<?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" 
/>Kisah ini sesungguhnya terjadi sekitar 2 tahun silam, ini hanyalah re- 
posting saya....

Salam,AL-Pacitan

Surat Fatimah gemparkan kota Baghdad<?xml:namespace prefix = o ns = 
"urn:schemas-microsoft-com:office:office" />

Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di 
daerah Abu Ghuraib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan 
dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan 
menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS 
menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri. 

 Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar dari 
penjara Abu Ghurayb. Surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita 
akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota 
Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Iraq.

 Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut. 

 Bismillahirrahmanirrahiim.

"Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He fathered, 
nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him." [Qur'an, Surat 
112 "al-Ikhlas"]

Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi saya, 
dan menimbulkan getaran di hari orang-orang yang beriman.

 Saudaraku mujahidin di jalan Allah... Apa yang dapat kukatakan padamu?

Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janiin akibat perkosaan yang 
dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh kami, 
meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan ke 
leher-leher kami. Allahu Akbar. 

 Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak 
tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta 
tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.

 Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini  kecuali mereka 
mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya. Padahal kami 
selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah pada Allah! 
Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami! Jangan biarkan 
kami di sini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa kami, sesungguhnya 
ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah. Takutlah pada Allah akan 
urusan kami. Biarkan (jangan serang)  tank dan pesawat mereka. Datanglah pada 
kami di penjara Abu Ghurayb.

 Saya saudaramu karena Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan kali 
dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan? Bayangkan salah satu saudaramu 
diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum menikah.

Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua.

 Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kam, dan 
membiarkan kami telanjang. Saat surat ini saya tulis, seorang diantara kami 
telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di 
dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh 
diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara, karena dia sudah tidak 
sanggup menerima ini. Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi 
perbuatannya...

Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya, sesungguhnya Dia Maha 
Pengampun.

 Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah pada Allah.  Hancurkan kami 
bersama para tentara itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai.

Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami...

 Waa Mu'tasimah!.

Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para saudarinya 
tidak berakhir.

Mengetahui surat ini, mujahidin segera melakukan srangan besar-besaran ke 
penjara Abu Ghurayb. Dalam laporan pada pukul 4 hari Sabtu (18 Desember) waktu 
setempat, Mafkarat al-Islam melaporkan bahwa mujahidin telah mulai menyerang 
sejak pukul 12:25 siang dan masih belanjut hingga laporan tersebut diturunkan. 
Lebih dari 100 mujahidin ambil bagian dalam serangan itu, dimana mujahidin 
menembakkan serangkaian mortir 82 mm dan 120 mm. Warga sekitar berkumpul di 
sekitar lokasi, khawatir bahwa serangan mujahidin akan menewaskan para tawanan. 
Namun mujahidin meyakinkan bahwa mereka mengetahui tata letak penjara dengan 
baik dan srangan itu diarahkan pada posisi pasukan AS dalam penjara tersebut. 

Mafkarat al-Islam melaporkan bahwa saat laporan ini dibuat, mujahidin telah 
berhasil menghancurkan sebagian tembok penjara, berupa lubang selebar empat 
meter di tembok sebelah luar dan dalam (penjara itu dikeliling dua lapis 
tembok).

Serangan itu diikuti dengan serangan kedua yang dilakukan mulai pukul 4 sore. 
Hari Sabtu malam, Skuadron Hayzun, kelompok mujahidin yang melakukan serangan 
itu mengeluarkan statement yang dirilis di masjid Ibnu Taimiyah di Baghdad 
setelah shalat Isya, bahwa 94 mujahid telah ambil bagian dalam serangan itu. 
Mujahidin dari Skuadron Khalid bin Walid juga turut ambil bagian dalam serangan 
dengan melakukan perlindungan berupa serangan roket dan mortar. Serangan 
berlangsung selama 2 jam, dimana mujahidin berhasil menghancurkan dinding utama 
penjara itu, serta menewaskan 6 orang tentara AS. Sumber intelijen mujahidin 
juga melaporkan belasan tentara AS lainnya tewas di bagian lain penjara itu 
akibat gempuran mortar dan roket.

Mujahidin juga menawan 10 tentara AS, 7 diantaranya tentara wanita. Mujahidin 
menuntut pembebasan tawanan wanita di penjara itu, yang berjumlah 33 orang 
dengan imbalan pembebasan 7 tentara wanita tersebut. Di pihak mujahidin, 27 
mujahid syahid, beberapa diantaranya berasal dari negara Arab lainnya. 
Tingginya korban di pihak mujahidin adalah karena pasukan AS berlindung di 
dalam penjara, sementara mujahidin menyerang dari daerah terbuka.

Sumber kami juga melanjutkan bahwa target operasi penyerangan tersebut adalah 
untuk menangkap tentara wanita AS untuk ditukar dengan tawanan wanita Iraq,  
mengingat jumlah mujahidin yang menyerang kalah besar dengan kontingen tentara 
Amerika yang menjaga penjara tersebut.

 


-- 
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke