IMAM BUKHARI
                       (194H ? 252 H = 810M ? 870M)




A. Nama dan tempat kelahirannya


Abu  abdillah  Muhammad  bin  Isma’il  bin  Ibrahim  bin  Al ? Mughirah bin


Bardizbah,  adalah ulama hadits yang mashyur, kelahiran Bukhara, suatu kota


di  Uzbekistan,  wilayah  Uni  Soviyet, yang merupakan simpang jalan antara


Rusia,  Parsi,  Hindia  dan  Tiongkok.  Beliau  lebih  terkenal dengan nama


Bukhary  (putra  daerah  Bukhara). Beliau dilahirkan setelah selesai shalat


Jum’at,   pada  tanggal  13  bulan  Syawal,  tahun  194  H.(810M).  Seorang


Muhaditsin  yang  jarang  tandingannya  ini  sangat  wara’, sedikit makan ,


banyak  membaca  Al-Qur’an,  baik  siang  maupun malam, serta gemar berbuat


kebajikan pada murid-muridnya. Nenek moyang beliau yang bernama Al-Mughirah


bin  Bardizbah,  konon  adalah  seorang  Majusi  yang  kemudian  menyatakan


keislamannya  dihadapan walikota  yang bernama Al-Yaman bin Ahnas Al Ju’fy,


yang   karena   inilah   beliau   dinasabkan  dengan  Al-Ju’fy  atas  dasar


wala-ul-Islam.





B. Perhatiannya terhadap Ilmu Hadits


Sejak  berumur  lebih  10  tahun, sudah mempunyai perhatian dalam ilmu-ilmu


hadits, bahkan sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit jumlahnya.


Beliau  merantau  kenegeri  Syam, Mesir, Jazirah sampai dua kali, ke Basrah


empat kali, keHijaz bermukim 6 tahun dan pergi ke Baghdad bersama-sama para


ahli hadits yang lain, sampai berkali-kali. Pada suatu ketika, beliau pergi


ke Baghdad, para ulama hadits di Baghdad bersepakat menguji ulama muda yang


mulai  menanjak  namanya.  Ulama hadits tersebut terdiri dari 10 orang yang


masing-masing  akan  mengutarakan  10  hadits  kepada  beliau,  yang  sudah


ditukar-tukar   sanad  dan  matannya.  Imam  Bukhary  diundang  pada  suatu


pertemuan umum yang dihadiri juga ulama hadits dari khurasan.


Satu  demi  satu  dari  10  ulama hadits tersebut menanyakan 10 hadits yang


telah  mereka  persiapkan  .  Jawaban  beliau  terhadap  setiap hadits yang


dikemukakan oleh penanya pertama adalah saya tidak mengetahuinya.


Demikianlah   selesai   penanya   pertama,  majulah  penanya  kedua  dengan


satu-persatu  dikemukakan hadits yang sudah disiapkan dan seterusnya sampai


selesai  penanya  yang kesepuluh dengan hadits-haditsnya sekali, jawabannya


pun  saya  tidak  mengetahuinya.  Tetapi  setelah beliau mengetahui gelagat


mereka   yang   bermaksud   mengujinya,   lalu  beliau  menerangkan  dengan


membenarkan  dan  mengembalikan  sanad-sanadnya  pada matan yang sebenarnya


satu  persatu sampai selesai semuanya. Para ulama yang hadir tercengang dan


terpaksa harus mengakui kepandaiannya, ketelitiannya dan kehafalannya dalam


ilmu hadits.





C. Guru-guru dan murid-muridnya


Beliau  telah  memperoleh hadits dari beberapa hafidz, antara lain Maky bin


Ibrahim,  Abdullah  bin  Usman Al-Marwazy, Abdullah bin Musa Al-Abbasy, Abu


‘Ashim As Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al-Anshary.


Ulama-ulama  besar  yang telah pernah mengambil hadits dari beliau adalah :


Imam Muslim, Abu Zur’ah, At Turmudzy, Ibnu Khuzaimah dan An-Nasa’iy.





D.Karya-karyanya


1.  Jami’us-Shahih.  Karya  spektakuler  yang  beliau susun selam 16 tahun.


Beliau  sangat berhati-hati menuliskan tiap hadits pada kitab ini, ternyata


setiap  hendak  mencantumkan  dalam kitabnya, beliau lebih dahulu mandi dan


bershalat istikharah, minta petunjuk kepada Allah, tentang hadits yang akan


ditulisnya.  Ini  bukanlah  satu-satunya  cara  untuk menentukan keshahihan


hadits  secara  ilmiah, namun lebih dari itu, seluruh ulama Islam diseluruh


dunia,  setelah  mengadakan  penelitian  terhadap  sanad-sanadnya mengakui,


bahwa  seluruh sanadnya adalah Tsiqah, walaupun ada beberapa buah saja yang


didakwa lemah sanadnya, namun tidak terlalu lemah sama sekali.


Kitab   tersebut   berisikan  hadits-hadits  shahih  semuanya,  berdasarkan


pengakuan  beliau  sendiri, ujarnya : “ saya tidak memasukkan dalam kitabku


ini kecuali shahih semuanya.”


Jumlah  hadits  yang  dituliskan dalam kitab jami’nya, sebanyak 6.397 buah,


dengan  yang  terulang-ulang, belum dihitung yang mu’allaq dan mutabi’.yang


mu’allaq  sejumlah  1.341  buah  dan  yang  mutabi’  sebanyak 384 buah (ini


khilaf),  jadi  seluruhnya  berjumlah  8.112  buah, diluar yang maqthu’ dan


mauquf.  Sedang jumlah yang tulen saja saja, tanpa berulang, tanpa mu’allaq


dan mutabi’ 2.513 buah.


Kitab ini merupakan seshahih-shahih kitab hadits setelah Al-Qur’an.


2. Qadhaya Shahabah wat-Tabi’in.


3. At-Tarikhu’l-Kabir.


4. At-Tarikhu’l-Ausath.


5. Al-‘Adabu’l-Munfarid.


6. Birru’l-Walidain.





E. Tanggal wafatnya


Beliau wafat pada malam sabtu selesai shalat ‘Isya’, tepat malam Idul Fitri


tahun  252H.(870M.),  dan  dikebumikan  sehabis  shalat dzuhur di Khirtank,


suatu kampong tidak jauh dari kota Samarkand.






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to