TIGA LANDASAN UTAMA DINUL ISLAM

Saudaraku
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.

Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah, yaitu :

[1] Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama
Islam berdasarkan dalil-dalil.

[2] Amal, ialah menerapkan ilmu ini.

[3] Da'wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini.

[4] Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam
menuntut ilmu, mengamalkannya dan berda'wah kepadanya.

Dalilnya, firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada
dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal
shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta
nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar". [Al-'Ashr : 1-3].

Imam Asy-Syafi'i [1] Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Seandainya Allah
hanya menurunkan surah ini saja sebagai hujjah buat makhluk-Nya, tanpa
hujjah lain, sungguh telah cukup surah ini sebagai hujjah bagi mereka".

Dan Imam Al-Bukhari [2] Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Bab Ilmu
didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan". 

Dalilnya firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka ketahuilah, sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq)
selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu". [Muhammad : 19]

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu
(berpengetahuan) .... .." [3] sebelum ucapan dan perbuatan.


Saudaraku,
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.

Dan ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk
mempelajari dan mengamalkan ketiga perkara ini :

[1] Bahwa Allah-lah yang menciptakan kita dan yang memberi rizki kepada
kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja dalam kebingungan, tetapi
mengutus kepada kita seorang rasul, maka barangsiapa mentaati rasul
tersebut pasti akan masuk surga dan barangsiapa menyalahinya pasti akan
masuk neraka. 

Allah Ta'ala berfirman :"Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu
seorang rasul yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah
mengutus kepada Fir'aun seorang rasul, tetapi Fir'aun mendurhakai rasul
itu, maka Kami siksa ia dengan siksaan yang berat". [Al-Muzammil :
15-16]

[2] Bahwa Allah tidak rela, jika dalam ibadah yang ditujukan kepada-Nya,
Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun, baik dengan seorang malaikat
yang terdekat atau dengan seorang nabi yang diutus manjadi rasul. Allah
Ta'ala berfirman :"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan
Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorang-pun di dalamnya
disamping (menyembah) Allah". [Al-Jinn : 18]

[3] Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah serta mentauhidkan Allah,
tidak boleh bersahabat dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun mereka itu keluarga dekat.

Allah Ta'ala berfirman :

"Artinya : Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada
Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang
memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak, atau saudara-saudara, ataupun keluarga mereka. Mereka itulah
orang-orang yang Allah telah mantapkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya dan mereka
akan dimasukkan-Nya ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan
mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung".
[Al-Mujaadalah : 22]

Saudaraku
Semoga Allah membimbing anda untuk taat kepada-Nya.

Ketahuilah, bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi Ibrahim adalah
ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Itulah
yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan hanya itu
sebenarnya mereka diciptakan-Nya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

"Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk
beribadah kepada-Ku". [Adz-Dzaariyaat : 56]

Ibadah dalam ayat ini, artinya : Tauhid. Dan perintah Allah yang paling
agung adalah Tauhid, yaitu : Memurnikan ibadah untuk Allah semata-mata.
Sedang larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu : Menyembah
selain Allah di samping menyembah-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

"Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
apapun dengan-Nya". [An-Nisaa : 36]

Kemudian, apabila anda ditanya : Apakah tiga landasan utama yang wajib
diketahui oleh manusia ? Maka hendaklah anda jawab : Yaitu mengenal
Tuhan Allah 'Azza wa Jalla, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

[Lihat buku Tiga Landasan Utama, Oleh Syaikh Muhammad At-Tammi
An-Nazdji, hal 5-9, Kementrian Urusan Islam, Waqaf, Da'wah dan
Penyuluhan Urusan Penerbitan dan Penyebaran Kerajaan Arab Saudi]
________
Fote Note.
[1] Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-'Abbas bin 'Utsman bin
Syafi'i Al-Hasyim Al-Quraisy Al-Muthallibi (150-204H - 767-820M) Salah
seorang imam empat. Dilahirkan di Gaza (Palestina) dan meninggal di
Cairo. Diantara karya ilmiyahnya Al-Umm, Ar-Risalah dan Al-Musnad.
[2] Abu 'Abdillah Miuhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-
Bukhari (194-256H - 810-870M) Seorang Ulama ahli Hadits. Untuk
mengumpulkan hadits ia telah menempuh perjalanan yang panjang,
mengunjungi Khurasan, Irak, Mesir dan Syam. Kitab-kitab yang disusunnya
antara lain Al-Jaami Ash-Shahih (yang lebih dikenal dengan Shahih
Bukhari), At-Taarikh, Adh-Dhu'afaa, Khalq Af'aal al-Ibaad.
[3] Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Al-'ilm, bab.10


Sumber :
<http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=458&bagian=0>
========================================================================
======

>> MENGENAL ALLAH 'AZZA WA JALLA <<

Apabila anda ditanya : Siapakah Tuhanmu ? Maka katakanlah : tuhanku
adalah Allah, yang memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini
dengan segala ni'mat yang dikaruniakan-Nya. Dan dialah sembahanku, tiada
sesembahan yang haq selain Dia.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam".
[Al-Faatihah : 1]

Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan aku adalah salah satu dari
semesta alam ini.

Selanjutnya jika anda ditanya : Melalui apa anda mengenal Tuhan ? Maka
hendaklah anda jawab : Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui
ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang,
matahari dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit
dan tujuh bumi beserta segala mahluk yang ada di langit dan di bumi
serta yang ada di antara keduanya.

Firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang,
matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan
janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada
Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya
beribadah" [Fushshilat : 37]

Dan firman-Nya :

"Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy.
Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat.
Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang
(semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah
mencipta dan memerintah itu. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam".
[Al-A'raaf : 54]

Tuhan inilah yang haq disembah. Dalilnya, firman Allah Ta'ala :

"Artinya : Wahai manusia ! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (Tuhan) yang telah
menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan
segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu
mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui".
[Al-Baqarah : 22]

Ibnu Katsir [1] Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Hanya Pencipta segala
sesuatu yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala macam
ibadah".[Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, (Cairo, Maktabah
Dar At-Turats, 1400H) jilid. 1 hal. 57.]

Dan macam-macam ibadah yang diperintah Allah itu, antara lain : Islam
(Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji), Iman, Ihsan, Do'a, Khauf
(takut), Raja' (pengharapan), Tawakkal, Raghbah (penuh minat), Rahbah
(cemas), Khusyu' (tunduk), Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada
Allah), Isti'anah (memohon pertolongan), Isti'adzah (meminta
perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau
diselamatkan), Dzabh (penyembelihan) Nadzar dan macam-macam ibadah
lainnya yang diperintahkan olehAllah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah,
karena itu janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya di samping
(menyembah) Allah". [Al-Jinn : 18]

Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain
Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta'ala :

"Artinya : Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping
(menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu,
maka benar-benar balasannya ada pada tuhannya. Sungguh tiada beruntung
orang-orang kafir itu". [Al-Mu'minuun :117]

Dalil-dalil macam Ibadah :

[1]. Dalil Do'a.

Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan Tuhanmu berfirman : Berdo'alah kamu kepada-Ku niscaya
akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk
beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina".
[Ghaafir : 60]

Dan diriwayatkan dalam hadits :

"Artinya : Do'a itu adalah sari ibadah" [2].

[2]. Dalil Khauf (Takut).

Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman". [Ali 'imran : 175]

[3]. Dalil Raja' (Pengharapan).

Firman AllahTa'ala.
"Artinya : Untuk itu barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan
Tuhanya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah
mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". [Al-Kahfi :
110]

[4]. Dalil Tawakkal (Berserah Diri).

Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu
benar-benar orang yang beriman". [Al-Maa'idah : 23]

"Artinya : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah
yang akan mencukupinya". [Ath-Thalaaq : 3]

[5]. Dalil Raghbah (Penuh Minat), Rahbah (Cemas) dan Khusyu' (Tunduk).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam
(mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo'a kepada Kami dengan
penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang
mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami". [Al-Anbiyaa : 90]

[6]. Dalil Khasy-yah (Takut).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku". [Al-Baqarah : 150]

[7]. Dalil Inabah (Kembali Kepada Allah).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah
kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab
kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)". [Az-Zumar : 54]

[8]. Dalil Isti'anah (Memohon Pertolongan).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada
Engkau-lah kami memohon pertolongan". [Al-Faatihah : 4]

Dan diriwayatkan dalam hadits.
"Artinya : Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan
kepada Allah". [3]

[9]. Dalil Isti'adzah (Meminta Perlindungan).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh".
[Al-Falaq : 1]

Dan firman-Nya :
"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Penguasa
manusia". [An-Naas : 1-2]

[10]. Dalil Istighatsah (Meminta Pertolongan Untuk Dimenangkan Atau
Diselamatkan).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : (Ingatlah) tatkala kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu
untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu".
[Al-Anfaal : 9]

[11]. Dalil Dzabh (Penyembelihan).

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Katakanlah. Sesungguhnya shalatkku, penyembelihanku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun
sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)". [Al-An'am :
162-163]

Dalil dari Sunnah.
"Artinya : Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena
Allah". [4]

[12]. Dalil Nadzar.

Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang
siksanya merata di mana-mana". [Al-Insaan : 7]


[Disalin dari buku Tiga Landasan Utama, Oleh Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahab hal 10-17 Kemetrian Urusan Islam, Waqaf, Da'wah dan Penyuluhan
Urusan Penerbitan dan Penyebaran Kerajaan Arab Saudi]
________
Fote Note.
[1] Abu Al-Fidaa : Ismail bin Umar bin Katsir Al-Qurasy Ad-Dimasyqi
(701-774H - 1302-1373M). Seorang ahli ilmu hadits, tafsir, fiqh dan
sejarah. Diantara karyanya : Tafsir Al-Qur'aan Al-Azhim, Thabaqat
Al-Fuqahaa Asy Syafiiyyun, Al-Bidayah wa An-Nihayah (sejarah),
Ikhtishaar 'Uluum Al-Hadits, Syarh Shahih Al-Bukhari (belum sempat
dirampungkannya).
[2]. [Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' Ash-Shahiih, kitab
Ad-Da'waat, bab 1. "Maksud hadits ini adalah bahwa segala macam ibadah,
baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu'min,
seperti mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim
dll, semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan
balasan ukhrawi. Oleh karena itu Do'a (permohonan dan pengharapan
tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai
sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah"]
[3]. Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' 'Ash-Shahiih, kitab
Shifaat Al-Qiyaamah wa Ar-Raqa'iq wa Al-Wara : bab 59 dan riwayat Imam
Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab Al-Islami 1403H jilid 1 hal.
293, 303, 307
[4]. Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhaahi, bab 8 dan
riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan 152

Sumber :
<http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=459&bagian=0>
========================================================================
===

>> MENGENAL NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM << 

Beliau adalah Muhammad bin 'Abdullah, bin 'Abdul Muthallib, bin Hasyim.
Hasyim adalah termasuk suku Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab,
sedang bangsa Arab adalah termasuk keturunan Nabi Isma'il, putera Nabi
Ibrahim Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan kepada Nabi
kita sebaik-baik shalawat dan salam.

Beliau berumur 63 tahun, diantaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi
nabi dan 23 tahun sebagai nabi dan rasul.

Beliau diangkat sebagai nabi dengan "Iqra" yakni surah Al-'Alaq : 1-5,
dan diangkat sebagai rasul dengan surah Al-Mudatstsir.

Tempat asal beliau adalah Makkah.

Beliau diutus Allah untuk menyampaikan peringatan menjauhi syirik dan
mengajak kepada tauhid. Dalilnya, firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Wahai orang yang berselimut ! Bangunlah, lalu sampaikanlah
peringatan. Agungkanlah Tuhanmu. Sucikalah pakaianmu. Tinggalkanlah
berhala-berhala itu. Dan janganlah kamu memberi, sedang kamu
menginginkan balasan yang lebih banyak. Serta bersabarlah untuk memenuhi
perintah Tuhanmu". [Al-Mudatstsir : 1-7]

Pengertian :

[1] "Sampaikanlah peringatan", ialah menyampaikan peringatan menjauhi
syirik dan mengajak kepada tauhid.

[2] "Agungkanlah Tuhanmu". Agungkanlah Ia dengan berserah diri dan
beribadah kepada-Nya semata-mata.

[3] "Sucikanlah pakaianmu", maksudnya ; Sucikanlah segala amalmu dari
perbuatan syirik.

[4] "Tinggalkanlah berhala-berhala itu", artinya : Jauhkan dan bebaskan
dirimu darinya serta orang-orang yang memujanya.

Beliaupun melaksanakan perintah ini dengan tekun dan gigih selama
sepuluh tahun, mengajak kepada tauhid. Setelah sepuluh tahun itu beliau
di mi'rajkan (diangkat naik) ke atas langit dan disyari'atkan kepada
beliau shalat lima waktu. Beliau melakukan shalat di Makkah selama tiga
tahun. Kemudian, sesudah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah ke
Madinah.

Hijrah, pengertiannya, ialah : Pindah dari lingkungan syirik ke
lingkungan Islami.

Hijrah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan umat Islam. Dan
kewajiban tersebut hukumnya tetap berlaku sampai hari kiamat. Dalil yang
menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu firman Allah Ta'ala.

"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan
zhalim terhadap diri mereka sendiri [1], kepada mereka malaikat bertanya
:'Dalam keadaan bagaimana kamu ini .? 'Mereka menjawab : Kami adalah
orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah). Para malaikat berkata :
'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (kemana
saja) di bumi ini ?. Maka mereka itulah tempat tinggalnya neraka
Jahannam dan Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Akan
tetapi orang-orang yang tertindas di antara mereka, seperti kaum lelaki
dan wanita serta anak-anak yang mereka itu dalam keadaan tidak mampu
menyelamatkan diri dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), maka
mudah-mudahan Allah memaafkan mereka. Dan Allah adalah Maha Pema'af lagi
Maha Pengampun". [An-Nisaa : 97-99]

Dan firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman ! Sesungguhnya, bumi-Ku
adalah luas, maka hanya kepada-Ku saja supaya kamu beribadah".
[Al-Ankabuut : 56]

Al-Baghawi [2], Rahimahullah, berkata :"Ayat ini, sebab turunnya, adalah
ditujukan kepada orang-orang muslim yang masih berada di Makkah, yang
mereka itu belum juga berhijrah. Karena itu, Allah menyeru kepada mereka
dengan sebutan orang-orang yang beriman".

Adapun dalil dari Sunnah yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu sabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu taubat belum
ditutup, sedang pintu taubat tidak akan ditutup sebelum matahari terbit
dari barat". [Hadits Riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 4, hal.
99. Abu Dawud dalam Sunan-nya, kitab Al-Jihad, bab 2, dan Ad-Darimi
dalam Sunan-nya, kitab As-Sam, bab 70]

Setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, disyariatkan kepada beliau
zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar ma'ruf dan nahi mungkar, serta
syariat-syariat Islam lainnya.

Beliau-pun melaksanakan untuk menyampaikan hal ini dengan tekun dan
gigih selama sepuluh tahun. Sesudah itu wafatlah beliau, sedang agamanya
tetap dalam keadaan lestari.

Inilah agama yang beliau bawa : Tiada suatu kebaikan yang tidak beliau
tunjukkan kepada umatnya dan tiada suatu keburukan yang tidak beliau
peringatkan kepada umatnya supaya di jauhi. Kebaikan yang beliau
tunjukkan ialah tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah,
sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah syirik
serta segala yang dibenci dan tidak disenangi Allah.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, diutus oleh Allah kepada
seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia
untuk mentaatinya. Allah Ta'ala berfirman.

"Artinya : Katakanlah. 'Wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepada kamu semua". [Al-Araaf : 158]

Dan melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya untuk kita,
firman Allah Ta'ala.

"Artinya : ..Pada hari ini [3], telah Aku sempurnakan untukmu agamamu
dan Aku lengkapkan kepadamu ni'mat-Ku serta Aku ridhai Islam itu menjadi
agama bagimu". [Al-Maaidah : 3]

Adapun dalil yang menunjukkan bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
juga wafat, ialah firman Allah Ta'ala.

"Artinya :Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka-pun akan
mati (pula). Kemudian, sesungguhnya kamu nanti pada hari kiamat
berbantah- bantahan di hadapan Tuhanmu". [Az-Zumar : 30-31]

Manusia sesudah mati, mereka nanti akan dibangkitkan kembali. Dalilnya
firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Berasal dari tanahlah kamu telah Kami jadikan dan kepadanya
kamu Kami kembalikan serta darinya kamu akan Kami bangkitkan sekali
lagi" [Thaa-haa : 55]

Dan firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Dan Allah telah menumbuhkan kamu dari tanah dengan
sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalamnya (lagi) dan
(pada hari Kiamat) Dia akan mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya".
[Nuh : 17-18]

Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan di hisab dan diberi balasan
sesuai dengan amal perbuatan mereka, firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
buruk sesuai dengan perbuatan mereka dan memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik
(surga)".[An-Najm : 31]

Barangsiapa yang tidak mengimani kebangkitan ini, maka dia adalah kafir,
firman Allah Ta'ala.

"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menadi penyampai kabar
gembira dan pemberi peringatan, supaya tiada lagi suatu alasan bagi
menusia membantah Allah sebelum (diutusnya), serta beliulah penutup para
nabi". [An-Nisaa : 165]

"Artinya : Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka tidak akan
dibangkitkan. Katakan : 'Tidaklah demikian. Demi Tuhanku, kamu pasti
akan dibangkitkan dan niscaya akan diberitakan kepadamu apapun yang
telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah amat mudah bagi Allah".
[At-Taghaabun : 7]

Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan
pemberi peringatan. Sebagaimana firman Allah Ta'ala.

"Artinya : (Kami telah mengutus) rasul-rasul menjadi penyampai kabar
gembira dan pemberi peringatan supaya tiada lagi suatu alasan bagi
manusia membantah Allah setelah (diutusnya) para rasul itu .." [An-Nisaa
: 165]

Rasul pertama adalah Nabi Nuh 'Alaihissalam [4], Dan rasul terkahir
adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, serta beliaulah
penutup para nabi.

Dalil yang menunjukkan bahwa rasul pertama adalah Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam, firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Sesungguhnya Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana
Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya .." [An-Nisaa
: 163]

Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari
Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan memerintahkan mereka untuk
beribadat kepada Allah semata-mata dan melarang mereka beribadah kepada
thagut. Allah Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap umat
seorang rasul (untuk menyerukan) :'Beribadahlah kepada Allah (saja) dan
jauhilah thagut itu ..". [An-Nahl : 36]

Dengan demikian, Allah telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya supaya
bersikap kafir terhadap thagut dan hanya beriman kepada-Nya.

Ibnu Al-Qayyim [5], Rahimahullah Ta'ala, telah menjelaskan pengertian
thagut tersebut dengan mengatakan.

"Artinya : Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia secara
melampui batas (yang telah ditentukan oleh Allah), seperti dengan
disembah, atau diikuti atau dipatuhi".

Dan thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima :

[1] Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
[2] Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
[3] Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
[4] Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, dan
[5] Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah
diturunkan oleh Allah.

Allah Ta'ala berfirman.

"Artinya : Tiada paksaan dalam (memeluk) agama ini. Sungguh telah jelas
kebenaran dari kesesatan. Untuk itu, barangsiapa yang ingkar kepada
thagut dan beriman kepada Allah, maka dia benar-benar telah berpegang
teguh dengan tali yang terkuat, yang tidak akan terputus tali itu. Dan
Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". [Al-Baqarah : 256]

Ingkar kepada semua thagut dan iman kepada Allah saja, sebagaimana
dinyatakan dalam ayat tadi, adalah hakekat syahadat "Laa Ilaaha
Ilallah".

Dan diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda.

"Artinya : Pokok agama ini adalah Islam [6], dan tiangnya adalah shalat,
sedang ujung tulang punggungnya adalah jihad fi sabilillah". [Hadits
Shahih riwayat Ath-Thabarani dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, dan
riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami Ash-Shahih, kitab Al-Imaan, bab 8]

Hanya Allah-lah Yang Mahatau. Semoga shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad kepada keluarga dan para
sahabatnya.


[Disalin dari buku Tiga Landasan Utama, Oleh Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahab hal 27-36, Kementrian Urusan Islam, Waqaf, Da'wah dan Penyuluhan
Urusan Penerbitan dan Penyebaran Kerajaan Arab Saudi]
_________
Foote Note.
[1] Yang dimaksud dengan orang-orang yang zhalim terhadap diri mereka
sendiri dalam ayat ini, ialah orang-orang penduduk Makkah yang sudah
masuk Islam tetapi mereka tidak mau hijrah bersama Nabi, padahal mereka
mampu dan sanggup. Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir
supaya ikut bersama mereka pergi ke perang Badar, akhirnya ada diantara
mereka yang terbunuh.
[2] Abu Muhammad Al-Husein bin Mas'ud bin Muhammad Al-Farra' atau Ibnu
Al-Farra'. Al Baghawi (436-510H - 1044-1117M). Seorang ahli dalam bidang
fiqh, hadits dan tafsir. Di antara karyanya : At-Tahdziib (fiqh), Syarh
As-Sunnah (hadits), Lubaab At-Ta'wiil fi Ma'aalim At-Tanziil (tafsir).
[3] Maksudnya, adalah hari Jum'at ketika wukuf di Arafah, pada waktu
Haji Wada.
[4] Selain dalil dari Al-Qur'an yang disebutkan Penulis, yang
menunjukkan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama, di sana juga ada hadits
shahih yang menyatakan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama yang di utus
kepada penduduk bumi ini, seperti hadits riwayat Al-Bukhari dalam
Shahih-nya kitab Al-Anbiya, bab 3 dan riwayat Muslim dalam Shahih-nya
kitab Al-Iman, bab. 84. Adapun Nabi Adam Alaihissalam, menurut sebuah
hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari, Radhiyallahu anhu.
Beliau adalah nabi pertama. Dan disebutkan dalam hadits ini bahwa jumlah
para nabi ada 124 ribu orang, dari jumlah tersebut sebagai rasul 315
orang, dan dalam riwayat lain disebutkan 310 orang lebih. Lihat : Imam
Ahmad, Al-Musnad, jilid 5, hal. 178, 179 dan 265.
[5] Abu Abdillah : Muhammad bin Abu Bakar, bin Ayyub, bin Said,
Az-Zur'i,Ad-Dimasqi, terkenal dengan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah
(691-751H - 1292 - 1350M). Seorang ulama yang giat dan gigih dalam
mengajak umat Islam pada zamannya untuk kembali kepada tuntunan
Al-Qur'an dan Sunnah serta mengikuti jejak para Salaf Shalih. Mempunyai
banyak karya tulsi, antara lain : Madaarij As-Salikin, Zaad Al-Ma'aad,
Thariiq Al-Hijratain wa Baab As-Sa'aadatain, At-Tibyaan fi Aqwaam
Al-Qur'aan, Miftah Daar As-Sa'aadah.
[6] Silahkan melihat kembali pengertian Islam yang disebutkan oleh
Penulis, dalam Tiga Landasan Utama bagian 3/4

Sumber :
<http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=461&bagian=0>















[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke