Islamic Psychology sebagai Mazhab ke Lima

Setelah Psikologi Humanisme mulai menyentuh kecerdasan  spiritual 
yang sesungguhnya mempunyai dimensi vertical, muncul gagasan 
Psikologi Islam. Seperti  gagasan bank Islam (bank syari`ah) yang 
dulu dimustahilkan tetapi sekarang tumbuh menjamur, gagasan Psikologi 
Islam juga masih banyak ditolak oleh kalangan Western Psychology, 
tetapi  pada akhirnya nanti Psikologi Islam juga akan diterima dan 
bahkan akan menjadi mazhab kelima 

Sejarah keilmuan Islam tidak melahirkan ilmu semacam psikologi, 
karena berbeda dengan perkembangan ilmu pengetahuan di Barat yang 
bermusuhan dengan agama (Gereja), perkembangan ilmu pengetahuan dalam 
sejarah keilmuan Islam disamping terinspirasi oleh kitab suci Al 
Qur'an, pertumbuhannya juga dilakukan oleh ulama. Al Khawarizmi (ahli 
matematika) al Birruni (ahli sain) …………(ahli kedokteranm) adalah juga 
ulama ahli agama.

Kajian tentang Jiwa manusia dalam sejarah keilmuan Islam tidak 
melahirkan psikologi, tetapi ilmu Akhlak dan Tasauf.


Perbedaan Psikologi Barat dengan Psikologi Islam

1. jika Psikologi Barat merupakan produk pemikiran dan penelitian 
empiric, Psikologi Islam , sumber utamanya adalah wahyu Kitab Suci Al 
Qur'an, yakni apa kata kitab suci tentang jiwa, dengan asumsi bahwa 
Alloh SWT sebagai pencipta manusia yang paling mengetahui anatomi 
kejiwaan manusia. Selanjutnya penelitian empiric membantu menafsirkan 
kitab suci.

2. Jika tujuan Psikologi Barat hanya tiga; menguraikan, meramalkan 
dan mengendalikan tingkah laku, maka Psikologi Islam menambah dua 
poin; yaitu membangun perilaku yang baik dan mendorong orang hingga 
merasa dekat dengan Alloh SWT.

3. Jika konseling dalam Psikologi Barat hanya di sekitar masalah 
sehat dan tidak sehat secara psikologis, konseling Psikologi Islam 
menembus hingga bagaimana orang merasa hidupnya bermakna, benar dan 
merasa dekat dengan Alloh SWT



Perilaku  perspektip Psikologi Islam
Manusia adalah makhluk yang berfikir, merasa dan berkehendak, dan 
kehendaknya dipandu oleh apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan. 
Jiwa manusia bekerja secara sistemik, dan ditopang oleh lima 
subsistem.

· Jiwa (disebut nafs) merupakan sisi dalam manusia, ia bagaikan 
ruangan yang sangat luas dan didalamnya terdapat bagian-bagian 
sebagai subsistemnya, terdiri dari `aql (mind), qalb (hati), bashirah 
(hati nurani), syahwat (motiv) dan hawa (hawa nafsu). Tingkat 
keluasan  jiwa manusia berbeda-beda dipengaruhi oleh factor hereditas 
dan proses interaksi psikologis sepanjang hidupnya.

1. Aqal adalah problem solving capacity, tugasnya berfikir. Akal 
tidak bisa memutuskan kebenaran tapi ia bisa menemukan kebenaran. 
Kebenaran intelektual sifatnya relatip

2. Qalb(hati), . merupakn alat untuk memahami realita,. Sesuatu yang 
tidak rationil masih bisa difahami oleh qalb . Dalam system nafsani 
qalb merupakan pusat pengendali sistem , yang memimpin kerja jiwa 
manusia. Di dalam qalb ada berbagai kekuatan dan penyakit; seperti 
iman, cinta dengki, keberanian, kemarahan, kesombongan, kedamaian, 
kekufuran dan sebagainya. Qalb memiliki otoritas memutuskan sesuatu 
tindakan, oleh karena itu segala sesuatu yang disadari oleh qalb 
berimplikasi kepada pahala dan dosa. Apa yang sudah dilupakan oleh 
qalb masuk kedalam memory nafs (alam bawah sadar), dan apa yang sudah 
dilupakan terkadang muncul dalam mimpi. Sesuai dengan namanya qalb, 
ia sering tidak konsisten.

3. Bashirah, adalah pandangan mata batin sebagai lawan dari pandangan 
mata kepala. Berbeda dengan qalb yang tidak konsisten, bashirah 
selalu konsisten kepada kebenaran dan kejujuran. Ia tidak bisa diajak 
kompromi untuk menyimpang dari kebenaran. Bashirah disebut juga 
sebagai nuraniy, dari kata nur, .Bashirah adalah cahaya ketuhanan 
yang ada dalam hati, nurun yaqdzifuhullah fi al qalb. Interospeksi, 
tangis kesadaran, relegiusitas, god spot,bersumber dari sini.

4. Syahwat adalah motiv kepada tingkahlaku. Semua manusia memiliki 
syahwat terhadap lawan jenis, bangga terhadap anak2, menyukai benda 
berharga, kendaraan bagus, ternak dan kebun. Syahwat adalah sesuatu 
yang manusiawi dan netral.

5. Hawa adalah dorongan kepada obyek yang rendah dan tercela. 
Perilaku kejahatan, marah, frustrasi, sombong, perbuatan tidak 
bertanggung jawab, korupsi, sewenang-wenang dan sebagainya bersumber 
dari hawa. Karakteristik hawa adalah ingin segera menikmati apa yang 
diinginkan tanpa mempedulikan nilai-nilai moralitas. 

· Orang yang ke lima subsistemnya normal, maka perilakunya 
proporsional.

· Orang yang lebih mengikuti akalnya, perilakunya sangat rationil 
tapi hidupnya cenderung kering,

· orang yang lebih menggunakan hatinya, hidupnya tenang meski 
terkadang tidak rationil

· orang yang lebih menggunakan bashirahnya pilihannya dijamin tepat, 
perilakunya dijamin benar secara vertical maupun horizontal

· Orang yang lebih mengikuti syahwatnya cenderung konsumtip dan 
hedonis dalam hidupnya.
 
· Orang yang lebih mengikuti hawa nafsunya cenderung destruktip bagi 
dirinya dan orang lain.



Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
http://mubarok-institute.blogspot.com dan [EMAIL PROTECTED]
==============================================

Reply via email to