Aisah Pane <[EMAIL PROTECTED]> menulis:  Tanggal: Tue, 4 Jul 2006 15:46:59 
+0700 (ICT)
Dari: Aisah Pane <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Balasan: Re: [media-dakwah] MENGKAFIRKAN KAUM YAHUDI DAN NASHRANI
Kepada: Sarwani <[EMAIL PROTECTED]>

  Ass wr. wb.
   
  Saya adalah seorang Muslim yg banyak bergaul dan tumbuh bersama dengan orang2 
kristen. Bahkan saya belajar agama mereka disekolah Katolik, walaupun saya 
tetap Islam sejati..
   
  Sepanjang ingatan saya, di sekolah mereka tidak diajarkan untuk mempelajari 
kelemahan2 Agama lain, malahan mereka tidak membedakan teman2 berdasarkan 
agamanya. Kami bergaul sangat akrab. Saling tolong dan diwaktu sakitpun saya 
pernah dijenguk dan didoakan oleh mereka.
   
  Sekolah kami dulu mengajarkan disiplin yg sangat amat ketat dan moral   
budi-pekerti yg menurut kami sangat baik. Dalam hal ini saya mesakan manfaatnya 
sekarang.
   
  Saya bingung , karena dengan banyak membaca kekurangan2 mereka dalam milis 
ini yg sangat lain dari kenyataan yg saya alami. Saya merasa disini diajarkan 
kebencian, jangan bersahabat, jauhi mereka padahal saya masih punya banyak 
sahabat yg sangat baik terhadap kami.
  Bahkan waktu bencana Tsunami di Aceh Paman dan Bibi kami yg tinggal di Banda 
Aceh menyatakan orang2 relawan dari Amerika, Australia , Singapore dan bangsa2 
yg sering dinyatakan kafir lebih bayak berperan dalam membatu penduduk yg 
tertimpa bencana. 
  Saya jadi ingat , waktu SMA, kami anak2 murid selalu diajak terjun langsung 
membantu koban bajir tanpa membedakan agama apa yg mereka anut. Saya berpikir 
apakah di sekolah2 Islam dan di Pesantren juga diajarkan untuk menolong mereka 
yg dari kelompok Nasrani , Buda , Hindu dll yg sedang kena bencana ? Karena 
disini saya sering melihat kita kurang merangkul mereka, banyak curiga dan 
beranggapan kita paling benar. Mereka pasti salah dan mereka adalah calon 
penghuni neraka.
   
  Padahal, dalam moral kita masih jauh tertinggal, nyatanya korupsi masih 
meraja rela, diskriminasi masih dijumpai di-mana2. Sedangkan si ”kafir” sudah 
sangat jauh meninggalkan kita dari segi moral dan kedewasan berpikir. Lihat 
film Davinci Code yg sangat menghina kaum Nasrani, aman2 saja diputar di mana2. 
Coba kalau hal ini terjadi pada agama kita ? apa jadinya ??
  Belum lagi bangsa Palestina yg masih sangat tergantung pada negara2 Barat ( 
bukan negara Islam ) dalam hal dana untuk menjalankan roda pemerintahannya. 
Sementara kita me-maki2 Barat tapi ogah keluar duit ( kan negara Arab kaya2 ).
  Ini semua membuat saya bingung dan terusik untuk menuangkan dalam milis ini, 
mudah2 an tidak ada yg tersunggug, dan terakhir saya mohon maaf kalau daa 
kesalahan.
   
  Wassalam,
  Aisah Pane


Sarwani <[EMAIL PROTECTED]> menulis:           Berikut saya kutip pendapat lain 
berkenaan dengan masalah "Mengkafirkan Kaum
Yahudi dan Nasrani" ini:

----------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------
--

Ass wr. wb.

Ustadz, saya baca dalam surah al-Hajj ayat 17 yang berbunyi "Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin
orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan
memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah
menyaksikan segala sesuatu", artinya di dalam al-Quran ada golongan
orang-orang musyrik lalu bagaimana dengan orang kafir yang saat ini kita
ketahui. Apakah musyrik menurut al-Quran sama dengan orang kafir saat ini?

Juga dalam surah al-Baqarah ayat 221 jelas-jelas kita dilarang menikahi
wanita musyrik. Artinya sangat berbahaya sekali dengan wanita musyrik bila
dibandingkan dengan wanita ahli kitab. Bagaimana menurut pandangan al-Quran
tentang kedudukan wanita musyrik dengan wanita ahli kitab bahayanya
tersebut?

Serta dalam surah al-Maidah Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.

Siapakah orang-orang musyrik itu?

Syukron jazaakumullah

Abdurrahman Adib

Jawaban
Assalamu a'aikum warahmatullahi wabarakatuh,

Para ulama membagi orang kafiri ini menjadi dua macam. Pertama, kafir
pemeluk agama samawi. Mereka sering kali disebut juga dengan ahli kitab.
Mereka adalah Yahudi dan Nasrani. Kedua, kafir musyrikin, yaitu mereka yang
kafir tetapi bukan pemeluk agama samawi, juga bukan ahli kitab. Misalnya,
orang-orang Arab Quraisy semasa masih belum masuk Islam, termasuk juga para
penyembah api (Majusi) dan pemeluk agama bumi buatan manusia (agama ardhi).
Pemeluk agama Hindu, Budha, Konghuchu, Shinto dan Zoroaster termasuk di
dalamnya.

Di dalam Al-Quran kalau Allah SWT menyebutkan kaum musyrikin, maka yang
dimaksud bukanlah para shahabat nabi yang muslim tetapi melakukan beberapa
pekerjaan yang bernilai syirik. Namun sebutan musyrikin ini diidentikkan
dengan orang-orang kafir Arab yang tidak atau belum mau memeluk Islam.

Sering kali kita dapati istilah musyrikin Arab, juga istilah kaum musyrikin
Quraisy. Mereka ini 100% kafir, bukan muslim dan kalau mati masuk neraka.
Sebab yang terjadi pada mereka bukan sekedar mengerjakan perbuatan yang
berbau syirik, melainkan mereka anti dengan syahadatain. Bahkan lebih jahat
dari umat Yahudi dan Nasrani di masa itu.

Musyrikin itu Kafir

Paling tidak ada beberapa hal pokok yang menguatkan bahwa kaum musyrikin itu
kafir dan kedudukannya lebih rendah dari ahli ktiab, yahudi dan nasrani.

1. Mereka tidak pernah mau menerima bahwa tuhan hanya satu saja, yaitu
Allah. Meski mereka mengenal dan mengakui bahwa Allah SWT itu, namun konsep
ketuhanan mereka adalah mengakui adanya tuhan-tuhan selain Allah. Baik
berberntuk berhala batu, atau pun menyerahkan diri mereka kepada kekuatan
ghaib.

Bentuk aqidah seperti ini dalam konsep Islam tidak ada artinya. Sebab yang
namanya iman kepada Allah itu adalah menafikan semua bentuk penyembahan
kecuali hanya kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang beragama dengan
agama nenek moyang danmenyembah berhala, baik yang terbuat dari batu, kayu,
atau pun potongan kurma.

2. Mereka tidak mengakui kenabian Muhammad SAW dan semua nabi serta rasul
yang diutus Allah ke muka bumi, sebab mereka itu memang menolak konsep
kenabian. Dan realitanya sehari-hari, kerja mereka memang selalu memusuhi
Rasulullah SAW, mengejeknya, mengatainya gila, atau menuduhnya sebagai
penyihir, atau didudukkan sebagai penyair. Bahkan lebih jauh dari itu,
mereka pun setiap harinya tidak berhenti dari memerangi bahkan bercita-cita
untuk membunuhnya.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani, meski mereka tidak mengakui kenabian Muhammad
SAW, namun mereka masih menerima konsep kenabian. Mereka mengakui kenabian
para nabi dan rasul terdahulu, meski mereka seringkali memeranginya juga.

3. Mereka juga tidak mengakui adanya ayat Al-Quran sebagai wayhu yang turun
dari langit, karena mereka memang mengingkari adanya kitab suci yang turun
dari langit. Mereka mengatakan bahwa Al-Quran itu hanyalah syair yang
diciptakan oleh Muhammad SAW.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani meski tidak menerima Al-Quran, namun mereka
menerima Zabur, Taurat dan Injil serta kitab-kitab yang turun kepada para
nabi sebelumnya. Meski pun tidak sedikit dari mereka yang menginjak-injak
atau memutar balik isinya.

4. Mereka juga tidak mengakui keberadaan para malaikat yang suci sebagai
hamba-hamba Allah SWT yang mulia.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani sangat mengenal konsep tentang adanya para
maiaikat, meski banyak di antara merreka menyelengkannya menjadi
puteri-puteri Allah SWT. Nauzu billahi min zalik.

5. Mereka juga mengingkari adanya kehidupan setelah kematian, serta tidak
menerima bahwa orang yang telah meninggal itu akan dibangkitkan kembali.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani masih mengakui adanya kehidupan setelah
kematian, juga menerima konsep bahwa orang yang sudah mati itu nantinya akan
dibangkitkan untuk dihisab untuk dimasukkan ke surga atau ke neraka.

6. Bahkan yang paling parah, mereka juga meningkari adanya azab kubur serta
tidak pernah percaya akan datangnya hari kiamat. Surga dengan segala
kenikmatannya dan neraka dengan semua bentuk siksanya tidak pernah mereka
akui keberadaannya.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani sangat mengakui adanya surga dan neraka, bahkan
istilah yang mereka pakai punya banyak kemiripan dengan istilah di dalam
Al-Quran. Di dalam Al-Quran seringkali disebutkan nama surga yaitu Jannatu
'Adnin, sebagaimana Yahudi dan Nasrani juga menyebut taman Eden.

Jadi kalau pada beberapa poin utama di atas, musyrikin Arab tidak
menerimanya, padahal semua itu tidak lain adalah rukun Iman, maka Yahudi dan
Nasrani masih mengenalnya atau mengakuinya, meski dengan cara pandang yang
seringkali keliru. Semua itu akibat penyelewengan besar-besaran yang
dilakukan para pemuka agama mereka, yang pada hakikatnya telah mengangkat
diri menjadi tuhan.

Kegembiraan para shahabat dengan berita menangnya Romawi atas Persia

Bahwa Yahudi dan Nasrani lebih dekat kepada Islam ketimbang kaum musyrikin
sangat bisa dibaca dari sikap spontan para shahabat nabi SAW, ketika
mendengar pasukan Romawi berhasil mengalahkan pasukan Persia.

Pasukan Romawi adalah pemeluk agama samawi, agama yang diturunkan dari
langit, sebagaimana agama yang dipeluk oleh umat Islam. Sedangkan pasukan
Persia adalah kaum paganis musyrikin penyembah api. Agama mereka hanyalah
hasil produk filsafat manusia biasa. Secara psikologis, para shahabat
merasakan kedekatan hubungan dengan sesama pemeluk agama samawi. Sehingga
wajar bila mereka turut bergemira dengan kemenangan pasukan Romawi.

Alif laam Miim.Telah dikalahkan bangsa Romawi,di negeri yang terdekat. Dan
mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,dalam beberapa tahun lagi. Bagi
Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari
(kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman. (QS.
Ar-Ruum: 1-4)

Wallahu a'lam bish-shawab wassalamu a'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

----- Original Message -----
From: "Benny Kurniawan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <media-dakwah@yahoogroups.com>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<keluarga-islam@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, July 04, 2006 9:07 AM
Subject: [media-dakwah] MENGKAFIRKAN KAUM YAHUDI DAN NASHRANI

> MENGKAFIRKAN KAUM YAHUDI DAN NASHRANI
>
> Dibimbing Oleh :
> Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
> sumber http://www.almanhaj.or.id
>
> Pertanyaan.
> Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Seorang penceramah
> agama di
> salah satu masjid di Eropa beranggapan bahwa tidak boleh menyatakan kaum
> Yahudi dan Nashrani kafir. Bagaimana pendapat Syaikh yang mulia?
>
> Jawaban.
> Pernyataan penceramah ini sesat dan boleh jadi suatu pernyataan
> kekafiran,
> karena kaum Yahudi dan Nashrani telah Allah nyatakan sebagai golongan
> kafir.Allah berfirman:
>
> "Artinya : Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang
> Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan
> mereka
> dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang
> terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;bagaimana mereka sampai
> berpaling?.
> Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai
> tuhan
> selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam;
> padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
> Tuhan
> (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
> persekutukan" [At Taubah : 30-31]
>
> Dengan demikian ayat tersebut menyatakan bahwa mereka itu adalah
> golongan
> musyrik. Pada beberapa ayat lain Allah menyatakan dengan tegas bahwa
> mereka
> itu kafir, sebagaimana ayat-ayat berikut.
>
> "Artinya : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :
> 'Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam". [Al Maidah:17]
>
> "Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
> "Bahwasanya
> Allah salah satu dari yang tiga" [Al Maidah:73]
>
> "Artinya : Orang-orang kafir dari Bani Israel telah dilaknat melalui
> lisan
> Daud dan Isa putra Maryam" [Al Maidah : 78]
>
> "Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan
> orang-orang
> musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam.." [Al Bayyinah : 6]
>
> Ayat-ayat tentang hal ini banyak sekali, begitu juga hadits-hadits.
> Orang
> yang mengingkari kekafiran kaum Yahudi dan Nashrani berarti tidak
> beriman
> dan mendustakan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, ia juga
> mendustakan Allah, sedang mendustakan Allah itu kafir. Seseorang yang
> meragukan kekafiran kaum Yahudi dan Nashrani tidak diragukan lagi bahwa
> ia
> telah kafir.
>
> Demi Allah, bagaimana penceramah agama seperti itu rela berkata bahwa
> kaum
> Yahudi dan Nashrani tidak boleh dinyatakan sebagai golongan kafir,
> padahal
> mereka sendiri mengatakan Allah itu adalah salah satu dari tiga tuhan?
> Allah
> sendiri telah menyatakan mereka itu kafir. Mengapa ia tidak ridha
> menyatakan
> golongan Yahudi dan Nasrani itu kafir, padahal mereka telah mengatakan:
> "Isa
> bin Maryam adalah putra Allah. Tangan Allah terbelenggu, Allah miskin
> dan
> kami adalah orang-orang kaya?"
>
> Bagaimana penceramah itu tidak rela menyatakan golongan Yahudi dan
> Nasrani
> adalah kafir padahal mereka telah menyebut tuhan mereka dengan
> sifat-sifat
> yang buruk yang semua sifat tersebut merupakan aib, cacat, dan kalimat
> celaan?
>
> Saya (Syaikh Utsaimin) menyeru penceramah ini supaya tobat kepada Allah
> dan
> membaca firman Alah :
>
> "Artinya : Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu
> mereka
> bersikap lunak (pula kepadamu)" [Al Qalam :9]
>
> Hendaklah penceramah ini tidak bersikap lunak terhadap kekafiran
> mereka.Ia
> harus menerangkan kepada semua orang bahwa kaum Yahudi dan Nasrani
> adalah
> golongan kafir dan termasuk penghuni neraka. Nabi Shalallahu alaihi wa
> sallam bersabda:
>
> "Artinya : Demi dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya. Tiada seorang-pun
> dari
> umat ini yang mendengar seruanku, baik Yahudi maupun Nasrani,tetapi ia
> tidak
> beriman kepada seruan yang aku sampaikan, kemudian ia mati, pasti ia
> termasuk penghuni neraka."[Hadits Riwayat Muslim no.153 dalam kitabul
> Iman]
>
> "Artinya : Tiga golongan yang akan mendapatkan dua pahala :Seseorang
> dari
> golongan Ahli Kitab yang beriman kepada Nabinya dan beriman kepada
> Muhammad
> Shalallahu alaihi wa sallam" "[Hadits Riwayat. Bukhari no.97 dalam
> Kitabul
> Ilmu ; Muslim no.153 dalam Kitabul Iman]
>
> Selanjutnya, saya (Syaikh Utsaimin) membaca pernyataan pengarang
> Kitaabul
> Iqna' dalam bab Hukum Orang Murtad. Dalam kitab ini beliau berkata
> :"Orang
> yang tidak mengkafirkan seseorang yang beragama selain Islam seperti
> Nasrani
> atau meragukan kekafiran mereka atau menganggap mazhab mereka benar,maka
> ia
> adalah orang kafir."
>
> Dikutip dari pernyataan Syaikhul Islam suatu pernyataan : "Barangsiapa
> beranggapan bahwa gereja adalah rumah Allah dan di tempat itu Allah
> disembah, dan beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan
> Nashrani adalah suatu ibadah kepada Allah, ketaatan kepadaNya dan kepada
> RasulNya, atau ia senang dan ridha terhadap hal semacam itu, atau ia
> membantu kaum Yahudi dan Nasrani untuk memenangkan dan menegakkan agama
> mereka serta beranggapan bahwa perbuatan mereka itu adalah ibadah dan
> ketaatan kepada Allah ,maka orang ini telah kafir."
>
> Ditempat lain beliau berkata :"Barang siapa beranggapan bahwa kunjungan
> golongan dzimmi (penganut agama non-Islam) ke gereja-gerejanya adalah
> suatu
> ibadah kepada Allah, maka ia telah murtad"
>
> Kepada penceramah ini saya (Syaikh Utsaimin) serukan agar bertobat
> kepada
> Rabbnya dari perkatan-nya yang sangat menyimpang itu. Hendaknya ia
> mengumumkan dengan terbuka bahwa kaum Yahudi dan Nasrani adalah kafir,
> mereka termasuk golongan penghuni nereka. Mereka harus mengikuti Nabi
> Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, karena nama beliau (Shalallahu
> alaihi
> wa sallam) telah termaktub didalam kitab taurat mereka. Allah berfirman:
>
> "Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang
> (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
> sisi
> mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka
> dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
> baik
> dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
> beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
> yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
> yang
> terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang
> yang
> beruntung"[ Al A'raaf:157]
>
> Hal itu merupakan kabar gembira 'Isa bin Maryam. Isa bin Maryam berkata
> sebagaimana Allah kisahkan pada firmanNya:
>
> "Artinya : Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata:"Hai Bani
> Israel,
> sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang
> turun) sebelumku,yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
> (datangnya)
> seorang Rasul yang akan datang sesudahku,yang namanya Ahmad (Muhammad)
> 'Maka
> tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti
> kebenaran,mereka berkata' Ini adalah sihir yang nyata". [Ash Shaff:6]
>
> Kalimat :" Maka tatkala ia datang kepada mereka," siapakah gerangan
> orang
> ini? Ia tidak lain adalah orang yang khabarnya telah disampaikan oleh
> Isa
> (Alaihi salam) ,yaitu Ahmad. Tatkala ia datang kepada mereka dengan
> membawa
> bukti-bukti kebenaran kerasulan, maka mereka menyambutnya dengan
> perkataan
> :"Ini adalah sihir yang nyata".
>
> Kami katakan tentang firman Allah :"Maka tatkala rasul itu datang kepada
> mereka dengan membawa bukti-bukti kebenaran" bahwa sesungguhnya tidak
> ada
> seorang rasul yang datang sesudah 'Isa (Alaihi salam) selain Ahmad, yang
> merupakan lafadz tafdhil dari kata Muhammad. Akan tetapi, Allah telah
> memberikan ilham kepada 'Isa untuk menyebut Muhammad dengan Ahmad sebab
> kata
> "Ahmad" adalah isim tafdhil dari kata-kata "alhamdu", artinya orang yang
> banyak memuji Allah dan mahluk yang paling terpuji karena sifat-sifatnya
> yang sempurna. Jadi,beliau adalah orang yang paling banyak memuji Allah,
> sehingga digunakanlah lafazh Tafdhil untuk menyebut sifat orang yang
> paling
> banyak memuji dan memiliki sifat terpuji. Beliau adalah seorang manusia
> yang
> paling berhak diberi pujian karena "Ahmad" merupakan isim tafdhil dari
> kata
> hamid ataupun mahmud,artinya orang yang banyak memuji Allah dan banyak
> dipuji manusia.
>
> Saya (Syaikh Utsaimin) katakan bahwa setiap orang yang beranggapan bahwa
> didunia ini ada agama yang diterima oleh Allah diluar dari Agama Islam,
> maka
> ia telah kafir dan tidak perlu diragukan kekafirannya itu. Karena Allah
> telah menyatakan dalam firmanNya:
>
> "Artinya : Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
> sekali-kali
> tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
> termasuk
> orang-orang yang rugi".[Ali Imraan : 85]
>
> "Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
> telah
> Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama
> bagimu,...[Al Maidah:3]
>
> Oleh karena itu, disini saya (Syaikh Utsaimin) ulangi untuk yang ke-3
> kalinya bahwa penceramah seperti itu wajib bertobat kepada Allah dan
> menerangkan kepada semua manusia bahwa kaum Yahudi dan Nasrani adalah
> kaum
> kafir.Hal ini karena penjelasan telah sampai kepada mereka dan risalah
> kenabian Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam telah sampai kepada mereka
> pula, namun mereka kafir dan menolaknya.
>
> Kaum Yahudi telah dinyatakan sifatnya sebagai kaum yang dimurkai Allah
> karena mereka telah mengetahui kebenaran kerasulan Muhammad Shalallahu
> alaihi wa sallam dan Al Qur'an tetapi mereka menentangnya. Kaum Nashrani
> disebutkan sifatnya sebagai kaum yang sesat karena menginginkan
> kebenaran,tetapi ternyata menyimpang dari kebenaran itu.
>
> Adapun sekarang, kedua kaum ini telah mengetahui kebenaran Muhammad
> sebagai
> rasul dan mengenalnya, tetapi mereka tetap menentangnya. Oleh sebab itu,
> kedua kaum ini berhak menjadi kaum yang dimurkai Allah. Saya (Saikh
> Utsaimin) serukan kepada kaum Yahudi dan Nasrani untuk beriman kepada
> Allah,
> semua RasulNya dan mengikuti Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam
> karena hal inilah yang diperintahkan kepada mereka didalam kitab-kitab
> mereka, sebagaimana firman Allah :
>
> "Artinya : Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di
> akhirat;
> sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau. Allah berfirman :
> "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku
> meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk
> orang-orang
> yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
> ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi
> yang
> (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
> sisi
> mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka
> dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
> baik
> dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
> beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
> yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
> yang
> terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang
> yang
> beruntung" [Al-A'raf : 156 -157]
>
> "Artinya : Katakanlah :"Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
> kepadamu semua,yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi ;
> tidak
> ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,Yang menghidupkan dan
> mematikan,maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi
> yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
> (kitab-kitab-Nya)
> dan ikutilah dia,supaya kamu mendapat petunjuk". [Al A'raaf :158]
>
> Inilah yang menguatkan keterangan kami pada awal jawaban diatas. Masalah
> ini
> sedikit-pun tidak sulit dipahami.
>
> Wallahu Al Musta'an (Hanya kepada Allah tempat kita memohon pertolongan)
>
> [Majmu' Fataawa wa rasaail,juz 3 halaman 18-23]
>
> [Disalin dari kitab Al Fatawaa Asy Syar'iyyah Fil Masaail Al 'Ashriyyah
> Min
> Fatawaa Ulamaa' Al Balaadil Haraami, edisi Indonesia Fatwa Kontenporer
> Ulama
> Besar Tanah Suci, Penyusun Khalid al Juraisy, Terbitan Media Hidayah]
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>
>
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



         
    
---------------------------------
  Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

 __________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke