----- Forwarded Message ----
From: sukis hadianto <[EMAIL PROTECTED]>
To: agus susetio <[EMAIL PROTECTED]>; anis <[EMAIL PROTECTED]>; dan's <[EMAIL 
PROTECTED]>; muhlisin boo' yuuukk <[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED]; puput 
<[EMAIL PROTECTED]>; nuri <[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; kiki kartini <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, January 15, 2007 5:06:20 PM
Subject: Terusan: Fw: Di Balik Permainan



Perhatian: pesan yang diteruskan sudah dilampirkan. 
                
Sekarang dengan penyimpanan 1GB
 
http://id.mail.yahoo.com/


----- Forwarded Message ----
From: s.sujarwadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 12, 2007 11:06:56 AM
Subject: Fw: Di Balik Permainan


_filtered {
font-family:Comic Sans MS;
}
_filtered {
font-family:Trebuchet MS;
}
_filtered {
font-family:Frutiger 55 Roman;
}
P.MsoNormal {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}
LI.MsoNormal {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}
DIV.MsoNormal {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}
H3 {
FONT-FAMILY:"Trebuchet MS";FONT-SIZE:16.5pt;FONT-WEIGHT:normal;MARGIN:3.75pt 
0in;}
A:link {
COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
SPAN.MsoHyperlink {
COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
A:visited {
COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
SPAN.MsoHyperlinkFollowed {
COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
P.MsoAutoSig {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}
LI.MsoAutoSig {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}
DIV.MsoAutoSig {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}
P {
FONT-FAMILY:"Times New Roman";FONT-SIZE:12pt;MARGIN:3.75pt 0in;}
SPAN.emailstyle18 {
COLOR:windowtext;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.emailstyle19 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.emailstyle20 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.emailstyle21 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.emailstyle22 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.emailstyle24 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:"Frutiger 55 
Roman";FONT-STYLE:normal;FONT-WEIGHT:normal;TEXT-DECORATION:none;}
SPAN.EmailStyle25 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.EmailStyle26 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.EmailStyle27 {
COLOR:blue;FONT-FAMILY:Arial;FONT-STYLE:normal;FONT-WEIGHT:normal;TEXT-DECORATION:none;}
SPAN.EmailStyle28 {
COLOR:navy;FONT-FAMILY:Arial;}
SPAN.EmailStyle30 {
COLOR:windowtext;FONT-FAMILY:"Comic Sans 
MS";FONT-STYLE:normal;FONT-WEIGHT:normal;TEXT-DECORATION:none;}
DIV.Section1 {
}


 

----- Original Message ----- 
From: Agus Apriyanto 

To: pratikto ; sugeng ; e.prayitno 

Sent: Friday, January 12, 2007 10:36 AM

Subject: Di Balik Permainan







 



KENYATAAN HIDUP DI BALIK PERMAINAN INI.



Seorang ibu guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. 
Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan 
kanannya ada pensil. Ibu guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya 
begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pensil. Jika saya 
angkat kapur ini, maka berkatalah "Kapur!", jika saya angkat pensil ini, maka 
berkatalah
 "Pensil!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat 
antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat
kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat
kapur, maka sebutlah "Pensil!", jika saya angkat pensil, maka katakanlah 
"Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan 
kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah 
biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
 

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita
umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu
jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita 
dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, 
dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal 
tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh 
mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai 
dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar 
nilai dan
 waktu.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang susah, Zina tidak 
lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, 
sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan 
panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi 
suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, 
anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan 
kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham guru..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.

"Ini ada Qur'an,saya akan meletakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri 
diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada 
ditengah tanpa menginjak karpet?" 

Murid-muridnya berpikir. 

Ada

yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. 
Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet. "Murid-murid, begitulah ummat Islam 
dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-nginjak anda dengan 
terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun 
tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung 
anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibuatlah pondasi yang 
kuat. 
Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, 
jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn pondasinya dulu, 
tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, 
Lemari dikeluarkan dulu satu persatu, baru rumah dirobohkankan..."


"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghantam 
terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan mempengaruhi anda. Mulai dari 
perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda 
muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang 
mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul 
Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah
 yang dijalankan oleh musuh-musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang menginjak-nginjak, bu?" tanya murid- 
murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, 
Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah
Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya
hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit 
serentak, baru mereka akan sadar".


"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa 
dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar 
meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...

RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..

TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA... MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN 
HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA
 SAMA2 SADAR BAHAWA AGAMA, BANGSA, DAN TANAH AIR KITA SEMAKIN TERANCAM!

 




**************************************************
--------------------------------------------------
kunjungi 

http://technology

untuk lihat alamat email (PCT & Himalaya), 
pengumuman, dll.
-------------------------------------------------- 





                Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke