Terkait masalah habib, sekedar ingin menambahkan,
berikut dari syariahonline.com...

Siapakah Para Habaib ?

Pertanyaan:

Bagaimana tentang HABAIB di Indonesia ini, banyak masyarakat yang terlalu 
mengagung-agungkan ?

xxx

           Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb. 
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, 
Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d 
 Habib sering dijadikan istilah buat mereka yang mengaku memiliki garis 
keturunan dri Rasulullah SAW. Secara etnis, sebenarnya mereka memang umumnya 
keturunan arab yang berasal dari daerah Yaman. Di Yaman ada banyak nama tempat 
dan wilayah, salah satunya disebut Hadhramaut. Orang-orang keturunan arab ini 
sering juga disebut dengan hadhrami, dinisbahkan kepada negeri asal mereka. 
 
 Biasanya mereka memiliki nama marga / keluarga yang merupakan nama dari datuk 
mereka. Nama-nama marga ini cukup banyak di Indonesia dan juga tersebar di 
banyak negara. 
 
 Banyak dari mereka yang memang benar-benar menjadi sosok ulama dan ahli ilmu 
agama. Dari kelompok ini, umat Islam di Indonesia memang banyak yang 
mempelajari ilmu-ilmu agama. Namun tidak semua dari mereka menjadi ulama, 
banyak pula yang menjadi pedagang, pengusaha dan beragam profesi lainnya. Dan 
sebagai bagian dari kelompok masyarakat, tidak tertutup kemungkinan dari mereka 
melakukan hal-hal yang juga dilakukan oleh kebanyakan masyarakat lainnya. Tidak 
ada jaminan baik dari Al-quran atau pun sunnah bahwa mereka kebal dosa atau 
dijamin masuk surga. 
 
 Yang shaleh dari mereka akan mendapatkan ganjaran dan yang berdosa dan berbuat 
maksiat akan mendapatkan dosa dan siksa dari Allah. Bahkan bila mereka 
melakukan pelanggaran, sebagai 'keturunan' nabi, mereka punya beban yang lebih, 
dimana pasti akan membuat malu keluarga dan nama Rasulullah SAW sendiri. 
 
 Mengenai kepastian apakah mereka benar-benar keturunan nabi, kita tidak bisa 
menyalahkannya. Karena biasanya dalam keluarga mereka memang sering tercatata 
silsilah mereka yang bila terus ditelurusi sampai kakek yang kesekian, akan 
sampai nasabnya kepada Rasulullah SAW. 
 
 Namun semua itu di sisi Allah tidak lantas menjadi dasar untuk menjadikan 
mereka memiliki semacam 'fasilitas' atau 'keringanan' dalam hukum dan syariat. 
 
 Selain dari kelompok mereka, ada juga kelompok lain dalam umat Islam yang 
sering juga mengaku sebagai keturunan Rasulullah SAW. Misalnya orang-orang 
syiah di Iran. 
 
 Menghormati para habaib sama seperti kita menghormati semua umat Islam 
lainnya. Karena di sisi Allah semua manusia itu akhirnya hanya dibedakan dari 
taqwa atau tidaknya. Bukan semata-mata dari darah dan keturunannya. Bila habib 
itu merupakan sosok ulama yang sarat dengan ilmu dan ajaran Islam, kita 
menghormatinya karena ilmunya, bukan karena darahnya. Orang yang berilmu dalam 
masyarakat Islam memang memiliki keutamaan bahkan melebihi dari keutamaan para 
pejabat maupun orang-orang kaya sekalipun. 
 
 Tapi sebgai orang yang berilmu tinggi, maka perilaku dan akhlaqnya pastilah 
mencerminkan ketinggian ilmunya. Makin berilmu biasanya makin tawadhdhu`, makin 
sholeh, makin menyayangi sesama, makin tenggang rasa, makin banyak amal dan 
shadaqahnya, makin besar rasa malunya, makin tidak serakah dan makin manusiawi. 
 
 Sehingga orang-orang semakin respek dan makin tinggi penghormatannya. 
Sebaliknya, bila tidak seperti itu, biasanya ilmunya pun tidak sebesar 
penampilannya. Bukan tidak mungkin ada satu dua kasus dimana mereka menjadikan 
'darah biru'nya hanya dijadikan sekedar komoditas. Dan yang begini selain di 
tentang umat Islam, juga ditentang oleh para ulama dari kalangan mereka 
sendiri. 
 
 Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.  



suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  
masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
 salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
 harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.
 
 "sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
 quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku" dan
 waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan "tidak
 akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku" 
 
 waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
 menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..
 
 "andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
 keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
 terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
 orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
 keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
 keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
 sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
 Ibrahim?"
 
 jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
 bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah
 merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa
 minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada
 al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai
 keturunan Rasul itu memang ada.
 
 yg kedua..
 
 rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah
 orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak
 qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka
 (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong
 tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib
 adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil
 bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya.
 
 salam
 hana
 
 --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Abu Qosim" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali
 bin Abi 
 > Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
 > terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait.
 > Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama
 Ibrahim
 > dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil.
 > Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan
 Fulan BIN
 > (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada
 > bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan
 Husain bin
 > Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
 Nabi saw
 > apakah ini benar2 betul?
 > Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan
 > dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari
 pada orang
 > lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi.
 > Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan
 habaib,
 > malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari
 > Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah
 > waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan
 > kepercayaan yang entah dari mana sbb.
 > * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi
 > Muhammad saw.
 > * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib,
 kemudian haji
 > * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar
 misalnya,
 > itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa Nabi saw.
 > Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi habib dan berada di
 Indonesia
 > sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib orang2 tua berebut mencium
 > tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2 menarik tangannya.
 > Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada habib mampir atau
 menginap di
 > rumahnya, meskipun harus ngamplopin (yang merupakan hukum tak tertulis),
 > meskipun setiap minggu kedatangan satu dua kali. Mereka menggangap
 mendapat
 > berkah.
 > .
 > Mohon kalau ada yang menjelaskan dengan lebih sahih.
 > 
 > Maaf kalau saya salah.
 > 
 > ----- Original Message ----- 
 > From: Muhamad Anhar
 > To: media-dakwah@yahoogroups.com
 > Sent: Monday, January 22, 2007 6:56 PM
 > Subject: [media-dakwah] keturunan nabi
 > 
 > 
 > assalamualaikum wrwb..,
 > 
 > maaf..sebelum nya, ada satu ganjalan yg sampai saat ini masih kurang
 jelas
 > bagi saya yaitu mengenai keturunan nabi ( Muhammad SAW ). Apa benar
 sampai
 > saat ini beliau masih mempunyai keturunan ,seperti yg sering kita dengar
 > dari orang2 yg menyandang gelar nama tertentu mengclaim sebagai
 turunan nya.
 > karena setahu saya anak2 nabi ( laki2 dan cucunya sudah meninggal
 sebelum
 > nya ).
 > mohon penjelasan nya .
 > 
 > wassallam
 >
 
 
     
                       

  
---------------------------------
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke