Hiduplah Saat Ini

Oleh : AndrieWongso *) 
   
  Pada suatu pagi buta, seorang pemuda mendatangi rumah gurunya yang dikenal 
bijak di desa itu. Dia mengetuk pintu rumah dengan keras, sambil suaranya 
terdengar memanggil-manggil gurunya. Si guru sambil mengusap matanya dan 
menahan kuap membuka pintu sambil berkata, "Ada apa anakku? Pagi-pagi begini 
mengganggu nyenyak tidurku. Ada sesuatu yang penting?" Pemuda menjawab, "Ampun 
guru, maafkan saya terpaksa mengganggu tidur guru. Ada sesuatu yang ingin saya 
tanyakan." Si guru kemudian mempersilahkannya masuk ke dalam rumah dan pemuda 
itu pun segera menceritakan kegundahannya, yakni semalam dia bermimpi dijemput 
malaikat dan diajak pergi meninggalkan dunia ini. Dia ingin menolak tetapi 
sesuatu seperti memaksanya harus pergi. Saat tarik menarik itulah dia terbangun 
sambil berkeringat dan tidak dapat tidur lagi. Timbul perasaan takut dan tidak 
berdaya membayangkan bila malaikat benar-benar datang kepadanya.

Si pemuda kemudian bertanya kepada gurunya, "Guru, kapan kematian akan datang 
kepada manusia?" Gurunya menjawab, "Saya tidak tahu anakku. Kematian adalah 
rahasia Tuhan". 
             
  "Aaaakh, guru pasti tahu. Guru kan selalu menjadi tempat bertanya bagi semua 
orang di daerah sini,” desak si murid. "Baiklah. Sebenarnya rata-rata manusia 
meninggal pada usia 70 sampai 75 tahun. Tetapi sebagian ada yang tidak mencapai 
atau lebih dari perkiraan tersebut." Merasa tidak puas dia kembali bertanya, 
"Jadi, umur berapakah manusia pantas untuk mati?" Sambil pandangannya 
menerawang keluar jendela, sang guru menjawab, 
   
  "Sesungguhnya, begitu manusia dilahirkan, proses penuaan langsung terjadi. 
Sejak saat itu, manusia semakin tua dan kapan pun bisa mengalami kematian". Si 
murid bertanya terus, "Lalu, bagaimana sebaiknya saya menjalani hidup ini?" 

   
  ”Hidup sesungguhnya adalah saat ini, bukan besok atau kemarin. Hargai hidup 
yang singkat ini, jangan sia siakan waktu. Bekerjalah secara jujur dan 
bertanggung jawab, usahakan berbuat baik pada setiap kesempatan. Jangan takut 
mati, nikmati kehidupanmu! Mengerti?” Dengan wajah gembira si murid berkata, 
"Terima kasih guru, saya mengerti. Saya akan belajar dan bekerja dengan 
sungguh-sungguh, berani menghadapi hidup ini, sekaligus menikmatinya. Saya 
pamit guru."
   
  Hiduplah saat ini, tidak usah menyesali hari kemarin, karena hari kemarin 
sudah berlalu, tidak usah cemas akan hari esok, karena hari esok belum datang,
   
  Hanya hari ini yang menjanjikan kesuksesan , kebahagian bagi setiap orang 
yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan penuh totalitas!
Sekali lagi,
  
Hiduplah saat ini!!
   
  Salam sukses luar biasa, 
   
  Andrie Wongso


Yathie 
(Dalam seribu temen belum tentu wujud seorang sahabat, karena PERSAHABATAN itu 
memerlukan kejujuran yang merupakan kebahagiaan dalam kehidupan)

 
---------------------------------
8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
 with theYahoo! Search movie showtime shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke