PENGANTAR "barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hndaklah ia mengerjakan amal sholih, dan janganlah ia MEMPERSEKUTUKAN seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya." (qs.Al-Kahfi:110)
--------------------------------------------------------------------------------------------------- TAWASSUL Tawassul artinya "mendekat", al-Wasilah adalah "perantara". Al-Hafizh Ibnu Katsir mengutup dari Ibnu Abbas r.a., bahwa wasilah (di qs. Al-Isra':57) ialah peribadatan yang dapat mendekatkan diri (tawassul) kepada Allah. Bila ingin bertaqarrub (dekat) kepada-Nya, maka harus mendekat (tawassul) kepada Allah dengan amal-amal shalih yang disukai dan diridhoi-Nya. Dia tidak membiarkan amalan-amalan tersebut dikerjakan SEKEHENDAK HATI, atau berlandaskan PERASAAN atau AKAL semata. Wasilah ada dua jenis, yaitu wasilah Kauniyah, misal: air adalah wasilah (sarana) untuk menghilangkan dahaga, dll. Wasilah Syar'iyah, yaitu contohnya: mengucap 2 kalimat syahadat adalah sarana (wasilah) untuk dapat masuk surga, dll. Wasilah ada Yang Boleh ada Yang Haram. Wasilah yang haram! Contohnya: ISTIGHATSAH (minta pertolongan) kepada para wali dan orang-orang shalih yang sudah mati, agar dipenuhihajat mereka; seperti dijauhkan dari bahaya, disembuhkan dari penyakit, diluaskan rezeki, dll. Kemudian mereka mengusap-usap pagar besi, batu-batu kuburan, melontarkan kertas yang telah ditulisi semua yang menjadi permintaan. Firman Allah: "ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih, dan orang-orang yang mengambil pelindung selalu Allah berkata:"kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka MENDEKATKAN kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya," sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang PENDUSTA dan SANGAT INGKAR. (Az-Zumar:3) Maksud ayat: Yang membawa mereka (orang musrik) mengadakan peribadatan kepada patung-patung (orang sholeh) (yang telah mati) itu adalah agar yang diibadahi itu memberi syafaat kepada mereka disisi Allah. Oleh sebab itu, Allah tidak akan memberi hidayah kepada yang mendustakan dan kafir terhadap ayat-ayat Allah. (tafsir Ibnu Katsir) Wasilah yang boleh! Contohnya ke-1: Tawassul kepada Allah dengan salah satu nama-Nya yang baik (al-asma'ul Husna) Firman Allah: "Dan bagi Allah nama-nama yang baik, karena itu berdo'alah dengannya." (qs.al-A'raf:180) Contohnya ke-2: Tawassul kepada Allah dengan AMAL SHALIH yang dilakukan oleh orang yang berdoa itu sendiri. Firman Allah: "Yaitu orang-orang yang berdoa, "Ya Rabbi, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka."(qs. Ali Imran:16) Contohnya ke-3: Tawassul kepada Allah dengan DENGAN DOA orang yang shalih.. Hadits: Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Umar bin Khaththab r.a., apabila terjadi musim paceklik, ia meminta hujan melalui Abbas bin Abdul Munthlib, lalu berkata: "Ya Allah, kami dahulu bertawassul kepada-Mu melalui Nabi kami, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami, sekarang kami memohon kepadamu melalui paman Nabi kami, maka berilah kami hujan." Ia berkata: "lalu mereka pun diberi hujan." Kesimpulan: Semua doa yang disebutkan di dalam al-Quran, tak ada satupun yang menyebutkan tentang tawassul dengan KEMULIAAN, KEHORMATAN, HAK atau KEDUDUKAN sutau makhluk. PEMBANTAH! Orang-orang yang tidak sependapat dalam masalah tawassul, melontarkan beberapa sanggahan dan tuduhan untuk mendukung pendapat mereka yang keliru, dan mengesankan kepada umum akan keabsahannya dengan menjungkir balikkan permasalahan. Salah satu sebagai contoh sanggahan mereka dengan berpijak hadits Umar: (diambil dari hadits diatas). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Umar bin Khaththab r.a., apabila terjadi musim paceklik, ia meminta hujan melalui Abbas bin Abdul Munthlib, lalu berkata: "Ya Allah, kami dahulu bertawassul kepada-Mu melalui Nabi kami, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami, sekarang kami memohon kepadamu melalui paman Nabi kami, maka berilah kami hujan." Ia berkata: "lalu mereka pun diberi hujan." Dari hadits diatas mereka pahami bahwa Umar r.a. bertawassul dengan kehormatan al-Abbas disisi Allah. Tanggapan! Pemahaman mereka KELIRU dan TERTOLAK, karena TIDAK PERNAH ada sama sekali bahwa cara bertawassul para sahabat adalah dengan menyebutkan di dalam do'a mereka NAMA NABI s.a.w., meminta kepada Allah dengan Hak dan Kemuliaannya disisi-Nya. Bahkan yang banyak ditemukan didalam kitab-kitab hadits adalah para sahabat bertawassul dengan Nabi s.a.w. dengan CARA MENDATANGI Nabi s.a.w. dan meminta beliau secara lansung agar berdo'a untuk mereka kepada Allah. Firman Allah: "Sesungguhnya apabila mereka ketika menganiaya dirinya datag kepadamu, lalu memohon Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (qs.An-Nisa':64) wassalam. Sumber: -Tafsir Ibnu Katsir -TAWASSUL & TABARRUK oleh: Syeikh al-Bani dan Dr. Ali bin Nafi'al-Ulyanu. --- to be continue (insya Allah), kirim pahala kepada mayit --- [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/