Assalamualaikum Wr. Wb.

Sedih memang AA Nizam melihat hal seperti ini. Kita hanya bisa melihat 
kekayaan alam kita dijarah oleh bangsa
asing; dengan kata lain kita masih dijajah.
Bukan hanya itu saja AA. Dibidang telekomunikasi kita juga tidak dapat 
berbuat apa-apa.
Singapore dengan perusahaan BUMN nya , Temasek Holding telah mengusai 
saham telekomunikasi hampir 90%.
Indosat (45%) dan telkomsel ( 35%).
Di negara manapun di Amerika atau Eropah hal seperti ini tidak diizinkan.
Bahkan di Thailand terjadi demonstrasi gara-gara Singapore menguasai 
telekomunikasi Thailand. Dan seorang jenderal
muslim Soonthi Bonyaratglin bertekad untuk menguasai kembali , 
telekomusi Thailand( Proses buy-back). Karena ini
sangat penting utk pertahanan sebuah negara.

Tetapi saya bingung kenapa ketika seorang Laksamana Sukardi menjual  
Indosat DPR kita, menteri dan aparat - aparat kita diem saja. Tidak ada 
yang bisa menjegah.  Memang ada demo sana terutama dari rekan PAN , dan 
lain-lain. Tapi tetap saja
Indosat lepas ke pihak lain.
' Inilah apabila sesuatu jabatan diserahkan kepada orang yg tidak tepat '

Telekomunikasi adalah alat pertahanan kita yang sangat vital, kenapa 
diserahkan ke negara lain.

Satu-satu alasan Laksamana karena terus merugi dan di jual sangat murah. 
Mungkin ada menambahkan yang lebih berapa keuntungan  Indosat sekarang

Back to Indosat dari kedua provider tersebut di bawa ke luar negeri, 
padahal yang makai orang-orang Indonesia.
Jadi Uang dari Indonesia utk orang Luar negeri . Bukan begitu. Ma'af 
kalo salah.
Karana orang asing itu ingin untung terus, merekapun menekan product 
local kita ( agar mereka tidak ada saingan ). Memberi tekanan secara 
politis
Menurut teman di telkom. Kenapa sekarang Esai / Flexi hanya dipakai per 
area saja. Sebagai contoh dahulu
nomor Esia 021-9125644 , bisa dipakai sampai ke Bogor 0251-, begitu juga 
dengan Flexi. Kan ini product local murah. Interlocal tapi biaya lokal. 
Indosat/telkomsel pasti kalah saing.
Tapi sekarang hanya per area , tidak bisa kemana-mana . Terpaksa kita 
harus beli product luar.
Itulah gaya bisnis mereka , mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.
Rakyat kita hanya bisa melihat , merapat, makan nasi aking.

Ma'af jika ada kesalahan.

Wassalamualikum Wr. Wb.
Nuryadi




A Nizami wrote:
>
> Inilah Sistem Ekonomi Neoliberalisme yang diusung
> kapitalis Yahudi.
>
> Mereka kuras kekayaan alam Indonesia seperti minyak,
> gas, emas, dsb lewat perusahaan2 mereka sehingga
> negara Indonesia tidak punya banyak uang untuk
> rakyatnya. Sebagai informasi, Exxon-Mobil, Chevron,
> Standard Oil, Amoco, dsb adalah milik keluarga Yahudi
>

> AS, Rockefeller.
>


>
> Sifat Yahudi adalah mebisniskan kebutuhan hidup
> rakyat. Sebagai contoh mereka menjual air dengan harga
> mahal di zaman Nabi. Alhamdulillah ada sahabat Nabi
> yang membeli sehingga ummat Islam bisa menikmatinya
> gratis.
>
> Di sini minyak kita yang didapat dengan harga US$
> 10/barrel dijual dengan harga US$ 75/barrel. Akibatnya
> harga barang lain juga turut meroket.
>
> Pendidikan dan RS yang seharusnya disediakan
> pemerintah kepada rakyatnya dengan harga terjangkau
> juga dibisniskan. Hingga rakyat yang tak punya uang
> tak bisa berobat.
>
> Itu adalah perilaku ekonomi Yahudi yang bertentangan
> dengan ajaran Islam yang mewajibkan ummatnya saling
> tolong menolong dan mengajarkan ilmu.
>
> Dalam Islam ada wilayah komersial seperti perdagangan,
> tapi ada juga wilayah amal seperti ilmu yang
> bermanfaat.
>
> Zaman Soeharto kita bisa menikmati pendidikan murah.
> Itu satu bukti bahwa sebetulnya pendidikan bisa murah
> asal kita tidak menerapkan sistem Ekonomi Yahudi.
>
> --- "Tampubolon, Mohammad-Riyadi"
> <[EMAIL PROTECTED] 
> <mailto:Mohammad-Riyadi.Tampubolon%40unilever.com>> wrote:
>
> > Umar bin Khattab RadhiaLlahuanhu pernah berkata
> > kepada para sahabat
> > [kurang lebih]:
> > "Jika sejarah kejahiliyahan sudah dilupakan, tentu
> > ummat ini akan
> > kembali berada pada zaman jahiliyah itu"
> >
> > mungkin saja nanti akan ada yang mengulang sejarah
> > perjuangan RA Kartini
> > supaya bisa sekolah..
> > karena sekolah semakin mahal dan profit oriented..
> > perlu banyak hal yang
> > harus dikorbankan..
> >
> > ________________________________
> >
> > From: media-dakwah@yahoogroups.com 
> <mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com>
> > [mailto:media-dakwah@yahoogroups.com 
> <mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com>]
> > On Behalf Of aris solikhah
> > Sent: Thursday, March 15, 2007 9:53 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com>
> > Cc: [EMAIL PROTECTED] <mailto:jurnalisme%40yahoogroups.com>;
> > mediacare@yahoogroups.com <mailto:mediacare%40yahoogroups.com>;
> > media-dakwah@yahoogroups.com <mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com>;
> > [EMAIL PROTECTED] <mailto:myquran%40yahoogroups.com>;
> > [EMAIL PROTECTED] 
> <mailto:alumni-BKIM-IPB%40yahoogroups.com>
> > Subject: [media-dakwah] SINDO-Menghadapi
> > Liberalisasi Pendidikan Tinggi
> > (part 2)
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been
> > removed]
> >
> >
>
> ===
> Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
> <mailto:media-dakwah-subscribe%40yahoogroups.com>
> http://www.media-islam.or.id <http://www.media-islam.or.id>
>
> __________________________________________________________
> No need to miss a message. Get email on-the-go
> with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
> http://mobile.yahoo.com/mail <http://mobile.yahoo.com/mail>
>
>  

Kirim email ke