ARTIKEL SERIAL RAMADHAN 
(Bagian ke-5)

SHAUM, KESEHATAN, DAN ETOS KERJA

1.      Pendahuluan

Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah, melalui Rasul-rasul-Nya. Di
antaranya membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus ditaati manusia
muslim. Peraturan itu tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam
mencakup seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang
kesehatan. Di antara sabda Nabi Muhammad Saw tentang kesehatan, adalah:

"Berpuasalah kalian, maka kalian akan sehat."

Islam mengatur kesehatan dan menentukan untuk apa kita harus sehat serta
menjelaskan tujuan hidup kita di dunia. Tentang tujuan hidup manusia, Allah
berfirman,

"Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku".

Sabda Rasulullah saw.,

"Mohonlah kepada Allah keselamatan dari penyakit dan bala, sesungguhnya,
tiada suatu pemberian Allah sesudah iman yang lebih baik dari keselamatan."

2.      Definisi Shaum

Secara bahasa (lughoh), shaum berarti imsak (menahan diri), yaitu menahan
diri secara umum, apakah menahan diri dari berbicara, bergerak, makan, dan
minum.

Secara istilah syar'i, shaum adalah menahan diri dari dua syahwat, yaitu
syahwat perut dan syahwat seksual. Menahan diri dari makan dan minum serta
mencampuri istri, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari
(maghrib).

Puasa (shaum) harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw., yaitu
dengan menjaga segala sesuatu yang membatalkan puasa. Menjaga adab-adab
puasa yang merusak nilai puasa dan mengerjakan amalan-amalan yang dianjurkan
selama puasa.

3.      Pengertian Sehat

Keadaan sehat bukan semata-mata dari kondisi fisik seseorang saja, tapi
keadaan psikis dan sosialnya juga menentukan. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
membuat defisi sehat, sebagai berikut:

"Health is a condition of physical, mental, and social well-being and not
just merely the absent of disease and infirmity."

Sehat adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan yang baik (sehat) dari
fisik, mental, dan sosial, bukan hanya sekedar terbebas dari penyakit dan
kecacatan.

Puasa dalam hubungannya dengan kesehatan, akan memberikan pengaruhnya yang
sangat positif dan mendasar, yaitu menghadapi permasalahan kesehatan dari
segi pendekatan promotif, preventif, dan kuratif.

Dengan berpuasa, seseorang akan mengatur perilaku hidupnya. Mengatur atau
menahan hawa nafsunya dari berbagai perilaku yang merugikan kesehatan, baik
fisik, mental, maupun sosial. Karena sebagaimana kita ketahui, bahwa
perilaku seseorang atau masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap derajat
kesehatan seseorang atau masyarakat tersebut. 

Misalnya, suka makan terlalu banyak akan menyebabkan kegemukan, yang akan
memberikan resiko kepada beberapa jenis penyakit. Perilaku penyimpangan
seksual akan menyebabkan terjadinya berbagai penyakit kelamin yang
berbahaya. Merokok dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung dan
sebagainya.

Para sarjana telah melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak
kejiwaan yang dibawa oleh syari'at seperti shalat, puasa, kasih sayang dan
sebagainya. Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini pada
sel-sel tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel tubuh
lainnya? 

Penelitian ilmiah ini sampai pada suatu kenyataan yang mengagumkan, yang
menambah keimanan mereka. Sehingga, mereka menjadi tekun beragama dan teguh
menjalankan syari'at-syari'at-Nya. Benarlah apa yang difirmankan Allah,

"Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah
para ulama (cendekiawan)" (QS. Fathir : 28)

Terhadap Tubuh/Jasmani, puasa memberikan pengaruh yang positif terhadap
kesehatan, antara lain:

1. Pemeliharaan tubuh dari sisa-sisa kelebihan zat tubuh pada sel.

Dalam keadaan puasa, tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang tersimpan.
Sekiranya zat makanan tersebut habis, maka mulailah digunakan atau
dioksidasi jaringan-jaringan tertentu. 

Bagian tubuh yang paling pertama digunakan adalah bagian yang terlemah atau
sakit, seperti jaringan dengan peradangan dan pernanahan. Dari jaringan
tersebut yang pertama diproses adalah jaringan yang rusak atau telah tua,
untuk selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh. 

Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang sel-sel
yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit. Selanjutnya memberi
kesempatan kepada peremajaan sel-sel, sehingga lebih aktif.

2. Melindungi Manusia dari Penyakit Gula

Pada waktu puasa, kadar gula darah akan turun. Hal ini menyebabkan kelenjar
pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi kelenjar ini
adalah untuk menghasilkan hormon visulin. Hormon ini berfungsi mengatur
kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan gula menjadi glukogen yang
disimpan sebagai cadangan di otot dan hati.

3. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Di waktu puasa, lambung atau sistem pencernaan lainnya akan istirahat selama
lebih kurang 12-14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini
cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang bertumpuk dan
berlebihan.

4. Puasa Mengurangi Berat Badan yang Berlebih

Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan, secara ilmiah diketahui bahwa
rasa lapar tidaklah karena kekosongan perut dari makanan semata, tetapi juga
dipengaruhi penurunan kadar gula dalam darah.

Oleh karena itu dianjurkan berbuka dengan yang manis terlebih dahulu,
sehingga bisa mengurangi makan yang berlebihan pada waktu berbuka, sehingga
tidak menghilangkan hikmah puasa yang mengharuskan hemat, zuhud, melatih
nilai rohani, dan lain-lain.

4.      Etos Kerja dalam Islam

Dalam konsep Islam, kerja atau pekerjaan seseorang tidak terlepas dari
fungsi hidupnya di muka bumi ini yairu mengabdi kepada Allah swt. semata
(Q.S. Adz-Dzariyat : 56). Dalam konsep Islam, pekerjaan seseorang merupakan
bagian dari usahanya dalam memfungsikan dirinya sebagai hamba yang selalu
mengabdi kepada Allah swt. Oleh karena itu, pekerjaan merupakan ibadah.
Dengan kesadaran demikian, maka hampir tidak mungkin seseorang akan
melakukan penyelewengan atau kecurangan dalam pekerjaannya.

Puasa sebagai salah satu motivator bagi perbaikan kehidupan rohani dan
jasmani seseorang, secara tidak langsung juga akan meningkatkan kebaikan
nilai kerja dan usaha-usahanya. Seperti yang diisyaratkan oleh Rasulullah
bahwa Allah menyukai seseorang yang dalam melakukan pekerjaannya, dilakukan
dengan profesional dan tepat guna.

5.      Kesimpulan

1. Ibadah secara umum berarti setiap aktivitas/kerja/amal yang baik dari
seseorang yang dilaksanakan sesuai dengan agama dan diniatkan karena Allah
semata.

2. Dari batasan di atas dapat dipahami, bahwa dalam Islam tidak ada
pembatasan amal atau pekerjaan seseorang untuk bersifat dunia semata atau
ukhrawi semata (sekularisme).

3. Shaum sebagai salah satu rukun Islam yang lima, memberikan kontribusi
yang jelas bagi kesehatan ataupun etos kerja seseorang, asalkan dilaksanakan
sesuai dengan petunjuk yang digariskan dalam syari'at.

4. Pengalaman menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan segala persyaratannya
(menahan berbagai dorongan nafsu, amarah, dan sebagainya) yang diulang
setiap hari selama satu bulan penuh dan diulang kembali setiap tahun, bila
benar-benar dimulai dengan niat dan kesiapan iman akan merupakan suatu
proses belajar yang efisien dan efektif dalam menuntun perilaku dan disiplin
diri. 


Sumber:
30 Tadabbur Ramadhan, MENJADI HAMBA ROBBANI, Meraih Keberkahan Bulan Suci

Penulis:
Dr. Achmad Satori Ismail, Dr. M. Idris Abdul Shomad, MA
Samson Rahman, Tajuddin, MA, H. Harjani Hefni, MA
A. Kusyairi Suhail, MA, Drs. Ahlul Irfan, MM, Dr. Jamal Muhammad, Sp.THT

Source: IKADI







Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke