Konsep Diri (4)

Kualitas Konsep Diri

Konsep diri ada yang positip dan ada yang negatip, masing-masing ada 
cirri-cirinya, Ciri orang yang memiliki konsep diri positip adalah;

1. Memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatasi masalah yang dihadapi. 
Seberat apapun kesulitan yang terbayang, ia yakin akan dapat 
menemukan jalan keluarnya.

2. Merasa setara dengan orang lain. Oleh karena iu ia tidak kecil 
hati dalam bergaul, dan ia merasa bahwa jika orang lain bisa 
mengerjakan, maka iapun yakin akan bisa mengerjakan.

3. Menganggap pujian sebagai kewajaran. Oleh karena itu jika ia 
dipuji, ia tidak tersipu-sipu malu, karena pujian adalah satu 
kewajaran. Pujian tidak membuatnya tinggi hati apalagi  kagum diri 
(`ujub). Pujian diterimanya secara terbuka dan ditempatkan pada 
tempatnya.

4. Menyadari tidak mungkin bisa memuaskan semua orang,. Oleh karena 
itu jika ada orang yang menyatakan kecewa atau mengkritiknya, ia 
terima dengan tenang. Ia sadar bahwa ia bisa membuat orang lain 
senang, tetapi hal yang sama mungkin membuat orang lain tidak senang.

5. Mampu mengubah diri. Baginya kritikan dan kekecewaan orang 
dipersepsi sebagai masukan untuk memperbaiki diri.


Adapun cirri-ciri dari orang yang memiliki konsep diri negatip adalah 
sbb:

1. Peka terhadap kritik. Ia mempersepsi kritikan orang sebagai upaya 
untuk menjatuhkan dirinya, oleh karena itu ia melakukan perlawanan, 
mempertahankan logikanya yang belum tentu benar, atau telinganya 
merah.

2. Jika dipuji merasa sangat senang, meski pura-pura menyembunyikan 
kesenangannya. Pujian orang benar-benar membuatnya bahagia bahkan 
sesak nafas Baginya pujian orang merupakan pembenaran terhadap 
logikanya sehingga ia tidak lagi kritis tehadap kesalahan sendiri.

3. Hiperkritis. Ia terlalu kritis terhadap orang lain hingga 
cenderung merendahkan dan meremehkan mereka, Baginya yang benar 
adalah dirinya dan orang lain pasti salah.Kebenaran orang lain hanya 
diakui jika berhubungan dengan pujian untuk dirinya.

4. Merasa tidak disenangi oleh orang lain. Oleh karena itu ia merasa 
ditinggal dan dizalimi oleh system social. Ia tidak bisa akrab 
bergaul karena kebanyakan orang dipersepsi sebagai rival atau bahkan 
musuh. Ia juga selalu curiga kepada orang yang mendekat.

5. merasa pesimis bersaing secara fair, karena ia merasa sistemnya 
tidak adil dan pasti merugikan dirinya

     
Wassalam,
agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com


Kirim email ke