Iman dan Amal shalih tidak dapat dipisahkan dengan ihklas, karena semuanya 
saling terkait. Ikhlas adalah menginginkan keridhaan Allah dengan amal dan 
membersihkan amal dari pujian dunia. Dengan ikhlas seseorang hendaknya 
mengorientasikan perkataan, perbuatan, dan Jihadnya hanya kepada Allah, hanya 
mengharap keridhoannya tanpa memperhatikan keuntungan materi, pengkat, gelar 
dsb. Dengan itulah ia menjadi tentara akidah, bukan tentara kepentingan.
 
“ Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk 
Allah, Tuhan Semesta Alam. ( Qs AL’ An’am 6: 162 ).
 
Ikhlas dengan pengertian seperti hal ini merupakan salah satu buah dari 
kesempurnaan tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam ber ibadah. Oleh karena itu 
Riya’ yang merupakan lawan dari ikhlas dianggap sebagai kesyirikan.
 
Syadad bin Aus, berkata : “ Kami dimasa rosulullah Saw menganggap riya sebagai 
syirik kecil .”
 
SYARAT DITERIMANYA AMAL
 
Setiap amal shaleh mempunyai dua rukun yang menjadi syarat diterimanya amal 
tersebut oleh Allah :
Pertama : keikhlasan dan lurus niat, 
kedua sejalan dengan sunnah dan syariah.
 
Rukun pertama disebut juga keshahihan bathin sedang rukun kedua merupakan 
keshahihan lahir.
 
Tentang rukun pertama, Rosulullah Saw bersabda : “ Sesungguhnya amal itu 
dinilai dengan niatnya.” ( Fathul Bari:1/15 Nomor 1 ).
 
Sedang tentang rukun kedua, Rosulullah Saw bersabda : “ Barang siapa yang 
melakulkan amalan bukan atas perintahku, maka ia tertolak.” ( HR Muslim : 
3/1343 No 1718 ).
 
Allah menggabungkan kedua rukun tersebut dalam Ayatnya :” Dan barang siapa yang 
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang baerbuat kebaikan, maka 
sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang kokoh.” ( Qs : 
Luqman,31:22 ).
 
Yang dimaksud menyerahkan diri kepada Allah adalah mengikhlaskan niat dan amal 
hanya kepada Allah, mencapai ihsan dalam melakukannya dan mengikuti Sunnah 
Rosulullah dalam pelaksanaannya.
 
Fudhail bin “iyadh berkata tentang firman Allah : “ Supaya Dia menguji kamu, 
siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.” ( Qs Al Mulk, 67:2 ). Yang 
dimaksud lafal” Ahsanu Amalan “  adalah yang paling ikhlas dan paling tepat. 
Ditanyakan kepadanya “ Apa yang dimaksud paling ikhlas dan paling tepat wahai 
Abu “Ali ?” ia menjawab “ Sesungguhnya, suatu amal itu bila dilakukan dengan 
ikhlas tetapi tidak tepat, maka tidak diterima oleh NYA, dan bila dilakukan 
secara tepat tetapi tidak ikhlas, maka tidak diterima oleh Allah”. Amal tidak 
diterima hingga dilakukan dengan ikhlas dan tepat. Yang dimaksud ikhlas adalah 
menjadikan amal untuk Allah, sedangkan tepat adalah sesuai dengan sunnah 
rosulullah.
 
Dengan penjelasan ini kita dapat mengetahui bahwa keihlasan niat dalam beramal 
tidak cukup bagi diterimanya sebuah amal, bila amal tersebut tidak sejalan 
dengan apa yang diajarkan oleh syariat dan dibenarkan oleh Sunnah Rosulullah 
Saw. Sebagaimana suatu amal yang telah diajarkan oleh Syariat, ia tidak akan 
diterima oleh Allah kecuali dilakukan   dengan ikhlas dan hanya mengharapkan 
Keridhoan Allah Swt.
 
Semoga bermanfaat.
 
Diambil dari buku” kajian analitik terhadap Risalah Ta’lim ” Syaikh Muhammad 
Abdullah Al Khatib.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to