-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of yulia abdullah
Sent: Friday, June 02, 2006 1:29 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum PENGAJIAN KANTOR] PEMICU KEGONCANGAN ITU ( The Da Vinci
Code)


Kiriman dari milis tetangga

PEMICU KEGONCANGAN ITU
Oleh Ain Muhammadi

Obrolan sensitif tiga tokoh fiktif dalam fiksi sejarah The Da Vinci Code
menjungkirbalikkan pemahaman mapan Gereja Katolik. Berikut beberapa
diantaranya:
·    Konstantin mensponsori Alkitab

Raja Roma Konstantin menitahkan dan membiayai penyusunan sebuah alkitab
baru, yang meniadakan semua ajaran yang berbicara tentang perilaku manusiawi
Yesus, serta memasukkan ajaran yang membuatnya seakan Tuhan. Injil dan
dokumen yang mencatat kehidupan Yesus sebagai manusia biasa dikumpulkan dan
dibakar.
·   "Yesus Tuhan" adalah hasil voting

Penetapan Yesus sebagai putra Tuhan bukanlah bersumber dari ajaran Yesus,
melainkan dari hasil voting yang terjadi pada Konsili Nicaea. Penetapan ini
tidak lepas dari kepentingan politik Konstantin. Gereja masa awal telah
mencuri Yesus dari pengikut aslinya, dengan membajak pesan-pesan
manusiawinya, mengaburkannya dalam jubah ketuhanan.
·   Perempuan di Jamuan Terakhir

Tidak semua yang duduk di meja dalam Perjamuan Terakhir adalah laki-laki.
Satu dari tiga belas orang dalam lukisan tersoho The Last Supper karya
Leonardo Da Vinci adalah perempuan, yaitu Maria Magdalena. Maria duduk tepat
di sisi kanan Yesus. Maria adalah sosok Yahudi ningrat dari klan Benjamin
yang tidak lain adalah istri Yesus.
·   Maria Pewaris Gereja

Pada Perjamuan Terakhir, Yesus telah menduga akan ditangkap dan disalib.
Maka ia memberi Maria instruksi bagaimana melanjutkan Gerejanya. Yang diberi
petunjuk adalah Maria, bukan Peter. Peter tidak puas karena dinomorduakan di
bawah perempuan. Dalam lukisan Da Vinci, Peter mencondongkan tubuh ke arah
Maria seolah mengancam.
·   Cawan Suci adalah Maria

Cawan suci adalah kiasan untuk Maria Magdalena, perempuan yang mewadahi
darah Yesus, mengandung keturunan Yesus Kristus. Dalam diri Maria mengalir
tiga kekuatan luar biasa. Kekuatan sebagai pengemban titak Yesus untuk
mengembangkan ajarannya, kekuatan sebagai istri yang mengandung anak Yesus,
dan kekuatan sebagai keturunan raja Yahudi. Gereja, untuk membela diri dari
kekuatan Magdalena, mengabadikan profil Magdalena sebagai pelacur dan
menguburkan bukti-bukti pernikahan Kristus dengan perempuan ini. Gereja
menghancurkan segala kemungkinan Yesus kawin dan mempunyai keturunan.
·   Anak cucu Yesus ada di Perancis

Maria Magdalena hamil saat penyaliban Yesus. Untuk keamanan Maria tidak
punya pilihan lain kecuali melarikan diri dari Tanah Suci. Dengan bantuan
paman Yesus yang bisa dipercaya, Josef dari Arimatea, ia diam-diam pergi ke
Perancis. Disana ia melahirkan anak perempuan bernama Sarah. Pada abad ke-5,
keturunan Yesus menikah dengan bangsawan Perancis, menciptakan garis
keturunan Merovingian. Klan inilah yang mendirikan kota Paris.
·   Gereja menghabisi keturunan Yesus

Gereja terdahulu takut jika garis keturunan itu dibiarkan tumbuh, rahasia
yang ditutup rapat akan terkuak, sehingga meruntuhkan doktrin fundamental
Katolik. Di akhir abad ke-7 Vatikan bekerjasama dengan Pepin d'Heristal
membunuh raja Perancis Dagobert. Pembunuhan Dagobert menyebabkan keturunan
Merovingian hampir musnah. Namun putra Dagobert, Sigisbert, berhasil lolos
dan melanjutkan garis keturunan Merovingian. Salah satu keturunannya adalah
Godefroi de Bouillion.
·   Biarawan Sion dan Ksatria Templar

Biarawan Sion didirikan tahun 1099 di Yerusalem oleh Raja Perancis Godefroi
de Boullion, dengan misi menyelamatkan dan melindungi Holy Grail: dokumen
rahasia tentang Maria Magdalena, keturunannya, dan ajaran Kristen sejati.
Untuk kepentingan itu, dibentuklah Ksatria Templar. Dalam perkembangannya
pengaruh Templar meluas di Eropa. Paus Clement V yang tidak suka dengan
perkembangan ini bersiasat dengan Raja Perancis Philippe IV, untuk
membubarkan templar dan merampas harta mereka. Paus mengeluarkan perintah
rahasia dalam kertas bersegel yang hanya boleh dibuka oleh prajuritnya di
seluruh Eropa pada hari Jumat, 13 Oktober 1307. Maka pada hari itu,
ksatria-ksatria yang tak terhitung jumlahnya ditangkap, disiksa secara
kejam, dan akhirnya dibakar di tiang pembakaran sebagai pelaku bidah. Hingga
kini Jumat 13 dianggap hari sial.
·   Holy Grail

Karena represi Gereja, Biarawan Sion bergerak sebagai kelompok persaudaraan
rahasia. Mereka terus menjaga kerahasiaan Holy Grail, dan mewariskan rahasia
itu turun temurun hingga era modern kini, melalui rangkaian pesan
tersembunyi dalam anagram dan simbol. Termasuk dalam kelompok Persaudaraan
Sion adalah Sir Isaac Newton, Botticelli, Victor Hugo, dan Leonardo Da
Vinci.

(sumber : majalah Insani, April 2005)


Respon Kristen atas The Da Vinci Code
Oleh Adian Husaini, PhD
candidate di ISTAC-IIUM Kuala Lumpur


Dr Darrell L. Bock, professor Perjanjian Baru di Dallas Theological
Seminary, tidak dapat menyembunyikan rasa geramnya, setelah membaca The Da
Vinci Code. Katanya, "No longer is The Da Vinci Code a mere piece of
fiction. It is a novel clothed in claims of historical truth, critical of
institutions and beliefs held by millions of people around the world." Jadi,
kata professor ini, Da Vinci Code memang bukan sekadar novel fiksi biasa,
tetapi sebuah novel yang diselubungi dengan klaim kebenaran historis dan
kritik terhadap institusi dan kepercayaan agama Kristen.
Maka, Bock mengerahkan kemampuannya untuk menulis bantahan terhadap novel
ini. Melalui bukunya, Breaking the Da Vinci Code (Nashville: Nelson Books,
2004). Bock melakukan kajian historis untuk mengkritik berbagai fakta
sejarah yang disajikan Brown.
Bock hanyalah satu dari puluhan teolog Kristen yang tersengat The Da Vinci
Code. Di toko-toko buku internasional,  kini berjejer puluhan buku yang
menyanggah novel itu.
Ya, The Da Vinci Code, memang hanya sebuah novel fiksi. Tetapi, novel itu
telah menyengat dan menggoncang kepercayaan dalam tradisi Kristen yang telah
berumur 2000 tahun. Maka, meski hanya sebuah novel, sebuah cerita fiksi,
tetapi dihadapi dengan serius oleh kalangan teolog Kristen.
Novel yang dibaca oleh puluhan juta orang di dunia ini bagaimana pun
termasuk luar biasa dan digarap dengan riset yang serius. Brown mengklaim
bahwa berbagai fakta sejarah seputar Yesus, Maria Magdalena, Opus Dei, The
Priori of Sion, yang dipaparkan dalam novelnya adalah 100 persen benar.
"Semua deskripsi tentang karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritual rahasia
yang dipaparkan dalam novel ini adalah akurat," tulis Brown dalam pembukaan
novelnya.
Mengapa novel ini begitu menyengat para teolog Kristen??? Itu tidak lain,
karena novel ini memaparkan fakta-fakta baru tentang Yesus yang membongkar
dasar-dasar kepercayaan Kristen yang bertahan selama 2000 tahun. Dalam
Kristen, dogma pokok dan paling inti adalah kepercayaan tentang kebangkitan
Yesus (resurrection). Bahwa setelah mati di tiang salib, Yesus bangkit pada
hari ketiga untuk menebus dosa umat manusia. Dalam Bible Perjanjian Baru
disebutkan, bahwa saksi pertama kebangkitan Yesus - yang menyaksikan kubur
Yesus kosong - adalah seorang wanita bernama Maria Magdalena.
Anak Cucu Yesus
Jika dasar kepercayaan ini dibongkar, maka runtuhlah agama Kristen. Paul
Young, dalam bukunya, Christianity, menulis, bahwa tanpa resurrection, maka
tidak ada "kekristenan". Ibarat potongan-potongan gambar (jigsaw), maka jika
resurrection dibuang, jigsaw itu tidak akan membentuk apa yang disebut
sebagai Christianity.
"We can not remove a portion of the Christian jigsaw labelled "resurrection"
and leave anything which is recognizable as Christian faith. Subtract the
resurrection and you destroy the entire picture." (Paul Young, Christianity,
London: Hodder Headline Ltd, 2003).
Nah, the Da Vinci Code adalah sebuah novel yang memporak-porandakan sebuah
susunan gambar yang bernama Kristen itu. Betapa tidak, dalam novel ini,
misalnya digambarkan bahwa sebelum disalib Yesus sebenarnya sempat mengawini
Maria Magdalena dan mewariskan gerejanya kepada Maria Magdalena, bukan
kepada Santo Petrus yang kemudian melanjutkan pendirian Gereja di Roma.
Bahkan, bukan hanya kawin, Yesus pun punya keturunan dari Maria Magdalena,
yang karena takut dikejar-kejar murid-murid Yesus maka melarikan diri ke
Perancis. Keturunan Yesus itu masih tetap ada hingga kini, dan selama
ratusan tahun memelihara tradisi Gereja garis Maria Magdalena. Rahasia ini
masih tetap dipegang, dan  disimpan dengan sangat ketat. Selama ratusan
tahun itu pula, gereja Katolik berusaha memburu para penganut Gereja Maria
Magdalena dan membantai anak keturunan Yesus yang dikhawatirkan mengancam
kekuasaan Gereja Katolik dan Gereja-gereja yang menuhankan Yesus.
Dalam novelnya, cerita dan fakta sejarah seputar Yesus dihadirkan melalui
dialog tokoh-tokohnya, sehingga terkesan sebagai ungkapan realitas sejarah.
Karena itu, dalam beberapa iklannya, buku ini digambarkan sebagai "memukau
logika dan menggoyang iman." Bukan itu saja. Melalui The Da Vinci Code,
Brown juga membangun citra buruk Vatikan dengan nyaris "sempurna".
Bagaimana, misalnya, Paus mendukung aktivitas Opus Dei, sebuah kelompok
Katolik yang tidak segan-segan melakukan pembunuhan dengan kejam dalam
menjalankan misinya.
Sebut misalnya, sebuah dialog antara agen Sophie Neveu, agen rahasia
Perancis yang juga keturunan Maria Magdalena, dengan Leigh Teabing, seorang
yang digambarkan sebagai bangsawan Inggris dan pakar sejarah Kristen. Sophie
hanya terbengong-bengong mendapatkan berbagai fakta baru seputar Yesus dari
Teabing. Ia sulit menolak bukti yang disodorkan Teabing dari Gnostic Bible,
bahwa Yesus memang mengawini Mary Magdalena dan mempunyai keturunan. Di
Gospel of Philip, misalnya tertulis :
"And the companion of the Saviour is Mary Magdalene. Christ loved her more
than all the disciples and used to kiss her often on her mouth. The rest of
the disciples were offended by it and expressed disapproval. They said to
him, "Why do you love her more than all of us?"
Jadi, kata Bible ini, Yesus mempunyai pasangan bernama Mary Magdalena dan
terbiasa mencium Maria di bibirnya. Yesus mencintai Magdalena lebih dari
pengikutnya yang lain, sehingga menyulut rasa iri hati. Itulah yang akhirnya
memicu pelarian Mary Magdalena dari Yerusalem ke Perancis dengan bantuan
orang-orang Yahudi. Dalam bahasa Aramaic, kata "companion" menurut Teabing,
bisa diartikan sebagai "pasangan". Sophie yang membaca bagian-bagian
berikutnya dari Bible Philip itu menemukan fakta betapa romantisnya hubungan
Yesus dengan Maria Magdalena. Ia lalu mengingat masa silamnya, ketika para
pendeta Perancis mendesak pemerintahnya untuk melarang peredaran film The
Last Temptationn of Christ; sebuah film garapan Martin Scorsese yang
menggambarkan Yesus mengadakan hubungan seks dengan seorang wanita bernama
Maria Magdalena.
Dalam diskursus gender equality saat ini, wacana tentang pewarisan Gereja
oleh Yesus kepada seorang wanita tentu saja sangat menarik. Sebab, hingga
kini, gereja Katolik tetap tidak mengizinkan wanita menjadi pastor. Begitu
juga dengan doktrin "larangan menikah bagi pastor" (celibacy), masih tetap
dipertahankan, meskipun sekarang mulai banyak para teolog Katolik yang
menggugat larangan kawin ini. Prof Hans Kung, misalnya, melalui bukunya, The
Catholic Church : A short history (New York: Modern Library, 2003), menyebut
doktrin celibacy bertentangan dengan Bible (Matius, 19:12, 1 Timotius, 3:2).
Doktrin ini, katanya, juga menjadi salah satu sumber penyelewengan seksual
di kalangan pastor. Pendukung novel Dan Brown tentu akan setuju dengan
gagasan Prof Hans Kung dan ide bolehnya wanita menjadi pastor. Logikanya,
jika Yesus saja kawin dan mewariskan gerejanya kepada wanita, maka mengapa
pengikutnya dilarang kawin dan melarang wanita menjadi pastor.
"Yesus Seminar"
Sebenarnya gagasan Dan Brown bukanlah hal baru. Tahun 1982, terbit buku Holy
Blood, Holy Grail, yang bercerita tentang perkawinan Yesus dengan Mary
Magdalene dan punya anak keturunan. Bahkan, soal kebangkitan Yesus itu
sendiri menjadi perdebatan yang panas di kalangan teolog. Apakah kebangkitan
itu benar-benar terjadi, atau sekedar cerita; apakah kebangkitan itu
bersifat objektif atau subjektif.
Sejak tahun 1985, misalnya, sudah dimulai penyelidikan Yesus Sejarah yang
lebih dikenal dengan nama 'Jesus Seminar' di Amerika Serikat. Mereka
meragukan fakta historis, bahwa Yesus bangkit. Kelompok ini dimotori oleh
John Dominic Crossan dan Robert W Funk yang disponsori oleh Westar
Institute. Mereka mengadakan seminar-seminar di sejumlah kota di AS dan
menerbitkan berbagai buku seperti The Five Gospel, The Acts of Jesus, dan
The Gospel of Jesus.
Sejak ratusan tahun lalu, perdebatan tentang Yesus memang tidak pernah
berhenti. Masalahnya, tidak mudah menjelaskan dengan logika yang masuk akal,
bahwa Yesus adalah Tuhan sekaligus manusia. Sejak awal-awal kekristenan,
sudah muncul kelompok Arius yang menolak pendapat bahwa Yesus adalah Tuhan.
Arius dan pengikutnya dikutuk Gereja.
Dalam bukunya, Who Killed Jesus (New York : Harper Collins Publishers,
1995), John Dominic Crossan, menulis cerita tentang kubur Yesus yang kosong
adalah "satu cerita tentang kebangkitan dan bukan kebangkitan itu sendiri."
Cerita tentang Yesus seperti tertera dalam Bible, menurut Crossan, disusun
sesuai dengan kepentingan misi Kristen ketika itu. Termasuk cerita seputar
penyaliban dan kebangkitan Yesus.
Perdebatan seputar Yesus bahkan pernah menyentuh aspek yang lebih jauh lagi,
yakni mempertanyakan, apakah sosok Yesus itu benar-benar ada atau sekadar
tokoh fiktif dan simbolik? Pendapat seperti ini pernah dikemukakan oleh
Arthur Drews (1865-1935) dan seorang pengikutnya William Benjamin Smith
(1850-1934). Bahkan, perdebatan seputar Yesus itu kadangkala sampai
menyentuh moralitas Yesus sendiri dalam aspek seksual. Soal ketidakkawinan
Yesus misalnya: karena tidak mampu, karena tidak ada wanita, atau karena
homoseks.
The Times, edisi 28 Juli 1967, mengutip ucapan Canon Hugh Montefiore, dalam
konferensi tokoh-tokoh gereja di Oxford tahun 1967: "Women were his friends,
but it is men he is said to have loved. The stricking fact was that he
remained unmarried, and men who did not marry usually had one of three
reasons: they could not afford it, there were no girls, or they were
homosexual in nature."
Jadi, wacana tentang Yesus dalam dunia akademis memang sudah bertebaran.
Kelebihan Dan Brown adalah mampu mengangkat wacana itu ke dalam sebuah novel
populer. "Ramuan yang tepat" antara fakta sejarah dan fiksi menjadikan novel
ini memang berpotensi besar mengguncang kepercayaan iman Kristen. Apalagi,
masyarakat Barat memang dikenal hobi dengan mitos dan legenda. Mereka tak
henti-hentinya menciptakan berbagai fiksi dan mitos dalam kehidupan mereka :
Superman, Batman, Spiderman, Rambo. Persis seperti nenek moyang mereka di
Yunani Kuno. Kita tunggu saja, bagaimana kehebohan terjadi saat the Da Vinci
Code muncul dalam bentuk film.

Sumber : majalah Insan, April 2005

Salam,
http://yartati.multiply.com



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

----- [ [EMAIL PROTECTED] ] -----
     -- FORUM PENGAJIAN KANTOR, ditulis besar semua --
Sehubungan dengan beredarnya isu miring seputar milis pengajian kantor maka
dengan ini kami umumkan bahwa nama milis ini telah dibajak pihak lain yang
tidak bertanggungjawab. Kami sangat dirugikan dengan keberadaan milis
tersebut shg kami di cap kafir dan ingkar sunnah.

Perlu kami klarifikasi bahwa nama milis ini adalah
[EMAIL PROTECTED] dengan huruf besar dan tanda hubung
ditengah

Sedangkan nama milis yang membajak kami yang isinya nyleneh adalah
[EMAIL PROTECTED] dengan huruf kecil dan tanda hubung dibawah
_________________________
Saran kami, ubah seting anda ke digest agar inbox anda tidak cepat penuh :
(sangat kami sarankan)
[EMAIL PROTECTED]

Sebelum reply hapus footer/message/pesan sebelumnya agar tdk berat

PERHATIAN KHUSUS
- Masalah Fikih: gunakan kaidah fikih, fikih perbandingan atau
  Perbandingan madzab
- Masalah cabang/furu': mari bersepakat & bekerjasama pada hal2 yang
  telah disepakati, perbedaan sbg khasanah yang tdk perlu diperselisihkan
____________________

ATURAN MAIN
- Ciptakan nuansa akhlak mulia, dengan Hati dan jiwa yang manusiawi
- Jauhi saling berdebat, menjatuhkan, menghina
- Jauhi mengirimkan e-mail iklan, spam, SARA
- Semua member boleh berdiskusi, tanya jawab dari hal yang kecil (spt
  tata cara pergi ke kamar mandi) sampai yang besar
_____________________
Member Forum Pengajian Kantor (ngaji online) adalah mayoritas sibuk kerja
shg pemahaman masalah keagamaan beragam dari nol sampai advance, maka
diskusi & tanya jawab dari hal kecil sampai besar merupakan ladang amal bagi
kita semua. Karenanya tidak ada hal yang sepeleh dalam agama/dakwah. Amalan
sekecil apapun dihadapan Allah bisa menjadi sangat besar bila niatnya
dilandasi iman & ikhlas serta meneladani Rasulullah.





SPONSORED LINKS Beyond belief


----------------------------------------------------------------------------
----
YAHOO! GROUPS LINKS

  a..  Visit your group "PENGAJIAN-KANTOR" on the web.

  b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]

  c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


----------------------------------------------------------------------------
----



[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Rek Beyond belief Islam online
Nation of islam Media


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke