AKIDAH TAUHID
   
  Oleh:Ust.Abu Fairuz Ahmad Ridwan Al-Medani
   
  MUKADDIMAH
  Akidah menduduki posisi terpenting dalam kehidupan seorang mukmin di dunia 
dan akhirat. Ibarat suatu bangunan maka akidah adalah pondasi dasar bangun 
Islam. Suatu bangunan yang megah akan runtuh menimpa penghuninya tatkala 
pondasi dasar yang dibawahnya kropos dan tidak kokoh dan tidak memiliki 
kekuatan.
   
  Segala bentuk amalan seorang mukmin tidak akan dapat diterima Allah swt jika 
akidah pelakunya rusak dan menyimpang. karena pentingnya akidah inilah maka 
seluruh dakwah para Nabi dan Rasul dimulai dan diakhiri dengan dakwah kepada 
tauhid dan akidah yang benar.
   
  Mengingat banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam masalah akidah di tubuh 
umat Islam; mengingat banyaknya fenonema kemusyrikan tersebar dimana-mana 
karena kejahilan kaum muslimin terhadap makna la-ilaha illalah-Muhammad 
Rasulullah , syarat-syaratnya, konsekwensi dan pembatalnya, bahkan lebih tragis 
lagi suatu kenyataan yang harus diterima bahwa ummat ini lebih jahil terhadap 
makna syahadatain dibandingkan kaum musyrikin dizaman Rasulullah dan zaman pra 
Islam, maka sangat relevan rasanya kita angkat kembali pembahasan seputar makna 
syahadatain,rukun-rukun, syarat-syarat, konsekwensi dan pembatal syahadat ini, 
semoga bermanfaat.
   
  MAKNA SYAHADAT LA ILAHA ILLALLAH
  Banyak terjadi kesalah pahaman dalam menafsirkan makna kalimat ini. Sebagian 
orang menafsirkannya dengan arti: 
   
  1.‘Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah’konsekwensi dari penafsiran ini 
bahwa segala tuhan-tuhan yang disembah baik yang haq ataupun batil adalah 
Allah. Tentunya ini penafsiran yang batil sebab Tuhan-tuhan yang disembah 
selain Allah sangat banyak jumlahnya,dan mustahil keseluruhan tuhan –tuhan 
tersebut adalah Allah.
   
  2. ‘Tiada pencipta selain Allah’. Kita katakan bahwa ungkapan ini tidak dapat 
membuat seseorang menjadi mukmin ahli tauhid. Sebab penafsiran ini hanya 
menetapkan tauhid Rububiyyah yang memang pada dasarnya diakui oleh orang-orang 
musyrik pada masa Rasulullah.Allah menceritakan dalam Alquran mengenai kaum 
musyrikin:
  Þõá áøöãóäö ÇúáÃóÑúÖõ æóãóä Ýöíåó Åöä ßõäÊõãú ÊóÚúáóãõæäó {84} ÓóíóÞõæáõæäó 
áöáøóåö Þõáú ÃóÝóáÇó ÊóÐóßøóÑõæäó {85} Þõáú ãóä ÑøóÈøõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö ÇáÓøóÈúÚö 
æóÑóÈøõ ÇáúÚóÑúÔö ÇáúÚóÙöíãö {86} ÓóíóÞõæáõæäó áöáøóåö Þõáú ÃóÝóáÇó ÊóÊøóÞõæäó 
{87} Þõáú ãóä ÈöíóÏöåö ãóáóßõæÊõ ßõáøö ÔóìúÁò æóåõæó íõÌöíÑõ æóáÇóíõÌóÇÑõ 
Úóáóíúåö Åöä ßõäÊõãú ÊóÚúáóãõæäó {88} ÓóíÖÞõæáõæäó áöáøóåö Þõáú ÝóÃóäøóì 
ÊõÓúÍóÑõæäó {89}
   Katakanlah:"Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika 
kamu mengetahui" (QS. 23:84)
  Mereka akan menjawab:"Kepunyaan Allah". Katakanlah:"Maka apakah kamu tidak 
ingat?" (QS. 23:85)
  Katakanlah:"Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy 
yang besar?" (QS. 23:86)
  Mereka akan menjawab:"kepunyaan Allah". Katakanlah:"Maka apakah kamu tidak 
bertaqwa?" (QS. 23:87)
  Katakanlah:"Sipakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu 
sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, 
jika kamu mengetahui?" (QS. 23:88)
  Mereka akan menjawab:"Kepunyaan Allah". Katakanlah:"(Kalau demikian), maka 
dari jalan manakah kamu ditipu?" (QS. 23:89)
   
  Walaupun mereka mengakui Allah sebagai pencipta, tetapi mereka tetap 
diperangi Rasulullah saw, selama mereka masih tetap memberikan ibadah kepada 
selain Allah.
   
  3. ‘Tiada Yang berhak membuat hukum kecuali Allah’.kita katakan penafsiran 
ini juga tidak cukup membuat seseorang menjadi mukmin, karena inipun bagian 
dari tauhid Rubuiyyah. 
   
  Penafsiran yang benar dari kalimat’la ilaha illallah’ yaitu tiada tuhan yang 
hak disembah kecuali  makna dari penafsiran ini bahwa tuhan-tuhan yang disembah 
oleh para pengikutnya memang banyak, tetapi seluruhnya disembah dengan batil, 
hanya Allah semata yang disembah dengan haq. Oleh karena itu Allah tidak 
menafikan adanya tuhan-tuhan lain, tetapi seluruhnya adalah batil. Allah 
berfirman:
  ÁóÃóÊøóÎöÐõ ãöä Ïõæäöåö ÁóÇáöåóÉð Åöä íõÑöÏúäö ÇáÑøóÍúãóÜäõ ÈöÖõÑøò 
áÇøóÊõÛúäö Úóäøöí ÔóÝóÇÚóÊõåõãú ÔóíúÆðÇ æóáÇóíõäÞöÐõæäó
  Mengapa aku akan menyembah ilah-ilah selain-Nya, jika (Allah) Yang Maha 
Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak 
memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat 
menyelamatkanku?. (QS. 36:23)
  íóÇÕóÇÍöÈóíö ÇáÓøöÌúäö ÁóÃóÑúÈóÇÈñ ãøõÊóÝóÑøöÞõæäó ÎóíúÑñ Ãóãö Çááåõ 
ÇáúæóÇÍöÏõ ÇáúÞóåøóÇÑõ {39} ãóÇÊóÚúÈõÏõæäó ãöäú Ïõæäöå Åöá ÃóÓúãóÂÁð 
ÓóãøóíúÊõãõæåó ÃóäÊõãú æóÁóÇÈóÂÄõßõã ãøóÂÃóäÒóáó Çááåõ ÈöåóÇ ãöä ÓõáúØóÇäò 
Åöäö ÇáúÍõßúãõ ÅöáÇøó ááåö ÃóãóÑó ÃóáÇøóÊóÚúÈõÏõæÇ ÅöáÂøðÅöíøóÇåõ Ðóáößó 
ÇáÏøöíäõ ÇáúÞóíøöãõ æóáóßöäøó ÃóßúËóÑó ÇáäøóÇÓö áÇóíóÚúáóãõæäó {40}
  Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, rabb-rabb yang 
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (QS. 12:39)
  Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama 
yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu 
keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. 
Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang 
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. 12:40)
   
  RUKUN LA ILAHA ILLALLAH
  La ilaha illallah memiliki dua rukun.
  Pertama: nafi (menolak), yaitu terkandung dalam ungkapan la ilaha(tiada tuhan 
yang hak disembah).konsekwensinya adalah menolak segala bentuk tuhan-tuhan yang 
disembah dengan batil.
  Kedua: itsbat (menetapkan), yaitu yang terkandung dalam ungkapan:”illallah”. 
Konsekwensinya yaitu menetapkan ketuhanan hanya milik Allah semata,Dialah yang 
berhak untuk diberikan segala bentuk ibadah kita.
  SYARAT LA ILAHA ILLALLAH
  Ada tujuh hal yang menjadi syarat sahnya pengucapan la ilaha illallah, jika 
satu saja dari ketujuh syarat itu tidak dipenuhi maka sia-sialah pengucapan 
tersebut.ketujuh sarat tersebut sebagai berikut:
  1.            al-ilmu(mengerti maknanya).lawannya adalah al-jahlu (tidak 
mengerti maknanya).maksud berilmu disini yaitu mengetahui apa yang ditolak dan 
ditetapkan oleh kalimat ini. Dalilnya firman Allah swt:
  ÅöáÇøó ãóä ÔóåöÏó ÈöÇáúÍóÞøö æóåõãú íóÚúáóãõæäó
  akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui 
yang hak (tauhid) dan mereka menyakini(nya). (QS. 43:86)Ò
  2.            al-yaqin(yakin). Lawannya adalah as-syak (ragu-ragu).jika 
seseorang ragu dengan apa yang dituntut kalimat ini maka ucapannya dianggap 
batal. Allah swt berfirman:
  ÅöäøóãóÇ ÇáúãõÄúãöäõæäó ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ÈöÇááåö æóÑóÓõæáöåö Ëõãøó áóãú 
íóÑúÊóÇÈõæÇ
  Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman 
kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu (QS. 49:15).
  3.            al-Qabul (menerima). Lawannya adalah 
ar-raddu(menolak).konsekwensi dari kalimat ini yakni dengan menyembah Allah 
semata dan meninggalkan segala bentuk ibadah kepada selain-Nya. Allah berfirman:
  Åöäøóåõã ßóÇäõæÇ ÅöÐóÇ Þöíáó áóåõãú áÂÅöáóåó ÅöáÇøó Çááåõ íóÓúÊóßúÈöÑõæäó 
{35} æóíóÞõæáõæäó ÃóÆöäøóÇ áóÊóÇÑößõæÇ ÁóÇáöåóÊöäóÇ áöÔóÇÚöÑò ãøóÌúäõæäò {36}
  Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:"Laa ilaaha 
illallah" (Tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah) mereka 
menyombongkan diri. (QS. 37:35)
  dan mereka berkata:"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan 
sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair gila?" (QS. 37:36).
  4.            al-inqiyadh( tunduk berserah diri).kebalikannya adalah 
at-tark(meninggalkan).Allah berfirman:
   
  æóãóä íõÓúáöãú æóÌúåóåõ Åöáóì Çááåö æóåõæó ãõÍúÓöäñ ÝóÞóÏö ÇÓúÊóãúÓóßó 
ÈöÇáúÚõÑúæóÉö ÇáúæõËúÞóì
  Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang 
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang 
kokoh.Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. 31:22).
  5.            as-sidq(jujur). kebalikannya adalah al-kazibu (dusta).maknanya 
yaitu hati selaras turut membenarkan apa yang diucapkan lisan. Allah berfirman:
  æóãöäó ÇáäøóÇÓö ãóäú íóÞõæáõ ÁóÇãóäøóÇ ÈöÇááøóåö æóÇáíóæúãö ÇáÃóÎöÑö æóãóÇ 
åõã ÈöãõÄúãöäöíäó {8} íõÎóÇÏöÚõæäó Çááøóåó æóÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ æóãóÇ 
íóÎúÏóÚõæäó ÅöáÇøó ÃóäÝõÓóåõãú æóãóÇ íóÔúÚõÑõæäó {9} Ýöí ÞõáõæÈöåöã ãøóÑóÖõõ 
ÝóÒóÇÏóåõãõ Çááøóåõ ãóÑóÖðÇ æóáóåõãú ÚóÐøÇÈñ Ãóáöíãõ ÈöãóÇ ßóÇäõæÇ íóßúÐöÈõæäó 
{10}
  Di antara manusia ada yang mengatakan:"Kami beriman kepada Allah dan Hari 
Kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. 
2:8)
  Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya 
menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)
  Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi 
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS. 2:10).
  6.            al-Ikhlas.kebalikannya adalah as-syirk. Makna ikhlas yaitu 
membersihkan segala bentuk amalan dari segala unsur syirik. Rasulullah saw 
bersabda:” Sesungguhnya Allah haramkan atas api neraka terhadap orang yang 
mengucapkan la ilaha illallah karena mengharapkan wajah Allah semata.”(HR. 
Bukhari-Muslim).
  7.            al-hubbu (cinta). kebalikannya adalah al-bughdhu(benci). Allah 
berfirman :
  æóãöäó ÇáäøóÇÓö ãóä íóÊøóÎöÐõ ãöä Ïõæäö Çááåö ÃóäÏóÇÏðÇ íõÍöÈøõæäóåõãú 
ßóÍõÈøö Çááåö æóÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ÃóÔóÏøõ ÍõÈøðÇ ááåö
  Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan 
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan 
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS. 2:165).
   
  KONSEKWENSI DARI KALIMAT LA ILAHA ILLALLAH
  Konsekwensi dari kalimat la ilah illallah adalah meninggalkan segala bentuk 
ibadah kepada selain Allah yang ditunjukkan dengan ungkapan ‘la ilaha’. 
Selanjutnya  beribadah hanya kepada Allah semata, yang ditunjukkan oleh kalimat 
‘illallah’. Sebab realita yang terjadi bahwa banyak orang yang mengatakannya 
tetapi, perbuatan mereka menyelisihi apa yang telah mereka ucapkan. Mereka 
mengatakannya sementara di sisi lain masih tetap mengantungkan harapan dan doa 
kepada makhluk, seperti kuburan para wali, benda-benda yang dikeramatkan dan 
sebagainya.
   
  MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH
  Maknanya yaitu mengaku secara zahir dan batin bahwa Muhammad adalah hamba 
Allah dan Rasulnya yang diutus kepada seluruh manusia, selanjutnya mengerjakan 
segala konsekwensi dari ucapan tersebut berupa mentaati segala perintahnya, 
membenarkan segala berita yang disampaikannya, menjauhi segala yang 
dilarangnya,dan tidak beribadah menyembah Allah kecuali dengan mengikuti 
apa-apa yang disyariatkan Rasulullah saw.
   
  RUKUN SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH
  Dalam kesaksian ini terdapat dua rukun yang sangat penting diketahui, yaitu:
  1.     Muhammad adalah hamba Allah.
  2.     Muhammad adalah Rasul utusan Allah.
  Rukun pertama memiliki konsekwensi agar kita tidak berlebih-lebihan dalam 
memuliakan Rasulullah hingga mengangkat derajat beliau ketingkat 
Uluhiyyah,seolah-olah beliau sebanding dengan Allah. Sebab beliau adalah 
manusia yang tidak bisa mendatangkan bagi dirinya manfa’at ataupun menolak 
mudarat kecuali apa yang telah dikehendaki Allah. beliau juga tidak mengetahui 
perkara ghaib. Allah berfirman:
  Þõá áÂÃóÞõæáõ áóßõãú ÚöäÏöì ÎóÒóÂÆöäõ Çááåö æóáÂÃóÚúáóãõ ÇáúÛóíúÈó 
æóáÂÃóÞõæáõ áóßõãú Åöäøöí ãóáóßñ Åöäú ÃóÊøóÈöÚõ ÅöáÇøó ãóÇíõæÍóì Åöáóíøó Þõáú 
åóáú íóÓúÊóæöí ÇáÃóÚúãóì æóÇáúÈóÕöíÑõ ÃóÝóáÇó ÊóÊóÝóßøóÑõæäó
  Katakanlah:"Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada 
padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku 
mengatakan kepadamu bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa 
yang telah diwahyukan kepadaku. Katakanlah:"Apakah sama orang yang buta dengan 
orang yang melihat". Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya). (QS. 6:50)
   
  Berapa banyak kaum muslimin yang terjerumus memuja-muja Rasulullah saw, 
seperti di dalam kitab yang ditulis oleh Muhammad Alawi Maliki, ‘Adz-Dzakhaair 
Muhammadiyyah’. Diantaranya mengklaim bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam memiliki sifat-sifat ilahiyah yang khusus bagi Allah. Sebagai contoh, 
perkataannya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menguasai 
perbendaharaan langit dan bumi, beliau memiliki hak membagi-bagikan tempat di 
surga, beliau mengetahui perkara ghaib dan lima perkara yang hanya diketahui 
oleh Allah, keyakinannya bahwa segala sesuatu diciptakan karena beliau, bahwa 
malam kelahiran beliau (malam maulid) lebih baik daripada malam Lailatul Qadr. 
Demikian pula keyakinannya bahwa segala sesuatu bergantung kepada Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Termasuk di antaranya persetujuannya terhadap 
kasidah-kasidah yang ia nukil dalam kitabnya tersebut yang berisi istighatsah 
kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan istijaarah
 (memohon perlindungan) kepada beliau. Bahwasanya saat menghadapi kesulitan 
harus memohon kepada beliau dan apabila beliau tidak mengabulkan maka tidak ada 
lagi tempat meminta pertolongan dalam menghadapi musibah dan masih banyak lagi 
perkara lainnya.
   
  Adapun rukun kedua memiliki konsekwensi bahwa Muhammad itu adalah seorang 
utusan Allah yang harus di ikuti, dijadikan contoh dan tidak boleh didustakan, 
sebab apa yang diucapkannya adalah wahyu semata.
   
  Dengan dua rukun ini kita dapat memahami kekeliruan dua kelompok kaum 
muslimin yang saling bertolak belakang dalam menyikapi diri Rasulullah, antara 
yang terlalu mengkultuskan beliau hingga menggangap beliau seolah tuhan yang 
disembah dan diminta, dan kelompok lainnya yang terlalu menyepelekan kedudukan 
Rasulullah saw, dengan dalih bahwa beliau adalah manusia biasa yang bisa salah 
dan bisa benar, oleh karena itu-menurut pandangan mereka- syariatnya tidak 
harus di ikuti dan kini tidak sesuai lagi dengan zaman.
   
  KONSEKWENSI SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH
  Yaitu dengan mentaatinya, membenarkannya, menjauhi larangannya, mencukupkan 
diri dengan berpegang dengan sunnahnya, dengan meninggalkan segala bentuk 
bid’ah dan perkara-perkara baru yang diada-adakan dalam agama ini, mendahulukan 
perkataannya dari segala perkataan manusia lainnya.
   
  PEMBATAL SYAHADATAIN
  Pembatal syahdatain yaitu segala sesuatu yang dapat mengugurkan keislaman 
seseorang. Seseorang yang mengucapkan dua kalimat ini dianggap telah masuk ke 
dalam Islam dan telah menjadi seorang muslim dengan konsekwensi mematuhi segala 
aturan yang terkandung dalam dua kalimat ini. Maka ketika seseorang melanggar 
kandungan dari dua kalimat tersebut,berarti dia telah menggugurkan syahadatnya 
sendiri walaupun masih tetap mengucapkannya dan mengatakan dirinya muslim.
   
  Pembatal keislaman seseorang banyak jumlahnya, para ulama telah 
menyebutkannya dalam kitab-kitab fikih yang mereka beri judul dengan ‘bab 
riddah’. Dari sekian banyak perkara tersebut kita akan sebutkan sepuluh macam 
pembatal yang terpenting yaitu:
  1.     syirik kepada Allah dengan memberikan ibadah kepada selainnya. Allah 
berfirman:
  Åöäøó Çááåó áÇóíóÛúÝöÑõ Ãóä íõÔúÑóßó Èöåö æóíóÛúÝöÑõ ãóÇÏõæäó Ðóáößó áöãóä 
íóÔóÂÁõ æóãóä íõÔúÑößú ÈöÇááåö ÝóÞóÏö ÇÝúÊóÑóì ÅöËúãðÇ ÚóÙöíãðÇ
  Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni 
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. 
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang 
besar. (QS. 4:48)
  Åöäøóåõ ãóä íõÔúÑößú ÈöÇááåö ÝóÞóÏú ÍóÑøóãó Çááåõ Úóáóíúåö ÇáúÌóäøóÉó 
æóãóÃúæóÇåõ ÇáäøóÇÑõ æóãóÇáöáÙøóÇáöãöíäó ãöäú ÃóäÕóÇÑò
  Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti 
Allah mengharamkan kepadanya jannah, dan tempatnya ialah naar, tidaklah ada 
bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun. (QS. 5:72).Diantara bentuk 
kesyirikan yaitu:menyembelih untuk selain Allah baik untuk wali ataupun jin.
  2.         menjadikan seorang makhluk sebagai perantara dalam beribadat 
kepada Allah, baik dengan berdoa kepada makhluk tersebut, meminta syafa’at, dan 
bertawakkal penuh kepada mereka ,maka hal ini dianggap kafir secara ijma’. 
Sebagaimana orang –orang yang menjadikan wali-wali yang telah terkubur sebagai 
perantara antara dirinya dan Allah sambil berdoa kepada wali tersebut, meminta 
hajat padanya dan memohon perlindungan dari mara bahaya dan sebagainya.
  3.     orang-orang yang tidak mengkafirkan orang kafir, atau ragu terhadap 
kekafiran mereka atau malah membenarkan agama mereka, hal ini akan membuat dia 
menjadi kafir.
  4.     orang yang beranggapan bahwa ada petunjuk selain petunjuk Rasulullah 
saw  yang lebih sempurna dari petunjuk beliau, atau beranggapan bahwa hukum 
yang diterapkan oleh selain Rasulullah saw lebih baik dari hukum yang beliau 
bawa, seperti orang-orang yang lebih memilih hukum-hukum yang dibuat oleh 
thagut-thagut itu dari pada hukum Rasulullah saw maka dia telah kafir.
  5.     orang-orang yang membenci sesuatu hal yang memang jelas dibawa 
Rasulullah saw dan bagian dari syariatnya-walaupun dia mengamalkannya-maka 
telah menjadi kafir.
  6.     orang-orang yang menghina ataupun memperolok-olok agama yang dibawa 
Rasulullah, baik memperolok ganjaran pahala yang dijanjikan Allah ataupun 
ancaman bagi pelaku kemaksiatan, maka dia menjadi kafir,Allah berfirman:
  æóáóÆöä ÓóÃóáúÊóåõãú áóíóÞõæáõäøó ÅöäøóãóÇ ßõäøÇ äóÎõæÖõ æóäóáúÚóÈõ Þõáú 
ÃóÈöÇááåö æóÁóÇíóÇÊöåö æóÑóÓõæáöåö ßõäÊõãú ÊóÓúÊóåúÒöÁõæäó {65} áÇóÊóÚúÊóÐöÑõæÇ 
ÞóÏú ßóÝóÑúÊõã ÈóÚúÏó ÅöíãóÇäößõãú Åöä äøóÚúÝõ Úóä ØóÇÆöÝóÉò ãøöäßõãú äõÚóÐøöÈú 
ØóÇÆöÝóÉð ÈöÃóäøóåõãú ßóÇäõæÇ ãõÌúÑöãöíäó {66} 
  Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), 
tentu mereka akan menjawab:"Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan 
bermain-main saja". Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan 
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". (QS. 9:65)Tidak usah kamu minta maaf, 
karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu 
(lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) di 
sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (QS. 9:66).
  7.     sihir, dan diantaranya yaitu as-sharfu wal athfu(sihir yang membuat 
seseorang dicintai suaminya ataupun menjadi dibenci). Siapa saja yang berbuat 
sihir, atau ridho dengan perbuatan ini dianggap telah kafir. Allah berfirman:
  óÇÊøóÈóÚõæÇ ãóÇ ÊóÊúáõæÇ ÇáÔøóíóÇØöíäõ Úóáóì ãõáúßö ÓõáóíúãóÇäó æóãóÇßóÝóÑó 
ÓõáóíúãóÇäõ æóáóßøöäøó ÇáÔøóíóÇØöíäó ßóÝóÑõæÇ íõÚóáøöãõæäó ÇáäøóÇÓó ÇáÓøöÍúÑó 
æóãóÂÃõäÒöáó Úóáóì Çáúãóáóßóíúäö ÈöÈóÇÈöáó åóÇÑõæÊó æóãóÇÑõæÊó æóãóÇ 
íõÚóáøöãóÇäö ãöäú ÃóÍóÏò ÍóÊøóì íóÞõæá ÅöäøóãóÇ äóÍúäõ ÝöÊúäóÉñ ÝóáÇó ÊóßúÝõÑú
   
   Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan 
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal 
Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang 
kafir (mengerjakan sihir). Merek mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang 
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaiu Harut dan Marut, 
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum 
mengatakan:"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu 
kafir". (QS. 2:102).
  8.     membantu orang-orang musyrikin untuk menghancurkan kaum muslimin. 
Allah berfirman:
  íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ áÇó ÊóÊøóÎöÐõæÇ ÇáúíóåõæÏó æóÇáäøóÕóÇÑóì 
ÃóæúáöíóÂÁó ÈóÚúÖõåõãú ÃóæúáöíóÂÁõ ÈóÚúÖò æóãóä íóÊóæóáøóåõã ãøöäßõãú ÝóÅöäøóåõ 
ãöäúåõãú Åöäøó Çááåó áÇóíóåúÏöí ÇáúÞóæúãó ÇáÙøóÇáöãöíäó
   
  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan 
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi 
sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi 
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya 
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (QS. 5:51).
  9.     orang yang berkeyakinan bahwa ada manusia yang boleh keluar dan tidak 
mengikuti syariat Nabi Muhammad, dengan alasan bahwa Nabi Khidir boleh keluar 
dan tidak mengikuti syariat Nabi Musa, maka dia telah kafir. Sebagaimana 
anggapan sebagian kelompok sufi yang sesat bahwa seseorang jika telah mencapai 
tingkat tertinggi yaitu tingkat ma’rifat maka dia tidak lagi mengikuti syariat 
Muhammad.
  10.                     berpaling dan tidak mau mempelajari Agama Allah, dan 
tidak mau mengamalkannya. Allah berfirman:
  æóãóäú ÃóÙúáóãõ ãöãøóä ÐõßøöÑó ÈöÆóÇíóÇÊö ÑóÈøöåö Ëõãøó ÃóÚúÑóÖó ÚóäúåóÂ 
ÅöäøóÇ ãöäó ÇáúãõÌúÑöãöíäó ãõäÊóÞöãõæäó
  Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan 
ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya Sesungguhnya Kami akan 
memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (QS. 32:22).
   
  Dalam hal yang disebutkan diatas tidak ada beda bagi orang yang mengatakan 
atau mengucapkannya dengan bergurau ataupun serius, ataupun dalam kondisi 
takut, keculai orang yang dipaksa. Hal-hal diatas disebutkan karena itu yang 
paling banyak terjadi di dalam diri kaum muslimin. Semoga Allah melindungi kita 
dari kesyirikan, amin.
   
   
   
   
  DAFTAR REFERENSI
  -Aqidatut Tauhid, karya Dr. Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
  -Hiwar Ma’a Al-Maliki,karya Abdullah bin Sulaiman Bin Mani’
  -fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, artikel Syiekh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin.

                
---------------------------------
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke