Saudaraku Mas Aria yang InsyaAllah di rahmati Allah SWT, artikel ini
saya ringkas dari buku Sentuhan Kalbu "Penghantar Mencapai Pencerahan
Jiwa" karya Ir. Permadi Alibasyah , kalo dilihat dari daftar pustakanya
diringkas dari buku "HAJI " karya Dr. Ali Shariati, penerbit Pustaka,
Jl. Ganesha & Bandung.

 

Tentang Hadist nya InsyaAllah nanti ana cari dulu, dan mohon bantuan
akhi....dan ikhwan wal akhwat rahimakumullah untuk membantunya , karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi...

 

Demikian

Jazakumullahu khairan kastiran

Wassalamu'alaykum wr wb

 

 

 

  _____  

From: Aria Subekti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 12, 2007 4:31 PM
To: media dakwah
Cc: Ketut Junaedi
Subject: Re: [media-dakwah] Ibadah Haji

 

mas ketut, 

tanpa mengurangi rasa hormat saya tolong dunk saya dikasih tau kisah
tersebut dalam kitab apa? apa hadits atau apa mas?

juga gimana kedudukan hadits yang mas sebutkan ""Rasulullah SAW , telah
bersabda, "bahwa Iman manusia itu amat mudah
berubah, yaitu laksana bulu ayam yang digantungkan di padang pasir."" 

maksud saya menanyakan ini bukan meragukan keilmuwan mas ketut, hanya
untuk memastikan khobar tersebut shahih apa tidak mas,

sekali lagi maaf bagi yang kurang berkenan,



----- Original Message ----
From: Ketut Junaedi <[EMAIL PROTECTED]>
To: Sunarko <[EMAIL PROTECTED]>; Asri <[EMAIL PROTECTED]>;
Ardini <[EMAIL PROTECTED]>; Arief Hadi <[EMAIL PROTECTED]>;
Bangun Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]>; Eko Pujiantoro
<[EMAIL PROTECTED]>; Elrizal Salman <[EMAIL PROTECTED]>;
Hafnizal <[EMAIL PROTECTED]>; M Yamin Suharsono
<[EMAIL PROTECTED]>; Putut Dwidjoseno
<[EMAIL PROTECTED]>; Radiansyah <[EMAIL PROTECTED]>;
Suyanto <[EMAIL PROTECTED]>; Sujadi <[EMAIL PROTECTED]>;
Sutoro <[EMAIL PROTECTED]>; Suprihatin
<[EMAIL PROTECTED]>; Suratman ST <[EMAIL PROTECTED]>;
Syaiful Suhab <[EMAIL PROTECTED]>; Sri Raharjo
<[EMAIL PROTECTED]>; Nuraini <[EMAIL PROTECTED]>; Sukarmin
<[EMAIL PROTECTED]>; Marjono <[EMAIL PROTECTED]>; Suripto
<[EMAIL PROTECTED]>; Syahrial Hanafiah
<[EMAIL PROTECTED]>; Syofidin Darwis <[EMAIL PROTECTED]>;
Widji Purwadi <[EMAIL PROTECTED]>; Tri Priyono
<[EMAIL PROTECTED]>; A Rasyid <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 11, 2007 11:07:06 AM
Subject: [media-dakwah] Ibadah Haji




IBADAH HAJI

Alkisah, di padang Arafah Ali bin Husain bertanya kepada Zuhri, "
Menurut engkau , berapakah kira-kira orang yang wukuf disini?"

Kata Zuhri,"Menurut perkiraanku ada sekitar empat atau lima ratus ribu
orang. Semuanya Haji, mereka menuju Allah dengan harta mereka dan
berteriak-teriak memanggil-Nya. "

Ali bin Husain pun berkata," Hai Zuhri, sebenarnya sedikit sekali yg
haji."

Zuhri tentu saja keheranan,"Sebanyak itu apakah sedikit?"

Ali lalu menyuruh Zuhri mendekatkan wajahnya kepadanya. Kemudian Ali
mengusap wajahnya dan menyuruhnya melihat kembali.

Zuhri terkejut. Kini ia melihat monyet-monyet berkeliaran dengan
menjerit-jerit. Hanya sedikit manusia diantara kerumunan monyet-monyet
itu.

Ali mengusap wajah Zuhri kedua kalinya. Ia kini menyaksikan Babi-babi,
dan sedikit sekali manusia.

Pada usapan yang ketiga, Zuhri melihat banyaknya serigala dan sedikit
sekali manusia.

Berkat sentuhan orang Salih, Zuhri dapat melihat kebalik tubuh-tubuh
mereka yang sedang wukuf di Arafah. Tuhan berkenan menyingkapkan tirai
baginya, sehingga pandangannya menjadi sangat tajam. Ia terkejut dan
kebingungan, karena begitu banyaknya orang yang tampak lahirnya adalah
manusia, tetapi hakikatnya binatang. Ia pun berfikir, apakah kebanyakan
kita hanyalah manusia secara tampilan, dan binatang secara hakiki?.

Ibadah Haji adalah perjalanan manusia untuk kembali kepada fitrah
kemanusiaannya. Rupanya kesibukan pada dunia telah melemparkan kita dari
kemanusiaan kita. Kita jatuh menjadi mahluk yg lebih rendah; bukannya
menjadi khalifah Allah SWT, tetapi justru kita menjadi Monyet, babi, dan
serigala. Oleh karena itu, para jemaah haji dari satu sisi dapat dilihat
ibarat rombongan binatang yang ingin kembali menjadi manusia.

Para jamaah haji semestinya meninggalkan segala sifat kebinatangannya.
Seperti ular, mereka harus mencampakkan kulit lamanya agar menjalani
kehidupan baru. Baju -baju kebesaran, yang sering dipergunakan untuk
mempertontonkan kepongahan, harus dilepaskan. Lambang-lambang status, yg
sering dipakai untuk memperoleh perlakuan istimewa, harus dikubur dalam
lubang bumi. Sebagai gantinya, mereka memakai kain kafan, pakaian
seragam yg akan dibawanya nanti ketioka kembali ketempat asalnya.

Para jemaah haji harus meninggalkan intrik-intrik monyet, kerakusan
babi, dan kepongahan serigala. Mereka harus menjadi manusia lagi.
Seorang haji adalah ibarat anak kecil yg baru dikeluarkan dari perut
ibunya, yaitu : suci dan telanjang; yg selanjutnya ia akan melangkah
dengan langkah-langkah kesucian, kejujuran, kerendahan hati, dan
pengabdian.

Marilah kita renungkan , berapa banyakkah diantara jutaan orang yg
beruntung dapat terhimpun di Arafah adalah Haji, dalam artian manusia yg
sudah kembali kepada fitrahnya? Berapa besarkah diantara mereka yg
sudah meninggalkan selama-lamanya sifat-sifat kebinatangannya, dan
sebagai gantinya menyerap Rahman-Rahimnya Allah? Mungkin kita tidak
pernah tahu.

Jika Ibadah Haji dilakukan dengan Khusuk maka ada tiga keutamaan yg
dapat dirasakan menurut sebagian orang yg telah menunaikannya, yaitu :

1. Kenikmatan dalam beribadah.
2. Doa yg makbul
3. Ketajaman introspeksi

Sebagaimana lazimnya suatu perjalanan, maka dibutuhkan perbekalan.
Perbekalan untuk menunaikan ibadah Haji paling sedikit ada tiga, yaitu :

1. Ikhlas (tanpa ragu-ragu)
2. Sabar 
3. Berserah Diri

Rasulullah SAW , telah bersabda, "bahwa Iman manusia itu amat mudah
berubah, yaitu laksana bulu ayam yang digantungkan di padang pasir."

Oleh karena itu, oleh karena itu, boleh jadi penurunan iman itu terjadi
pada saat menunaikan ibadah haji. Ada beberapa kiat untuk mempertahankan
atau meraih kembali iman yg turun :

a. Sering-sering melaksanakan Thowaf
b. Laksanakan setiap hari qiyamul lail
c. Rajin membaca Al-Qur'an
d. Hati selalu diisi dengan Zikir
e. Batasi dalam berbicara.

Setiap Jemaah Haji adalah Tamu Allah, oleh karena itu usahakanlah agar
menjadi Tamu yg Sopan.

Diringkas dari sentuhan Kalbu karya Ir. Permadi Alibasyah

[Non-text portions of this message have been removed]

 

 

 

  _____  

Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar
<http://us.rd.yahoo.com/evt=49938/*http:/tools.search.yahoo.com/toolbar/
features/mail/>  alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke