Penyebab Terhinanya Kaum Muslimin (Pentingnya Tashfiyah Dan Tarbiyah)

Dibimbing Oleh :
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani


   Kami harus menjelaskan pada kesempatan ini, suatu hal yang amat
penting namun dilalaikan oleh mayoritas kaum muslimin. Saya katakan :
Penyebab keabadian kaum muslimin pada kondisi mereka yang terpuruk
berupa kehinaan dan penindasan kaum kafir, bahkan kaum yahudi terhadap
sebagian dunia Islam, penyebabnya bukanlah karena mayoritas ulama Islam
tidak memahami Fiqhul Waqi' atau tidak mengetahui rencana-rencana dan
tipu daya orang-orang kafir sebagaimana anggapan sebagian orang.

Oleh sebab itu saya berpendapat bahwa perhatian yang dicurahkan secara
berlebihan terhadap Fiqhul Waqi' , hingga menjadikannya sebagai manhaj
bagi para da'i dan generasi muda, dimana mereka membina dan terbina di
atasnya, dengan menganggapnya sebagai "jalan kesalamatan", ini adalah
sebuah kesalahan yang sangat nyata dan kekeliruan yang amat jelas.

Sedangkan suatu hal yang telah menjadi kesepakatan para fuqaha' dan
tidak terdapat perbedaan di antara mereka, bahwa penyebab yang paling
mendasar bagi kehinaan kaum muslimin sehingga terhentinya perjalanan
mereka (untuk terus maju) adalah:

"Kejahilan/kebodohan kaum muslimin terhadap Islam yang diturunkan Allah
Jalla Jalaluhu, ke dalam hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Mayoritas kaum muslimin yang mengetahui hukum-hukum Islam yang berkaitan
dengan berbagai kepentingan mereka, tidak melaksanakannya, mereka
cenderung mengentengkan, menggampangkan dan menyia-nyiakan".


<< TASHFIYAH DAN TARBIYAH >>

Dengan demikian, "kata kunci" bagi kembalinya kemuliaan Islam adalah
dengan penerapan ilmu yang bermanfaat dan pengamalannya. Keduanya adalah
perkara yang mulia, tidak mungkin dicapai oleh kaum muslimin kecuali
dengan menerapkan manhaj/metode "tasfiyah" dan "tarbiyah" yang merupakan
dua kewajban besar yang amat penting.

Yang saya maksudkan dengan "tasfiyah" (pemurnian) adalah : Pemurnian
aqidah Islam dari sesuatu yang tidak dikenal dan telah menyusup masuk
kedalamnya, seperti kesyirikan, pengingkaran terhadap sifat-sifat Allah
Jalla Jalaluhu, atau penakwilannya, penolakan hadits-hadits shahih yang
berkaitan dengan aqidah dan lain sebagainya.

Pemurnian fiqh Islam dari segala bentuk ijtihad yang keliru yang
menyelisihi al-Qur'an dan as-Sunnah, serta pembebasan akal dari
pengaruh-pengaruh taqlid[1] dan kegelapan sikap fanatisme.

Pemurnian kitab-kitab tafsir al-Qur'an, fiqh, kitab-kitab yang
berhubungan erat dengan raqa'iq (kelembutan hati), dan kitab-kitab
lainnya dari hadits-hadits lemah dan palsu, serta dongeng israiliyyat
dan kemunkaran-kemunkaran lainnya.

Adapun kewajiban kedua (tarbiyah), yang saya maksudkan adalah pembinaan
generasi baru muslim, diatas Islam yang telah dibersihkan dari hal-hal
yang telah kami sebutkan, dengan sebuah pembinaan secara Islami yang
benar sejak usia dini tanpa pengaruh oleh pendidikan ala barat dan
kafir.

Tidak diragukan lagi bahwasanya upaya untuk mewujudkan kedua kewajiban
ini, memerlukan dan menuntut kesungguhan ruhnya dengan penuh keihlasan,
baik secara kolektif maupun individual (perseorangan).

Sikap ini sangat diperlukan dari semua komponen masyarakat yang
benar-benar berkepentingan untuk menegakkan sebuah masyarakat yang
Islami yang menjadi idaman, disetiap negeri yang telah rapuh
pilar-pilarnya, semua pihak bekerja pada bidang dan spesialisasi
masing-masing.

Maka wajib bagi para ulama yang mengetahui hukum-hukum Islam yang benar,
harus sungguh-sungguh mencurahkan perhatian mereka, mengajak kaum
muslimin kepada pemahaman Islam yang benar, baik aqidah maupun manhaj,
serta memahamkannya kepada kaum muslimin. Kemudian ditindaklanjuti
dengan pembinaan mereka diatas pemahaman tersebut, seperti apa yang
telah difirmankan oleh Allah Jalla Jalaluhu.

"Artinya : .... Akan tetapi hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
rabbani [2] karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu
tetap mempelajarinya" [Ali-Imran : 79]

Inilah jalan satu-satunya dalam pemecahan problematika ummat yang
dikandung oleh ayat-ayat al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah Jalla Jalaluhu.

"Artinya : ... Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" [Muhammad : 7]


[Disalin dari Majalah : as-Salafiyah, edisi ke 5/Th 1420-1421. hal
41-48, dengan judul asli "Hukmu fiqhil Waqi' wa Ahammiyyatuhu".
Diterjemahkan oleh Mubarak BM Bamuallim LC dalam Buku "Biografi Syaikh
Al-Albani Mujaddid dan Ahli Hadits Abad ini" hal. 127-150 Terbitan
Pustaka Imam Asy-Syafi'i]
__________
Foote Note.
[1] Taqlid adalah : Sikap/prilaku menerima pendapat seseorang tanpa
hujjah dan dalil (lihat Ta/rifat oleh Al-Jurjani hal.64)
[2] Rabbani ialah orang yang bijaksana, alim dan penyantun serta banyak
ibadah dan ketakwaannya (lihat Tafsir Ibnu Katsit I/356)


Sumber :
<http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=658&bagian=0>
Subscribe : Assunnah@yahoogroups.com






[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke