RENUNGAN RAMADHAN 
   
  Hmm..mendekati bulan Ramadhan, aku jadi teringat lebaran beberapa tahun yg 
lalu, yg akhirnya mampu membuka mata dan hatiku, akan arti sebuah makna 
kebahagiaan yg sebenarnya. 
   
  Dengan berbonceng sepeda motor bersama suamiku menuju panti asuhan, yg ada 
dikepalaku saat itu adalah, ttg barang2 lain yg kira2 belum sempat aku beli 
untuk menyambut ramadhan, keperluan anak2 yg lain dan beberpa potong bajunya 
lagi serta  beberapa bahan baku makanan dan kue2 kering serta minumannya untuk 
memenuhi isi meja dan lemari. Sepanjang jalan aku hanya memanggut2kan kepala di 
belakang punggung suamiku, ketika aku mampu mengingat barang2 yg sebenarnya 
tidak begitu perlu untuk aku beli, namun selalu saja Ramadhan adalah hari 
istimewa untuk memanjakan keluarga. Dan niat kami adalah setelah selesai dari 
panti asuhan, maka kami akan melanjutkan perjalanan dengan membeli keperluan 
lain untuk melengkapi semua kebutuhan penyambutan hari raya.
   
   Dan tak terasa akhirnya kami sampai juga di pelataran panti asuhan yg kami 
maksud,  ada perasaan debar2 aneh di dalam hatiku, melihat anak2 dari usia 
remaja dan kanak2 yg sibuk berlari2 an dan bermain kembang api di teras panti, 
ku terdiam sejenak berdiri memperhatikan mereka, yg tidak terlihat sedikitpun 
di wajahnya perasaan khawatir dan cemas memikirkan akan persiapan menyambut 
hari raya. Rasanya tidak sedikitpun beban yg terlihat di wajahnya memikirkan 
pakaian apa yg akan dikenakan, makanan apa yg akan dimakan, dlsbnya yg semenjak 
diperjalanan menuju ke panti terpikirkan olehku untuk membeli semua barang yg 
tidak begitu perlu hanya sebagai pemenuh isi meja dan gonta ganti pakaian. 
   
  Ya Rabb..betapa egoisnya diriku..segitu banyaknya makanan dan pakaian yg 
sudah aku belikan untuk keluargaku, dan masih juga aku memikirkan untuk 
membelikannya lagi?? masih  saja aku memikirkan, makanan apa lagi yg harus aku 
beli untuk memenuhi isi meja?? Sedangkan mereka??? Mereka hanya menunggu belas 
kasihan para dermawan yg ingin memberikan sedikit rejekinya pada mereka, untuk 
sekedar mengikuti penyambutan hari raya?? Jangankan berharap untuk dapat 
membeli sehelai baju baru, untuk sekedar memasak makanan yg istimewa di hari 
rayapun, rasanya mereka tidak terlalu berharap banyak.
   
  Ku tahan air mataku yg hampir jatuh, kupegang erat2 lengan suamiku untuk 
sekedar menahan tubuhku yg hampir jatuh dan mendadak gemetar, karena perasaan 
yg berkecamuk dalam hati dan pikiranku. Ku langkahkan kakiku mengikuti ayunan 
langkah suamiku yg menuju pintu dan memasuki ruang pertama dari panti asuhan 
tsb. Dan tak beberapa lama kulihat pemandangan yang spt barak dalam kapal, 
disana berjejer kasur2 tipis yang memenuhi ruangan, dan tergeletak anak2 panti, 
mulai dari usia remaja hingga balita. 
   
  Dug..!! Ya Allah..anak-anak itu  pasti tidak minta untuk menanggung nasib spt 
itu, ditinggalkan oleh orang tuanya dan menjadi seorang yatim piatu, tanpa ayah 
ibu, enggan untuk bermimpi indah spt anak2 lain seusianya, bermain, 
berlari-lari, bermanja2 dengan kedua orang tuanya dan merasakan dekapan hangat 
kedua orang tuanya, Ya..Allah..mereka hanya tidur berjejer beralaskan tikar dan 
kasur tipis di ruangan spt barak kapal. Tidak terlihat dimatanya akan cemas 
hati menyambut kedatangan hari raya, yg ada hanya canda tawa dengan polosnya, 
berlari dan bermain, tidur dan bercerita dengan teman senasibnya. Rasanya 
keadaan spt itu bukan beban dihatinya untuk mengeluhkan akan nasibnya yg tidak 
mampu spt anak2 lainya yg penuh kemanjaaan dengan kedua orang tuanya. Mereka 
hanya menunggu uluran tangan para dermawan yg mau menyisihkan sebagian 
rejekinya untuk mereka. Ya..Allah..berapa banyak lagi para anak2 di usia mereka 
yg hidup dan tidur di jalanan? Ya Allah..betapa besar karuniaMu
 selama ini yg sudah Kau berikan kepada kami semua, tapi masih jua kami 
mengeluh dan merasa kurang akan semua yg sudah Kau berikan lebih pada kami dari 
mereka.
   
  Tidak ada kata2 lagi yg mampu kuucapkan saat itu, aku hanya berjalan 
dibelakang punggung suamiku dan duduk terdiam disampingnya yg menyelesaikan 
proses pembayaraan sedikit sedekah kami untuk mereka. Kucoba menahan semua air 
mata karena perasaan bersalah, dan tidak ada lagi keinginan untuk menambah isi 
meja kami dgn makanan2 yg tidak perlu dan tidak ada lagi keinginan untuk 
membelikan baju2 baru tambahan untuk kami.
   
  Itu semua pelajaran berharga untukku, bahwa tidak perlu ada kecemasan lagi 
dihatiku walaupun aku tidak mampu lagi untuk membahagiakan anak2ku dengan 
banyaknya makanan dan baju untuk mereka, karena bukan itu inti dari semua 
kebahagiaan. Yaitu mampu merasakan kesusahan orang yg lebih tidak beruntung 
dari kita, maka itu satu bentuk rasa syukur yg tidak terhingga akan kasih 
sayang Allah pada kita semua. Mereka harus diajarkan betapa beruntung nya 
mereka yg masih mempunyai orang tua dan mengasihi dirinya, walau dalam keadaan 
hanya sekedar cukup dan tidak berlebih.
   
  Allah itu ada dan Dia akan selalu mengajarkan hamba2Nya dengan berbagai 
hikmah kejadian baik dan buruk yg kita alami, selama kita mau membuka mata hati 
dgn kejujuran dan selalu baik sangka kepadaNya dalam keadaan buruk sekalipun yg 
kita anggap menyusahkan diri kita, namun yakinlah bahwa Allah tidak sedang 
membeda2kan kita dengan hambanya yg lain yg hidup serba kecukupan dan 
berlimpah. Karena di setiap kebahagiaan dan kesusahan disitulah Allah berikan 
ujianNya.
   
   
   
  Salam
  hana

                                
---------------------------------
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke