Salaam 'Alaikum,
Innal hamda lillaah, ash sholaatu wassalaamu 'ala  Sayyidina wa Maulaana 
Muhammadin ,Sayyidil Mushtofa, waba'd.
Terimakasih kepada Moderator dan Rekan-rekan milist atas semua email yang 
selama ini telah kami terima.
Semoga  Moderator dan Rekan-rekan Milist selalu dalam lindungan Alloh 
Jalla Jalaaluh untuk selalu dapat Istiqomah di jalan-NYA serta yang 
terpenting via Milist ini  KITA  ERATKAN  TALI  SILATURROHIM  DAN  TONJOLKAN  
PERSATUAN/PERSAMAAN 
BUKAN  PERBEDAAN.

Kami orang Awam , Al faqir , miskin ilmu pernah mendengar salah satu ayat 
Al Qur'an yang di ceramahkan  Asaatidz yang bunyinya ;
" Lan Tardho Ankal Yahuudu Walan Nashooroo Hatta Tattabi'a Millatahum "
Sekali-kali tidak akan Ridho kaum Yahudi dan Nashrooni kepadamu Sampai 
kamu mengikuti mereka.
Berarti Alloh 'azza wajalla dengan penuh Rohmaan dan Rohiim mengingatkan 
kita untuk dapat selalu WASPADA terhadap mereka.
Sudah banyak sekali contoh-contoh tipu daya melalui Media ataupun perlakuan 
mereka terhadap saudara-saudara kita seperti halnya 
Kasus POSO dan lain-lainnya.

Barangkali perlu  kiranya Al Faqir sedikit sumbang saran (jika berkenan) 
untuk sedikit antisipasi hal tersebut  yaitu dengan kata-kata yang pernah 
kami dengar juga sbb;
" Ashlih Nafsaka Yashluh Lakannaas  >>  Perbaikilah Dirimu Sendiri Dulu Maka 
Insya Alloh Orang Lain akan 
Ikut memperbaiki diri Mereka" 
Tentunya harapan kita  berbenah diri dengan Kemantapan Iman , cukup bekal 'Ilmu 
Pengetahuan serta  Akhlaaqul Kariimah dalam diri kita, orang lainpun akan malu 
jika kelakuan mereka 
bertentangan dengan kita.  Terutama sekali sebagai Suri Tauladan direct 
buat anak-anak kita ,Isteri ataupun suami.

Satu lagi yah...  yang pernah kami denger juga ;

"Al haqqu bilaa Nizoomin Yaglibuhul Baathilu Bi Nizoomin >> kira-kira arti dan 
maksudnya ; Organisasi yang Haq tanpa Disiplin akan 
dapat dikalahkan oleh Organisasi Baathil dengan kedisiplinan.

Terimakasih untuk semua yang sudah mau baca email ini.
Semoga Al Faqir selalu dapat kekuatan untuk Istiqomah sekalian juga buat 
kita semua, Amin Ya Mujiibassaailiin.

Wallohu A'lam Bi Muroodih.
Wassalaam,
Achmad Rulli





Tony Widianto Atmoko_2 <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com
01/30/2007 05:53 PM

 
        To:     "Sunarso, Djayus" <[EMAIL PROTECTED]>
        cc:     [EMAIL PROTECTED], media-dakwah@yahoogroups.com
        Subject:        Re: [media-dakwah] Lihatlah Play boy merekrut anak 
jalanan



Kalau saudaraku sekalian masih ingat,  ini adalah salah satu bagian 
(gambaran) dari paparan kebudayaan Bpk Taufiq Ismail beberapa waktu lalu.

With kind regards, 

Tony Widianto Atmoko 
[EMAIL PROTECTED]

"Sunarso, Djayus" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by:
media-dakwah@yahoogroups.com
2007-01-30 11:48 AM

To
media-dakwah@yahoogroups.com
<media-dakwah@yahoogroups.com>
<[EMAIL PROTECTED]>
cc

Subject
[media-dakwah] Lihatlah Play boy merekrut anak jalanan
Classification

Assalamu'allaikum Wr Wb

Ya betul .....pasti ada gerakan yang dalam jangka panjang akan
menghancurkan Indonesia terutama dari sendi - sendi Islam.
Coba kita tengok daerah Glodok dan pasar - pasar yang lain, bahkan sudah
merambah sampai pelosok desa. Begitu murah dan mudahnya mendapatkan keping
- keping VCD - DVD soronok dijual bebas. Coba kita hitung berapa kira -
kira ongkos produksi tiap keping VCD- DVD, tapi kenapa mereka jual murah
dan sangat murah perkeping antara dua - tiga ribu perak saja. Juga mesin
pemutarnya juga sangat murah ada yang cuma Rp 125000. saja

Coba jalan - jalan ke Mall banyak sekali permainan yang bersifat merusak
mental anak - anak kita. Mereka lebih memilih bolos sekolah dan pergi ke
Mall, Lihat di Mall gadis ABG lenggak - lenggok pengin digodain priya 
iseng
dan ujung - ujungnya si ABG mudah sekali bibawa asal ada uang untuk hidup
glamor. Awas perusak moral anak - anak sudah masuk kedalam rumah kita.
lihat tayangan TV. Semua sinetron menyuguhkan anak - anak sekolah yang
sedang pacaran, hidup mereka glamor orang tua mereka kaya - kaya dibumbui
berantem berebut pacar, kalau kebetulan ada peran GURU pasti GURU tersebut
digambarkan GURU BLOON. Tak satupun ada sinetron yang menggambarkan anak
sekolah yang cerdas dan berprestasi.

Jadi pasti ada penggeraknya dan dalam jangka panjang bangsa ini akan tidak
mengenal sendi - sendi Islam. Gerakan mereka lebih cepat lagi manakala ada
figur - figur yang Islami yang mungkin bisa membangkitkan sendi - sendi
Islam. Dengan berbagai car figur - figur tersebut mereka hancurkan dengan
harta - wanita dan kalau memungkinkan dengan kekuasaan.

Prehatin sekali, cuma kita bisa apa..? Mari kita coba menyelamatkan
keluarga kita masing - masing dan saling mengingatkan.
Wassalam
Mail to : [EMAIL PROTECTED]
http: //www.schott.com

__________________

Forum Hidayatullah
Abi Namirah

Lihatlah Play boy merekrut anak jalanan
Hari Jumat 26 Januari yang lalu sekitar jam 13.45 dilampu merah ditikungan
Jl. Senopati kearah Ratu Plaza. Ketika itu lampu merah menyala lebih dari
sepuluh menit. Saya mengamati gerak gerik anak-anak jalanan. Ada tiga 
orang
anak perempuan satu anak laki-laki. Umur mereka sekitar 13 s/d 15 tahun.

Seorang anak perempuan duduk danasyiik memetik gitar kecil, seorang lagi
makan dengan lahap seonggok nasi diatas kertas kuning berlapis platik, 
nasi
tersebut diletakkan begitu saja diatas trotoar, yang seorang lagi berdiri,
mulutnya mengunyah sesuatu. Seorang anak laki-laki yang kelihatan sebaya
juga sedang berdiri disitu. Kelihatan mereka sedang asyik berceng kerama.
Mereka tidak mengamen saat itu.

Saya terus mengamati lebih cermat.
Hati saya menangis melihat keadaan mereka yang usia sekolah menghabiskan
waktu-waktu mereka dipinggir jalanan.

Hati saya lebih menangis ketika mengamati lebih lanjut, ketika ketiga
anak-anak dibawah umur itu berkata dan bernyanyi saya melihat
ditengah-tengah lidah mereka ada anting-anting bulat dari stainless steel.
Ditelinga mereka banyak lagi tindikan anting-anting. Kemudian dibibir 
bawah
mereka ada lagi ditindik dengan anting-anting besar, bulat dan
bentuk-bentuk lainnya.

Saya lebih terperanjat lagi setelah mengamati lebih jelas sosok anak yang
laki-laki. Saya coba mempertegas penglihatan saya, takut-takut salah.

Apa yang saya lihat membuat saya terperangah. Di celana jean lusuhnya
dijahitkan lembaran-lembaran kain yang sudah disablon dan dicetak berwarna
beberapa gambar dipaha bagian depan kiri dan kanan, dibagian atas.
Gambar-gambar itu seukuran kertas A4 dan sebagian lebih kecil dari itu.

Gambar apakah yang ditempelkan dicelana jean lusuh anak itu?

Gambar-gambar perempuan tanpa busana dengan tulisan yang sangat tegas pada
setiap gambar, yaitu tulisan play boy.

Pertanyaan bagi kita yang membaca tulisan ini.

1. Cukupkah uang sekian ribu rupiah dari hasil mengamen untuk membiayai
operasi kecil untuk memasang anting bulat ditengah lidah mereka?

2. Cukupkah uang yang mereka kumpulkan untuk memasang sekian banyak
anting-anting ditelinga, dibibir dan dihidung mereka?

3. Siapakah ayng menjahitkan dengan rapi sedemikian rupa foto-foto wanita
tanpa busana dengan logo paly boy dicelana jean anak laki-laki umur tiga
belasan tahun tersebut?

Melihat kondisi mereka. Tidak mungkin mereka dengan uang hasil mengamen
akan sanggup memasang acessories-acessories cabul tersebut ditubuh mereka.

Lalu siapa?

Menurut pendapat saya ada gerakan yang terorganisir yang merancang dan
menggerakkan apa yang saya lihat tersebut. Yaitu agen-agen gerakan
pencabulan bangsa. Agen-agen iblis cabul yang mengendap-endap disela-sela
kehidupan bangsa yang morat-marit ini.

Padahal ada aparat yang bertugas mengatur laulintas disana.
Padahal diujung jalan Sriwijaya dan jalan Aditiawarman didekat situ ada
Mabes Polri.

Wahai kawan.

Kemanakah kita mengadu.

Masih adakah aparat kita yang mempunyai hati nurani danyang masih beriman?

Kalau ummat yang turun tangan selalu dianggap anarkis.

Quao vadis bangsa ku?

Wahai teman-teman.

Mungkin kita sudah tidak dapat menghandalkan aparat untuk mengatasi 
masalah
moral dan akhlak tersebut.
Karena kita belum punya yang namanya polisi ahklak seperti di Malaysia.

Kita baru punya polisi Densus 88 yang sangat menakutka, bisa-bisa kita
dianggap teroris.

Kita sendirilah yang harus berusaha menjaga diri dan keluarga kita dari 
api
neraka jahannam.

Berjamaah.
Berjamaah bersama orang-orang yang ruku.
Berjamaah bersama orang-orang yang sujud.
Dimesjid-mesjid ada komunitas kita, disana ada saudara-saudara kita,
berbagilah. Berdiskusilah.

Mungkin kita dapat bersama-sama menyelesaikan masalah ummat yang sudah
kedodoran ini.

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke