1/19/2007 9:09:49 PM
Gadis Kecil Syahid Dibunuh Israel Secara Keji <http://www.infopalestina.com/Images/images10/bassam.jpg> Infopalestina-Al-Quds : Seorang gadis cilik, Ubir Basam Al-Aramain (10 tahun) meninggal syhaid akibat tembakan serdadu Israel ke kepalanya. Ia ditembak serdadu Israel setelah mengikuti ujian tengah semester di sekolah dasar Al-Quds Utara. menurut saksi mata, Serdadu Israel menembakan bom suara ke arah anak-anak yang baru pulang dari tempat belajarnya, dengan alasan anak-anak terssebut berkumpul di dekat tambok rasial. Bom suara mengenai kepala bagian belakang Bassam, mengakibatkan ia pingsan seketika. Setelah dirawat selama tiga hari, tim medis rumah sakit Hadasa di Ain Karim tidak berhasil menyelamatkan nyawa anak itu. Ia mengalami pendarahan hebat akibat tulang tengkorak bagian belakangnya patah. Sementara itu, pihak Israel berusaha membela diri dengan mengatakan, bahwa anak-anak sekolah yang baru pulang itu melempari serdadu Israel dengan batu. Maka pihak serdadu berusaha membubarkan anak-anak tersebut dengan bom dan gas air mata serta peluru karet. Namun orang tua Bassam membantah hal tersebut, berdasarkan penuturan salah seoarng pengajar di dekolah Bassam. Anaknya keluar setelah mengikuti ujian akhir di sekolahnya. Ia keluar ditemani saudaranya Urain untuk membeli makanan di pasar. Sementara itu, menurut harian Israel Haaret menyebutkan, Bassam keluar pada waktu istirahat sekolah, ia bermaksud membeli makanan di pasar dekat sekolahnya. Di tempat tersebut sedang terjadi aksi demo yang dilakukan oleh penduduk setempat. Serdadu Israel berusaha membubarkan para demonstran dengan menembakan peluru karet dan gas air mata. Menurut tim medis RS Hadasa yang dikutif Haaretz menyebutkan, gadis Bassam meninggal akibat ledakan bom yang mengenai kepalanya. Bahkan menurut penuturan saudaranya, Urain, adiknya sampai terlempar ke uadar saking kerasnya suara bom tersebut. Menurut ayah Bassam yang merupakan anggota salah satu organisasi Israel-Palestina yang bekerja untuk perdamaian mengatakan, pasukan penjaga perbatasan Israel memang menganggap anak-anak Palestina sebagai teroris. Para serdadu itu tidak melihat siapa yang melintasi tembok rasial, yang penting bagi mereka menjaga keamanan. Namun yang tidak habis pikir, kok bisa anak kecil yang baru berumur 10 tahun yang keluar untuk membeli makanan disangka dan dicurigai sebagai teroris ?. Apakah mereka ini sudah pada sakit jiwa ?. Apapun kemungkinannya pemerintah Israel harus bertanggung jawab atas semua tindakan serdadunya yang telah menghilangkan nyawa anaknya. (pi/asy) -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. [Non-text portions of this message have been removed]