Assamu'alaikum Wr. Wb Saya juga dapat email serupa, tapi bukan dari Syeikh Ahmad, melainkan dari Umar Tanwir. Adakah hubungan syeikh Ahmad dgn Umar Tanwir?.
wassalam -----Original Message----- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Henny H Sent: Wednesday, July 26, 2006 6:52 AM To: 'media dakwah' Subject: [media-dakwah] SURAT BERANTAI TTG KIAMAT Ini catatan kecil dari milis tetangga, semoga bermanfaat. Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu'alaikum Wr. Wb. Kepada kaum mulslimin seluruhnya Saya baru saja mendapatkan email dari seseorang yang mengabarkan bahwa surat yang kita terima dari Madinah tersebut adalah PALSU. Dan email tersebut berasal dari Pendeta Kristen dan Yahudi. Dibawah ini email yang telah saya terima yang merupakan penjelasan dari Ulama besar Dr. Yusuf Al-Qardlawi. Silakan anda baca : --- Begin forwarded message: From: masboim <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Jawaban DR. Yusuf Qardlawi tentang "Wasiat Palsu Syekh Ahmad"(Email dari Madinah) Date: Tue, 6 Jun 2006 03:10:03 -0700 (PDT) Dari http://goldenpen007x.blogdrive.com/archive/cm-5_cy-2006_m-5_d-22_y-2006_o-6. html Jawaban DR. Yusuf Qardlawi tentang "Wasiat Palsu Syekh Ahmad" Pertanyaan: Pada suatu saat secara kebetulan saya menerima sepucuk surat dan setelah saya baca, saya merasa bingung mengenai isinya. Karena itu, saya mohon kesediaan Ustadz untuk menjelaskan isi surat tersebut, apakah benar atau tidak. Surat tersebut ditandatangani oleh seorang fa'il khair (pembuat kebaikan, dermawan) yang berisi wasiat Syekh Ahmad, juru kunci makam (kubur) Rosululloh shollallohu 'alaihi wassalam, yang ditujukan kepada segenap kaum muslimin di dunia timur maupun barat. Juga berisi macam-macam nasihat. Pada bagian akhir surat tersebut dikatakan, "Ada seseorang yang memperbanyak surat tersebut dan membagi-bagikannya kepada sekian puluh orang, lalu Alloh memberikannya rezeki yang besar." Namun, dalam surat tersebut juga dikatakan bahwa orang yang telah memperoleh dan membaca wasiat itu tetapi tidak menyebarkannya kepada orang lain, akan ditimpa musibah besar. Bagaimanakah pendapat Ustadz mengenai masalah tersebut? Apakah benar atau tidak? Download: Contoh Surat Wasiat Syekh Ahmad yang beredar di Internet Jawaban: Memang banyak orang yang menanyakan wasiat tersebut. Dan sebenarnya kemunculan surat wasiat ini bukan saja baru-baru ini, tetapi saya telah melihatnya sejak puluhan tahun lalu. Surat tersebut dinisbatkan kepada seorang lelaki yang terkenal dengan sebutan "Syekh Ahmad, juru kunci makam Rosululloh shollallohu 'alaihi wassalam". Untuk mengecek kebenaran berita yang disampaikan dalam selebaran tersebut, saya pernah menanyakan kepada orang-orang di Madinah dan di Hijaz. Saya mencari informasi mengenai orang yang disebut Syekh Ahmad itu beserta aktivitasnya. Dari informasi yang didapat, ternyata tidak ada seorang pun di Madinah yang pernah melihat dan mendengar berita mengenai Syekh Ahmad ini. Tetapi sayangnya, wasiat yang menyedihkan itu telah menyebar di negara-negara umat Islam. Wasiat tersebut dengan segala isinya tidak ada arti dan nilainya sama sekali dalam pandangan agama. Di antara isi wasiat yang didasarkan pada impian Syekh Ahmad yang katanya bermimpi bertemu Baginda Nabi itu ialah tentang telah dekatnya hari kiamat. Masalah berita kedekatan kiamat ini sebenarnya tidak perlu mengikuti impian Syekh Ahmad atau Syekh Umar, karena Al Qur'an sendiri telah mengatakan dengan jelas: "... boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya." (Al Ahzab: 63) Begitu pula Nabi shollallohu 'alaihi wassalam telah bersabda: "Seperti ini. Beliau (mengatakan demikian) sambil memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya." (Muttafaq 'alaih dari hadits Anas danSahl bin Sa'ad) Hal lain dari isi wasiat itu ialah bahwa kaum wanita sekarang sudah banyak yang keluar rumah, dan banyak yang telah menyimpang dari agama. Masalah ini pun sebenarnya tidak perlu mengambil sumber dari mimpi-mimpi, karena kita sudah mempunyai kitab Alloh dan sunnah Rosul yang sudah memuaskan untuk dijadikan pedoman. Alloh berfirman: "... Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku atas kamu, dan telah Kuridhoi Islam menjadi agamamu ..." (Al Maa'idah: 3) Orang yang beranggapan bahwa Din Islam yang telah disempurnakan Alloh ini masih memerlukan keterangan yang diwasiatkan oleh orang yang tidak dikenal itu, berarti dia meragukan kesempurnaan dan kelengkapan Dinul Islam. Islam telah sempurna dan telah lengkap, tidak memerlukan wasiat apa pun. Isi wasiat tersebut justru merupakan indikasi yang memperlihatkan kebohongan dan kepalsuan wasiat tersebut. Sebab, pewasiat telah mengancam dan menakut-nakuti orang yang tidak mau menyebarluaskannya bahwa ia akan mendapat musibah dan kesusahan, anaknya akan mati, dan hartanya akan habis. Hal ini tidak pernah dikatakan oleh seorang manusia pun (yang normal pikirannya), terhadap kitab Alloh subhanahu wata'ala dan Sunnah Rosul-Nya. Tidak ada perintah bahwa orang yang membaca Al Qur'an harus menulisnya setelah itu kemudian menyebarluaskannya kepada orang lain; dan jika tidak, akan terkena musibah. Begitu pula tidak ada perintah bahwa orang yang membaca Shahih Bukhari harus menulisnya dan menyebarluaskannya kepada khalayak ramai, sebab kalau tidak, akan tertimpa musibah. Kalau Al Qur'an dan Sunnah Rosul saja tidak begitu, maka bagaimana dengan wasiat yang penuh khurafat itu? Ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin dibenarkan oleh akal orang muslim yang memahami Islam dengan baik dan benar. Kemudian dalam wasiat tersebut dikatakan bahwa si Fulan di negeri ini dan ini karena telah menyebarluaskan wasiat tersebut ia mendapat rezeki sekian besar. Semua itu merupakan khurafat dan penyesatan terhadap umat Islam dari jalan yang benar dan dari mengikuti Sunnah serta peraturan Alloh terhadap alam semesta. Untuk memperoleh rezeki, ada sebab-sebabnya, ada jalan dan aturannya. Adapun bersandar kepada khayalan dan khurafat seperti dalam wasiat itu adalah merupakan upaya untuk menyesatkan dan meyelewengkan akal pikiran umat Islam. Kita perlu menjaga dan mengawasi kaum muslimin agar tidak membenarkan dan percaya kepada khurafat seperti ini dan agar tidak mempunyai anggapan bahwa orang yang menyebarluaskan wasiat palsu tersebut akan mendapat syafaat dari Baginda Nabi sebagaimana yang dikatakan oleh penulis selebaran yang batil itu. Sesungguhnya syafaat Nabi shollallohu 'alaihi wassalam juga diperuntukkan bagi umatnya yang pernah melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sudah disebutkan dalam hadits-hadits sahih (dan tidak perlu bersumberkan pada wasiat lewat mimpi -penj.) bahwa Rosululloh bersabda: "Orang yang paling berbahagia akan memperoleh syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang telah mengikrarkan Laa Ilaaha Illallah dengan perasaan ikhlas dan lubuk hatinya." (H.R. Bukhari) Kami mohon kepada Alloh Azza wa Jalla semoga Ia berkenan menjadikan umat Islam mengerti tentang agama mereka. Semoga memberi petunjuk dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang lurus, serta melindungi mereka agar tidak mempercayai berbagai khurafat, khayalan dan kebatilan. DR. YUSUF QARADLAWI _______________ Keterangan serupa pernah saya dapatkan dari pertanyaan di Syariahonline.com (http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/2243) [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -------------------------------------------------------- This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/