Assalamu 'alaikum Wr. Wb,
Mohon ma'af Pak Amri, kalau saya tidak bisa mengomentari apa yang menjadi 
pertanyaan Bapak. karena saya merasa pemahaman saya mengenai Agama Islam yang 
masih minim sekali. Saya hanya ingin sharing kisah yang menurut saya sangat 
menarik yang saya terima dari millis tetangga untuk bisa dibaca oleh 
rekan-rekan semua di millis ini. 
Sekali lagi, apabila kurang berkenan, karena saya kurang memahami beberapa 
penggalan kata-kata dari cerita tersebut saya mohon ma'af, mengutip kata-kata 
dari para penceramah, kebenaran selalu datangnya dari ALLAH, dan kesalahan 
selalu datangnya dari saya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.     

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Amri Munthe
Sent: Wednesday, September 27, 2006 4:23 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri


Assalamu 'alaikum Wr. Wb,

Menarik sekali kisah yang dijalani saudara kita Aslina.
Kebetulan kisah mati suri disertai dengan pertunjukan peristiwa alam barzakh 
sudah saya dengar lebih dari satu kali dengan kejadian yang berbeda. Kejadian 
yang hampir sama juga pernah dikabarkan terjadi di salah satu daerah di 
Sumatera Utara. Waktu itu saya masih usia Sekolah Dasar. Ceritanya hampir sama; 
di mana Allah mempertunjukkan beberapa kejadian di alam barzakh. Hal ini tentu 
sangat berguna bagi kita yang masih hidup untuk selalu tetap dalam iman dan 
taqwa.

Namun ada sesuatu yang ingin saya pertanyakan kepada seluruh member milis ini 
khususnya saudaraku Dwi Asih Mayasari selalu orang yang mem-posting kisah ini. 
Di bagian akhir kisah, dituliskan demikian:

Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
"Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku."

Bila kita analisis dari kata-kata ini, akan muncul dua pemahaman yang searah 
namun berbeda, antara lain:

"Sadarlahlah wahai umat-Ku...." idealnya diucapkan oleh Nabi. 
".... kau sudah Ku matikan." idealnya diucapkan oleh Allah
bla.. bla.. bla...
"Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku." Lagi-lagi kalimat terakhir ini 
menimbulkan dua pemahaman.

Kalau semua kata-kata di atas diucapkan oleh Allah, mengapa menggunakan kata 
"UMAT". Bukankah "umat" berarti massa (komunitas) pengikut suatu ajaran? 
Sehingga logikanya Nabilah yang mempunyai umat. Tetapi nabi tidak mungkin 
mematikan, yang mampu untuk mematikan hanyalah Allah. Mestinya, kalau memang 
Allah yang mengucapkan kata-kata tersebut, mestinya digunakan kata "HAMBA-KU" 
dan bukan "UMAT-KU".

Seringkali penggunaan kata UMAT disalahpahami penggunaannya, misalnya dalam 
sebuah lirik lagu pop Indonesia berjudul "KUPU-KUPU MALAM", sepotong liriknya 
berbunyi : Namun apa yang terjadi... terjadilah... Yang dia tahu Tuhan 
Penyayang Umat-Nya"

Namun demikian, saya tidak meragukan isi kisah di atas. Hanya saja mungkin saya 
yang keliru dalam memahami kata "UMAT". Atau mungkin juga si pengirim kisah 
yang kurang memahami.

Terima kasih,

Wassalam..


Amri 


> Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1)
> Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat
> 
> Adi Sutrisno,
> Wartawan Riau Mandiri
> 
> Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin
> (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan
> koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi
> Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati
> suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah
> dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut
> amal dan perbuatan manusia selama di dunia. 
> 
> Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai
> honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat
> serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin,
> di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV)
> Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya
> itu.
> Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam
> Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit
> kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya
> itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam
> Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center
> (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan,
> dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah
> tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.
> Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak
> sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman
> sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan
> kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. 
> Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat
> melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara
> perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di
> Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag)
> Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu
> Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat
> kosong atau berupa garis lurus. 
> Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian
> beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa
> dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat
> menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu
> kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam
> ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak
> yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini
> berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina
> dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam
> kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya.
> 
> Bertemu Sang Ayah
> Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya
> dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut
> dari kaki kanan oleh malaikat. "Rasanya sangat sakit,
> kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,"
> tuturnya. 
> Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan
> orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di
> tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke
> suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu
> dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama
> Hasan Basri. "Wahai ayahku bisakah aku bertemu
> denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah," ucapnya. 
> Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria
> muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan
> berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina
> tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian,
> kedua malaikat  memperkenalkan bahwa pria muda
> tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka
> karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55
> tahun. 
> Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud
> kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata
> memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh
> Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di
> dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini,
> memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut
> rukun Islam satu persatu.
> Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi
> membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita
> memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami
> dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah
> tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan
> 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya
> sama. 
> Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat
> empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan
> dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok
> wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia
> bertanya kepada sosok wanita tersebut. "Saya adalah
> roh dan amal ibadah mu selama di dunia," kata wanita
> tersebut.
> Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red)
> dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di
> akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian
> compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk.
> Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul
> besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina
> bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa
> hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang. 
> Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang
> disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan
> dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang
> tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan
> menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut
> sahadat.
> Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan
> kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang
> tersebut suka menodong dan memeras orang lain.
> Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan
> lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya.
> Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri
> orang lain. 
> Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau
> sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka
> membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama
> di dunia.
> Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan
> berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat
> pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya,
> hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama
> hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang
> tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu
> kepada orang lain.
> 
> 
> Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan
> kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa
> melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking
> gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua
> malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan
> tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian
> sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara
> tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba
> waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah
> dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih
> sebanyak 99 butir. 
> Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk
> berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi
> sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10
> jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke
> tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi
> cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat
> cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan
> membaca tulisan Arab, berbunyi 'Husnul Khotimah'. 
> Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka'bah. Ketika
> melihat tulisan dan gambar Ka'bah seketika, dia dan
> amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah.
> Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian
> disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita
> itu menjadi terang benderang. 
> 
> Nabi Muhammad
> Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara
> azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun
> bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu
> untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat,
> roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40
> hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi
> di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi
> Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu
> bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi
> makan fakir miskin.
> Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali
> diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya
> 'Husnul Hotimah' yang ada di tangannya lepas, kemudian
> mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan
> sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari
> balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah
> ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu,
> pandangan luas terbentang dan tajam. "Raut muka
> seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan
> kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut
> adalah Nabi Muhammad," katanya.
> Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada
> malaikat dan amalnya. "Kenapa cahaya tersebut
> menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat.
> Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?" Dijawab bahwa Anda
> adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari
> Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena
> selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat
> tantangan. 
> Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya
> berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam
> perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat
> manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah
> lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa
> minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan
> lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta
> dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. "Jarak Aslina
> dengan mereka hanya lima meter, namun tak bisa
> memberikan pertolongan," ujarnya.
> Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran
> 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian
> membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat
> kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina
> berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang
> sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian
> tersebut.  
> Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada
> dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta
> oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang
> dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran
> zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh
> pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina
> mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
> "Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
> Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
> Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku."
> 
> Kejadian Aneh
> Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat
> kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu,
> Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio
> Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak
> mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun
> anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap
> dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya
> bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan
> orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini
> diabadikan  pengunjung dan krew SJTV. 
> Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda,
> ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa
> sosok tersebut merupakan jin. 
> Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang
> Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan,
> selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan
> kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini
> banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan
> hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat
> ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya,
> "Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat
> tahajud dan membaca Al Quran setiap hari," kata sang
> paman menutup kisah tersebut. ***
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ===================================================================
>         Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
> =================================================================== 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -- 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.405 / Virus Database: 268.12.9/457 - Release Date: 9/26/2006
> 

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links






 






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke