bisakah anda sebutkan dengan spesifik yurisprudensi nasional mana yang 
meng'akibat'kan anda berani bahwa hal tersebut [khususnya menerapkan syariat 
Islam] adalah tindakan radikal konservatif..? Bukankah hukum adat juga 
diakomodasi?
 
saya sepakat dengan anda jika kita tidak bisa bertindak sewenang-wenang.. 
termasuk tidak boleh sewenang-wenang berpikir dan berpendapat di wilayah publik 
ala orang-orang liberal tanpa bertanggung jawab [ apa lagi bicara mengenai 
ke-Islam-an ].. bertanggung jawab dalam pengertian siap menerima berbagai 
tanggapan akibat dari ungkapan liberalnya [response + able], tidak menjawab 
dengan nyeleneh spt 'gitu aja koq repot',  dan sudah memperhitungkan segala 
ekses-ekses negatif yang akan ditimbulkan dari pendapat dan tindakannya.. 
[account + able]
 
tapi saya kurang sepakat dengananda jika perubahan bentuk hukum didunia ini 
dimulai dari tingkat negara, semestinya dimulai dari diri kita sendiri, 
nilai-nilai normatif sedini mungkin ditanamkan dalam diri kita, diri anggota 
keluarga kita, dan akan membesar dengan sendirinya menjadi nilai kolektif.. 
jadi, ketika ada kemunkaran, sedini mungkin kita respon sesuai dengan kemampuan 
yang kita miliki.. kita harus mecegah dengan tangan kita, kalau tidak bisa 
cukup dengan lisan kita, kalau tidak bisa juga cukup dalam hati..walau itu 
merupakan bentuk manifestasi selemah-lemahnya iman..


________________________________

From: miqdam makfi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 05, 2006 5:23 PM
To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
Subject: RE: [media-dakwah] Gus Dur Hadapi Teror Gerombolan Islam Radikal


saya berani bilang radikal-konservatif dengan berorientasi pada yurisprudensi 
nasional di negara kita ini. dengan memandang hukum Indonesia maka kita akan 
sadar bahwa kita tidak bisa bertindak sewenang-wenang. sekali lagi saya 
tegaskan....harus prosedural. 
saya setuju dengan usaha islamisasi dunia. saya setuju dengan penegakan syariah 
Islam di Indonesia dan seluruh dunia. tapi kalau bentuk negara dan hukum yang 
disepakati masih seperti sekarang, maka kita masih sulit untuk merealisasikan 
gagasan itu.kita harus mengubah bentuk negara dan kesepakatan hukum di dunia. 
tentunya bsa dimulai dari negara kita sendiri. 
kalau melihat kriminalitas di indonesia, tentunya kita sangat bisa menhentikan 
dan meresponnya, tapi sekali lagi harus lewat jalur huhkum yang benar. ga bsia 
seenaknya menghukum para pelaku kriminalitas itu tanpa bukti dan saksi yang 
kongkret.kongkret...dan kongkrett......
 


"Tampubolon, Mohammad-Riyadi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

        mas miqdam, argumen anda terlalu tendesius..buktinya kenapa anda memberi
        stigma "radikal-konservatif" sampai menganjurkan untuk mengungsi ke Arab
        Saudi atau Yaman untuk orang yang berpendapat (usaha) keras memerangi
        kemaksiatan?
        
        Untuk membuat kemaksiatan merajalela, cukup hanya dengan seorang yang
        mengetahui kebenaran tapi tidak berbuat apa-apa. Apa lagi jika seorang
        yang dianggap masyarakat cukup terpelajar (seperti nama-nama yang anda
        sebutkan memberi stigma radikal dibawah) memberi pembelaan terhadap
        kemaksiatan secara halus "hanya" dengan cara menistakan tindakan yang
        keras terhadap kemaksiatan.
        
        mas miqdam, namun demikian saya sepakat dengan anda bahwa untuk
        menerapkan syariat pada level negara dibutuhkan suatu mahkamah syariah
        dan tidak bisa dilakukan secara individual..seperti qishosh, rajam dan
        potong tangan..tp sebagai muslim kita harus berusaha keras untuk
        mendukung penerapannya..
        
        Mungkin mas suhana :D bisa menambahkan dengan cool...
        
        ^_^
        
        -----Original Message-----
        From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
        On Behalf Of addsaf fdfsaf
        Sent: Saturday, June 03, 2006 4:44 PM
        To: media-dakwah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
        Subject: Re: [media-dakwah] Gus Dur Hadapi Teror Gerombolan Islam
        Radikal
        
        maaf mas Suhana....agaknya kita tidak boleh memandang sebelah mata
        permasalahan seperti ini. kalau toh kita memang hidup di zaman
        Rasulullah maka saya sangat membenarkan asumsi-asumsi anda tersebut.
        sayangnya sekarang kita eksis di era yang amat sangat berjauhan dengan
        realitas kehidupan Rasulullah dulu. hal ini bukan berarti memustahilkan
        aplikasi hukum Islam secara kaffah. kita sebagai umat Islam tetap harus
        berusaha seoptimal mungkin untuk menunjukkan kredibilitas keIslaman kita
        kepada dunia dengan menerapkan yurisprudensi Islam secara komperehensif
        pada sendi-sendi kehidupan.
        namun agaknya kita harus pelan-pelan dan prosedural dalam
        menjalakannya. kita tahu bahwa nasib kita rupanya tidak seindah para
        pendahulu kita yang hidup di lingkup khalifah Islamiyah yang
        meliberalkan umat Islam untuk mengaplikasikan syariat Islam semaksimal
        mungkin secara tekstual. 
        akan tetapi jika kita hendak merealisasikan ajaran-ajaran Islam
        tersebut pada masa kekinian dan kedisinian maka kita harus bersikap
        kontekstual. kita sadar bahwa kita tidak hidup di bawah naungan khilafah
        Islamiyah. kita tahu bahwa kita berada di sandaran tendensi Demokrasi
        Pancasila yang mensyaratkan proseduralitas hukum dalam segala tindakan
        kita. jadi kita di sini eksis sebagai muslimin sekaligus warga
        Indonesia. jikalau anda memang hendak bersikap radikal-konservatif
        seperti itu silahkan saja ngungsi ke Arab Saudi atau Yaman. paling tidak
        anda harus terlebih dahulu mengubah jalan hukum indonesia menjadi hukum
        Islam dan tentunya negara Islam juga. selama anda dan kita semua ini
        belum bisa merubah proses legitimasi hukum di Indonesia maka kita tidak
        bisa berbuat macam-macam dulu. 
        intinya.......marilah kita berusaha mengaplikasikan hukum Islam secara
        kontekstual dulu. apakah kita akan memotong tangan setiap warga
        Indonesia yang mencuri? apakah kita akan merajam setiap warga Indonesia
        yang berzina? dan apakah kita kan mengqisosh setiap warga indonesia yang
        membunuh? 
        bahkan Hasan Hanafi, abid al-Jabiri, muhammad Arkoun, Muhammad Syarur,
        sampai Nurcholish Majid pun tidak setuju dengan cara-cara radikal
        seperti itu. 
        
        salam.....miqdam.....kairo
        
        suhana032003 wrote:
        --- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, "suhana032003" 
        wrote:
        
        
        Oke..aku tidak bicara atas ajaran ormas apapun atauk kelompok apapun
        disini. Tapi aku bicara atas ajaran Muhammad dengan islamnya. 
        Sekarang..aku mau tanya sama kamu :
        1. tolong jelaskan padaku dan warga milis ini, bagaimana etika 
        berperang yg diajarkan dalam islam pada saat menghadapi musuh?
        2. tolong jawab dengan jujur apakah ada dalam sejarah Rasul dan 
        sahabat pada saat berkuasa di mekah, lalu mereka melarang orang non
        muslim beribadah? Atau menghancurkan rumah ibadah mereka?
        3. tolong jawab dengan jujur apakah Rasul dan sahabat pernah 
        membantai satu wilayah hanya untuk membangun pemukiman muslim? Spt yang
        dilakukan zionis thdp palestina?
        4. tolong jwb dgn jujur apa yg dilakukan oleh Rasul dan sahabat 
        terhadap laki-laki/ perempuan pezina saat itu? Apakah menurutmu Rasul
        dan sahabat akan membiarkan rumah2 bordir dan temapt perjudian marak
        dikotanya?
        5. tolong jawab dgn jujur bagaimana sikap Rasul pd saat Allah 
        dan islam dihina? Dan bagaimana sikap sahabat pd saat Rasul dihina?
        6. Tolong jawab dgn jujur bagaimana perlakukan Rasul terhadap 
        pengemis yahudi yg buta? Dan tolong ceritakan bagaimana sikap Umar pada
        saat menerima laporan dari seorang yahudi yg rumahnya di gusur oleh
        gubernur Harun al Rasyid waktu itu?
        
        Lihat!!! Pada saat ajaran Allah tidak dbela dan agama Allah dikalahkan
        oleh ajaran hawa nafsu manusia pada lingkungan orang2 yg katanya beriman
        padaNya, dan terbukti Allah memang akan turun tangan sendiri dan lihat
        akibatnya?? Orang2 baik dan anak2 yg tidak berdosapun ikut merasakan
        akibatnya. Karena manusia2 sudah tidak tahu diri dan tidak perduli lagi
        dengan ajaran Tuhannya.
        
        Aku bersyukur masih berada dilingkungan jakarta, dimana kemaksiatan
        masih banyak dan orang2 munafik bangga dengan kesalahannya dan perbuatan
        dosa2nya, tapi Alhamdulillah.. masih banyak pula orang2 yg berani
        menolak kemaksiatan dan menghancurkan temapt2 maksiat.
        
        Betul Man..Allah tidak tidur, dan Dia melihat semua perbuatan hamba2Nya.
        Selama masih ada hamba2Nya yg mau membela agamaNya, maka Dia tidak perlu
        turun tangan sendiri untuk melibas. But..bila orang2 sudah jemu
        meneriakkan kebenaran dan nda mau menghancurkan segala bentuk
        kemaksiatan ditengah2 lingkungan yg katanya beriman pada Allah..tunggu
        aja gilirannya.
        
        Aku bersyukur masih ada kelompok2 spt FPI, FBR, or apalah yg iseng
        hancurin tempat2 maksiat dan berani ngusir or menegur orang2 munafik spt
        Gusdur. Coba kalau didiemin??? Bisa2 yg nyumpal mulutnya untuk diam
        selama2nya Allah sendiri.
        
        Aku jadi punya usul..agar para ulama harus lebih berani dan keras lagi
        terhadap orang2 munafik sejenis Gusdur untuk menyeretnya ke pengadilan
        dengan tuduhan menghina islam, karena..aku takut kalau mulutnya nda bias
        didiemin..bisa2 lempengan di dasar laut itu retaknya tampak jauh.
        
        
        salam
        


________________________________

Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls 
<http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman1/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.com>
  to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke