assalamu'alaikum wr.wb. sekedar intermezzo..
kata "akhwat" mengingatkan saya pada cerita istri tercinta ketika dia masih bersekolah di sebuah SMA di Jakarta dan mulai turut aktif dalam kegiatan kerohanian Islam (istilahnya, jadi 'anak Rohis') suatu ketika ada sebuah kegiatan Rohis yang cukup besar yang harus segera dikoordinasikan dan karenanya dikumandangkanlah panggilan kepada seluruh aktivis Rohis melalui loud-spreaker sekolah oleh seorang pengurus Rohis yang baru "Kepada seluruh Ikhwan dan Akhyul Rohis SMA...., dimohon untuk berkumpul di mushola......" sang pemanggil rupanya aktivis baru yang masih belum terbiasa dengan 'peristilahan' di lingkungan Rohis, entah kenapa dia berpikir bahwa sebutan untuk para aktivis putri di Rohis adalah Akhyul ( "Akhyul" adalah nama salah seorang aktivis Rohis pada saat itu). Beberapa saat setelah pengumuman, AKhyul mendatangi sang pemanggil dan bertanya "kenape yang dipanggil cuman yang cowok aja ya? lagian kenape ane dipanggil secara khusus, emangnye ane mau dijadiin ketua panitia ya?...." sang pemanggil : "?????...." wassalammu'alaikum wr.wb. suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Wa'alaikum salam wr.wb. hmm..aku jadi teringat dulu yg selalu nangis pergi menemui guruku, saat ada orang2 yg keluarkan kata2 yg sebelumnya tidak pernah terpikirkan bahwa dia lakukan itu padaku. Dan saat aku ceritakan kenapa dia jahat sama aku, padahal aku nda pernah begitu padanya? dan jawabnya beliau dengan santainya "kenapa kamu mengharap orang lain bersikap sama padamu, spt sikapmu padanya?? itu pamrih namanya dan kamu tidak ikhlas" dulu aku juga selalu protes "kenapa dia begitu padaku, padahal aku nda begitu padanya? dan jawabnya "apa kamu bisa meminta orang lain untuk bersikap, spt keinginanmu??" dan pesan terakhirnya yg selalu teringat2 olehku adalah "apapun yg kamu kerjakan, selama itu baik dan benar menurut aturan Allah, maka buat apa kamu harus perduli dengan penilaian orang yg menurut ukuran dirinya sendiri?? andai seluruh dunia memuji dirimu, tapi Allah membencimu, apa kamu nyaman?? jadi..biarkan seluruh dunia membencimu, selama kamu berjalan di jalan yg benar dan tidak melanggar aturan Allah, maka insya Allah..Dia-lah yg menjadi pendampingmu. jadi..saat ini tidak ada yg bisa menyakiti hatiku dengan kata2nya or sikapnya selama yg berkata dan bersikap itu bukan orang2 yg mengenal baik akan diriku, karena andai aku mampu melakukan keikhlasan dengan keimanan, maka akan aku diamkan omongan2 or sikap2 yg membuat tidak nyaman, namun..andai aku tidak mampu mendiamkannya dengan keikhlasan karena keimanan, maka akan kulakukan dengan kesabaran berupa balasan yg setimpal :) ada hadist yg jadi pavoritku dari imam tirmidji yg kira2 begini bunyinya "Andai sanggup melakukan keRidhoan dengan keimanan, maka lakukanlah. Jika tidak..sesungguhnya banyak kebaikan dalam kesabaran, pada saat sesuatu yg tidak mengenakan menimpa dirimu" kadang orang jadi salah menafsirkan arti kesabaran yaitu diam, padahal sabar itu bukan diam, namun melakukan satu tindakan pada saat sesuatu yg tidak nyaman menimpa dirinya. (entah "diam" karena keikhlasan dalam hati, entah bicara berupa sanggahan untuk melindungi diri, ataupun tindakan fisik dalam rangka melindungi diri ataupun berupa balasan fisik yg sudah dilakukan oleh orang pada kita:) hmm..aku sering bilang dan diskusi pada salah satu teman nasraniku, kalau ukuran kebenaran dalam islam adalah al-qur'an dan hadist, jadi..aku tidak perduli ukuran kebenenaran tiap2 orang, karena 1000 kepala yg mengatakan kebenarannya, maka akan kita temukan 1000 kebenaran menurut versi yg berbeda2, tapi..ukuran kebenaran dalam islam sudah jelas, dan kebenaran itu hanya satu yaitu kebenaran islam melalui al-qur'an dan hadist, sedangkan ukuran kebenaran menurut versi tiap2 orang, aku cape dengerin dan ngeladeninnya:)kalau aku mau balas akan aku balas, tapi kalau aku malas ngebalas dan rasanya jadi ladang pahala dan pertebal keimanan, ya..aku cuekin aja *_* afwan bila ada salah kata, yg benar dari Allah yg salah dariku pribadi NB : tapi aku masih kerasa sedih dan sering nangis,kalau ada salah seorang teman dekatku yg tiba2 sikapnya beda padaku, dan biasanya sich..langsung tanya dan protes,:) or jadi nangis dayak, kalau yg protes dan komentar itu orang2 terdekatku, dan aku yakin kalau aku memang pasti sudah salah dech..:)hiks.hiks. tapi..kalau untuk orang2 yg sekedar kenal or biasa aja, ya..cuek saja or balas aja:) salam hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Simkuring" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Assalamu'alaykum warahmatulLaah > > Yang sabar saja ukhtiy Nana, kita terlalu sering mendengar cerita serupa. > Seperti seorang muallaf atau bahkan mereka penganut Islam yang sudah lama, > hanya mereka tidak menemukan apa itu bentuk kedamaian dalam memeluk > agamanya. > Wallahu Ta'ala A'lamu, mereka (misalnya dalam cerita saya ini, bagi si > penganut yang ngambang), melihat Islam tidak secara menyeluruh, taruh kata > dia itu hidup di lingkungan penganut Islam yang memang secara menyeluruh > tidak mendalam, mereka mengaku Islam, tetapi kelakuan sehari-hari mereka > layaknya seorang jahiliyyah, yang membuat suasana di kampungnya serba > permissive, kemaksiyatan merajarela, pelanggaran menjadi-jadi. > Tentu, bagi orang yang dalam hatinya timbul jiwa ingin menyadari tetapi > dibelenggu oleh situasi yang serba bertolak belakang. Maka akan timbullah > kegamangan dalam keyakinannya, sampai orang seperti mereka mengatakan "aku > ini muslim, tapi koq temen-temen aku sepertinya memuakkan semuanya, mereka > yang mengaku ustadz, menjadikannya profesi dia sebagai ladang usaha, > tetangga lain mengaku Islam tetapi perlakuan bid'ah nya melebihi orang kafir > sekalipun" > > Nah, yang perlu digaris bawahi adalah, bukankah hal ini seperti seekor > serangga yang dikekang dari mulai kecilnya dalam sebuah ruangan sempit > sehingga mengkalim bahwa dunia itu besarnya seruangan itu? > Seperti hal nya cerita ukhtiy Nana, beliau (teman ukhtiy yang mengaku > akhwat) dalam pergaulannya dengan ukhtiy sendiri, seperti dua buah > polarisasi yang mempunyai makna masing masing, dari pihak ukhtiy sudah > menganggap, apakah begitu sifat seorang akhwat yang sudah menutup dengan > hijabnya memberlakukan orang-orang dari luar lingkungannya? Sehingga ada > semacam probabilitas bahwa ukhity menganggap orang yang berhijab sempurna > itu semuanya seperti itu. Begitu pula dari pihak dia, menganggap bahwa orang > yang tidak sama seperti dia itu memang dikategorikan "bukan akhwat sejati", > wallahu a'lamu. > > Sejatinya, kembali kepada masalah Utama, tidak semua manusia itu dilihat > dari penampilannya walau (saya katakan) bahwa penampilan lebih mendominasi > sifat asli seseorang itu sendiri. > Jadi, jika ada orang yang sedikit mengganggap ketidak sempurnaan akan > keadaan kita, maka akan lebih bijak jika justeru menganggap itu adalah > sebuah cambuk sebagai koreksi konstruktif, apanya yang buruk jika ada > seseorang yang mengingatkan akan suatu kebaikan walau jalannya serasa > menyakitkan. Bukankah suatu kebaikan yang timbul atas dasar keikhlasan dari > hati yang paling bersih akan lebih terjaga daripada sekedar mengkritik > tetapi terselip dalam hatinya suatu kedengkian walau sekecil apapun? > > Teringat dengan surat alHujurat ayat 11-12 yang artinya : > "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki yang > merendahkan sekumpulan orang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih > baik dari mereka (yang mentertawakan). Jangan pula sekumpulan perempuan > merendahkan sekumpulan yang lainnya, karena bileh jadi yang ditertawakan itu > lebih baik dari mereka (yang mentertawakan). Dan janganlah suka mencela > dirimu sendiri dan janganlah memanggil dengan gela2 yang buruk. Seburuk > buruk panggilan adalah gelar setelah iman, dan barang siapa yang tidak > bertaubat maka mereka itulah orang yang zhalim --- Hai orang-orang beriman, > jauhilah kebanyakan berpurbasangka, karena purbasangka itu adalah dosa. Dan > janganlah mencari keburukan orang dan janganlah menggunjing satu sama lain. > Adakah diantara kamu yang suka memakan daging saudaramu yang sudah mati? > Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwa lah kepada Allah, > sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang" > > Silakan ukhtiy, bergembiralah, sesungguhnya suatu hadiah yang teramat mulia > jika ada seorang yang mengingatkan dalam suatu kebajikan walau jalannya > beronak dan berduri, mari kita berlomba dalam kebenaran dan kesabaran. > Karena sesungguhnya kesabaran adalah pangkal dari segala kesuksesan, tidak > di dunia, tunggu kelak balasan yang setimpal insyaAllah. > > Afwan, jika kata-kata saya ini tidak berkenan. > > Wassalamu'alaykum warahmatulLaah wabarakaatuh, > > -----Original Message----- > From: nana azzahra > Sent: Tuesday, October 31, 2006 6:49 AM > Subject: RE: Akhwat sejati itu....K i s a h,, > > Di Indonesia arti kata Akhwat memang menjadi menyempit, dan tidak semua > muslimah disebut Akhwat. Hanya muslimah" tertentu saja. > > Ada cerita nan menggemaskan yg saya alami. > Pernah suatu hari saya ngobrol dengan seorang teman, berjilbab besar, > agamanya memang bagus, kegiatanya lumayan banyak dan pasti jauh lebih dari > saya. > > Tapi dengan santainya teman saya itu memvonis diri sendiri nya seorang > akhwat dan memvonis saya bukan seorang akhwat (padahal saya kan akhwat > tulen,,hehehe.... )Sewaktu kita lagi ngorolin soal apa saya tidak begitu > ingat, tiba tiba dia berkata "emang kamu akhwat",,(maksudnya waktu itu saya > bukan termasuk dalam golongan dia) > > Wow...saya diam saja bingung dengan apa yang dia katakan. > Sebenarnya tidak mengapa dia menilai saya seperti itu,,,karena memang saya > belum menjadi seorang akhwat sejati. > > Yang menggemaskan itu kalo benar dia seorang akhwat,,,mengapa dengan > santainya menilai diri sendiri, menilai kalo dia lebih baik dari orang lain, > sedang tidaklah bijak seseorang menilai diri sendiri, biarlah orng lain yang > menilai siapa kita kalo memang penilaian itu penting. > > Sedang saya juga tahu pola pemikiranya masih jauh dari apa yang sudah > disebutkan dibawah dengan apa yang disebut dengan akhwat. Dia yang sering > masih sering tidak ikhlas mengorbankan sesuatu untuk berjalan di jalanNya, > itu yang saya garis bawahi dari dia. > > Saya jadi tidak habis pikir kalo ingat hal ini. > > tapi ya sudahlah,,, > > > wassalam > nana > > > Apri Rohmainy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Semoga bermanfaat. > > > > Ayah, ceritakan padaku bagaimana akhwat sejati itu ??? > > for everyone!!! > > hehehehe ibu, akhirnya kudapatkan jawabannya.. tapi > kali ini jawabannya dari ayah ^_* > > Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, > "Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?". > > Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum: > Anakku ... > Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan > paras wajahnya, > tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di > baliknya. > Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang > memesona, > tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk > tubuhnya. > Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya > kebaikan yang ia berikan > tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. > Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah > lantunan suaranya, > tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya > bicarakan. > Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya > berbahasa, > tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara. > > Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah > putrinya. > "Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya. > Ketahuilah putriku ... > Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam > berpakaian > tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani > mempertahankan kehormatannya. > Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya > digoda orang di jalan > tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang > mengundang orang jadi tergoda. > Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak > dan besarnya ujian yang ia jalani > tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu > dengan penuh rasa syukur. > > Dan ingatlah ... > Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam > bergaul, > tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga > kehormatan dirinya dalam bergaul. > Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang > dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?" > > Sang ayah memberikannya sebuah buku dan > berkata,"Pelajarila h mereka!" Sang anak pun mengambil > buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri > Rosulullah" > > Kalo yang ini adalah akhwat sejati lagi..hehe>> > > khususon buat para aktivis... bacalah, tulisan saudari > kita ini >> > > Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang > anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam > bersikap. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika > aksi, tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam > mengambil keputusan. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia > berorganisasi, tetapi sebesar apa tanggungjawabnya > dalam menjalankan amanah. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam > syuro', tetapi dilihat dari kontribusinya dalam > mencari solusi dari suatu permasalahan. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu > membawa Al - Qur'an, tetapi dilihat dari hafalan dan > pemahamannya akan kandungan Al - Qur'an tersebut. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang > seabrek, tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi > waktu dengan baik. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, > tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya > ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu > membentengi hati. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam > menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari > keikhlasannya dalam bekerja. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, > tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar > aktivitas sholatnya. > > Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang > tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya > kekuatan cinta pada Ar - Rahman Ar - Rahiim. > > Akhwat sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan > tahajjudnya, tetapi sebanyak apa tetesan air mata > penyesalan yang jatuh ketika sujud > > muslimah saudariku,,, ,mari kita >> beristighfar. ... huks > > > > > > __________________________________________________ > Apakah Anda Yahoo!? > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam > http://id.mail.yahoo.com > --------------------------------- Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited Try it today. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/