peristiwa Poligami Aa Gym ini juga memberikan sinyal potret realitas antara
bentuk ketaatan dan pembangkangan umat terhadap sesuatu yang Allah dan
Rasulnya halalkan tapi masih saja menjadi bahan gugatan. apapun alasannya.
karena disaat yang bersamaan kasus YZ dan ME mengemuka dan tanpa malu-malu
ME mengobral cerita perzinahannya kemana-mana. mengapa Menneg Perempuan diam
membisu ? atau diam-diam setuju dengan model perselingkuhan seperti ini ?
ini yang harus dijawab oleh mereka yang berkeberatan dengan peristiwa Aa Gym
atau yang lainnya.
 
Wallahu a'lam
 
 

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of Effendi Bochari
Sent: Tuesday, December 05, 2006 10:36 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: DUHHH...POLIGAMI



Dilihat dari reaksi masyarakat awam, langkah Aa Gym berpoligami menjadi
kontra produktif dengan dakwahnya selama ini, banyak yang mencemoohnya,
banyak yang menyatakan tidak ingin mendengarkan ceramahnya lagi.

Tetapi jika berpoligaminya itu dalam rangka dakwah, memberikan
pencerahan tentang nilai-nilai atau hukum Islam, betapa besar
risiko/beban yang ditanggung oleh Aa Gym dan keluarganya, semoga Allah
berkenan memberikan bimbingan dan pertolongan kepada Aa Gym dan
keluarganya.

Salam,

Effendi B

2b. Re: DUHHH...POLIGAMI

Posted by: "suhana hana" suhana032003@ <mailto:suhana032003%40yahoo.com>
yahoo.com suhana032003

Sun Dec 3, 2006 11:23 pm (PST)

kenapa harus kecewa?? apa yg harus dikecewakan dan disayangkan?? memang
kalau AA Gym sebagai panutan, lalu dilarang poligami?? bukankah sang
panutan yg sesungguhnya yaitu Rasulullah Muhammad juga
melakukannya??kenapa harus perduli dengan sangkaan yg ngalor ngidul?? AA
Gym itu pengikut Muhammad, dan kita umat muslimpun pengikut Muhammad,
masih layakkah disebut seorang pengikut, bila mengingkari yg pernah
dikerjakan oleh para panutannya?? bisa jadi..AA sedang mengaplikasikan
ilmunya dan menjadi pengikut Nabi Muhammad yg benar:) untuk laki2 lain
yg merasa layak untuk mengikuti langkahnya Rasulullah dan AA saat ini,
ya..silahkan aja. (ini pilihan toch) yg nda layak..ya..jangan suka
ngikut2 yg nda di mengerti lha..takut nyesat, gawat kan..??-:)

kenapa harus kecewa dan menyayangkan???AA mampu secara materi, dan mampu
secara ilmu (mungkin), jadi..kenapa harus disayangkan?? bisa jadi beliau
menyelamatkan dan menaikan derajat wanita yg kebetulan lebih sering
beliau lihat dan lebih beliau ketahui latar belakangnya ketimbang
wanita2 lainnya yg ada disekitarnya.

hmm..maksudku si AA lebih kenal dgn istri barunya secara pribadi (emosi
dan perasan) ketimbang AA mengenal pok nori, laila sari or janda2 tua
lainnya..gitu lhoo..*_* jadi..ya.. memang lebih selamat menikahi yg
sudah dikenal ketimbang yg belum toch??? kita sebagai orang yg
mengidolakannya..ya..cukup mendoakannya aja..agar beliau istiqomah di
jalanNya. amin...

Salam

hana

Hilman Abubakar < [EMAIL PROTECTED] <mailto:H.Abubakar%40petrochina.co.id>
na.co.id> wrote:

Pak suhana

Saya sedikit memberi komentar mengenai perkawinan AA GYM, bukankah AA
sudah menjadi panutan Bapak/Ibu pengajian di seluruh sentero Indonesia,
wajar sekali banyak kaum muslimin dan muslimat yg kecewa terhadap AA,
Bukan nya Sewot terhadap AA, akan tetapi AA sebagai panutan Guru yang
disayangkan.

Wassalam

Hilma

----- Original Message -----

From: suhana hana

To: media-dakwah@ <mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com ;
permatasunnah@ <mailto:permatasunnah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] <mailto:insistnet%40yahoogroups.com> ps.com ;
Forum_lingkarpena@ <mailto:Forum_lingkarpena%40yahoogroup.com>
yahoogroup.com ;
mualafindonesia@ <mailto:mualafindonesia%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
; [EMAIL PROTECTED] <mailto:assunnah%40yahoogroups.com> s.com

Sent: Monday, December 04, 2006 1:14 PM

Subject: [media-dakwah] DUHHH...POLIGAMI

DUHHH&#8230;POLIGAMI

Hmm..aku selalu berfikir, kenapa Allah membolehkan laki2 untuk poligami
sedangkan tidak untuk wanita. Benarkah ini tidak adil?? Hmm..aku selalu
menyakini apapun yg diperintahkan dan dilarang oleh Allah pasti semua
untuk kebaikan kita sendiri. Sedangkan apapun yg dibolehkan oleh Allah,
maka akan banyak pelajaran yg bisa dijadikan hikmah dan cara Allah
mendidik kita dan memberikan kebebasan pada kita untuk memilihnya dengan
konsekuensi2 atas apapun yg sudah kita pilih.

Subhannallah..sungguh hanya Allah lah yg paling tahu tabiat semua
mahlukNya, terutama manusia yg diberikan kepercayaan untuk menjadi
khalifah di muka bumiNya. Aku termasuk sesorang yg senang memperhatikan
tingkah laku tiap2 orang, baik laki2 maupun wanita. Laki2 pada
kenyataannya memang tidak cukup hanya dengan 1 orang wanita yg menjadi
pendampingnya. (bohong..kalau ada laki2 yg mengatakan tidak minat dan
terbetik dihatinya untuk poligami)

Hmm..maaf..maaf..bukan bermaksud untuk fulgar disini, namun berdasarkan
pengalaman yg pernah hidup bersama dengan seorang laki2, hingga sedikit
banyak aku tahu waktu2 kapan laki2 membutuhkan wanita sebagai tempat
menampung kebutuhan biologisnya, karena setiap hari hormon tersebut
diproduksi dan sebagai sesuatu yg wajib untuk dikeluarkan agar tidak
menjadi penyakit pada dirinya. Namun tidak begitu dgn wanita yg tidak
akan memproduksi hormonnya bila tidak ada rangsangan. (maaf kalau salah)

Dalam hal perasaan seorang laki2 mempunyai tabiat yg cenderung membagi
rasa sayangnya (cintanya) kepada beberapa orang wanita, spt rasa sayang
seorang ibu terhadap anak2nya. Namun..dalam hal perasaan, seorang wanita
tidak mampu membagi cintanya kepada laki2 lain bila ia sudah memiliki
satu orang laki2 yg menempati sisi hatinya dan cenderung ingin memiliki
cinta seorang laki2 itu secara penuh, spt perasaan seorang anak terhadap
ibunya yg selalu mencari perhatiaan dan mengharap hanya dirinya yg harus
diperhatikan dan disayang oleh ibunya.

Subhannallah..disinilah bentuk ujian yg diberikan oleh Allah kepada
laki2 dan wanita. Laki2 yg mempunyai tabiat cenderung dan mampu membagi
rasa sayangnya kepada wanita lain itu, mampukah dia untuk dapat
mengkontrol dirinya agar tidak dengan mudahnya membagi2 kan rasa sayang
dan cintanya kepada wanita lain tanpa perhitungan dan landasan pijakan
yg benar dan ditentukan oleh Allah sebagai pencipta dan paling mengerti
ttg tabiat semua mahlukNya.

Sedangkan wanita yg mempunyai tabiat setia pada pasangannya dan tidak
mampu membagi rasa sayang di hatinya pada laki2 yg sudah menempatinya,
dan cenderung ingin memiliki sepenuhnya cinta laki2 yg menempati hatinya
tersebut, spt tabiat seorang anak terhadap ibunya yg selalu berharap
hanya dirinyalah yg paling disayang dan dikasihi oleh ibunya tersebut.
Mampukah..wanita untuk menekan rasa egoisnya yg ingin memiliki
sepenuhnya cinta laki2 dan berbagi dengan wanita lain.?

Hmm..kadang aku berpikir, mengapa para istri Rasul mengikhlaskan
Rasulullah berpoligami yaitu seorang figur suami tanpa cacat akhlaknya,
mengapa para istri membiarkan barang bagus tersebut untuk dimiliki oleh
wanita lain?bukankah seharusnya barang bagus dimiliki sendiri tanpa
membaginya dengan yg lain?? (itu akal manusia)

Aku akan kembali kepada figur seorang wanita yg mampu memberikan apa
saja untuk seseorang yg dicintainya, bahkan mampu memberikan sesuatu yg
sangat disayangnya untuk diberikan dan akan diberikan sebagai bentuk
cinta dan bukti sayangnya pada laki2 yg dicintainya. Dan
jelas&#8230;Rasul sebagai figur yg layak diberikan cinta sepenuhnya oleh
istri2nya dan figur yg layak untuk diberikan semua yg diinginkan olehnya
dan membuat nyaman dan menyenangkan dirinya. Karena begitulah tabiat
seorang wanita apabila sudah mencintai satu orang laki2.

Jadi benarkah kita (wanita) mencintai suami kita??lalu kenapa kita
membiarkan orang yg kita cintai itu menderita karena perasaan sayangnya
pada wanita lain yg sudah menjadi tabiatnya laki2? lalu mengapa kita
membiarkan suami kita pergi untuk menghilangkan rasa cintanya yg
menyiksa dirinya kepada wanita lain namun tidak bisa diraihnya, karena
alasan sayangnya pula pada kita hingga meredam dan menyiksa dirinya
sendiri? hmm.. lebih ikhlas kah kita membiarkan orang yg kita cintai
untuk sembunyi2 menunjukan rasa sayangnya pada wanita lain dalam bentuk
materi maupun perasaan? kenapa kita membiarkan orang yg kita sayang
bermain2 dipinggir jurang yg memungkinkan dirinya bisa terjatuh?

Hmm..memang tidak semua laki2 bisa diberikan hal istimewa yg diberikan
oleh para isri Rasul kepada Muhammad. Tapi bagiku
pribadi..andaikan..memang suami sudah taat pada Allah sayang pada kita,
keluarga dan bertanggung jawab memenuhi semua yg menjadi kebutuhan baik
materi maupun spirituil, rasanya..tidak ada alasan untuk memenuhi
keinginan yg membuat dirinya bahagia dan menjaga orang yg kita sayang
dari berbuat dosa.

Syarat laki2 boleh berpoligami adalah kuat secara materi, fisik, ilmu yg
benar, dan adil. Hmm..adil secara materi, memang cenderung mudah untuk
diberikan, namun keadilan secara perasaan?? Hmm..aku jadi teringat doa
Rasul pada saat selesai dari rumah istrinya &#8220;ya..Allah hanya
inilah yg bisa aku berikan semampuku, jangan cela aku karena rasa yg aku
berikan kepada istri2ku.&#8221;

Hmm..Allah tahu sekali bahwa laki2 tidak akan pernah bisa berbuat adil
dalam hal perasaan, karena dia akan lebih cenderung pada wanita yg mampu
membuat perasaanya lebih cenderung untuknya. Dan insya Allah, Allah
memaafkan selama diniatkan untuk sebisa mungkin berbuat adil
sekemampuannya.

Namun..jika semua dijalankan hanya untuk mengharap Ridho Allah, rasanya
tidak ada yg berat untuk diberikan dan menjadikan bukti cinta kita
padaNya dan RasulNya. Jika Allah dan RasulNya membolehkan..lalu mengapa
kita harus menentang dan meributkan?? Jika teh ninik ikhlas membagi AA
Gym kepada wanita lain, kenapa kita yg harus sewot dgn wanita yg dapat
bagian itu?hehehe apa kita tahu..seberapa besar cinta nya kepada AA dan
seberapa besar cintanya kepada Allah dan Rasul?? Apakah kita tahu? Apa
yg sebenarnya sedang dituju oleh wanita sholeha spt teh ninik??AA Gym
kah tujuannya or Allah lah tujuan mereka?? Ya..kalau ngiri sama
AA..cobalah mulai berprilaku spt AA dan kuat secara materi maupun
spirituil? Aku yakin..akan banyak teh ninik yg lain yg ikut
dibelakangnya.

Banyak sekali hikmah yg disembunyikan oleh Allah di dalam hal poligami,
dan ilmu kita terlalu sedikit dan dangkal untuk mencerna dan
menangkapnya dengan akal.

Bukan berarti menulis spt ini lalu menyarankan untuk berpoligami tanpa
aturan lho?? Or menyarankan para wanita untuk menerima tawaran poligami
tanpa aturan pula. Intinya adalah dasarkan semua kepada aturan Allah dan
contoh Rasulullah sebagai pijakan yg benar kemudian, tanya diri, tanya
hati, gunakan akal dan gunakan perasaan, baru dech..putuskan.. layakkah
untuk melakukannya or layakkah untuk diterima? Putuskan dengan ilmu dan
bukan dengan emosi sesaat yg sering menipu ..*_^

Salam

hana

[Non-text portions of this message have been removed]



 



[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to