----- Forwarded Message ---- From: anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 17, 2006 12:58:44 PM Subject: Re: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur
Setuju dengam mas Ahmad, bahwa kita menilai seseorang berdasarkan apa yang terlihat bukan yang ada di dalam hati. Sebagaimana sayyidina Umar Rodhiallahu anhu mengatakan bahwa "kita menghukumi seseorang berdasarkah lahiriahnya." Begitu juga dengan sebuah statement maka bukan harus ditafsiri apa dari perkataan tersebut tapi apa isi dari perkataan itu. Dari dulu selalu banyak orang mencoba membenarkan pendapat-pendapat nyleneh dari Gus Dur dengan berbagai argumen sebagai tafsiran untuk membenar-benarkan pendapat yang jelas-jelas bertentangan dengan kaidah-kaidah dien ini. Mungkin Gus Dur memang cerdas tapi apakah seseorang yang cerdas terjamin tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari syara'? Mari kita renungkan kembali hal ini. ----- Original Message ---- From: Ahmad Sugandi <[EMAIL PROTECTED]> To: "Rachmat, Hidayat" <[EMAIL PROTECTED]>; media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 15, 2006 8:43:25 AM Subject: RE: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur maksud anda mereka yang setuju dengan perkataan Gus Dur bahwa AL-Qur'an adalah Kitab Porno adalah orang yang cerdas ????? seperti prediksi saya diawal ketika Bung Agus memunculkan tulisan yang mengangungkan orang yang tidak semestinya diagungkan, maka polemik ini tidak terelakan. INGAT sampai hari ini Gus Dur masih belum pernah mencabut keanggotaannya dari Organisasi Shimon Peres yang notabene adalah organisasi Yahudi Israel sebagai sebuah bangsa BIADAB di muka bumi ini. apanya yang hebat - apanya yang cerdas dari seorang Gus Dur. -----Original Message----- From: media-dakwah@ yahoogroups. com [mailto:media-dakwah@ yahoogroups. com]On Behalf Of Rachmat, Hidayat Sent: Tuesday, November 14, 2006 4:58 PM To: media-dakwah@ yahoogroups. com Subject: RE: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur Ketika sebagian besar kaum muslimin marah (termasuk saya) atas perkataan Gus Dur yang mengatakan bahwa Al Qur'an adalah kitab yg paling porno, maka itu bukan salahnya Gus Dur tapi karena kita yg kurang cerdas menangkap maksud Gus Dur berkata demikian...? Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyul adhim ____________ _________ _________ __ From: media-dakwah@ <mailto:media- dakwah%40yahoogr oups.com> yahoogroups. com [mailto: media-dakwah@ <mailto:media- dakwah%40yahoogr oups.com> yahoogroups. com] On Behalf Of Wiwit Sent: 14 Nopember 2006 16:20 To: media-dakwah@ <mailto:media- dakwah%40yahoogr oups.com> yahoogroups. com Subject: Re: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur Selama ini saya termasuk orang yg mengagumi tulisan mas agus ini..tapi kali ini saya benar2 kaget dengan apa yang ditulisnya di milist ini. Ini adalah kutipan dari sebagian tulisannya. " Maknanya Gus dur tak pernah salah, yang salah adalah yang mendengarkan tanpa menseleksi mana kata katanya sebagai Guru bangsa (Semar), mana yang sekedar lawakan (Petruk) dan mana yang sekedar ngawur-ngawuran (Togog)." sebagai manusia biasa gak ada orang yg luput dari kesalahan baik yg disengaja or tidak..jadi Gus Dur sebagai manusia biasa tidak mungkin juga tidak pernah salah. mohon maaf kl ada kata yang kurang berkenan. ----- Original Message ----- From: agussyafii To: media-dakwah@ <mailto:media- dakwah%40yahoogr oups.com> yahoogroups. com <mailto:media- dakwah%40yahoogr oups.com> Sent: Tuesday, November 14, 2006 1:33 PM Subject: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur Mimpi & Gus Dur Gus Dur sering tertidur ketika seminar, bahkan ketika sidang MPR.dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI, tetapi tidurnya tidak sama dengan tidur kita. Sejarah orang besar juga akrab dengan tidur yang produktip. Imam Syafei menurut suatu riwayat ia baru bisa merumuskan berbagai pemikiran fiqhnya secara sistematis, setelah terlebih dahulu tidur. Tidur bagi orang besar (besar kapasitas spiritualnya) merupakaan saat menata memori hingga informasi yang ada di dalamnya tersusun rapi sesuai dengan struktur kebenaran logis atau fralsafi. Para ulama biasanya sebelum tidur terlebih dahulu berwudlu, salat tahajud dan menyambung pemancar spiritualnya ke nur ilahiyah. Tidurnya orang yang duduk mendengarkan khutbah Jum`ah malah menurut fiqh tidak membatalkan wudlunya. Tidurnya orang puasa jga berpahala. Konon sewaktu Gus Dur menjadi Presiden, banyak sekali pembisik yang datang. Semua bisikan didengar, tetapi kemudian ia tidur dan setelah tidur lahirlah keputusan presiden yang mengejutkan semua pembisiknya. Kebanyakan Presiden yang dijatuhkan akhirnya benar-benar jatuh. Bung Karno tidak berani keluar rumah setelah tidak jadi Presiden. Pak Harto juga tidak lagi leluasa berkomunikasi dengan dunia luar setelah lengser. Habibi butuh waktu beberapa tahun ngungsi ke Jerman sebelum meluncurkan buku memorinya yang menghebohkan. Megawati bahkan hingga kini tidak berani hadir di istana pada hari upacara proklamasi kemerdekaan RI, juga belum siap ketemu SBY yang pernah menjadi bawahannya. Hanya Gus Dur, meski sudah strook dua kali, tetapi tetap saja percaya diri ketemu dengan siapa saja. Ia temui Pak harto, Megawati, Amin rais dan SBY, Akbar Tanjung tanpa beban, tanpa repot-repot. Di rumahnya bilangan Ciganjur, para bekas presiden dan presiden, juga bekas musuh- musuhnya, pada dating menghadiri akad nikah puterinya. Ke Israel, ia juga tak problem kesana. Pada diri Gus Dur itu terkumpul beberapa pemancar yang bisa dihubungkan dengan satelit spiritual; intelektual, sufistik dan mistik. Dari orang seperti Gus Dur susah dibedakan mana yang gagasan, obsessi dan mimpi karena ketiganya sering muncul bareng dan dan urutannya sering tidak konsistren.Gus Dur dikenal sangat konsisten dalam ketidak konsistenannya. Sekarang orang baru menyadari sesungguhnya Gus Dur tidak melakukan kesalahan yang mengharuskannya dilengserkan. Juga banyak gagasannya yang aneh-aneh, tapi sepuluh-duapuluh tahun kemudian baru terasa relevan. Pada tahun 1983an,di depan diskusi CSIS , dikala NU belum dihitung, ia mengatakan bahwa nanti akan terjadi semua presiden akan mencari wakilnya dari NU. Semua orang tertawa karena menganggapnya lawakan, tetapi pada tahun 2004, lawakannya menjadi kenyataan. SBY, Megawati, Wiranto,dan Agum Gumelar, semuanya capres, mereka memang memilih orang NU menjadi cawapresnya, yaitu Yusup Kalla, Hasyim Muzadi, Solahuddin Wahid, dan Hamzah Haz. Pemimpin itu ada yang datang tepat waktu, ada yang kedaluwarsa, dan ada yang datang terlalu cepat. Gus Dur termasuk pemimpin yang terlalu cepat datang mendahulkui zamannya, oleh karena itu banyak gagasannya tidak bisa difahami orang sekarang. Dalam perspektip pewayangan, Gus Dur itu memiliki karakteristik kepribadian Semar (guru), Petruk (pelawak) dan Togog (tokoh ngawur) sekaligus. Hal yang begituserius disampaikan sebagai lawakan, terkadang dibalik ngomong ngawurnya, ada juga benarnya. Maknanya Gus dur tak pernah salah, yang salah adalah yang mendengarkan tanpa menseleksi mana kata katanya sebagai Guru bangsa (Semar), mana yang sekedar lawakan (Petruk) dan mana yang sekedar ngawur-ngawuran (Togog). Bingung kan ? Wallohu a`lam. Wassalam, agussyafii http://mubarok- <http://mubarok- institute. blogspot. com> institute.blogspot. com < http://mubarok- <http://mubarok- institute. blogspot. com> institute.blogspot. com> [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]