di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara pihak keluarga, ya....memang banyak ketakutan kalau mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga menghajar kalau bisa sampai akan mati...begitulah dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan selalu lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg bisa berguna lagi....(berhati-hatilah mencari sekolah untuk anak) sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang pukul dan berjiwa preman....ya...nggak SPDN nggk STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti itu......cuman belum terungkap. "kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita kalau persidangan, "seperti anak kecil berebut mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu diabadikan....
-----Original Message----- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of azmi...gitu loh!! Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com; daarut-tauhiid@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan video kekerasan yang di alami siswa STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg terungkap ke media tv, tapi tdk se-rame di saat kasus STPDN itu di ungkap.... .........kenapa ya! Apa saya yang ketinggalan berita ya? Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang transportasi. - Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat pertama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta. Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum meninggal, anaknya bersama tiga taruna STTD lain dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar kosong asrama STTD. Kekerasan ini belakangan diketahui Razak bukan yang pertama kali dialami putranya. "Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar. Dada mereka ditendang. Ada yang tulang rusuknya patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak. Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari lalu, menurut Razak diperoleh dari pihak keluarga lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin pingsan dan mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa ke RS Karya Medika tanpa pengawalan pelatih atau pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar Razak. Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD menggelar sidang dan mengeluarkan rekomendasi yang mengindikasikan keterlibatan para senior dalam kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah bahwa anak saya meninggal sakit jantung. Katanya itu dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya tidak punya penyakit jantung," ujar Razak. Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal, Erwin sempat pulang ke rumah orang tuanya di Balik Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia dan teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan sempat merekam pemukulan itu lewat kamera handphone. Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut terlihat para taruna yunior secara bergantian dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan perut oleh seorang senior mereka. "Korban lainnya masih takut untuk melaporkan nasib mereka karena takut keselamatan mereka terancam," ujar Razak. Terkait dengan kasus ini, polisi telah menahan beberapa taruna STTD. Namun, Razak menuntut adanya penyelidikan yang lebih serius dan transparan juga mendesak pihak sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan itu untuk bertanggungjawab secara institusional atas kelalaliannya. "Kami sudah mengirim surat pada Menhub untuk meminta evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di STTD. Namun belum ada respon. Kekerasan ini sudah secara turun temurun dilakukan. Seperti balas dendam yang tidak selesai-selesai," ujar pengacara publik dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat. (*/OL-06) ---------------------------------------- Sumber: Media Indonesia Online Copyright © 2007 Media Indonesia Online. All rights reserved Send instant messages to your online friends http://uk.messenger <http://uk.messenger.yahoo.com> .yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] -------------------------------------------------------- This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. [Non-text portions of this message have been removed]