisyah" Fatimah tentu saja sangat keberatan. dan ia pun menolak "Demi Allah, saya tidak akan berbicara tentang Aisyah lagi kepada Beliau." Walau demikian Ummahatul Mukminin tidak kehilangan semangat untuk tetap meminta Nabi membagi kasih yg sama diantara mereka. Tetapi siapa lagikah yg bisa berbicara mengenai masalah ini kepada Rasul? perlukah mereka pergi bersama2 dan mengungkapkan perasaan hatinya bersama dihadapan suaminya tentang kecemburan ini? lalu tak berlangsung lama, Zainab Binti Jahasy salah seorang ibu mukminin bersedia menjadi wakil mereka. "Baiklah.. saya akan menemui Aisyah. akan kusampaikan semua kecemburan ini kepadanya." bergembiralah hati mereka atas inisiatif Zainab, dan wakil utusan ini segera melangkahkan kaki menemui Aisyah. Ditempat itu ternyata Rasulullah juga berada di sana. Ia menyampaikan kecemburuan kepada Rasulullah "Ya Rasulullah..istri2 anda mengirimkan saya sebagai utusan mereka untuk memohon keadilan Anda. Kami semua minta dipersamakan dengan cucu Quhafah (Aisyah)" kata Zainab dengan diplomatis dan beraninya. Bahkan ia melontarkan celaan kepada Aisyah, sementara Aisyah merasa takut lalu berlindung di balik Rasulullah. Menghadapi semacam ini, Rasulullah menerapkan akhlaknya yg bijaksana. Perbuatan harus dibalas dengan perbuatan yg setimpal, karena itu ketika Aisyah membalas tindakan Zainab, Rasulullah membiarkannya. Aisyah mati2an membela diri dan membalas Zainab, reaksi Aisyah amat keras hingga Zainab kehilangan siasat untuk membalikkannya lagi. Zainab sama sekali tak bisa menjawab. TEtapi dengan cara itu bertemulah hati mereka dengan hati Aisyah. Kerelaan tumbuh di hati mereka, kecemburuan berangsur lenyap dari perasannya. Zainab rela atas semua ini, kemudian kembali ke Ummahatul Mukminin lain, meminta kepada merkea agar menerima apa yg telah dibagikan oleh Allah. Satu kejadian lagi tentang Aisyah. Nabi telah menunjukkan bagimana menyelesaikan suatu persoalan suami istri bila terjadi suatu pertikaian, benar2 telah terjadi dalam hidup Aisyah. Ada satu perkataan yg membuat antara Aisyah dan Nabi bersitegang. Untuk menengahinya diperlukan seorang hakim yg dinilai dapat berbuat adil bagi keduanya. lalu Rasulullah menawarkan " "Ya..Aisyah, siapa orang yg hendak kau pilih untuk menengahi kita? Umarkah?" Aisyah menjawab "Tidak..aku tidak memilih Umar, dia terlalu keras." "Apakah akan kau pilih ayahmu..?" tanya Rasulullah kembali "Betul..aku pilih Abu Bakar Ash-Shiddiq.." jawab Aisyah lantang Rasulullah mengirim utusan memanggil Abu Bakar untuk meredakan suatu pertikaian antara dirinya dengan Aisyah. Ayah Aisyah segera datang. Rasulullah lalu menjelaskan masalah yg sesungguhnya : "Ini adalah dari masalah Aisyah.." lalu kata2 Rasul diprotes oleh Aisyah : "Bertaqwalah kepada Allah..jangan Anda mengatakan selain yg haq.." serang Aisyah kepada Nabi. mendengar perkataan putrinya yg dirasakan kelewatan batas, Abu Bakar mengangkat tangannya hendak memukul Aisyah. Karuan saja Aisyah ketakutan..dan ia berlindung di balik punggung Rasulullah, sehingga beliau berkata : "Ya Abu Bakar, saya bersumpah..tidak memanggil anda untuk ini.." Abu bakar sangat geram kepada putrinya sendiri yg kelewat bicara mengenai Rasulullah, seseorang yg sanga dicintai, diimani, dan dipercayainya. Tetapi dengan peringatan Rasulullah itu, Abu Bakar pun lebih baik keluar meninggalkan mereka. Setelah ayah Aisyah meninggalkan tempat, barulah Aisyah berdiri menjauhi punggung Nabi. lalu Beliau menggoda istrinya "Ya Aisyah mendekatlah kepadaku.!" tentu saja Aisyah menolaknya. Tetapi Nabi semakin menggoda Aisyah "Bukankah tadi engkau menempel erat-erat di punggungku..?!" Itulah Aisyah dan kekasih Allah yg sangat dikasihinya. kecemburuannya ini semata-mata di dorong oleh kecintaannya yg begitu besar dan meluap dalam kalbunya hanya untuk Rasulullah. Rasa cintanya pada Nabi tiada mampu ditandingi oleh siapapun sebagimana cinta Nabi kepadanya. Kecemburuan adalah sifat yg melekat pad diri wanita dan cinta. Sifat itu kalau telah datang, lelaki akan bingung memperhitungkannya. Tapi itu pulalah yg dianugrahkan Allah, yakni cinta beserta kecemburuan. Sebagimana diperlihatkan Aisyah dihadapan Nabi. Rasul Allah menyadari betapa cinta Aisyah kepada dirinya demikian besar dan butuh kejujuran untuk mengungkapkan cinta tersebut. salam:) hana
--------------------------------- Brings words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/