> Untukmu , WAHAI PARA SUAMI
> Oleh Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
>
Belum Tentu Itu Kewajiban Mereka
Memasak, menyapu rumah, mencuci piring, mencuci ompol anak sudah manjadi kelaziman umum bahwa itu tugas istri, saya tidak hendak membahas masalah ini, karena ada tempatnya tersendiri, yang disitu insya Allah anda akan mengetahui bahwa para ulama berselisih tajam apakah semua itu tugas istri ataukah suami, namun anggaplah kita ambil pendapat yang mengatakan bahwa itu semua adalah tugas istri di rumah, namun apakah dengan begitu maka berarti seorang suami lepas tangan seraya berkata:"Itu 'kan tugasmu adalah tugasmu dan tugasku adalah tugasku". Kemudian dengan alasan semacam itu, maka selama suami berada di rumah sepulang kerja atau hari libur maka seakan-akan itu adalah waktu istirahat total yang tidak boleh diganggu?
Wallahi, tidak wahai saudaraku!!! Lihatlah panutan kita, Rasulullah saw, orang yang sangat sibuk mengurusi dakwah sekaligus mengurusi ummat, bagaimanakah beliau dalam rumahnya?

Aisyah ra menceritakan kepada kita apa yang beliau kerjakan: Ibrahim bin Aswad bertanya kepada Aisyah ra: " Apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah saw saat bersama keluarganya?" Aisyah menjawab: " Beliau mengerjakan pekerjaan keluarganya, lalu apbila tiba waktu shalat beliau keluar rumah untuk shalat". ( HR. Bukhari 6039 )

Bukankah Rasulullah saw juga pernah menjahit bajunya sendiri? Bukankah para sahabat Rasulullah juga melakukan hal yang sama?

Akhil Aziz, mengaji,ta'lim,kerja kantor,dan lainnya adalah sebuah kewajiban, namun mengurusi keluarga juga sebuah kewajiban; orang bijak adalah yang bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

Lihatlah hadits Hanzhalah berikut ini:
Dari Hanzhalah al-Usayyidi ra ( beliau adalah salah satu penulis wahyu Rasulullah saw ) berkata: Abu Bakr ra bertemu denganku lalu berkata: " Bagaimana khabarmu wahai Hanzhalah?" Saya menjawab: " Hanzhalah telah munafiq". Berkata Abu Bakr:"Subhanallah, apa yang barusan engkau katakan tadi?" Saya menjawab: " Kalau kita sedang bersama Rasulullah saw lalu beliau mengingatkan kita akan neraka dan surga seakan-akan kita melihatnya secara langsung, namun apabila kita pulang kita disibukkan dengan istri, anak, dan pekerjaan, maka banyak yang kita lupakan". Maka Abu Bakr berkata: " Wallahi, saya pun demikian". Maka saya dan Abu Bakr ra datang menemui Nabi saw lalu saya berkata: " Wahai Rasulullah, Hanzhalah telah munafiq". Rasulullah saw bertanya: " Mengapa gerangan?" Saya jawab: " Wahai Rasulullah, kalau kami sedang bersamamu, engkau ingatkan kami akan neraka dan surga maka seakan-akan kami melihatnya secara langsung, namun apabila kita pulang lalu kami tersibukkan dengan istri, anak,dan pekerjaan maka kami banyak lupa". Maka Nabi saw bersabda: " Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, seandainya kalian tetap seperti saat kalian bersamaku, niscaya para malaikat akan menyalami kalian saat ditempat tidur maupun di jalanan, akan tetapi wahai Hanzhalah, sekali tempo, sekali tempo ( tiga kali )". ( HR. Muslim 2750 )

Kalau beribadah terus-menerus, puasa terus-menerus, shalat terus-menerus dengan meninggalkan keluarganya saja dilarang oleh Rasulullah saw lalu bagaimana dengan lainnya?

Ummul Mu'minin Aisyah ra menceritakan kepada kita tentang kisah antara Utsman bin Mazh'un dengan istrinya, beliau berkata: Datang kepadaku Khuwailah bin Hakim bin Umayyah bin Haritsah bin al-Auqashi as-Sulmiyah, dan dia adalah istri Utsman bin Mazh'un, lalu Rasulullah melihat lusuhnya penampilan Khuwailah. Maka beliau bertanya:" Wahai Aisyah, alangkah lusuhnya penampilan Khuwailah?". Maka saya menjawab: " Wahai Rasulullah, dia itu bagaikan seorang wanita tak bersuami, karena suaminya selalu berpuasa pada waktu siang dan selalu shalat pada waktu malam, maka dia itu seakan-akan tidak mempunyai suami, oleh karena itu dia biarkan dirinya dan tidak diurus". Maka Rasulullah saw mengirim utusan memanggil Utsman bin Mazh'un, maka dia pun datang, maka Nabi saw bertanya:" Wahai Utsman, apakah engkau membenci sunnahku?" Dia Menjawab: " Demi Allah, tidak wahai Rasulullah, bahkan sunnahmu lah yang saya cari". Maka Rasulullah saw bersabda: " Namun saya tidur dan shalat, puasa dan berbuka, dan saya juga menikah dengan wanita. Takutlah engkau kepada Allah wahai Utsman, karena keluargamu mempunyai hak yang harus engkau penuhi, dan dirimu juga mempunyai hak yang harus engkau tunaikan, maka puasa dan berbukalah, shalat dan tidurlah". ( HR. Ahmad 26839 dengan sanad shahih )

Insya Allah bersambung

Ukhti Shafa Kazhimah

Maraji: Majalah Al Furqon Edisi No.9 Tahun V/Rabi'ul Tsani 1427 H/ Mei 2006, hal.56-61







Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Rek Beyond belief Islam online
Nation of islam Media


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke