Assalamu'laikum wr-wb,
Didalam hadistnya yg masyhur Rasulullah saw bersabda : " Ikutilah sunnahku & 
sunnahnya Khulafaur Rasyidin". Jelas sekali disini bahwasannya segala sesuatu 
yg diperbuat & dianjurkan oleh Rasulullah & Khulafaur Rasyidin adalah AS-SUNNAH 
sebagai petunjuk kejalan Jannatun Na'im.

Rasulullah, Khulafaur-Rasyidin & para Shahabat r.a ajma'in adalah penghuni 
syurga yg telah dijamin oleh Allah & Rasulnya. Segala sesuatu yg mereka perbuat 
& kerjakan adalah Rhodiallahu 'anhum wa Rhodu 'anhu.

Jelas sekali pernyataan dibawah ini mengisyaratkan kedangkalan tentang Dinul 
Islam & buta mata-hatinya. Semoga Allah swt membukakan mata-hatinya & 
menjauhkan kaum muslimin dari virusnya yg membahayakan aqidah ini.


Wassalamu'alaikum.
  ----- Original Message ----- 
  From: Huttaqi 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 14, 2006 7:51 AM
  Subject: [keluarga-islam] BID'AH TERBESAR Re: [md02] '...Kullu Bid'atin 
Dholaalah wa Kullu Dholaalatin fiy nNaar'




  Bidah terbesar adalah PENGKITABAN AL QUR"AN...
  Di zaman Rosulullah saw, al Quran, meskipun sudah dihafalkan dan dicatat 
sebagian-sebagian, tetapi TIDAK ADA PERINTAH ROSULULLAH SAW untuk 
MENGKITABKAN...

  Dan IDE pengkitaban juga baru muncul di zaman Abu Bakar (Abu Bakar Shiddiqi, 
Haekal Muhammad), yakni setelah perang Yamamah, Perang melawan orang2 yang mau 
murtad dari Islam dngan cara tidak mau membayar pajak. Di perang itulah, banyak 
umat Islam, hafiz-hafiz para penghafal al Quran yang meninggal, sehingga 
menurut catatan sejarah pada waktu itu tinggal 70 orang penghafal al Quran. 
Umar memandang bahwa kondisi ini membahayakan untuk kelangsungan al Quran, oleh 
sebab itu, beliau Umar MENGUSULKAN kepada Abu Bakar untuk MENGKITABKAN al Quran.

  Abu Bakar tidak langsung mengiyakan, sebab PENGKITABAN AL QURAN BELUM 
DILAKUKAN di zaman Rosulullah saw. Oleh sebab itu setelah beliau berijtihad, 
beliau memanggil para sahabat diajak musyawarah dan diputuskan pada waktu itu 
bahwa al Quran di kitabkan.

  Al Quran yang zaman Rosulullah saw belum dikitabkan dan TIDAK ADA Perintah 
untuk dikitabkan, di zaman Abu Bakar atas IDE Umar, maka al Quran di kitabkan.

  Menurut konsepsi Bid'ah :
  "Jauhilah perkara-perkara baru, karena setiap perkara
  baru adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah kesesatan dan
  setiap kesesatan masuk dalam neraka."

  Maka marilah kita menjauhi KITAB al Quran, sebab KITAB al Quran adalah 
sesuatu perkara yang baru, yang dizaman ROsulullah saw belum ada, dan setiap 
perkara baru adalah bidah dan setiap bidah adalah kesesatan dan setiap 
kesesatan adalah masuk neraka....

  he..he..he..
  begitu kah mas ??

  salam
  huttaqi




    ----- Original Message ----- 
    From: Aboe Hanifa 
    To: [EMAIL PROTECTED] 
    Sent: Thursday, April 13, 2006 11:42 PM
    Subject: Re: [md02] '...Kullu Bid'atin Dholaalah wa Kullu Dholaalatin fiy 
nNaar'


    Assalamualaikum wr wb.

    Tidur atau tidak tidur,kita tidak boleh berpegang
    kepada satu ulama, dan ana pegangi dan berusaha ana
    gigit kencang dgn gigi geraham ana, adalah kembali
    kepada sabda Rasululloh saw dan sunnah rasul. Ana
    tidak mempunyai madzhab,Salaf yg ana ikuti dan
    berdebat kusir sama ana tidak akan membawakan hasil.

    Bismiellahierochmannierochiem.

    SETIAP BID'AH ADALAH KESESATAN
    Apabila masalah tadi sudah jelas dan manjadi ketetapan
    saudara, maka ketahuilah bahwa siapa pun yang berbuat
    bid'ah dalam agama, walaupun dengan tujuan baik, maka
    bid'ahnya itu, selain merupakan kesesatan, adalah
    suatu tindakan menghujat agama dan mendustakan firman
    Allah Ta'ala yang artinya: Pada hari ini telah
    Kusempurnakan untuk kamu agamamu ..... Karena dengan
    perbuatannya tersebut, dia seakan-akan mengatakan
    bahwa Islam belum sempurna, sebab amalan yang
    diperbuatnya dengan anggapan dapat mendekatkan diri
    kepada Allah belum terdapat di dalamnya.
    Anehnya, ada orang yang melakukan bid'ah berkenaan
    dengan dzat, asma' dan sifat Allah 'Azza wa Jalla
    kemudian ia mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk
    mengagungkan Allah, untuk mensucikan Allah dan untuk
    menuruti firman Allah Ta'ala:
    Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
    Allah. (Surah Al-Baqarah:22)

    Aneh, bahwa orang yang melakukan bid'ah seperti ini
    dalam agama Allah, yang berkenaan dengan dzatNya, yang
    tidak pernah dilakukan oleh para ulama salaf,
    mengatakan bahwa dialah yang mensucikan Allah, dialah
    yang mengagungkan Allah dan dialah yang menuruti
    firmanNya: Maka janganlah kamu mengadakan
    sekutu-sekutu bagi Allah, dan barangsiapa yang
    menyalahinya maka dia adalah mumatstsil musyabbih
    (orang yang menyerupakan Allah dengan makhlukNya atau
    menuduhnya dengan sebutan-sebutan jelek lainnya.

    Anehnya lagi, ada orang-orang yang melakukan bid'ah
    dalam agama Allah berkenaan dengan pribadi Rasulullah.
    Dengan perbuatannya itu mereka menganggap bahwa
    dirinya orang yang paling mencintai Rasulullah dan
    yang mengagungkan beliau, barangsiapa yang tidak
    berbuat sama seperti mereka maka dia adalah orang yang
    membenci Rasulullah, atau menuduhnya dengan
    sebutan-sebutan jelek lainnya yang biasa mereka
    pergunakan terhadap orang yang menolak bid'ah mereka.
    Aneh, bahwa orang-orang semacam ini mengatakan:
    Kamilah, yang mengagungkan Allah dan RasulNya. Padahal
    dengan bid'ah yang mereka perbuat itu, mereka
    sebenarnya telah bertindak lancang terhadap Allah dan
    RasulNya.

    Allah Ta'ala telah berfirman:
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
    mendahului Allah dan RasulNya dan bertakwalah kepada
    Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
    Mengetahui.. (Surah Al-Hujuraat:1).

    Demi Allah- agar jawaban yang Anda berikan berasal
    dari hati nurani bukan secara emosional, jawaban yang
    sesuai dengan tuntutan agama Anda, bukan karena taklid
    (ikut-ikutan).
    Apa pendapat Anda terhadap mereka yang melakukan
    bid'ah dalam agama Allah, baik yang berkenaan dengan
    dzat, sifat dan asma' Allah Subhanahu wa Ta'ala atau
    yang berkenaan dengan pribadi Rasulullah, kemudian
    mengatakan:Kamilah yang mengagungkan Allah dan
    Rasulullah ?
    Apakah mereka ini yang lebih berhak disebut sebagai
    pengagung Allah dan Rasulullah, ataukah orang-orang
    yang mereka itu tidak menyimpang seujung jaripun dari
    syari'at Allah, yang berkata:Kami beriman kepada
    syari'at Allah yang dibawa Nabi, kami mempercayai apa
    yang diberitakan, kami patuh dan tunduk terhadap
    perintah dan larangan, kami menolah apa yang tidak ada
    dalam syari'at, tak patut kami berbuat lancang
    terhadap Allah dan RasulNya atau mengatakan dalam
    agama Allah apa yang tidak termasuk ajarannya ?
    Siapakah, menurut Anda yang lebih berhak untuk disebut
    sebagai orang yang mencintai serta mengagungkan Allah
    dan RasulNya ?
    Jelas golongan yang kedua, yaitu mereka yang berkata:
    Kami mengimani dan mempercayai apa yang diberitakan
    kepada kami, patuh dan tunduk terhadap apa yang
    diperintahkan; kami menolak apa yang
    tidak diperintahkan, dan tak patut kami mengada-adakan
    dalam syari'at Allah atau melakukan bid'ah dalam agama
    Allah. Tak syak lagi bahwa inilah orang-orang yang
    tahu diri dan tahu kedudukan Khaliqnya. Merekalah yang
    mengagungkan Allah dan RasulNya dan merekalah yang
    menunjukkan kebenaran kecintaan mereka kepada Allah
    dan RasulNya.
    Bukan golongan yang pertama, yang melakukan bid'ah
    dalam agama Allah, dalam hal akidah, ucapan atau
    perbuatan. Padahal anehnya, mereka mengerti sabda
    Rasulullah:

    Jauhilah perkara-perkara baru, karena setiap perkara
    baru adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah kesesatan dan
    setiap kesesatan masuk dalam neraka.

    Sabda beliau :setiap bid'ah bersifat umum dan
    menyeluruh, dan mereka mengetahui hal itu.
    Rasulullah yang menyampaikan maklumat umum ini, tahu
    akan konotasi apa yang disampaikannya. Beliau adalah
    manusia yang paling fasih, paling tulus terhadap
    umatnya, tidak mengatakan kecuali apa yang dipahami
    maknanya. Maka ketika Nabi bersabda: Kullu bid'atin
    dhalalah, beliau menyadari apa yang diucapkan,
    mengerti betul akan maknanya, dan ucapan ini timbul
    dari beliau karena beliau benar-benar tulut terhadap
    umatnya.

    Apabila suatu perkataan memenuhi ketiga unsur ini,
    yaitu: diucapkan dengan penuh ketulusan, penuh
    kefasihan dan penuh pengertian, maka perkataan
    tersebut tidak mempunyai konotasi lain kecuali makna
    yang dikandungnya.
    Dengan pernyataan umum tadi, benarkah bahwa bid'ah
    dapat kita bagi menjadi tiga bagian atau lima bagian?
    Sama sekali tidak benar. Adapun pendapat sebagian
    ulama yang mengatakan bahwa bid'ah ada bid'ah hasanah,
    maka pendapat tersebut tidak terlepas dari dua hal:

    Pertama: kemungkinan tidak termasuk bid'ah tapi
    dianggapnya sebagai bid'ah.
    Kedua: kemungkinan termasuk bid'ah, yang tentu syyi'ah
    (buruk), tetapi tidak mengetahui keburukannya.
    Jadi setiap perkara yang dianggapnya sebagai bid'ah
    hasanah maka jawabannya adalah demikian tadi.

    Dengan demikian, tak ada jalan lain bagi ahli bid'ah
    untuk menhjdikan sesuatu bid'ah mereka sebagai bid'ah
    hasanah, karena kita telahmempunyai senjata ampuh dari
    Rasulullah yaitu:
    Setiap bid'ah adalah kesesatan.

    Senjata ini bukan dibuat di sembarang pabrik,
    melainkan datang dari Nabi dan dibuat sedemikian
    sempurna. Maka barangsiapa yang memegang senjata ini
    tidak akan dapat dilawan oleh siapapun dengan bid'ah
    yang dikatakannya sebagai hasanah, sementara
    Rasulullah telah menyatakan bahwa: Setiap bid'ah
    adalah kesesatanquot;.
    Maraji' : Al-Ibdaa' fi Kamaalisy Syar'i wa Khatharil
    Ibtidaa' (Syaikh Muhammad bin Shaleh Al 'Utsaimin).


    Wassalam wr wb.
    Aboe Hanifa.
    =================================================

    --- syech siti jenar
    <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

    > Assalamu'alaikum wr wb
    > 
    > Pak aboe hanifah yth,
    > 
    > Berdasarkan keterangan imam syafi'i ra dlm Fathul
    > Bari XVII-halaman 10
    >  
    >  Pekerjaan yang baru itu ada dua macam:
    > 
    > 1. Pekerjaan keagamaan yang menentang atau berlainan
    >  dengan Quran,Sunah nabi,Atsar dan Ijma', ini
    > dinamakan
    >  "bid'ah dhalalah"
    >  
    >  2. Pekerjaan keagamaan yang baik,yang tidak
    > menentang
    >  salah satu dari yang tersebut di atas adalah bid'ah
    >  juga tetapi bid'ah hasanah
    >  
    > saya ingin kembalikan pertanyaan kepada anda, apakah
    > imam syafii tidak memahami al qur'an dan hadist ??
    > beliau memahami alqur'an dan hadist bukan hanya
    > teksnya saja melainkan juga maknanya.
    > 
    > diriwayatkan bahwa beliau tidak pernah tidur malam
    > selam 40 tahun, malam2 beliau habiskan untuk
    > beribadah dan mentelaah masalah2 agama yang
    > manfaatnya bisa kita rasakan hingga detik ini.
    > 
    > pak aboe hanifa ,untuk apakah waktu2 malam kita
    > habiskan, sanggupkah kita seperti beliau ra? kalau
    > kita hanya sekedar mengutip dari sumber yang tidak
    > jelas tanpa memikirkan kemaslahatan ummat apalagi
    > disertai dengan mencaci ulama, naudzubillah ini
    > namanya egois dan arogan yang mana justru
    > bertentangan dengan Islam itu sendiri.
    > 
    > Wassalam wr wb
    > 
    > 
    > 
    > Aboe Hanifa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
    > Wa�laikumsalam wrT wb.
    >  
    >  Sejak kapan ada bid�h hasanah,apakah dizaman
    > Shalafus
    >  shalih ada yg di namakan bid�h hassanah????
    >  
    >  Dan yg ana cantumkan bukan pendapat ana,,itulah
    > adalah
    >  sabda Rasululloh saw,dan hadits shahih jaam.
    >  
    >  Wassalam wr wb.
    >  Aboe Hanifa.
    >  ============================
    >  
    >  --- syech siti jenar
    >  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    >  
    >  > Assalamu'alaikum Wr Wb
    >  > 
    >  > Kembali , pendapat yang anda postingkan ini
    > terlalu
    >  > individualis terkesan ingin menang sendiri tanpa
    >  > memperhatikan makna teks dan kemaslahatan ummat.
    >  > Inilah yang menjadi sumber perpecahan ummat
    > dimana
    >  > anda dan kelompok anda menuduh muslim yang lain
    >  > sebagai ahli bid'ah dan ahli neraka.
    >  > 
    >  >  Imam Syafi'i ra. dlm Fathul Bari XVII-halaman 10
    >  >  
    >  >  Pekerjaan yang baru itu ada dua macam:
    >  >  1. Pekerjaan keagamaan yang menentang atau
    >  > berlainan
    >  >  dengan Quran,Sunah nabi,Atsar dan Ijma', ini
    >  > dinamakan
    >  >  "bid'ah dhalalah"
    >  >  
    >  >  2. Pekerjaan keagamaan yang baik,yang tidak
    >  > menentang
    >  >  salah satu dari yang tersebut di atas adalah
    > bid'ah
    >  >  juga tetapi bid'ah hasanah
    >  >  
    >  >  (Fathuul Bari Juz XVII-Halaman 10-11)
    >  > 
    >  > Wassalam wr wb
    >  > 
    >  > Aboe Hanifa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
    >  > Assalamualaikum wrT wb.
    >  >  
    >  >  
    >  >  
    >  >  
    >  >  
    >  >  
    >  >  
    >  >  
    >  >  '...Kullu Bid'atin Dholaalah wa Kullu
    > Dholaalatin
    >  > fiy
    >  >  nNaar' - ....Semua bid'ah sesat dan semua yang
    >  > sesat
    >  >  tempatnya di neraka' demikian penggalan yang
    >  > diucapkan
    >  >  oleh lisan Rosulullaah Shallallahu 'alayhi
    >  > wassallam
    >  >  
    >  >  Tidak diragukan lagi, apa-apa yang keluar dari
    >  > mulut
    >  >  suci Rosulullaah Shallallahu 'alayhi wassallam
    >  > adalah
    >  >  wahyu yang diwahyukan (QS:An-Najm[53]:3-4),
    >  > sehingga
    >  >  apa-apa yang dikatakan, yang diperbuat, yang
    >  >  ditetapkan, dan yang dimiliki oleh Beliau
    >  > Shallallahu
    >  >  'alayhi wassallam adalah 'Sunnah' yang menjadi
    >  > contoh
    >  >  bagi ummat Muhammad Shallallahu 'alayhi
    > wassallam
    >  >  hingga akhir zaman.
    >  >  
    >  >  Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
    >  > menjelaskan
    >  >  segala apa yang diperlukan manusia dalam ibadah,
    >  >  mu'amalah dan kehidupan mereka, yakni firman
    > Allah
    >  >  Ta'ala yang artinya. "Pada hari ini telah Ku
    >  >  sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku
    >  > cukupkan
    >  >  kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhoi Islam
    > itu
    >  > jadi
    >  >  agama bagimu". (QS:Al-Maa'idah[5]: 3).
    >  >  
    >  >  Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
    >  > menerangkan
    >  >  segala sesuatu berkenan dengan agama, baik
    > melalui
    >  >  perkataan, perbuatan atau persetujuan beliau.
    >  > Beliau
    >  >  Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
    > menerangkannya
    >  >  langsung dari inisiatif beliau, atau sebagai
    >  > jawaban
    >  >  atas pertanyaan. Kadangkala, dengan kehendak
    > Allah,
    >  >  ada seorang Badui datang kepada Rasulullah
    >  > Shallallahu
    >  >  'alaihi wa sallam untuk bertanya tentang sesuatu
    >  >  masalah dalam agama, sementara para sahabat yang
    >  >  selalu menyertai Rasulullah Shallallahu 'alaihi
    > wa
    >  >  sallam tidak menanyakan hal tersebut, Karena itu
    >  > para
    >  >  sahabat merasa senang apabila ada seorang Badui
    >  > datang
    >  >  untuk bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi
    > wa
    >  >  sallam.
    >  >  
    >  >  Apabila masalah tadi sudah jelas dan menjadi
    >  > ketetapan
    >  >  kita, maka ketahuilah bahwa siapapun yang
    > berbuat
    >  >  bid'ah (perkara baru dalam ibadah), walaupun
    > dengan
    >  >  tujuan baik, maka itulah bid'ahnya, selain
    >  > merupakan
    >  >  kesesatan, adalah suatu tindakan menghujat agama
    >  > dan
    >  >  mendustakan firman Allah Ta'ala, yang artinya :
    >  > "Pada
    >  >  hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu
    > agamamu".
    >  >  
    >  >  Karena dengan perbuatannya tersebut, dia
    >  > seakan-akan
    >  >  mengatakan bahwa Islam belum sempurna, sebab
    > amalan
    >  >  yang diperbuatnya dengan anggapan dapat
    > mendekatkan
    >  >  diri kepada Allah belum terdapat di dalamnya.
    > dan
    >  >  mereka (pengikut hawa nafsu dan pengekor ahlul
    >  > bid'ah)
    >  >  telah menuduh Rosulullaah Shallallahu 'alayhi
    >  > wasallam
    >  >  masih menyembunyikan 'Risalah' pada agama ini
    > dan
    >  >  menuduh para sahabat sebagai generasi buruk yang
    >  >  menyembunyikan 'Ilmu agama. --Allohul musta'aan
    >  >  
    >  >  Ucapan "Kullu Bid'atin Dholaalah wa Kullu
    >  > Dholaalatin
    >  >  fiy nNaar" sering diucapkan oleh Rasulallaah
    >  >  shallallahu 'alayhi wasallam ketika ber-khutbah,
    >  > dan
    >  >  apa saja yang sering diucapkan oleh Rasulallaah
    >  >  shallallahu 'alayhi wasallam maka hal tersebut
    >  > adalah
    >  >  penekanan pada peringatan bagi ummatnya baik
    > yang
    >  >  dikatakan berulang-ulang atau yang lebih 1x
    >  > disebutkan
    >  >  dalam perkataannya. dan bukankah Rasulallaah
    >  >  shallallahu 'alayhi wasallam adalah pemberi
    >  > peringatan
    >  >  ?? namun Alhamdulillah Rasulallaah shallallahu
    >  > 'alayhi
    >  >  wasallam  juga pemberi khabar gembira.
    >  >  -- Lihat firman Allah ta'ala (QS:Ali
    > 'Imran[3]:31)
    >  > dan
    >  >  (QS:Al-A'raaf[7]:158)
    >  >  
    >  >  Adapun ketika seseorang melakukan perkara yang
    >  >  menyelisi Allah ta'ala dan (juga) Rasulallaah
    >  >  shallallahu 'alayhi wasallam walaupun dia
    > seorang
    >  > taat
    >  >  beragama (dalam pandangan manusia) maka dia
    >  > bukanlah
    >  >  seorang yang taat, karena dia tidak mengerjakan
    >  >  amalan-amalan yang shaleh (amalan yang
    > di-ikhlaskan
    >  >  hanya kepada Allah ta'ala semata dan mutaba'ah
    >  >  (mencontoh) Nabi-Nya Rasulallaah shallallahu
    >  > 'alayhi
    >  >  wasallam.
    >  >  -- firman Allah ta'ala yang artinya "Hai
    >  > orang-orang
    >  >  yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah
    > dan
    >  >  Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah.
    >  > Sesungguhnya
    >  >  Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
    >  >  (QS:Al-Hujuraat[49]:1).
    >  >  
    >  >  Mengenai bersalam-salaman, maka ini dilihat
    >  > terlebih
    >  >  dahulu apakah bersalam-salamanya selesai akhir
    >  > sholat
    >  >  (salam) ataukah selesai berdzikir ataukah ketika
    >  >  betul-betul selesai sholat.
    >  >  # Jika menetapkan (harus) selesai salam lantas
    >  >  bersalaman maka adalah perbuatan yang
    > menyelisihi
    >  >  Sunnah * karena yang seharusnya dilakukan
    >  > seharusnya
    >  >  adalah berdzikir.
    >  >  # Jika menetapkan (harus) selesai berdzikir,
    >  > kemudian
    >  >  bersalam-salaman dengan berdiri kemudian
    > membentuk
    >  >  formasi agar satu sama lain bersalaman, ini juga
    >  > tdk
    >  >  ada contohnya, yang seharusnya bersalaman dan
    >  >  mengucapkan salam ini justru ditetapkan ketika
    > kita
    >  >  bertemu dengan sesama saudara muslim.
    >  >  # Jika menetapkan  ketika ingin keluar masjid
    > atau
    >  >  masuk masjid, karena ada suatu keperluan atau
    >  >  berpisah, kemudian bersalaman dan mengucapkan
    >  > salam,
    >  >  maka inilah Sunnahnya !!
    >  >  "Bila dua orang muslim bertemu lalu bersalaman,
    >  > maka
    >  >  diampuni dosa keduanya" (Hadits riwayat Abu
    > Dawud)
    >  >  
    >  >  Perlu antum ketahui, bahwa perkara bid'ah
    >  > kebanyakan
    >  >  dilakukan karena ikut-ikutan (taqlid), fanatik
    >  >  (ta'asshub) dan sumber dari itu semua adalah
    >  >  ke-BODOH-an (jahl) dalam beragama. Mereka anggap
    >  >  ibadah itu hanya Sholat, Puasa, Zakat, Haji !!
    >  > mereka
    >  >  hanya mem-bebek sama ustadz-ustadz 'gadungan',
    >  >  mengikuti Kyai-kyai yang jahil, ulama-ulama yang
    >  >  jelek, dan fanatik pada mazhab tertentu yang
    > justru
    >  >  banyak tdk dia ketahui tentang mazhab yang
    > dianut
    >  >  tersebut. --Allohul musta'aan.
    >  >  
    >  >  Mereka lupakan perkataan, perbuatan, penetapan,
    >  >  akhlah, sifat Nabi yang terakhir diutus oleh
    > Allah
    >  >  ta'ala. Sebagaimana yang dikatakan Rosulullah
    >  >  Shallallahu 'alayhi wassallam "Aku tinggalkan
    > pada
    >  >  kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh
    >  > dengan
    >  >  keduanya kalian tidak akan sesat selama-lamanya
    >  > yaitu:
    >  >  Kitabullah dan sunnah NabiNya". (Hadist Riwayat
    >  > Malik
    >  >  secara mursal (Al-Muwatha, juz 2, hal. 999).
    >  >  
    >  >  maka dari itu akan dikatakan bid'ah jika
    > terkumpul
    >  >  pada 3 (tiga) syarat di bawah ini:
    >  >  1. perkara tersebut baru, dan tdk terdapat di
    > zaman
    >  >  Rosulullah shallallahu 'alayhi wassallam
    > (sebagian
    >  >  (juga) mengatakan tdk terdapat pada zaman para
    >  >  shahabat radhiallahu ta'ala 'anhu
    >  >  2. perkara tersebut disandarkan kepada Ibadah
    >  >  3. perkara tersebut tdk memiliki dalil yang
    >  >  mendukungnya/menyertainya baik dari Al-Qur'an
    > atau
    >  >  As-Sunnah
    >  >  
    >  >  Wallahu 'alam bisShowab
    >  >  Abu Yahya Bin Rahmat Syamsuri
    >  >  
    >  > 
    > __________________________________________________
    >  >  Do You Yahoo!?
    >  >  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
    >  > protection around 
    >  >  http://mail.yahoo.com 
    >  >      
    >  > 
    >  >   Arsip (s.d. 18-Okt-02):
    >  >
    > 
    >
    http://groups.yahoo.com/group/muhammadiyah2000/messages
    >  >  Arsip (mulai 18-Okt-02):
    >  >
    > 
    >
    http://groups.yahoo.com/group/muhammadiyah2002/messages
    >  >  Nomail: [EMAIL PROTECTED]
    >  >  Individual emails:
    >  > [EMAIL PROTECTED]
    >  >  Berhenti:
    >  > [EMAIL PROTECTED]
    >  >  Menghubungi Moderator:
    >  > [EMAIL PROTECTED]
    >  >  *** 
    >  >  1. Waktu me-reply, hapus bagian isi email
    >  > sebelumnya yang tidak perlu.
    >  >  2. Topik politik praktis dibahas di
    >  > [EMAIL PROTECTED] 
    >  > 
    >  >            
    >  >       
    >  > ---------------------------------
    >  >    YAHOO! GROUPS LINKS 
    >  >  
    >  >     
    >  >     Visit your group "muhammadiyah2002" on the
    > web.
    >  >     
    >  >     To unsubscribe from this group, send an email
    >  > to:
    >  >  [EMAIL PROTECTED]
    >  >     
    >  >     Your use of Yahoo! Groups is subject to the
    >  > Yahoo! Terms of Service. 
    >  >  
    >  >     
    >  > ---------------------------------
    >  >  
    >  >  
    >  >      
    >  > 
    >  >             
    >  > ---------------------------------
    >  > How low will we go? Check out Yahoo!
    > Messenger�s low
    >  >  PC-to-Phone call rates.
    >  > 
    >  > [Non-text portions of this message have been
    >  > removed]
    >  > 
    >  > 
    >  
    >  
    >  __________________________________________________
    >  Do You Yahoo!?
    >  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
    > protection around 
    >  http://mail.yahoo.com 
    >      
    > 
    >   Arsip (s.d. 18-Okt-02):
    >
    http://groups.yahoo.com/group/muhammadiyah2000/messages
    >  Arsip (mulai 18-Okt-02):
    >
    http://groups.yahoo.com/group/muhammadiyah2002/messages
    >  Nomail: [EMAIL PROTECTED]
    >  Individual emails:
    > [EMAIL PROTECTED]
    >  Berhenti:
    > [EMAIL PROTECTED]
    >  Menghubungi Moderator:
    > [EMAIL PROTECTED]
    >  *** 
    >  1. Waktu me-reply, hapus bagian isi email
    > sebelumnya yang tidak perlu.
    >  2. Topik politik praktis dibahas di
    > [EMAIL PROTECTED] 
    > 
    >            
    >       
    > ---------------------------------
    >    YAHOO! GROUPS LINKS 
    >  
    >     
    >     Visit your group "muhammadiyah2002" on the web.
    >     
    >     To unsubscribe from this group, send an email
    > to:
    >  [EMAIL PROTECTED]
    >     
    >     Your use of Yahoo! Groups is subject to the
    > Yahoo! Terms of Service. 
    >  
    >     
    > ---------------------------------
    >  
    >  
    >      
    > 
    >             
    > ---------------------------------
    > How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low
    >  PC-to-Phone call rates.
    > 
    > [Non-text portions of this message have been
    > removed]
    > 
    > 


    __________________________________________________
    Do You Yahoo!?
    Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
    http://mail.yahoo.com 


    Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada 
seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu 
pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
    Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 



----------------------------------------------------------------------------
    YAHOO! GROUPS LINKS 

      a..  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
        
      b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
       [EMAIL PROTECTED]
        
      c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


----------------------------------------------------------------------------



[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke