Waalaykumussalam Wr.Wb.

Mas Asrul yang dirohmati Alloh ta'ala, sangat bagus yang mas tanyakan.
Semoga akan menuntun mas dan kita semua untuk mensyukuri nikmatnya
yang utama, yaitu kelahiran kita didunia ini.

Mas Asrul, untuk hari, dalam Islam hanya ada 7 hari, yaitu Ahad,
Isnen/senin, Selasa, rabu, Kamis , Jum'at dan Sabtu. Sedang pasaran
hari hanya ada dimasyarakat Jawa, Sunda , Bali dan sebagainya.

Soal puasa hari kelahiran ini berikut uraiannya, semoga menambah
pemahaman kita akan rasa SYUKUR pada ALLOH yang telah menciptakan
kita, insya Alloh.

Bermacam-macam nikmat yang dikaruniakan Alloh SWT pada kita.

Dan biasanya, kita akan mensyukurinya jika nikmat tersebut kita
rasakan menyenangkan bagi kita, contohnya :

•       Ada yang mensyukuri nikmat ketika hasil panennya melimpah .
•       Ada yang mensyukuri nikmat ketika memperoleh keuntungan dalam niaga
•       Ada yang mensyukuri nikmat ketika naik pangkat, atau memperoleh
jabatan yang baik
•       Ada yang mensyukuri nikmat sebagai siswa atau mahasiswa yang lulus ujian
•       Ada  yang mensyukuri nikmat karena bias menikmati makanan dan
minuman yang lezat
•       Dan banyak lagi mensyukuri nikmat-nikmat tersebut….

Akan tetapi, ada banyakkah diantara kita yang mengingat untuk
mensyukuri nikmat karena kelahiran kita di dunia ?

Hal ini biasanya sangatlah sedikit yang mensyukuri nikmat
kelahirannya, nikmat sebagai manusia.
Firman Alloh berikut ini mari kita simak, 

QS An Nahl (16) : ayat 78 : 

WALLOHU AKHROJAKUM MIN BUTHUUNI UMMAHAATIKUM LAA TA'LAMUUNA SYAI-AN
WAJA'ALA LAKUMUS SAM'A WAL ABSHOORO WAL AF IDATA LA'ALLAKUM TASYKURUUNA

Yang boleh diartikan : " Alloh telah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun , dan Dia memberikanmu
pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur ".

Pada ayat diatas, diawalnya menerangkan masalah awal keberadaan
manusia / kelahiran dan diakhir ayat menerangkan masalah syukur .
Jadi, ada yang dilahirkan di hari Ahad, ada yang hari Senin, Selasa,
Rabu, kamis, Jum'at, atau Sabtu, yang semuanya itu bertujuan
"…La'allakum Tasykuruun " ( Agar kamu semua menjadi orang-orang yang
bersyukur ).

Jadi, awalnya bersyukur itu selayaknya diawali dengan mensyukuri
nikmat hari kelahiran kita di dunia atau hari pertama wujud manusia
kita berada di dunia .

Nikmat lain yang kita syukuri , tidak akan pernah ada jika tanpa
adanya nikmat kelahiran sebagai wujud manusia di dunia ini.

Betapa pentingnya mensyukuri nikmat hari kelahiran ini, sampai-sampai
Alloh Ta'ala sendiri menghormati hari kelahiran, sebagaimana firmanNYA
pada Al Qur'an S. Maryam ayat 15 : 

" Wasalaamun `alaihi yauma wulida " arti bebasnya : " Salam (selamat)
untuknya ( Nabi Yahya AS ) pada hari dia dilahirkan "

Juga , pada QS Maryam ayat 33 : 

"Wassalaamu `alaiya yauma wulid tu " yang boleh diartikan : " Selamat
Sejahtera bagiku ( Nabi Isa AS ) pada hari aku dilahirkan"

Kemudian, ada pada salah satu Hadits yang berbunyi : 

Keterangan dari Abi Qotadah Al Anshori RA : Sesungguhnya Rosululloh
SAW ditanya tentang puasa hari Isnen, maka Beliau bersabda : "Di hari
Isnen itu saya dilahirkan dan saya diangkat menjadi Rosululloh dan
diturunkan kepada saya pada hari itu Al Qur'an".( Hadits Rowahu
Muslim/Bulughul Mahrom/Bab Shoumut Tathowwu hadits no. 699)

Dari hadits tersebut, ketika Rosululloh SAW ditanya mengapa beliau
puasa dihari Senin, beliau menerangkan bahwa hari Isnen adalah hari
kelahiran beliau.

Dan Rosululloh adalah suri tauladan yang baik.

Rosululloh SAW saja, yang tinggi derajatnya (adalah tertinggi diantara
manusia di dunia) , yang tidak terbandingi lagi, namun demikian beliau
masih berpuasa pada hari lahirnya, dan kita, sebagai yang mengaku
umatnya, apakah tidak sebaiknya mencontoh Rosululloh SAW untuk
berpuasa di hari kita dilahirkan ?

Sahabat dan saudaraku semua, demikian sedikit pelurusan masalah
mensyukuri nikmat hari kelahiran ini saya sampaikan, karena saat ini,
masih ada sebagian saudaraku yang beranggapan dan berfaham bahwa
berpuasa dihari kelahiran itu adalah tindakan yang dikategorikan
Bid'ah Dholalah oleh mereka, yang menurut mereka itu tidak ada dasar
dari Al Qur'ad dan As Sunnah.

Semoga kita semua selalu diberi pemahaman yang baik dari Alloh, serta
dijadikan menjadi ummat Nabi Muhammad SAW dan selalu dilimpahi
RohmatNya. Amiin.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan beda pemahaman, hanya milik Alloh
sajalah kemutlakan kebenaran itu. Wallohu alam bishowwaf.

Sabda nabi SAW : 

"Barang siapa dikehendaki Alloh akan memperoleh kebaikan, niscaya
dianugerahkanNYA pemahaman dalam agama dan diilhamkanNYA petunjuk "
(HR. Al Bukhoriwal Muslim, dari Mu'awiyyah)

Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.

Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka
wa'atubuilayka.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

dodi indra


--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "asrul" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamualaikum Wr.. Wb,,,
> pak ustad sekalian mau nanya tentang puasa pas hari lahir weton kita
memang ada ga sih?
> misal pas setiap sabtu pahing gitu
> mohon petunjuk...
> Wassalam.. 
> asrul
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Kirim email ke