Saya sangat tidak setuju kalau pengurus masjid melarang anak-2 masuk dan
sholat dimasjid kubah emas tsbt. Mungkin diantara kita perlu memberi tau
kepada pengurus masjid dimaksud, agar merubah peratuaran yang tidak
benar itu..

Saya juga tidak setuju, kalau ada orang tua yang membawa anak-2 sering
ribut di masjid, karena hal itu akan mengganggu ke-khusu' an orang yang
sedang sholat. Apalagi banyak orang tua yang tidak tau atau tidak paham
tentang najis. Ada orang tua yang sekedarnya saja membersihkan /
mengepel masjid yang anaknya ngompol di masjid. padahal membersihkan
lantai dari najis ada aturannya. dan bukan sekedar me-ngelap saja.

Jadi, mari kita makmurkan masjid, dan belajar adab dan sopan santun
dimasjid serta belajar membersihkan masjid dari najis, dengan cara yang
benar.

Demikian dari saya, mohon maaf apabila tidak berkenan.

Wassalam,
Hasbi

>>> "Muhammad Syaichul Ashar" <[EMAIL PROTECTED]> 1/17/2007
10:49 AM >>>
Assalamualaikum Wr Wb

Sedikit memberikan masukan

Bahwa Masjid adalah tempat untuk Ibadah dan Syiar Islam jadi seyogyalah
apabila dari awal anak-anak kita bisa dapat memakmurkan Masjid yang
nantinya setelah dewasa nanti bisa menjadi generasi yang Islami yang
sangat cinta dan dapat memakmurkannya. Setiap Masjid mempunyai problem
yang sama terhadap anak-anak dan biasanya memang sifat anak-anak akan
ramai bila bertemu dengan teman lainnya walaupun itu dalam masjid
sekalipun 

Tetapi kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkan atau menjaga adab
yang ada di Masjid .Tidak boleh ramai atau mengganggu 

Orang sholat dll.Tetapi ada juga dari Takmir , pengurus Masjid atau
jamaah  yang lain untuk dapat meyempatkan waktu untuk mengawasi
anak-anak tersebut agar tidak mengganggu jamaah tersebut melaksanakan
sholat, minimal menegur

Jadi tidak ada hal yang melarang seorang anak untuk datang ke Masjid
tergantung kita mengarahkan mereka untuk dapat

Menjaga ketertiban dan ketenangan Masjid

Kurang dan lebihnya mohon maaf

Wassalam

 

Ashar

 

________________________________

From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 17, 2007 8:31 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com 
Subject: Re: [media-dakwah] Fw: [daarut-tauhiid] Masjid Kubah emas
Depok : kesedihan anak yg tdk bisa sholat didalamnya OOT

 

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Afwan, mungkin DKM Masjid Kubah emas Depok menggunakan Hadits yang
sangat 
lemah (Ibnu Majjah, afwan kalau saya khilaf) yang mengatakan bahwa 
"Jauhkanlah anak-anak dan orang gila kalian dari masjid kalian".

Mudah-2an Allah mengampuni DKM masjid tersebut, Wallohu a'lam.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

[EMAIL PROTECTED] <mailto:wawan%40ikpt.com> 

"Alex Asyandra" <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:asyandra%40sioenasia.com> > 
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com
<mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com> 
16/01/2007 16:37

To
media-dakwah@yahoogroups.com <mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com> 
cc

Subject
[media-dakwah] Fw: [daarut-tauhiid] Masjid Kubah emas Depok : kesedihan

anak yg tdk bisa sholat didalamnya OOT

Dari Millis Tetamgga.

<)^^(>
(( 'o' ))
=(,,)=(,,)=

B - rgds. 
Alex Asyandra 

----- Forwarded by Alex Asyandra/Indonesia/Sioen on 01/16/2007 04:32 PM

-----

Wahdi Hilmy <[EMAIL PROTECTED] <mailto:hilmy_w%40yahoo.com> > 
Sent by: daarut-tauhiid@yahoogroups.com
<mailto:daarut-tauhiid%40yahoogroups.com> 
01/16/2007 08:02 AM

To
daarut-tauhiid@yahoogroups.com
<mailto:daarut-tauhiid%40yahoogroups.com> 
cc

Subject
[daarut-tauhiid] Masjid Kubah emas Depok : kesedihan anak yg tdk bisa 
sholat didalamnya

IRONI DI MASJID &#8220;KUBAH EMAS&#8221; DEPOK
Kegundahan seorang Ayah 

Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak

saya masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk
sholat 
ashar di Masjid &#8220;Kubah Emas&#8221; (kalau tidak salah namanya
Masjid 

Dian Al Mahri), Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk
sholat 
di Masjid yang terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya

juga ingin memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak 
saya. Namun saat kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam
penjaga 

melarang anak saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun
(begitupula 

nasib sama dialami pengunjung lainnya). Saya melihat pengumuman yang 
memang menuliskan melarang anak usia dibawah 10 tahun masuk ke areal 
masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan
kekhusuan 
ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa karena seumur hidup saya

baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang membuat larangan anak
kecil 
masuk, bahkan ke halamannya saja tid! ak
boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu 
terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang
berusia 

5 tahun, dia heran dan bertanya &#8220;kenapa yah, aku tidak boleh
masuk?, 

emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?&#8221;. Saat itu

saya tidak bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya 
berikan pada anak saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu
membiasakan 

anak saya sholat di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias

untuk melihat Masjid yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak
bisa 
masuk. Akhirnya kami sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid

&#8220;Kubah Emas&#8221;. Mushola yang &#8211;maaf- tempat wudhunya
tidak 
terawat dan kotor namun welcome kepada kami termasuk anak-anak saya.

Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan
sebuah 
aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidilharam? dimana ada orang
yang 

thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi 
kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau 
hadits yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke

Masjid. Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di

shaff terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir 
aturan di Masjid &#8220;Kubah Emas&#8221; ini melewati apa yang
digariskan 

Rasulullah.

Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan

proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan

mau ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10

tahun sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama&#8217;ahnya
sebab 

generasi mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda

Islam akan semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin
mereka 
akan &#8220;phobia&#8221; dengan Masjid.

Jika memang pemilik Masjid Kubah &#8220;Emas&#8221; ingin membatasi
segmen 

pengunjung maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja &#8220;ini

adalah tempat sholat pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap

yang ingin sholat harus ikut peraturan keluarga kami&#8221;. Sebab jika

disebut Masjid maka sudah memasuki dimensi publik dimana semua muslim 
berhak sholat di Masjid manapun termasuk dengan anak-anaknya. Tentu
setiap 

orang tua harus menjaga anaknya agar tertib.

Terakhir saya berharap &#8220;pemilik&#8221; Masjid &#8220;Kubah 
Emas&#8221; (juga ke masjid manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak 
adalah harapan masa depan Islam, mereka harus didik dekat dan cinta
Masjid 

sejak dini, kalau tidak mereka akan lebih dekat pada
&#8220;tempat&#8221; 
lain yang belum tentu membawa kebajikan bagi mereka.. Saya berharap
pula, 
Masjid yang begitu megah, mewah dan konon menelan biaya ratusan milyar

rupiah lebih ramai dengan kegiatan lainnya selain tempat sholat,
seperti 
pengajian dan pengkajian dan seminar Islam, mentoring/pengajian bagi 
anak-anak yang pasti akan tertarik karena halamannya luas dan indah. 
Betapa mubazirnya Masjid ini jika hanya dipakai &#8220;hanya&#8221;
untuk 
sholat dan itu pun dibatasi. Kita bisa berkaca pada Masjid Nabawi pada

awalnya dijaman Rasulullah masih hidup, dibangun secara sederhana,
dengan 
atap dari pelepah kurma, dinding dari lumpur yang dikeraskan. Namun
Masjid 

itu be! gitu kaya dengan aktivitas, menjadi tempat
Rasulullah membina ummatnya, bermusyawarah tentang masalah ummat Islam,

mengatur strategi, menimba ilmu dan disitulah peradaban Islam mulai 
dibangun. 

Saya pribadi masih punya PR untuk menjelaskan kepada anak laki-laki
saya 
agar ia tidak salah &#8220;belajar&#8221;, jangan sampai ia punya
persepsi 

bahwa Masjid bukan tempat anak-anak untuk dekat sama 
Tuhannya&#8230;&#8230;, naudzubillah minzalik.

Hilmy Wahdi.
Psikolog Alumnus UI
Mahasiswa Program Doktor UNJ
Dosen tidak tetap di FE UI ekstension
Ayah dari dua anak yang sedang belajar untuk dekat dengan Tuhannya.

-- 
This message has been scanned for viruses and 
dangerous content by MailScanner, and is 
believed to be clean. 

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke