Armageddon = peperangan akhir zaman.  Rasulullah saw menyebutnya al-Malhamah 
al-Kubra.

 

Sumber : Armageddon Peperangan Akhir Zaman menurut Al-Quran, Hadits, Taurat, 
dan Injil.

Oleh : Ir. Wisnu Sasongko, MT

Penerbit : Gema Insani

 

1.      Irak dan Syam diboikot Rum, Irak hancur.
2.      Konflik di Jazirah dan munculnya Al-Mahdi

 

Imam Muslim dan Ahmad meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda : 
“Hampir saja tidak boleh dibawa ke negeri Irak secupak makanan atau sebuah 
dirham” Sahabat bertanya, “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?”.  Beliau 
menjawab “Orang-orang ‘ajam (non-arab) yang melarang hal tersebut.  Kemudian 
beliau berkata, “ Hampir saja tidak boleh dibawa secupak makanan atau sebuah 
dinar kepada penduduk Syam.”  Sahabat bertanya,” Siapa yang melakukan itu ya 
Rasulullah?”.  Beliau menjawab “Orang-orang Rum.”  Kemudian Jabir diam sejenak 
dan mengatakan bahwa bersabda Rasulullah, “Pada akhir umatku akan ada seorang 
khalifah yang melimpahkan harta selimapah-limpahnya dan ia sama sekali tidak 
akan menghitung-hitungnya.”

 

Syam sekarang adalah Suriah, Libanin, Yordania dan Palestina.

 

Ummu Salamah, istri Nabi, meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, “Akan terjadi 
perselisihan saat wafatnya seseorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki 
penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah.  Kemudian ia didatangi oleh penduduk 
Mekah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya.  Setelah itu mereka membaiatnya 
di suatu tempat diantara rukum Ka’bah dan Maqam Ibrahim, sedang ia membenci hal 
itu.  Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam (untuk menyerangnya), namun 
pasukan itu dibinasakan oleh Allah diantara Mekah dan Madinah serta di Maqam.  
Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan dibinasakan oleh Allah diantara 
Mekah dan Madinah.  Ketika manusia melihat hal itu, maka ia didatangi oleh 
pemuka-pemuka negeri Syam dan Irak untuk membaiatnya.  Tak lama kemudian 
muncullah serang laki-laki dari kaum Quraisy yang didukung oleh paman-pamannya 
yang gigih

 

 

Dari milis tetangga tercatat :

 

Tidak diragukan lagi bahwa suatu hari, dunia akan dipenuhi dengan ketenangan 
dan ketentraman yang tiada tara. Perbedaan antar kelas dan golongan masyarakat 
tidak akan dijumpai lagi.  Tanda-tanda kekafiran dan kesyirikan tidak akan ada 
lagi. Seseorang akan datang. Ia akan mengakhiri semua kesedihan dan 
menyembuhkan semua luka. Ketika dia datang, di semua penjuru dunia akan 
bertumbuhan pohon-pohon cinta. Dia bagaikan matahari yang menerangi langit hati 
yang gelap. Ketika dia datang, semua tempat akan menghijau bagaikan musim semi. 
Dia dengan lemah lembut akan menggandeng tangan-tangan yang lemah dan membawa 
hati-hati yang lelah dan terluka ke rumah harapan. Dia akan mendengarkan suara 
semua orang. 

Dengan melodi yang menyentuh hati, dia akan berkata “Anal Mahdi. Akulah Mahdi, 
hujjah dari Allah dan akulah khalifah bagi hamba-hamba-Nya. Kini aku telah 
datang. Sadarlah kalian bahwa kedatanganku ini adalah berita yang terbaik bagi 
umat manusia. Wahai pembela utamaku yang dipilih Allah untuk mendampingiku! 
Wahai para pejuang dan  para sahabat, datanglah ke arahku untuk mengakhiri masa 
kezaliman dan kekejaman dan untuk memenuhi dunia dengan kedamaian dan 
persahabatan.”

Salam bagi Mahdi yang dijanjikan, Salam bagi dia yang merupakan pelindung dari 
segala keberadaan, dan harapan bagi semua orang-orang yang tertindas. Terimalah 
 ucapan selamat dari kami atas hari kelahiranmu yang mulia!

Sejak diciptakan dengan fitrah untuk mencapai kesempurnaan, sejak zaman ketika 
kaki dilangkahkan kepada dunia keberadaan, manusia selalu tidak puas atas 
keadaan yang ada serta selalu mencari kota kebaikan dan masyarakat yang 
memiliki interaksi yang baik dan benar. Pemikiran seperti ini adalah keyakinan 
yang fitri dan wajar. Manusia dengan segala perselisihan mazhab, akidah, 
budaya, dan adat-istiadat, di berbagai zaman, selalu menantikan hari yang 
dijanjikan. Dengan datangnya hari tersebut, tujuan besar dari ajaran wahyu dan 
pemikiran-pemikiran manusiawi akan terealisasi. Pada zaman ini, setelah 
melewati penderitaan dan kesengsaraan, umat manusia akan mencapai perdamaian 
dan kegemilangan. 

Dalam agama-agama samawi, ufuk masa depan sejarah umumnya selalu terang dan 
gemilang. Dunia tidak lagi akan berada di tangan para penguasa yang zalim 
karena pada saat itu, para penindas hak dan pelaku kebatilan akan musnah. 
Keyakinan bahwa  kedamaian di dunia akan terwujud dan kezaliman akan musnah, 
merupakan keyakinan yang ada di semua agama. Dalam semua kitab-kitab samawi, 
selalu dituliskan mengenai kabar gembira ini, meskipun nama dan identitas 
penyelamat  besar itu berbeda-beda untuk setiap agama.

Berdasarkan keyakinan agama Zoroaster, seorang penyelamat akan datang yang 
bertugas melawan kejahatan. Penyelamat dalam agama Zoroaster disebut sebagai 
“Sushianes”.

Dia akan membangun dunia yang menjadi harapan semua orang. Sushianes memiliki 
kekuatan dari langit, dan dunia yang akan dia bangun adalah dunia yang terang 
dan penuh cahaya.

Ajaran Yahudi juga meykini akan datangnya seorang penyelamat yang disebutkan 
dalam taurat, sbb.  

“Seorang anak dari keturunan Yasa, yaitu ayahanda Nabi Daud, akan muncul. 
cabang Ia akan tumbuh besar dan ruh Tuhan akan dimasukkan ke dalamnya agar 
orang-orang miskin diobati dengan keadilan dan ia kemudian mengatur bumi dengan 
adil. Ialah pemimpin bagi orang-orang yang tertindas.”

Dalam ajaran Kristen, penyelamat yang dijanjikan itu adalah Isa Al-Masih yang 
akan kembali turun ke bumi dan akan menyelamatkan dunia dari kesengsaraan. 
Al-Masih diyakini akan menciptakan kedamaian, kebaikan, dan keberkahan di muka 
bumi. Dalam Injil Lucas disebutkan, “ Ketatkan ikat pinggangmu dan nyalakan 
lenteramu. Jadilah seperti orang yang selalu menunggu kedatangan tuanka, hingga 
ketik tuannya itu datang dan mengetuk pintu, ia segera dan terburu-buru 
membukakan pintu bagi tuannya itu”.

Penelaahan terhadap berbagai agama dan bangsa lainnya menunjukkan bahwa 
sebagian besar dari mereka juga memiliki keyakinan yang sama dalam masalah ini. 
Di antaranya, dalam ajaran Hindu  disebutkan bahwa akan datang seorang raja 
yang akan menguasai dunia Timur dan Barat dengan kebenaran dan kejujuran. Dia 
akan melepaskan dunia dari kebodohan, kegelapan, dan kelalaian.

Oleh karena itu, keyakinan atas datangnya seorang penyelamat dan dikalahkannya 
kezaliman dan kekejaman, serta didirikannya sebuah pemerintahan yang adil 
merupakan keyakinan yang mendunia dan berakar dari fitrah manusia.

Para pengikut agama-agama samawi, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi, percaya 
bahwa masa depan kehidupan adalah menangnya kebenaran dan berkuasanya iman. 
Islam sebagai agama yang terakhir dan paling lengkap dari semua agama-agama 
samawi, juga mempercayai bahwa akhirnya, suatu hari manusia akan mencapai 
kesempurnaan dan kemuliaan akal serta akan mencapai tahap terwujudnya sebuah 
masyarakat yang diharapkan. Al-Quran dalam berbagai ayatnya telah 
mengisyaratkan mengenai hal ini. Di samping itu, banyak hadis dari Rasulullah 
dan para imam ma’shum yang menjelaskan mengenai masa depan dunia dan akan 
datangnya seorang penyelamat. 

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa pada akhirnya, mata air kejahatan dan kezaliman 
akan berhenti mengalir dan Allah akan memilih ornag-orang yang saleh sebagai 
penguasa dunia. Islam dalam penjelasaannya mengenai Imam Mahdi menekankan pada 
aspek fitrah manusia dan menyatakan bahwa Imam Mahdi bukan hanya penyelamat 
bagi kaum muslimin, melainkan penyelamat bagi seluruh umat manusia. Dalam surat 
Anbiyaa ayat 105 disebutkan, 

“Telah kami tuliskan dalam Zabur, setelah juga kami  sebutkan pada Taurat, 
bahwa hamba-hamba kami yang saleh akan menjadi ahli waris (penguasa) bumi”.

Islam dengan jelas dan penuh penekanan  menyatakan bahwa dunia di masa depan 
akan dipenuhi oleh keadilan dan keimanan. Islam juga menyatakan kemenangan 
Islam di atas agama-agama lainnya dan kejayaan kaum yang tertindas di dunia 
masa depan. Dalam surat Qashah ayat 5 Allah berfirman, 

“Kami berkehendak bahwa orang-orang yang tertindas itu akan memperoleh limpahan 
nikmat yang banyak serta Kami jadikan mereka pemimpin sekaligus ahli waris di 
muka bumi ini”

Berdasarkan Al-Quran dan riwayat, penyelamat yang dijanjikan itu memiliki nama 
yang sama dengan Nabi Muhammad SAWW dan atas namanyalah, sang penyelamat itu 
bangkit untuk memusnahkan kezaliman dari muka bumi serta mendirikan istana 
keadilan di tengah umat manusia. Imam Mahdi tidak hanya datang untuk mewujudkan 
keadilan di muka bumi, melainkan juga untuk menciptakan dunia yang bersatu dan 
dipenuhi dengan perdamaian dan keamanan. Pemerintahan Imam Mahdi merupakan buah 
dari semua kebangkitan para nabi dan rasul, serta kemenangan bagi orang yang 
berakal dan berpengetahuan  atas orang-orang yang bodoh dan syirik.

Dalam pandangan Islam, Imam Mahdi adalah lingkaran yang menuntaskan semua 
lingkaran perjuangan orang-orang yang benar dan dialah yang akan mengantarkan 
kebenaran untuk mencapai kemenangan.  Oleh karena itu, kedatangan Imam Mahdi 
merupakan kegembiraan bagi orang-orang yang salih dan benar. Dalam surat Nur 
ayat 55, Allah berfirman, 

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan melakukan amal 
kebajikan bahwa Allah akan menjadikan mereka sebagai penguasa di muka bumi 
sebagaimana Allah telah juga menjadikan orang-orang sebelumnya sebagai 
penguasa. Allah akan meneguhkan agama yang diridhai-Nya bagi mereka. Kemudaian 
Dia akan mengubah keadaan datri yang tadiny petuh ketakutan menjadi kondisi 
yang aman dan sentausa….”

Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya umur dunia hanya tersisa satu hari, Allah 
akan memanjangkan hari itu sampai datangnya seseorang yang saleh dari Ahlul 
Baitku yang akan memenuhi dunia dengan keadilan.” Menurut riwayat, Imam Mahdi 
akan datang ketika dunia sudah dipenuhi dengan krisis yang besar dan terjadi 
perang, pertumpahan darah, kerusakan, dan kejahatan. Dunia saat itu sedang 
terancam musnah dan hancur akibat semua krisis tersebut. Imam Shadiq a.s. 
pernah bersabda, “Di saat ketika dunia mengahdapi kesulitan yang amat besar 
sehingga semua orang tidak mampu dan kelelahan, serta mencari-cari penyelamat 
dari semua maslah tersebut, mencari dokter penyembuh, komandan yang meemrintah, 
dan ayah yang melindungi, akan datangnya Imam Mahdi yang akan menyelamatkan 
dunia dari semua kesulitan itu.”

Dalam rangka hari kelharian Imam Mahdi tanggal 15 Say;ban, marilah kita meminta 
kepada Allah agar menyegerakan kedatangan Imam Mahdi yang akan mendengarkan 
jeritan orang-orang tertindas dan tak memiliki pelindung. Marilah kita memohon 
ke hadirat Allah SWT agar Imam Mahdi segera datang, untuk memusnahkan semua 
kezaliman dan menciptakan keadilan di muka bumi ini.

Sebagaimana pernah diungkapkan oleh seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel, 
“Dunia hari ini sedang menghadapi krisis sejarah yang terbesar yang tidak 
pernah terjadi sejak krisis Nabi Nuh. Dalam krisis ini, umat manusia ingin 
memusnahkan dirinya sendiri. Inilah saat kebangkitan seorang penyelamat besar 
yang akan memperbaiki keadaan dunia yang telah rusak ini dengan kekuatan dari 
Tuhan, dan saat itu, dunia akan mencapai keselamatan.” 

DALIL-DALIL AS-SUNNAH YANG MENUNJUKKAN AKAN KEMUNCULANNYA

[1]. Dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Pada masa akhir umatku akan muncul Al-Mahdi. Pada waktu itu Allah 
me-nurunkan banyak hujan, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan banyak 
harta (penghasilan), banyak ternak, umat menjadi mulia, dan dia hidup selama 
tujuh atau delapan tahun." [Mustadrak Al-Hakim 4: 557-558, dan ia berkata, "Ini 
adalah hadits yang shahih isnadnya, tetapi Bukhari dan Muslim tidak 
meriwayatkannya." Dan Adz-Dzahabi menyetujui pendapat Al-Hakim ini. Al-Albani 
berkata, "Ini adalah sanad yang shahih yang perawi-perawinya terpecaya.” 
Silsilatul-Ahaditsish-Shalihah 2:336, hadits no. 711. Dan periksa risalah 
(Thesis) Abdul Alim” Ahaditsul Mahdi Fi Mizanil-Jarhi wat-Ta’dil” halaman 
127-128]

[2]. Juga diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu, ia 
berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi 
yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda 
perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan 
kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnnya bumi dipenuhi dengan 
penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan 
dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)." Lalu ada seseorang 
yang bertanya kepada beliau, "Apakah yang dimaksud dengan shihah (tepat) ?" 
Beliau menjawab, "Merata di antara manusia." Dan selanjutnya beliau bersabda, 
"Dan Allah akan memenuhi hati umat Muhammad saw dengan kekayaan (kepuasan), dan 
meratakan keadilan kepada mereka seraya memerintahkan seorang penyeru untuk 
menyerukan: 'Siapakah yang membutuhkan harta? Maka tidak ada seorang pun yang 
berdiri kecuali satu, lalu Al-Mahdi berkata, "Datanglah kepada bendahara dan 
katakan kepadanya, 'Sesungguhnya Al-Mahdi menyuruhmu memberi uang. 'Kemudian 
bendahara berkata, 'Ambillah sedikit'' Sehingga setelah dibawanya ke kamarnya, 
dia menyesal seraya berkata, 'Saya adalah umat Muhammad yang hatinya paling 
rakus. atau saya tidak mampu mencapai apa yang mereka capai' Lalu ia 
mengembalikan uang (harta) tersebut, tetapi ditolak seraya dikatakan kepadanya, 
'Kami tidak mengambil kembali apa yang telah kami berikan.' Begitulah 
kondisinya waktu itu yang berlangsung selama tujuh, delapan, atau sembilan 
tahun. Kemudian tidak ada kebaikan lagi dalam kehidupan sesudah itu. " [Musnad 
Ahmad 3: 37. Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan lainnya 
secara ringkas, dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan berbagai sanad, juga 
diriwayatkan oleh Abu Ya’la dengan ringkas dan perawi-perawinya terpecaya.” 
Majma’uz Zawaid 7: 313:314. Dan periksalah "Aqidatu ahlis-Sunnah wal-Atsar fi 
Al-Mahdi Al-Muntazhar" halaman 177 karya Syekh Abdul Muhsin Al-'Abbad)].

Hadits ini menunjukkan bahwa setelah kematian Al-Mahdi akan muncul keburukan 
dan muncul fitnah-fitnah yang besar.

[3]. Dari Ali Radhiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam bersabda:

"Artinya : Al-Mahdi itu dari golongan kami, ahli bait. Allah memperbaikinya 
dalam satu malam. " [Musnad Ahmad 2: 58 hadits nomor 645 dengan tahqiq Ahmad 
Syakir yang mengatakan. "Isnadnya shahih." Dan Sunan Ibnu Majah 2:1367. Hadits 
ini juga dishahkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 6: 22 
hadits nomor 6611].

Ibnu Katsir berkata, "Allah menerima taubatnya dan memberinya taufiq, 
memberinya ilham dan bimbingan setelah sebelumnya tidak demikian." [An-Nihayah 
fil-Fitan wal-Malahim 1: 29) dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]'

[4]. Dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Al-Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. 
la memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi 
dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan.. la berkuasa selama tujuh tahun." 
[Sunan Abu Daud, Kitab Al-Mahdi 11: 375 hadits nomor 4265. Mustadrak Al-Hakim 
4: 557 dan dia berkata, "Ini adalah hadits shahih menurut syarat Muslim, tetapi 
beliau berdua (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya." Adz-Dzahabi berkata. 
"lmran, salah seorang perawinya, adalah dha'if dan Muslim tidak meriwayatkan 
haditsnya." Dan mengenai sanad Abi Daud, Al-Mundziri berkata, "Di dalam 
sanadnya terdapat Imran Al-Qaththan, yaitu Abul 'Awwam Imran bin Dawur 
Al-Qaththan Al-Bishri, Al-Bukhari menjadikan haditsnya sebagai syahid. dan dia 
dianggap kepercayaan oleh Affan bin Muslim dan Yahya bin Sa'id Al-Qaththan 
memujinya dengan baik. Tetapi dia dilemahkan oleh Yahya bin Ma'in dan Nasa'i." 
(Aunul Ma'bud 11: 37). Adz-Dzahabi berkata dalam Mizanul I'tidal, "Ahmad 
berkata, 'Saya berharap dia itu baik haditsnya.' Abu Daud berkata, 'Dha'if.' 
(mizanul I'tidal 3: 26). Ibnu Hajar berkata mengenai Imran, "Dia itu jujur 
tetapi tertuduh berfaham Khawarij. " (Taqribut-Tahdzib 2: 83). Dan Ibnul Qayyim 
mengomentari sanadnya Abu Daud demikian. "Jayyid (bagus). " (Al-Manarul Munif: 
144 dengan tahqiq Syeh Abdul Fattah Abu Ghadah). Al-Albani berkata, "Isnadnya 
hassan. " (Shahih Al-Jami'ush Shaghir 6: 22-23 hadits nomor 6612)].

[5]. Dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'anha, ia berkata : saya mendengar 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 

“Artinya : Al –Mahdi itu keturunanku, dari anak cucu Fatimah.” [Sunan Abi 
Daud : 373; Sunan Ibnu Majah 2: 1368. Al-Albani berkata dalam Shahih 
Al-Jami’ush Shaghir 6: 22 nomor 6610. "Shahih." Dan periksalah Risalah / 
Thesis Abdul’Alim tentang "Al-Mahdi" halaman 160].

[6]. Dari Jabir Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam bersabda:

"Artinya : Isa bin Maryam akan turun, lalu pemimpin mereka, Al-Mahdi, berkata. 
'Marilah shalat bersama kami! ’Isa menjawab, Tidak! Sesungguhnya sebagian 
mereka menjadi amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain sebagai penghormatan 
dari Allah kepada umat ini. '" [Hadits Riwayat Al-Harits bin Abu Usamah dalam 
musnadnya seperti disebutkan dalam Al-Manarul Munif karya Ibnul Qayyim halaman 
147-148, dan diriwayatkan dalam kitab Al-Hawi fi Al-Fatawa karya As-Suyuthi 2: 
64. Ibnul Qayyim berkata, "Hadits ini isnadnya jayyid (bagus). " Dan dishahkan 
oleh Abdul 'Alim dalam Risalahnya tentang Al-Mahdi halaman 144].

[7]. Dari Abi Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah 
sShallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Dari antara keturunan kami akan ada orang yang Isa Ibnu Maryam 
melakukan shalat di belakangnya. " [Riwayat Abu Nu’aim dalam Akhbaril Mahdi 
sebagaimana dikatakan oleh As-Suyuthi dalam Al-Hawi 2: 64, dan dia memberi 
tanda dha'if, demikian pula Al-Munawi dalam Faidhul Qadir 6: 17. Al-Albani 
berkata, Shahih. Periksa: Shahih Al-Jami’ush Shaghir 5: 219 hadits nomor 
5796. Abdul 'Alim mengatakan di dalam risalah nya, isnadnya hasan karena 
syahid-syahidnya." Periksa Risalah/Thesis Abdul 'Alim halaman 241].

[8]. Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Tidaklah dunia akan lenyap sehingga negeri Arab dikuasai oleh 
seorang laki-laki dari ahli baitku (keluarga rumahku) yang namanya sama dengan 
namaku.’’ [Musnad Ahmad 5: 199 hadits nomor 3573 dengan tahqiq Ahmad 
Syakir, dia berkata,”Isnadnya shahih.”Dan Tirmidzi 6:485, dan dia berkata, 
"Ini adalah hadist hasan shahih. '' Dan Sunan Abu Daud 11: 371]

Dan dalam riwayat disebutkan dengan lafal:

"Namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku. " [Sunan 
Abi Daud 11: 370. Al-Albani berkata, "Shahih. " (Shahih Al-Jami'ush Shaghir 5: 
70-71, hadits nomor 5180). Dan periksa pula Risalah Abdul 'Alim tentang 
al-Mahdi halaman 202]
.

[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, 
Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, 
Penerbit CV Pustaka Mantiq]

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to