> Suara Hati
> Untuk Para Penuntut Ilmu Syar'i *
> Oleh : Abu Muslim Majdi bin Abdul Wahhab al-Ahmad
> 
> 
> Inilah nasehat dari hati ke hati, dari hati yang penuh dengan kesedihan 
> dikarenakan fenomena permusuhan, perdebatan, celaan dan pengasingan yang 
> terjadi diantara para penuntut ilmu.
> 
> Dari hati yang penuh dengan kepedihan dikarenakan perpecahan, perselisihan 
> dan persengketaan.
> 
> Dari hati yang merasa sakit dikarenakan banyaknya orang yang ragu dan bingung 
> dalam mencari kebenaran beserta para penegaknya
> 
> Kepada hati yang memahami kata-kata ini
> Kepada hati yang senantiasa berbaik sangka
> Kepada hati yang merasa sakit terhadap fenomena yang menimpa para penuntut 
> ilmu
> 
> Ini semua, bertujuan agar kita bisa mempersatukan barisan dan kata, sesuai 
> dengan bimbingan Kitab Rabb kita dan Sunnah Nabi kita serta metode para 
> pendahulu yang baik -semoga keridhoan Allah atas mereka-
> 
> Tentang Niat
> Ali bin Fudhail berkata kepada ayahnya: > ">  Wahai ayahku, betapa manisnya 
> perkataan para sahabat Muhammad saw > "> 
> 
> Ayahnya berkata: > ">  Wahai anakku! Apakah kamu mengetahui, apa yang 
> menyebabkan perkataan mereka menjadi manis?!> "> 
> 
> Ali menjawab: > ">  Tidak, wahai ayahku> "> 
> 
> Ayahnya berkata: > ">  Karena dengan perkataan tersebut mereka menginginkan 
> Allah SWT > ">  [1]
> 
> Abdullah bin Muhammad bin Munazil bercerita, bahwa Hamdun bin Ahmad pernah 
> ditanya: > ">  Kenapa perkataan salaf lebih bermanfaat dari pada perkataan 
> kita?> "> 
> 
> Hamdun menjawab: > ">  Karena mereka berbicara demi kemuliaan Islam, 
> keselamatan jiwa-jiwa dan keridhoan Ar-Rahman. Sedangkan kita berbicara demi 
> kemuliaan  diri sendiri, mencari dunia dan ketenaran dihadapan manusia> "> .
> 
> Tentang Nasehat dan Menasehati
> Rasulullah saw bersabda: > ">  Agama itu nasehat > "> 
> Kami bertanya: > ">  Untuk siapa? > "> 
> Rasulullah saw menjawab: > ">  Untuk Allah, Kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, para 
> pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin secara umum > ">  [2]
> 
> Diantara hal yang paling berharga , yang saya peroleh dari guru saya yang 
> mulia Ali bin Hasan bin Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary -Semoga Allah menjaga 
> dan meluruskan langkahnya- Beliau mengatakan kepadaku: > ">  Wahai saudaraku, 
> jika kamu melihat kesalahan padaku, maka wajib bagimu menegur kesalahku 
> tersebut. Jika benar hal itu salah, pasti saya akan bertaubat. Jika saya 
> nilai teguranmu salah, niscaya saya kan menjelaskan yang benar. [3]
> 
> Kemudian wahai saudaraku, jangalah kamu sembunyikan apa yang kamu ljihat di 
> dalam hatimu, padahal hal itu kamu nilai sebagai suatu kesalahan, saya adalah 
> seorang manusia yang bisa salah dan akan salah serta bersalah, jika kamu 
> tinggalkan teguran niscaya akan bertumpuk kesalahan-kesalahan tersebut sampai 
> menjadi suatu kebencian antara saya dengan kamu, dan ini adalah perkara yang 
> saya tidak menyukainya dan tidak menginginkannya> "> .
> 
> Tentang Menetapi Kejujuran
> Rasulullah saw bersabda: > ">  Wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan 
> kejujuran, karena sesungguhnya kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan 
> kebaikan itu akan membawa kepada surga, dan seorang yang senantiasa jujur dan 
> menetapi kejujuran niscaya akan dicatat disisi Allah sebagai sorang yang amat 
> jujur. Dan berhati-hatilah kalian dari berdusta, karena sesungguhnya 
> kedustaan itu akan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu akan membawa 
> kepada neraka, dan seorang yang senantiasa berdusta dan berpegang teguh 
> dengan kedustaan niscaya akan dicatat disisi Allah sebagai pendusta> "> . [4]
> 
> Allah berfirman: > ">  Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang 
> melampaui batas lagi pendusta> "> . ( QS. Al-Mukmin(40):28 )
> 
> Allah berfirman: > ">  Dan sesungguhnya Telah merugi orang yang 
> mengada-adakan kedustaan > "> . ( QS. Thaha(20):61 )
> 
> Allah berfirman: > ">  Dan jangalah kamu mengikuti apa yang kamu tidak 
> mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan 
> hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya> "> . ( QS. 
> Al-Isra(17):36 )> 
> 
> Tentang Hasad dan Para Pelakunya
> Sangat disayangkan ada diantara para penuntut ilmu syar'i yang memiliki sifat 
> hasad. Dan sangat disayangkan lagi, orang tersebut ketika dia berusaha 
> menghilangkan nikmat dari orang dihasadi, dia menjadikan kehasadannya itu 
> berkedok agama untuk mendekatkan firi kepada Allah SWT, dengan tujuan agar 
> nampak dihadapan masyarakat, bahwa tujuannya adalah demi Islam dan kaum 
> Muslimin, demi menjaga dan melindungi keduanya.
> 
> Rasulullah saw bersabda: > ">  Berhati-hatilah kalian dari berprasangka, 
> karena sesungguhnya prasangkaan itu adalah perkataan yang paling dusta. 
> Janganlah kalian saling berbuat Najasy.[5] Jangalah kalian saling berlaku 
> hasad dan saling membenci serta mengunggulkan diri. Akan tetapi jadilah 
> kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara> "> . ( Diriwayatkan oleh al-Bukhari 
> )
> 
> Tentang Fitnah
> Betapa banyak orang yang tenggelam di dalam fitnah, bahkan betapa banyak para 
> pemicu fitnah!!!
> 
> Allah berfirman: > ">  Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak 
> khusus menimpa orang-orang yang dzalim saja diantara kamu. Dan ketauhilah 
> bahwa Allah amat keras siksaan-Nya> "> . ( QS. Al Anfal(8):25 )
> 
> Rasulullah saw bersabda: > ">  Ya Allah sesungguhnya kami berlindung 
> kepada-Mu dari kembali kepada kekufuran ( murtad ) atau terfitnah dalam 
> urusan agama kami > "> . ( HR. al-Bukhari no.6593 dan Muslim no.2293 )
> Tentang Perpecahan dan Perselisihan
> ">  Hai orang -orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar 
> takwa kepada-Nya; dan jangalah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan 
> beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali ( agama ) Allah, 
> dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu 
> ketika kamu dahulu ( masa jahiliyah ) bermusuh-musuhan, maka Allah 
> mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang 
> yang bersaudara; dan kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu Allah 
> menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya 
> kepadamu, agar kamu mendapat pentunjuk. Dan hendaklah ada diantara kamu 
> segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf 
> dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang -orang yang beruntung. Dan 
> jangalah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih 
> sesudah datang keterangan yang jelas kepda mereka. Mereka itulah orang-orang 
> yang mendapat siksa yang berat, pada hari yang di waktu itu ada muka yang 
> putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang 
> hitam muram mukanya ( kepada mereka dikatakan ): > ">  Kenapa kamu kafir 
> sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu> 
> "> . ( QS. Ali Imran(3):102-106 )
> 
> Dan Allah berfirman :> ">  Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah 
> agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung 
> jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada 
> Allah, Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka 
> perbuat> "> . ( QS. Al An'am(6):159 )
> 
> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: > ">  Perselisihan tercela dari dua 
> sisi, terkadan sebabnya adalah niat yang rusak, dikarenakan di dalam jiwanya 
> ada kedzaliman, hasad dan keinginan menjadi terkemuka di muka bumi dengan 
> cara yang jelek serta yang semisal dengan itu, maka hal ini akan 
> menjadikannya senantiasa mencela perkataan dan perbuatan orang lain atau 
> berusaha mengalahkannya, dengan tujuan tampil beda, atau senang terhadap 
> perkataan yang sesuai dengannya, baik karena senasab, semadzab atau nepotisme 
> dan yang semisalnya, dikarenakan hal itu akan menjadikannya dihormati dan 
> mendapatkan kepemimpinan. Dan betapa banyaknya hal ini terjadi diantara anak 
> Adam, ini merupakan suatu kedzaliman. Terkadang juga sebabnya adalah 
> kebodohan kedua belah pihak yang berselisih tentang hakekat permasalahan yang 
> mereka perselisihkan, atau kebodohan tentang dalil yang bisa memuaskan pihak 
> yang lain, atau kebodohan salah satu pihak yang lain, baik dari segi hukum 
> maupun dalilnya, atau tidak tahu siapa orangnya yang bisa menunjukkan 
> kebenaran baik dari segi hukum maupun dalilnya> "> .
> 
> Berusaha Keras Untuk Memasukkan Manusia Dalam Manhaj Yang Benar, Bukan 
> Mengeluarkan Mereka Darinya
> Wajib bagi para penuntut ilmu untuk berusaha keras memasukkan dan membimbing 
> manusia masuk ke dalam manhaj yang benar, bukan menjadikan mereka menjauh 
> atau bahkan mengusir mereka, dengan alasan demi menjaga manhaj dari 
> orang-orang yang memiliki syubhat-syubhat.
> 
> Subhanallah! Seakan-akan mereka telah bersih dari berbagai syubhat dan 
> mencapai derajat para Malaikat dan Nabi.
> 
> Wahai pemilik propaganda ini, wajib bagi kalian mengoreksi diri kalian 
> terlebih dahulu [6], dan jika kalain bisa memperbaiki kesalahan dan syubhat 
> yang menimpa saudara-saudara kalian, maka lakukanlah, tanpa menjadikan mereka 
> keluar atau terusir - seperti yang dilakukan oleh kaum hizbiyyin- [7] jika 
> kalian tidak bisa melakukan itu, maka tinggalkanlah mereka untuk dinasehati 
> oleh orang-orang yang berpengaruh terhadap mereka dan mempun mengobati mereka 
> dengan cara yang lebih baik dan lurus.
> 
> Menggelari Manusia, Dengan Gelar-Gelar Khusus Bagi Ahli Bid'ah
> Sangat disayangkan, sebagian pemuda kita memilih metode menggelari manusia 
> dengan gelar-gelar yang tidak pantas, sehingga mereka akan lari menjauh.
> 
> Tindakan ini sangat mirip dengan tindakan orang-orang yang berfikiran takfir 
> ( pengkafiran )[8], anda akan mendapati diantara mereka ada seseorang yang 
> tidak duduk didalam suatu majlis kecuali membicarakan pengkafiran , si A 
> kafir, pro ini kafir, umat ini kafir dan seterusnya, sampai-sampai dia 
> menilai semua orang telah kafir kecuali dirinya dan orang-orang yang 
> mendukungnya.[9]
> 
> Begitulah para pemuda -semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada mereka- 
> tidak duduk di suatu majlis kecuali mengatakan ini Quthby, ini Sururi, [10] 
> dan ini termasuk ahli bid'ah dan termasuk pengikut hawa nafsu, yang ini sesat 
> dan menyesatkan yang ini dianggap seperti mencela, dan ini....' sampai dia 
> berpendapat bahwa tiada seorang pun yang berada diatas manhaj yang benar 
> kecuali dirinya dan yang mendukungnya sedangkan yang lain menyimpang dan 
> sesat....[11]
> 
> Allah berfirman: > ">  ( Ingatlah ) di waktu kamu menerima berita bohong itu 
> dari  mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu 
> ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal 
> dia pada sisi Allah adalah besar> "> . ( QS. An Nur(24):15 )
> 
> Shafa Kazhimah
> 
> Diketik ulang dari Majalah adz-Dzakhiirah al-Islamiyyah Edisi 20 Th.IV 
> Jumadil Awal 1427 H
> hal.27-30
> 
> Footnote:
> * Majalah > "> al-Ashalah> ">  Th.VIII 1424 H edisi ke-42 oleh Abu Muslim 
> Majdi bin Abdul wahhab al-Ahmad dan dialih bahasakan Imam Wahudi Lc
> [1] Dengan perantaraan tulisan > ">  Sabaaik Az-Zahab fi Bayani Ushul 
> Ath-Tholab > ">  ( hal.15 ) oleh saudaraku Muhammad bin Isa -hafidzahullahu-
> [2] Diriwayatkan oleh Muslim no.55
> [3] Hendaklah sang pemberi nasehat memperhatikan perkataan ini, karena betapa 
> banyak pemberi nasehat yang menyangka telah benar dalam nasehatnya, sehingga 
> apabila yang dinasehati belum menerima nasehatnya, segera dia marah dan 
> mengambil berbagai sikap/reaksi. Akan tetapi seyogyanya, bagi orang yang 
> dinasehati menjelaskan kepada sang pemberi nasehat sisi kebenaran yang dia 
> yakini, dan tidak boleh meninggalkan sang pemberi nasehat tetap 
> menyalahkannya, karena hal ini akan menimbulkan perasaan tidak enak, benci 
> dan permusuhan ( Wajib bagi manusia saling memahami tabiat dan kepribadian 
> masing-masing, mereka bukan para malaikat, bukan para nabi, maka dari itu 
> hendaklah mereka tidak menuntut agar tidak mendapat kesalahan dan kekhilafan 
> dari saudara-saudara mereka bahkan didalam kenyataan mereka akan mendapati 
> begitu banyak kesalahan dan kekhilafan
> [5] Menaikkan harga bukan karena ingin membeli tapi untuk menipu orang lain. 
> ( banyak terjadi dipelelangan-pent )
> [6] Haasabiwu anfusakum qobla an tukhaa sibuw ( koreksilah dirimu sebelum 
> kalian di hisab )> 
> [7] Meskipun sebagian mereka mengaku salafiyin
> [8] Meskipun ada perbedaan tingkatan gelar-gelar, karena gelar-gelar yang 
> digunakan oleh para pemuda tersebut tidak sampai kepada pengkafiran. Adapun 
> yang lainnya sampai kepada gelar kafir.
> [9] Sungguh saya telah bertemu salah seorang diantara mereka, dan terjadi 
> diskusi diantara kami, didalam diskusi tersebut dia mengatakan: > ">  Kaum 
> muslimin di Murutania jumlahnya 5% saja, sedangkan yang lain kaum kafir> "> . 
> Kami berlindung dari pemikiran ini.
> [10] Meskipun saya beriman bahwa pemikiran Sayyid Qutub dan Muhammad Surur 
> adalah pemikiran yang bathil wajib untuk diperingatkan, akan tetapi jika 
> gelar-gelar tersebut diberikan kepada ahli haq dikarenakan kesalahan yang 
> mereka terjatuh didalamnya, maka demi Allah inilah seburuk-buruk kejelekan, 
> kami berlindung dari perbuatan tersebut.
> [11] Mereka biasa menuduh seseorang dengan tuduhan Surury atau Quthby dengan 
> didasari oleh tuduhan, artinya bukti yang mereka kemukakan hakekatnya adalah 
> dalih bukan dalil.
> 
> 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke