3 Pokok Ajaran Islam   
  Oleh : Akh Abu Hudzaifah M Fakhruddin Yusuf
   
  Sejauh mana pemahaman kita ?
  Tak terasa, sudah sejak lama sekali (mungkin sudah belasan bahkan puluhan 
tahun atau bahkan lebih) kita termasuk sebagai seorang muslim. Nikmat yang 
besar ini patutlah kita syukuri, karena banyak diantara manusia yang tidak 
memperoleh nikmat ini. Dan nikmat inilah yang sangat menentukan bahagia atau 
sengsaranya kita di hari akhir nanti.
   
  Pada kesempatan ini, tidaklah kami ingin menanyakan ’sejak kapan kita masuk 
Islam ?’ atau ‘bagaimana ceritanya kita masuk Islam ?’ karena jawaban 
pertanyaan ini bukanlah suatu yang paling mendasar dan paling penting. Namun 
pertanyaan paling penting yang harus kita renungkan dan kita jawab pada setiap 
diri kita adalah: “sudah sejauh manakah kita telah memahami dan mengamalkan 
ajaran kita ini ?” Pertanyaan inilah yang paling penting yang harus direnungkan 
dan dijawab, karena jawaban pertanyaan inilah yang nantinya sangat menentukan 
kualitas keislaman dan ketakwaan seseorang. Alloh berfirman, “Demi masa. 
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang 
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati di 
dalam kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al Ashr : 
1-3). Alloh juga berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu 
disisi Alloh ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (Al
 Hujurot : 13)
   
  Pokok Ajaran Islam
  Sebagaimana yang telah diketahui bahwa ajaran Islam ini adalah ajaran yang 
paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam Islam, mulai dari urusan 
buang air besar sampai urusan negara, Islam telah memberikan petunjuk di 
dalamnya. Alloh berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu 
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam 
menjadi agama bagimu”. (Al-Maidah : 3)
   
  Salman Al-Farisi berkata,“Orang-orang musyrikin pernah mengatakan kepada 
kami, ‘Sesungguhnya Nabi kamu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu 
sampai buang air besar!’. Jawab Salman, ‘benar!” (Hadits Shohih riwayat 
Muslim). Semua ini menunjukkan sempurnanya agama Islam dan luasnya petunjuk 
yang tercakup didalamnya, yang tidaklah seseorang itu butuh kepada petunjuk 
selainnya, baik itu teori demokrasi, filsafat atau lainnya; ataupun ucapan 
Plato, Aristoteles atau siapa pun juga. 
   
  Meskipun begitu luasnya petunjuk Islam, pada dasarnya pokok ajarannya 
hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri. 
Inilah inti ajaran para Nabi dan Rosul yang diutus oleh Alloh kepada ummat 
manusia. Maka barangsiapa yang tidak melaksanakan ketiga hal ini pada 
hakikatnya dia bukanlah pengikut dakwah para Nabi. Keadaan orang semacam ini 
tidak ubahnya seperti orang yang digambarkan oleh seorang penyair,
   
  Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila,
  namun laila tidak mengakui pengakuan mereka semua
   
  1. Berserah diri kepada Alloh dengan merealisasikan tauhid
  Pokok pertama adalah perendahan diri dan ketundukan kepada Alloh dengan 
tauhid, yakni mengesakan Alloh dalam setiap peribadahan kita. Tidak boleh 
menujukan satu saja dari jenis ibadah kita kepada selain-Nya. Karena memang 
hanya Dia yang berhak untuk diibadahi. Dia lah yang telah menciptakan kita, 
memberi rizki kita dan mengatur alam semesta ini, pantaskah kita tujukan ibadah 
kita kepada selain-Nya, yang tidak berkuasa dan berperan sedikitpun pada diri 
kita ?
   
  Semua yang disembah selain Alloh tidak mampu memberikan pertolongan bahkan 
terhadap diri mereka sendiri sekalipun. Alloh berfirman,“Apakah mereka 
mempersekutukan (Allah) dengan berhala-berhala yang sama sekali tak dapat 
menciptakan sesuatupun ? Sedang berhala-berhala itu sendiri yang diciptakan. 
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada para 
penyembahnya, bahkan kepada diri meraka sendiripun berhala-berhala itu tidak 
dapat memberi pertolongan”. (Al -A’rof : 191-192).
   
  Semua yang disembah selain Alloh tidak memiliki sedikitpun kekuasaan di alam 
semesta ini. Alloh berfirman,“Dan orang-orang yang kamu seru selain Alloh tiada 
mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka 
tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat 
memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari 
kesyirikan (do’a)mu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu 
sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui”. (Fathir : 13-14)
   
  2. Tunduk dan patuh kepada Alloh dengan sepenuh ketaatan
  Pokok Islam yang kedua adalah adanya ketundukan dan kepatuhan yang mutlak 
kepada Alloh. Dan inilah sebenarnya yang merupakan bukti kebenaran pengakuan 
imannya. Penyerahan dan perendahan semata tidak cukup apabila tidak disertai 
ketundukan terhadap perintah-perintah Alloh dan Rosul-Nya dan menjauhi apa-apa 
yang dilarang, semata-mata hanya karena taat kepada Alloh dan hanya mengharap 
pahala melihat wajah-Nya semata, berharap dengan balasan yang ada di sisi-Nya 
serta takut akan adzab-Nya.
   
  Kita tidak dibiarkan mengatakan sudah beriman lantas tidak ada ujian yang 
membuktikan kebenaran pengakuan tersebut. Alloh berfirman,“Apakah manusia itu 
mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : “Kami telah beriman”, sedang mereka 
tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum 
mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan 
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. ( Al-Ankabut : 2-3).
   
  Orang yang beriman tidak boleh memiliki pilihan lain apabila Alloh dan 
Rosul-Nya telah menetapkan keputusan. Alloh berfirman,”Dan tidaklah patut bagi 
laki-laki yang beriman dan tidak pula perempuan yang beriman, apabila Alloh dan 
Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan 
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya maka 
sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata”. (Al Ahzab: 36). 
   
  Orang yang beriman tidak membantah ketetapan Alloh dan Rosul-Nya akan tetapi 
mereka mentaatinya lahir maupun batin. Alloh berfirman,“Sesungguhnya jawaban 
orang-orang beriman, bila mereka diseru kepada Alloh dan Rosul-Nya agar rosul 
menghukum di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan 
mereka itulah orang-orang yang beruntung. (An Nur : 51)
   
  3. Memusuhi dan membenci syirik dan pelakunya
  Seorang muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan Alloh, 
maka konsekuensi dari benarnya keimanannya maka ia juga harus berlepas diri dan 
membenci perbuatan syirik dan pelakunya. Karena ia belum dikatakan beriman 
dengan sebenar-benarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Alloh dan 
membenci apa yang dibenci Alloh. Padahal syirik adalah sesuatu yang paling 
dibenci oleh Alloh. Karena syirik adalah dosa yang paling besar, kezhaliman 
yang paling zhalim dan sikap kurang ajar yang paling bejat terhadap Alloh, 
padahal Allohlah Robb yang telah menciptakan, memelihara dan mencurahkan kasih 
sayang-Nya kepada kita semua.
   
  Alloh telah memberikan teladan bagi kita yakni pada diri Nabiyulloh Ibrohim 
‘alaihis salam agar berlepas diri dan memusuhi para pelaku syirik dan 
kesyirikan. Alloh berfirman,“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik 
bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka 
berkata kepada kaum mereka : “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan 
dari apa yang kamu sembah selain Alloh, kami mengingkari kamu dan telah nyata 
antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu 
beriman kepada Alloh saja.”(Al-Mumtahanah : 4).
   
  Jadi ajaran Nabi Ibrohim ‘alaihis salam bukan mengajak kepada persatuan 
agama-agama sebagaimana yang didakwakan oleh tokoh-tokoh Jaringan Islam 
Liberal, akan tetapi dakwah beliau ialah memerangi syirik dan para pemujanya. 
Inilah millah Ibrohim yang lurus!. Demikian pula Nabi Muhammad shollallohu 
‘alaihi wa sallam senantiasa mengobarkan peperangan terhadap segala bentuk 
kesyirikan dan memusuhi para pemujanya. Inilah tiga pokok ajaran Islam yang 
harus kita ketahui dan pahami bersama untuk dapat menjawab pertanyaan diatas 
dengan jawaban yang yakin dan pasti. Dan di atas ketiga pokok inilah aqidah dan 
syari’ah ini dibangun. Maka kita mohon kepada Alloh semoga Alloh memberikan 
taufiq kepada kita untuk dapat memahami agama ini, serta diteguhkan di atas 
jalan meniti din ini. Wallohu a’lam 
   
  Sumber : Muslim.or.id

                
---------------------------------
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke