Amien Siap Ikut Demo Bush
JAKARTA - Mantan Ketua MPR Amien Rais akhirnya turun gunung, ikut mempersoalkan rencana kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Indonesia. Pendiri PAN itu mengatakan, sambutan berlebihan terhadap Bush membuat bangsa Indonesia seperti bangsa jongos (pelayan). Menurut dia, sambutan berlebihan terhadap Bush sangat tidak pas. Sebab, di negaranya sendiri, Bush sudah tak populer lagi. Partai Demokrat berhasil mengalahkan Partai Republik, tempat Bush bernaung. "Tidak masuk akal bila pemerintah Indonesia menganggap dia hebat," katanya dalam forum kajian sosial kemasyarakatan di Masjid Al Azhar, Jakarta, kemarin. Amien kemudian mengusulkan agar presiden menjamu Bush dengan sederhana saja. "Terima saja di istana atau di Bandara Halim Perdanakusuma. Kasih nasi goreng, nasi rawon, kemudian suruh pulang," selorohnya. Mantan ketua umum PAN itu juga menyatakan akan ikut demo penolakan Bush. "Sangat setuju, saya malah akan ikut. Teruskan saja demonstrasi-demonstrasi," ujar politikus yang tinggal di Jogja tersebut. Penolakan terhadap kedatangan Bush juga mewarnai rapat paripurna DPR. Pada saat membacakan pidato pembukaan, Ketua DPR Agung Laksono mengatakan, DPR meminta pemerintah bersikap proporsional dalam menyambut kedatangan Bush. Pada saat Agung menyampaikan pidato, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah melakukan interupsi. Dia meminta DPR menolak kedatangan Bush. Bush dinilai sebagai pemimpin dunia yang berlumuran darah akibat kebijakan yang salah. "Karena itu, DPR harus menyatakan dia sebagai penjahat perang," tegasnya. Interupsi itu ditanggapi positif oleh sejumlah anggota DPR lainnya. Bahkan, mereka meminta ada voting dalam penentuan sikap DPR atas kedatangan Bush. Menanggapi kondisi yang memanas, Agung meminta diberi waktu untuk menyelesaikan pidatonya. Namun, saat Agung selesai membacakan pidatonya, Ketua Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS) Constan Ponggawa melakukan interupsi. Bertentangan dengan Fachri, dia mengusulkan agar kedatangan Bush disambut dengan baik. Suasana kembali riuh. Sejumlah anggota dewan sempat saling melontarkan celetukan. Melihat situasi seperti itu, Agung memutuskan segera menutup sidang. (cak) [Non-text portions of this message have been removed]