Mas kopettt31, sepanjang pengetahuan saya, dalam tradisi Islam ulama
merupakan pewaris Nabi. Tidak selayaknya kita sebagai tolabul 'ilmi
menurunkan derajat kredibilitas seorang ulama. Jika ada seseorang yang
dianggap ulama oleh sekelompok orang, tidak semestinya dijatuhkan hingga
menimbulkan keraguan. Kalaupun ada pendapatnya yang menyelisihi Al
Qur'an maupun sunnah yang shohih, tunjukkan dimana penyimpangannya bukan
ulamanya yang dinistakan. Toh ulama hanya manusia biasa yang tak luput
dari kekhilafan.

sebaliknya Stigma anda terlalu umum, ulama-ulama pendahulu yang mana
yang anda katakan tidak pantas untuk di ikuti? Ulama mana yan menurut
anda pantas untuk diikuti?

Jika kita mengikuti ulama yang tidak menyelisihi Al Qur'an dan sunnah
yang shohih, tidak dapat kita katakan taqlid tetapi hal tersebut adalah
'ittiba kepada RosuluLlah SholaLlahu 'alaihi wassalam.. Dengan kata
lain, kita tidak mendahulukan pendapat 'ulama' atas Al Qur'an maupun
sunnah yang shohih.

waLlohu 'alam bish showab
wassalaama
-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of addsaf fdfsaf
Sent: Saturday, June 03, 2006 8:39 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Taklid terhadap ulama.....


  ada banyak sekali faktor yang menurut saya mampu membuat kita tidak
pantas untuk megikuti pendapat ulama-ulama pendahulu kita itu. dua hal
fundamental yang memiliki urgenitas tinggi dan harus kita elaborasi
mendalam adalah:
  1. perbedaan mencolok antar kita dan ulama terdahulu dari berbagai
point of view seperti struktur geologis, geografi, astronomis,
psikologis, sosiologis, historis. semua hal itu akan membuat istinbat
hukum bebeda. hal ini sebenarnya sudah dianalisis dan dijadikan
referensi yurisprudensi hukum Islam oleh beberapa tokoh Islam seperti
sayydina Umar bin Khatab, Muhammad Abduh, Hasan Haafi, Nashr Hamid Abu
Zaid, Jamal Bana, dll.
  2. adanya disparitas objek baik problematikanya maupun audience-nya.
dua point ini juga harus kita waspadai dalam menetapkan hukum.
  3. banyaknya kitab-kitab ulama dulu yang kurang selektif dalam
mensortir pendapat-pendapat dalam problematika ke-Islaman. sebut saja
Itqon karya Imam al-Suyuti dan Burhan magnum opus-nya  al-Zarkasyi yang
mengakomodir semua pendapat dalam masalah ulumul Quran baik yang relevan
untuk diajdikan maroji' maupun tidak.
  
  kalau kita bersedia mengeksplorasi lebih jauh lagi, kita akan semakin
menemukan kekurangan-kekurangan dalam konteks budaya taklid yang selama
ini gencar eksis di dunia Islam.
  
  salam





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Rek Beyond belief Islam online
Nation of islam Media


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke