Teman's
  ada sedikit renungan
  semoga kita bisa mengambil hikmahnya
  salam
  ~hikaru~
  http://penakayu.blogspot.com
   
  Sebab Tiada Amarah
  By
  Hikaru
   
  Dan bara tak kan terus berkobar
  Jika tersentuh tirta kesejukan
  Maka, terhempaslah kecamuk angkara
  Tak kan  mampu merasuk
   dalam bening hati
   
   
  Siang tadi, sehabis sholat jum’at, ketika saya berjalan menuju ke warnet, 
tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara benturan keras “brak”. Seorang 
pengendara motor jatuh tersungkur. Motor, lumayan hancur, sementara 
pengendaranya, seorang mahasiswa, hanya bisa mengerang kesakitan. Celananya 
robek terkena gesekan aspal dan darah bercucuran di kakinya.
   
  Namanya juga kecelakaan, kejadiannya tidak terduga dan terencana. Mahasiswa 
tadi menjelaskan kronologisnya, dia menyeruduk badan belakang truk karena truk 
tadi berhenti secara mendadak. Sementara, sang sopir truk menjelaskan bahwa 
mendadaknya berhenti karena ada motor juga didepannya, kalau tidak di rem, 
justru akan menabraknya dan dalam prediksinya, pasti akan parah. Maksud sopir 
truk memang baik, menghindari motor didepannya agar tak tertabrak, tapi tak 
disangka, justru ada sepeda motor lain dibelakangnya yang menyeruduknya. Agak 
lama keduanya bernegosiasi untuk mendapatkan solusi terbaik
   
  Sementara saya yang menyaksikan kecelakaan itu memutar otak, bagaimana 
penyelesaiannya agar masing-masing tidak merasa dirugikan ?
   
  Cukup dilematis, pikir saya. Saya tidak tega menyalahkan sang sopir, 
sementara saya juga kasihan kepada mahasiswa tadi, apalagi ketika dia bilang 
“Pak, ini gimana, soalnya bukan motor saya, ini motor pinjaman milik teman 
saya”. Di tengah kebuntuan, tiba-tiba ada salah satu orang yang juga 
menyaksikan kejadian itu menyeletuk dari belakang “Diselesaikan secara 
kekeluargaan saja”. Benar juga, akhirnya saya mengiyakan saja saran itu, 
diselesaikan secara kekeluargaan. Sopir truk  kemudian memberikan uang Rp 100 
ribu kepada mahasiswa tadi untuk memperbaiki motornya yang rusak, sementara 
mahasiswa tadi juga meminta maap kepada sang sopir truk. Kasus kecelakaan 
selesai dan saya melanjutkan perjalanan ke warnet.
   
  Di sepanjang jalan, saya merenung, hikmah apa dibalik kecelakaan ini.
   
  Lantas,  merenung juga, apa kunci kasus kecelakaan itu bisa diselesaikan 
secara damai dan kekeluargaan. Kemudian saya menemukan jawabnya.  Kuncinya 
adalah tiada amarah. Ya, karena tidak ada amarah yang meluap-luap  dari sang 
sopir atau mahasiswa tadi. Keduanya cukup legowo menerima kecelakaan yang tak 
terduga dan tak terencana itu.  Sehingga, pada akhirnya, kasus kecelakaan bisa 
terselesaikan dengan baik tanpa melibatkan polisi yang biasanya justru akan 
rumit.
   
  ***
   
  Kejadian itu berbeda dengan yang saya saksikan beberapa waktu yang lalu. 
Kasusnya sama, kecelakaan. Waktu itu, motor dengan motor. Seorang pemuda yang 
memboncengkan dua orang bertabrakan dengan seorang pedagang telur asing yang 
membawa barang dagangan di belakang motornya. Kejadianya di depan masjid kampus 
Nurul ‘Ulum Purwokerto.
   
  Setelah bertabrakan, amarah yang muncul. Semua merasa menang sendiri, tidak 
ada yang mau mengaku salah. Bahkan, ketika ada seorang satpam kampus yang 
mencoba melerainya, malah kena bogem mentah dari salah satu mereka yang 
bertabrakan itu. Akhirnya, terjadi saling pukul dan  terjadi perkelahian hebat 
antar mereka. Saya agak ngeri juga menyaksikan kejadian itu. Akhirnya, saya 
tinggalkan saja sebab sudah banyak orang yang mengerumuninya. Entah apa yang 
terjadi selanjutnya.
   
  Dari kejadian ini, saya memetik sebuah hikmah dimana kemarahan selalu 
berujung kepada kondisi yang tidak baik. Berujung dendam dan pemusuhan. 
Bayangkan seandainya sang sopir dan mahasiswa yang tadi saya ceritakan diawal 
meluapkan amarahnya. Bisa jadi, kondisinya akan sama dengan peristiwa 
kecelakaan yang saya ceritakan di kasus kedua. 
   
  Kini, setelah saya menyadari hal ini, semoga saja saya dan kita semua bisa 
mengelola kemarahan agar tidak meluap keluar secara berlebihan, karena ujungnya 
selalu tidak baik
   
  Untuk itulah, kita bisa belajar atas kejadian itu agar dalam keadaan apapun, 
ketika ada yang tidak sesuai dengan hati kita, cobalah untuk bisa menahan 
amarah. Dengan begitu, kita bisa menghindarkan diri dari kerusakan, dendam, 
permusuhan, perselisihan dll yang muncul sesudahnya. Harapannya, setiap 
permasalahan yang kita hadapi bisa diselesaikan dengan kepala jernih sehingga 
akan baik hasil akhirnya. 
   
  Lebih dari itu, ketika kita berusaha untuk menahan amarah,  kita juga bisa 
berharap atas janji Allah seperti dalam sebuah hadist yang bunyinya;
   
  “Barang siapa menahan amarahnya padahal ia sanggup melampiaskannya. Maka 
kelak Allah akan memanggilnya pada hari kiamat dihadapan makhluk sehingga ia 
diberi hak memilih bidadari yang disukainya” (HR Timidzi).
   
  Bidadari....Ya Bidadari. Ingin sekali saya bisa mendapatkannya, bagaimana 
dengan Anda...?
   
  Kota Satria
  8 April 2006  pukul 19.53
   
   
   
   
   
   

                
---------------------------------
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke